berhubungan dengan pengisian Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor adanya kapiler < 3 detik, akral teraba keperawatan selama 6 hari daerah tertentu dingin, warna kulit pucat, nadi maslah perfusi jaringan yang hanya peka perifer menurun atau tidak teraba. menjadi efektif terhadap Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil : panas/dingin/tajam/ Waktu pengisian kapiler > 3 1. Pengisian kapiler (CRT) tumpul detik < 2 detik 2. Monitor adanya Akral teraba 2. Nadi perifer stabil, teraba pretase Warna kulit pucat 3. Akral hangat 3. Instruksikan Nadi perifer menurun atau 4. Warna kulit kemerahan keluarga untuk tidak teraba mengobservasi kulit jika ada lesi atau leserasi 4. Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung 5. Observasi pengisian kapiler (<2 detik), akral dan warna kulit 6. Observasi tanda- tanda vital 7. Monitor adanya tromboplebitis 8. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Defisit nutrisi berhubungan NOC : NIC :
dengan proliferative Setelah dilakukan asuhan Pengaturan Nutrisi gastrointestinal dan efek toksik keperawatan selama 6 hari 1. Kaji adanya elergi obat kemoterapi ditandai maslah deficit nutrisi, nutrisi makanan dengan berat badan menurun pasien tercukupi dan adekuat 2. Ajarkan pasien menimal 10% di bawah rentang Ktiteria Hasil : untuk ideal. 1. adanya peningkatan meningkatkan Batasan Karakteristik : BB sesuai dengan intake (pemasukan) Berat badan 20% atau lebih tujuan Fe dibawah BB ideal 2. BB ideal sesuai dengan 3. Anjurkan pasien Kram obdomen ringgi badan untuk Nyeri abdomen 3. Pasien mampu meningkatkan Kerapuhan kapiler mengidentifikasi protein vitamin C kebutuhan nutrisi 4. Berikan subtasi Diare 4. Dari hasil pemeriksaan, gula Bising usus hiperaktif tidak terdapat tanda-tanda 5. Yakinkan diet yang Kurang makan mal nutrisi dimakan membran mukosa pucat 5. Tidak terjadi penurunan mengandung tinggi BB yang berarti pada serat untuk pasien mencegah konstipasi 6. Berikan makanan yang terpilih (sudah di konsultasikan dengan ahli gizi) 7. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian 8. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 9. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi 10. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan pasien Pemantauan Nutrisi 1. BB dalam batas normal 2. Monitor adanya penurunan BB 3. Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan 4. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakukan 5. Monitor lingkungan selama makan 6. Monitor kadar albumin, total ptotein, Hb dan Ht 7. Monitor mual dan muntah 8. Monitor pertumbuhan dan perkembangan 9. Monitor pucat, kmerahan dan kekeringan jaringan konjungtiva 10. Monitor kalori dan pemasukan nutrisi 11. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik, papilla lidah dan cavitas oral 12. Catat jika lidah berwarna magenta
3 Nyeri akut berhubungan dengan NOC : NIC :
agen pencedara biologis (infiltrasi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
leukosit jaringan sistematik) keperawatan selama 6 hari 1. Lakukan
ditandai dengan tanpak meringis, maslah nyeri pada pasien pengkajian nyeri gelisah, frekuensi nadi meningkat, dapat diatasi, nyeri berkurang (P,Q,R,S,T) mengalami gangguan tidur, sulit atau hilang dengan skal 0-2 2. Observasi reaksi tidur dan proses berfikir Kriteria Hasil : non verbal dari terganggu. 1. Pasien dapat mengontrol ketidak nyamanan Batasan Karakteristik : nyeri ( tahu penyebab 3. Gunakan teknik Gangguan tidur nyeri, mampu komunikasi Perubahan selera makan mengunakan teknik non terapeutik untuk Perubahan frekuensi farmakologi untuk mengetahui pernapasan mengurangi nyeri, mencari pengalaman nyeri Perilaku distraks (misal nya bantuan) pasien berjalan mondar-mandir 2. Pasien dapat melaporkan 4. Kaji kultur yang mencari orang lain) bahwa nyeri berkurang mempengaruhi Mengekspreskan perilaku dengan menggunakan respon nyeri (misal nya gelisa dan manajemen nyeri skala 0-2 5. Evaluasi menangis) 3. Pasien mampu mengenali pengalaman nyeri Terlihat meringis nyeri ( skala, intensitas, masalampau Sikap melindungi nyeri frekuensi, dan tanda nyeri) 6. kontrol lingkungan Perubahan posisi untuk 4. Pasien dapat menyatakan yang dapat melindungi nyeri rasa nyaman nyeri mempengaruhi Melaporkan nyeri secara berkurang nyeri (suhu ruangan, verbal pencahayaan dan kebisingan) 7. kurangi faktor presipitasi 8. ajarkan tehnik nonfarmakologi 9. tingkatkan istirahat 10. kolaborasi pemberian analgetik 4 Gangguan pola tidur berhubungan NOC : NIC : dengan gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji pola tidur (nyeri dan prosedur keperawatan selama 6 hari 2. Jelaskan penting pemeriksaan/tindakan maslah gangguan pola tidur tidur yang kemoterapi) ditandai dengan pada pasien , pola tidur adekuat mengeluh sulit tidur, mengeluh menjadi normal kembali, tidur 3. Fasilitas untuk sering terjaga dan mengeluh pola yang adekuat mempertahankan tidur berubah Kriteria Hasil : aktivitas sebelum Batasan Karakteristik : 1. Jumlah jam tidur dalam tidur perubahan pola tidur normal batas normal 10-13 4. Ciptakan mengeluh sulit tidur jam/hari lingkungan yang mengekuh sering terjaga 2. Pola tidur , kualitas tidur nyaman dalam batas normal 5. Monitor waktu mengeluh pola tidur berubah 3. Perasaan segar setelah makan dan minum menyatakan tidak merasa dengan waktu tidur tidur atau istirahat, tidak cukup istirahat mengantuk di pagi hari, 6. Monitor/catat tidak terdapat lingkaran kebutuhan tidur hitam dibawah mata pasien setiap hari 4. Pasien mampu dan jam mengidentifikasi hal-hal 7. Kolaborasi yang meningkatkan tidur. pemberian obat 5 Hambatan mobilitas fisik NOC : tidur berhubungan dengan kontraktur, Setelah dilakukan asuhan NIC : kerusakan integritas struktur keperawatan selama 6 hari Terapi Latihan : tulang, penurunan kekuatan otot maslah hambatan mobilitas berpindah (depresi sumsum tulang) di tandai fisik pada klien data teratasi 1. Monitoring tanda- dengan kekuatan otot menurun, ,klien dapat melakukan tada vital sebelum mengeluh sulit mengerakan aktivitas sehari-hari secara dan sesudah ekstermitas. mandiro atau dengan bantuan latihan serta latih Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil : respon pasien saat Penurunan waktu reaksi 1. Klien meningkatkan latihan Kesulitan membolak-balikan dalam aktifitas fisik 2. Kaji kemapuan posisi 2. Klien mengerti tujuan pasien dalam Melakukan aktivitas lain dari peningkatan mobilisasi sebagi pengganti pergerakan mobilitas 3. Latih pasien ( misalnya meningkatkan 3. Klien dapat dalam pemenuhan perhatian pada aktivitas mengungkapkan perasaan kebutuhan jadwal orang lain, mengendalikan dalam peningkatan aktivitas sehari- perilaku ) kekuatan dan kemampaun hari Dyspnea setelah beraktivitas berpindah 4. Damping pasien Perubahan cara berjalan 4. Klien dapat saat mobilisasi memperagakan pengunaan dan bantu Keterbatasan kemampuan alat bantu mobilisasi pemenuhan melakukan motorik halus dan kebutuhan sehari motorik kasar hari klien Pergerakan lambat dan tidak 5. Berikan alat bantu terkoordinasi jika klien membutuhkan 6. Ajarkan klien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan 6 Gangguan citra tubuh NOC : NIC : berhubungan dengan penampilan Setelah dilakukan asuhan 4. Kaji secara verbal , dalam fungsi dan peran keperawatan selama 6 hari dan non verbal Batasan Karakteristik : masalah gangguan citra tubuh respon klien Perilaku mengenali tubuh teratasi terhadap tubuhnya individu Kriteria Hasil : 5. Monitor frekuensi Perilaku menghindari tubuh 1. Mampu mengidentifikas mengkritik dirinya individu kekuatan personal 6. Jelaskan tentang Perilaku memantau tubuh 2. Mendiskripsikan secara pengobatan, individu faktual perubahan fungsi perawatan, Respon nonverbal terhadap tubuh kamjuan dan perubahan aktual pada tubuh 3. Mempertahankan intraksi prognosis penyakit Perubahan dalam keterlibatan sosial 7. Dorong klien sosial mengungkapkan perasaanya 8. Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu 9. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil
2.2.1 Implementasi keperawatan
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi
keperawatan (kozier, 2011)
2.2.2 Evaluasi Keperawatan
Tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnos keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaanya sudah berhasil dicapai. Meskipun tahapp evaluasi diletakkan pada
akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap
proses keperawatan (Dermawan, 2012).
1) Evaluasi Formatif
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien
segera pada saat setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Ditulis pada catatan perawatan, dilakukan setiap selesai
melakukan tindakan keperawatan.
2) Evaluasi Sumatif SOAP
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status
kesehatan sesuai waktu pada tujuan, ditulis pada catatan