Anda di halaman 1dari 3

INSPIRASI KEANEKARAGAMAN HAYATI T.A.

2020/2021
Kehati 2020/2021

Nama Mahasiswa :Suci Srimulya


NIM : A1C418070
Tanggal Unggah File : Click or tap to enter a date.
Judul Inspirasi Kehati: LATIN (Lembaga Alam Tropika Indonesia)

LATIN (Lembaga Alam Tropika Indonesia)


Direktur Program LATIN : Arif Aliadi

Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN) merupakan lembaga swadaya masyarakat . LATIN
berkembang dalam mengembangkan inisiatif pengelolaan hutan masyarakat sejak tahun 1989.
LATIN memfasilitsi masyarakat di sekitar hutan untuk memperoleh berbagai manfaat hutan (kayu,
hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan) yang optimal, manfaat itu diperoleh antara lain
melalui akses ke sumberdaya hutan dalam konteks pengelolaan, serta pengembangan manajemen
pengelolaan hutan.
Dalam Program PHBM, LATIN bertanggung jawab atas berjalannya seluruh kegiatan Program, mulai
dari tahap persiapan, pelaksanaan dan pemantauan evaluasi. LATIN akan mengkoordinir tenaga
ahli yang akan melakukan supervisi memfasilitasi pelatihan atau pelatihan. LATIN juga bertanggung
jawab untuk membangun komunikasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan di kabupaten
maupun propinsi, dalam rangka membangun sinergi program.
LATIN (The Indonesian Tropical Institute) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang didirikan
pada tanggal 5 Oktober 1989 di Bogor. LSM ini didirikan dengan semangat cita-cita untuk
mengembangkan pengelolaan sumber daya alam, khususnya menangani sumber daya hutan
dengan pendekatan demokratis dan berkeadilan. Kegiatan yang dilakukan oleh LATIN sedapat
mungkin menggunakan pendekatan tersebut untuk mencapai tujuan akhir yaitu menjunjung tinggi
semangat keadilan dan demokrasi. Berikut contoh kegiatan LATIN yang meliputi kawasan hutan
lestari melalui kemitraan antar pihak dan pemberian akses kepada masyarakat dalam bentuk
perhutanan sosial, hutan desa, hutan tanaman masyarakat dan kemitraan.
LSM khusnya LATIN didirikan untuk mengembangkan pengolahan sumber daya alam, khususnya
menangani sumber daya hutan dengan pendekatan dan keadilan yang demokratis. Pengelolaan
kawasan konservasi ke depan mengutamakan keterlibatan masyarakat yang ada di sekitar kawasan
karena masyarakat lokal memiliki lahan atau daerah konservasi tersubur sehingga mereka lebih
memahami kawasan sekitarnya, serta melibatkan nilai-nilai budaya dalam pelestarian kehutanan di
indonesia.
LATIN membahas dan bekerja pada peningkatan kapasitas bagi para pemangku kepentingan
hutan untuk mengembangkan kemitraan dalam pengelolaan hutan. Selain itu, LATIN mendukung
semangat swasembada masyarakat marjinal yang tinggal di sekitar hutan. Masyarakat diharapkan
dapat mengembangkan potensi sumber daya alam di sekitar ruang hidupnya dan memperoleh
pendapatan yang signifikan serta berdampak positif bagi peningkatan kepercayaan diri dan posisi
tawar masyarakat dalam kemitraan pengelolaan hutan.
Untuk mencapai tujuan LATIN tersebut, dikembangkan sejumlah pendampingan masyarakat baik
untuk pendampingan langsung masyarakat maupun kemitraan. Sejumlah pelatihan untuk mitra
dan masyarakat telah diadakan untuk meningkatkan ketrampilan teknis, pengetahuan dan
manajerial. Secara ringkas kegiatan pelatihan yang ditangani oleh LATIN adalah sebagai berikut:
1. Workshop Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat
1|Page
masyarakat baik untuk pendampingan langsung masyarakat maupun kemitraan. Sejumlah
pelatihan untuk mitra dan masyarakat telah diadakan untuk meningkatkan ketrampilan teknis,
pengetahuan dan manajerial. Secara ringkas kegiatan pelatihan yang ditangani oleh LATIN adalah
sebagai berikut:
1. Workshop Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat
2.Workshop Perencanaan Pengerjaan Hutan Kemasyarakatan,
3.Pelatihan dasar untuk fasilitator,
4.Workshop Sketsa Pensil
5.Pelatihan Fasilitator Pengembangan Masyarakat
6.Pelatihan GIS yang terdiri dari : Pelatihan Dasar, Pemetaan dan Analisis Spasial, Pelatihan GIS
untuk Pelatihan Dasar, Pemetaan dan Analisis Spasial.
Kegiatan-kegiatan yang umum dilakukan oleh LATIN dalam masyarat :
1. Pemulihan ekosistem di zona rehabilitas taman nasional merubetiri
Kawasan Taman Nasional Meru Betiri memiliki peran penting dalam memelihara sistem
penyangga kehidupan. Oleh karena itu, keberadaannya harus dijaga dan dijaga agar laju
deforestasi, degradasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati dapat ditekan secara optimal.
LATIN telah bekerjasama dengan masyarakat di Taman Nasional Meru Betiri sejak tahun 1993. Dan
baru ini dilakukan penandatanganan PKS Kemitraan Konservasi antara masyarakat dengan Taman
Nasional Meru Betiri. Dengan ditandatanganinya PKS, maka Kemitraan Konservasi dapat menjadi
payung hukum bagi masyarakat untuk mengelola kawasan rehabilitasi secara berkelanjutan; hutan
lestari, rakyat sejahtera. Tambahan,
2. Mencegah deforestasi
3. Pengelolaan kawasan konservasi
4. Membangun sosial forestri dan komunitas forestri untuk 2045
Sosial forestri melimdungi hak rakyat di dalam dan di sekitar kawasan hutan negara.
5. Penanganan konflik tenurial di TN. Bantinurung melalui rezonasi, melalui kemitraan konservasi
6. Pengembangan kopi nusantara
Kopi merupakan komoditi unggulan nusantara yang gaungnya terus mendunia. Latin sangat peduli
dalam perkembangan kopi nusantara.
7. Menumbuhkan paradigma kemitraan konservasi untuk mendukung implementasi perdirjen
KSDAE tentang kemitraan konservasi.
8. Memperkenalkan tumbuhan tradisional yang di gunakan untuk obat, serta produk-produk dan
kerajinan tangan yang bahan dasarnya dari alam alami.
Melalui kemitraan konservasi, sinergi, kolaborasi, dan percepatan dapat dilakukan dalam
memulihkan ekosistem di zona rehabilitasi. Sementara itu, pemberdayaan masyarakat dapat
dilakukan melalui penguatan ekonomi berdimensi konservasi yang dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam menjalankan kegiatannya, LATIN mendapat dukungan dari berbagai lembaga donor,
swasta dan pemerintah. Organisasi yang telah bekerja dan bermitra dengan LATIN adalah sebagai
berikut:
1.International Tropical Timber Organization (ITTO),
2. International Development Research Center (IDRC),
3.RECOFTC,
4. FAO,
5.Yayasan Kehati,
6.PT Tirta Investama, BSP Kemala,
7.Ford Foundation,
8.Yayasan Kehati,
9.Millenium Callenge Account - Indonesia (MCAI),
10. Japan International Cooperation Agency Indonesia (JICA), Partnership for Governance 2 |Reform,
Page
DFID.
9.Millenium Callenge Account - Indonesia (MCAI),
10. Japan International Cooperation Agency Indonesia (JICA), Partnership for Governance Reform,
DFID.

3|Page

Anda mungkin juga menyukai