Juknis
Juknis
1
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5670);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/
Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21
2
Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama
Islam pada Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 206) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
684);
8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Data Gender Dan Anak
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 2101);
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017
tentang Kepala Madrasah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun
3
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018
tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1750);
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1117);
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018
tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru;
15. Pedoman Operasional Proyek (Project Operational
Manual/POM) Madrasah Education Quality Reform,
IBRD Loan Number: 8992-ID, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik
Indonesia, Tahun 2019.
MEMUTUSKAN
4
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada DIKTUM
KESATU merupakan acuan yang digunakan dalam
Seleksi Instruktur Nasional, Fasilitator Provinsi, dan
Fasilitator Daerah dalam program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru pada Madrasah bagi
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Direktorat
Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Februari 2021
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM,
TTD
5
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 608 TAHUN 2021
PETUNJUK TEKNIS SELEKSI INSTRUKTUR NASIONAL,
FASILITATOR PROVINSI, DAN FASILITATOR DAERAH
PADA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN GURU PADA MADRASAH
BAB I PENDAHULUAN
Proyek ini terdiri atas empat komponen proyek yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan sistem pengelolaan pendidikan di Kementerian
Agama. Keempat komponen tersebut adalah:
1. Penerapan Sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah
berbasis elektronik) secara Nasional dan Pemberian Dana Bantuan
6
untuk Madrasah. Sistem e-RKAM ini memungkinkan terjadinya
peningkatan efektivitas pembelanjaan melalui sistem perencanaan dan
penganggaran berbasis kinerja di madrasah dan sekolah penerima BOS
di bawah Kemenag yang memungkinkan madrasah dan satuan
pendidikan keagamaan lainnya untuk merencanakan, menganggarkan,
dan memonitor penggunaan dana dengan lebih efektif. Pemberian dana
bantuan dimaksudkan untuk mendukung percepatan pencapaian SNP
berdasarkan hasil Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan penerapan e-
RKAM.
B. Latar Belakang
Kementerian Agama merupakan salah satu kementerian yang berperan
penting dalam pencapaian target pembangunan pendidikan nasional.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, Kementerian Agama
menyelenggarakan layanan pendidikan formal pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).
7
pembelajara melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga
kependidikan di madrasah. Peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan
tenaga kependidikan di madrasah dilaksanakan melalui skema Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB). Fokus program tersebut
dilakukan di kelompok kerja terdekat yaitu melalui kegiatan dalam
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja
Madrasah (KKM), dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah.
Petunjuk teknis ini disusun sebagai panduan dalam melakukan seleksi IN,
Fasprov, dan Fasda PKB Guru Madrasah secara berjenjang dari pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota. Panduan teknis ini juga dimaksuskan
sebagai acuan pelaksanaan bagi pelaksana teknis (Logistic service provider),
8
narasumber, peserta, dan panitia kegiatan untuk menjamin ketercapaian
tujuan diselenggarakannya pelatihan instruktur dan fasilitator PKB Guru
MI, MTs, dan MA.
C. Tujuan
9
BAB II.
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA SELEKSI
Gambar 1. Struktur organisasi pelaksana seleksi
SK Instruktur Nasional,
Fasilitator Provinsi, dan
Fasilitator Daerah
1. Seleksi Administrasi
2. Seleksi Akademik
3. Seleksi Wawancara
1. Penanggung Jawab
Penyelenggara dan penanggungjawab kegiatan ini adalah Direktorat
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Adapun penyelenggara dan
penangung jawan bertugas untuk:
a. Menyiapkan petunjuk teknis seleksi fasilitator;
b. Membentuk tim seleksi tingkat pusat, provinsi dan kab/kota;
c. Mensosialisasikan juknis ke kantor wilayah kementerian agama;
d. Mengelola administrasi seleksi, yang meliputi surat menyurat dan
pengelolaan pertanggungjawaban keuangan kegiatan;
e. Mengkoordinasikan tim seleksi dan peserta seleksi;
f. Bertanggungjawab terhadap seluruh substansi kegiatan seleksi.
10
2. Panitia Seleksi
a) Panitia Tingkat Nasional (GTK Madrasah Kemenag RI)
Panitia seleksi tingkat nasional adalah tim yang ditunjuk melalui
SK Direktur GTK madrasah. Adapun tugas tim seleksi tingkat
nasional adalah:
1) Mensosialisasikan juknis rekruitmen ke Kanwil Kemenag
Provinsi;
2) Menyiapkan instrumen tes seleksi peserta;
3) Melaksanakan seleksi akademik instruktur nasional;
4) Membuat rekomendasi hasil seleksi instruktur nasional;
5) Mengusulkan peserta yang lolos seleksi sebagai peserta
pelatihan calon Instruktur Nasional;
6) Menyampaikan rekomendasi daftar Instruktur Nasional
kepada Direktorat GTK Madrasah untuk ditetapkan;
7) Menkonfirmasikan proses seleksi fasilitator provinsi dan
daerah.
11
6) Menyampaikan rekomendasi dan usulan calon fasilitator
provinsi dan fasilitator daerah yang akan mengikuti
pelatihan fasilitator provinsi ke panitia tingkat nasional;
7) Mengumumkan hasil seleksi fasilitator provinsi dan daerah.
3. Provinsi Sasaran
Tabel 1.
Propinsi Saran Program PKB Guru Madrasah
NO Provinsi No Provinsi
1. Aceh 18. Kalimantan Timur
2. Sumatera Selatan 19. Kalimantan Tengah
3. Sumatera Barat 20. Kalimantan Selatan
4. Sumatera Utara 21. Kalimantan Barat
5. Riau 22. Kalimantan Utara
6. Kepulauan Riau 23. Nusa Tenggara Timur
7. Jambi 24. Nusa Tenggara Barat
8. Kep. Bangka belitung 25. Gorontalo
9. Bengkulu 26. Sulawesi Tengah
12
10. Lampung 27. Sulawesi Selatan
11. Banten 28. Sulawesi Barat
12. DKI Jakarta 29. Sulawesi Utara
13. Jawa Barat 30. Sulawesi Tenggara
14. DI Yogyakarta 31. Maluku
15. Jawa Tengah 32. Maluku Utara
16. Jawa Timur 33. Papua
17. Bali 34. Papua Barat
13
BAB III
ALUR SELEKSI
Gambar 2. Mekanisme Pelaksanaan Seleksi
14
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada guru dan
peserta didik dan mampu mengembangkan potensi diri serta
membentuk komunitas pembelajar (community learning center) ditingkat
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka pengembangan
budaya belajar yang keberlanjutan.
15
Nasional akan ditentukan oleh panitia seleksi pusat dan
diutamakan dari unsur:
a) Penulis Modul PKB Guru.
b) Tim pengembang PKB Guru tingkat Nasional.
c) Widyaiswara Pusdiklat dan Balai diklat Keagamaan.
d) Tim Review Modul PKB Guru Madrasah.
e) Instruktur Nasional PKB Guru Madrasah hasil piloting
program PKB Guru.
f) Dosen/Praktisi pendidikan.
16
Peserta seleksi adalah guru-guru yang harus memenuhi ketentuan
umum dan ketentuan khusus sebagai berikut:
a. Berlatarbelakang pendidikan sesuai dengan modul PKB
sebagaimana penjelasan berikut:
No Jenjang Persyaratan
17
a. Telah dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administrasi dan seleksi
akademik yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian
Agama Provinsi untuk menjadi fasilitator;
b. Memiliki surat rekomendasi dari kepala madrasah untuk
mengikuti seleksi fasilitator provinsi.
c. Bersedia menjadi fasilitator provinsi yang dibuktikan dengan
surat pernyataan kesediaan menjadi fasilitator;
No Jenjang Persyaratan
18
No Jenjang Persyaratan
B. Tahapan Seleksi
1. Seleksi Instruktur Nasional
Panitia seleksi tingkat nasional akan melakukan seleksi dan
menentukan short list calon instruktur nasional berdasarkan
kriteria sebagaimana ditentukan diatas (seleksi IN). Calon yang
masuk short list akan diundang oleh panitia untuk seleksi
19
wawancara. Tujuannya untuk pendalaman dan memastikan
kompetensi dan komitmen calon instruktur.
20
C. Tugas dan Tanggungajwab Instruktur dan Fasilitator
21
yang dinyatakan lulus dan kompeten untuk menjadi fasilitator
daerah.
22
D. Proyeksi Kebutuhan IN, Fasprov dan Fasda
1. Instruktur Nasional
Tabel 2.
Proyeksi Kebutuhan Instruktur Nasional PKB Guru Madrasah
23
2. Fasilitator Provinsi
Tabel 3.
Proyeksi Kebutuhan Fasilitator Provinsi PKB Guru Madrasah
FASILITATOR PROVINSI
Jmlh
NO PROVINSI
Kab/ MI MTs MA
Kota Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing MTK IPA XX Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS JML
1. ACEH* 23 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 5 5 5 5 5 4 2
2 5 40
2. SUMSEL* 17 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 3 3 3 5 5 5 5 3 3 35
3. SUMBAR* 12 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
4. SUMUT* 33 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 5 5 5 5 5 4 2
2 5 40
5. KEPRI* 7 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25
6. Riau* 12 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
7. Jambi* 11 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3
2 30
8. Kep. BABEL 7 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
9. Bengkulu 10 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
10. Lampung* 15 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 5 5 5 5 5 4 2
2 5 40
11. JABAR* 27 3 3 3 9 8 8 8 8 3 35 8 8 8 7 7 7 7 5 3 60
12. DKI Jkt* 6 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
13. Banten* 8 2 2 6 6 6 6 5 2 25 6 6 5 5 5 5 5 5 3
2 45
14. JATENG* 36 3 3 3 9 8 8 8 8 3 35 7 7 7 7 6 6 6 6 3 55
15. DIY * 5 2 2 2 6 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25
16. JATIM* 38 3 3 9 11 10 11 10 4 45 9 9 9 9 9 8 8 7 2
3 70
17. Bali 9 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
18. NTB* 10 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 6 6 5 5 5 5 5 5 3 45
19. NTT 22 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
2
25
FASILITATOR PROVINSI
Jmlh
NO PROVINSI
Kab/ MI MTs MA
Kota Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing MTK IPA XX Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS JML
20. KALTIM* 10 2 2 2 6 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25
21. KALSEL* 13 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 4 4 4 4 4 4 4 3
2 35
22. KALBAR* 14 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3
2 30
23. KALTENG 14 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
24. KALTARA 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
5 2
25. SULSEL* 24 2 2 6 6 6 6 5 2 25 6 5 6 5 5 5 5 5 3
2 45
26. SULTENG* 13 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
27. SULUT 15 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
28. SULBAR 6 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
29. SULTRA 17 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
30. Gorontalo* 6 2 2 6 3 3 3 3 2 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2
2 25
31. Maluku 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
11 2
32. MALUT 10 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
33. Papua 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
29 2
34. Papua Barat 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
13 2
TOTAL 514 71 71 71 213 126 126 126 126 112 617 100 100 100 112 112 112 112 87 87 1.034
Penjelasan
*adalah provinsi sasaran penerima bantuan kelompok tahun 2021. Provinsi yang belum menerima bantuan kelompok kerja
tahun 2021 akan mendapatkan pelatihan guru dan tenaga kependidikan melalui project MEQR komponen 3.
PS adalah:
Fasilitator dari Pengawas (RA/MI/MTs/MA) dengan diutamakan memiliki latar belakang sesuai Mata
Pelajaran/modul/memiliki kompetensi dalam bidang management mandrasah.
Widyaiswara BDK/Dosen/Praktisi Pendidikan yang memiliki concern dan keahlian pada sesuai Mata Pelajaran/modul/
keahlian dalam bidang fasilitasi pelatihan.
26
3. Fasilitator Daerah (Kabupaten/Kota)
Tabel 4.
Proyeksi Kebutuhan Fasilitator Daerah PKB Guru Madrasah
FASILITATOR DAERAH
Jmlh
NO PROVINSI
Kab/ MI MTs MA
Kota Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing Mtk IPA Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS Jml
27
FASILITATOR DAERAH
Jmlh
NO PROVINSI
Kab/ MI MTs MA
Kota Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing Mtk IPA Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS Jml
Keterangan
*adalah provinsi sasaran penerima bantuan kelompok tahun 2021. Provinsi yang belum menerima bantuan kelompok kerja
tahun 2021 tetap mendapatkan pelatihan guru dan tenaga kependidikan melalui project MEQR komponen 3.
PS adalah fasilitator dari Pengawas (RA/MI/MTs/MA) dengan diutamakan memiliki latar belakang sesuai mata
pelajaran/modul/memiliki kompetensi dalam fasilitasi pelatihan atau bidang peningkatan mutu pendidikan madrasah.
28
Penjelasan Proyeksi Kebutuhan Fasilitator Daerah PKB Guru Madrasah adalah sebagai berikut:
1. Keseluruhan proyeksi jumlah fasilitator daerah adalah dengan memperhitungkan jumlah Kabupaten/Kota dan madrasah
disetiap propinsi sehingga masing-masing Kabupaten/Kota dimungkinkan akan memiliki jumlah fasilitator yang berbeda.
2. Panitia seleksi Kanwil Kemenag Propinsi dapat berkoordinasi dengan Panitia Seleksi Kemenag Kabupaten/Kota dalam hal
menentukan jumlah kebutuhan fasilitator (lebih dari 1 fasilitator untuk setiap Mata Pelajaran/modul) dengan
mempertimbangkan jumlah satuan pendidikan (MI/MTs/MA) dan jumlah kelompok kerja yang dimiliki di masing-masing
Kemenag Kabupaten/Kota.
3. Kanwil Kemenag Propinsi/Kabupaten/Kota dapat menentukan dan merekomendasikan pengawas madrasah sebagai fasilitator
sesuai dengan alokasi yang diberikan dengan memperhatikan linieritas keilmuan (diutamakan sesuai modul) atau karena
kompetensi dalam fasilitasi pelatihan.
29
E. Waktu Pelaksanaan Seleksi
30
BAB IV
MATERI SELEKSI
a. Seleksi Administrasi
b. Seleksi Akademik
31
No Jenjang Materi Pedagogik Profesional Jumlah
3 MA Bahasa 20 20 40
Indonesia
Bahasa Inggris 20 20 40
Matematika 20 20 40
Ekonomi 20 20 40
Fisika 20 20 40
Kimia 20 20 40
Biologi 20 20 40
Bimbingan 20 20 40
Konseling
32
BAB V
PENILAIAN DAN EVALUASI
A. Penilaian Administrasi
Tabel 6.
Tabel bobot penilaian administrasi
Nilai
No Syarat Administrasi Bobot
Tertinggi
1 Latar Belakang S1 = 5 15
Pendidikan S2 = 10
S3 = 15
2 Pengalaman Mengajar 5 th = 3 10
minimal 5 tahun 6 – 10 th = 4
11 ke atas = 5
3 Kesesuaian latar belakang Ketiganya Linear : 25 25
pendidikan, Sertifikasi Dua linear : 15
dan tugas mengajar Tidak linear : 10
4 Pengalaman menjadi Kualitas 20
Fasilitator Nasional : 20
Provinsi : 15
Kab/kota : 10
Kec : 5
Madrasah : 3
Kuantitas 10
Lebih dari 11 : 10
6 sd 10 kali : 5
1 sd 5 kali : 3
5 Status Kepengurusan Ketua : 10 10
KKG/MGMP/MGBK Wakil/Koord. : 7
Anggota : 5
6 Surat Rekomendasi dari 10
Kepala Madrasah.
Total 100
33
B. Penilaian Akademik
D. Penilaian Wawancara
34
b. Paparan Karya Terbaik
Aspek Kriteria Penilaian Bobot
1. Kejelasan Paparan (Penguasaan 30
Materi Paparan)
2. Kemenarikan Pemaparan
A. 3. Pengelolaan Waktu Presentasi
Pemaparan 4. Kualitas Karya
5. Kualitas Jawaban
6. Keaktualan Isu Yang Diangkat 30
7. Sistematika Materi Sajian
(Keruntutan Pemaparan)
B. Materi 8. Dukungan Data Empiris
Bahasan 9. Dukungan Teori (Keterlibatan Teori
Yang Relevan)
10. Kekomprehensifan Materi Paparan
11. Kesesuaian Presentasi Dengan
Laporan
12. Keterbukaan Terhadap Pendapat 20
Orang Lain
C. Sikap 13. Kepercayaan Diri
Dalam 14. Kewajaran
Presentasi 15. Kesantunan Merespon
Tanggapan/Pertanyaan
16. Penggunaan Bahasa Lisan
17. Kejelasan Isi Presentasi 20
18. Layout Tipografi
D. Bahan 19. Sistematika/Organisasi Bahan
Sajian Sajian
20. Ilustrasi
Jumlah 100
35
Peserta yang dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administrasi, akademik dan
wawancara selanjutnya akan diundang dalam pelatihan berdasarkan
Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
sebagai Calon Instruktur Nasional dan Fasilitator Program PKB Guru
Madrasah.
36
BAB V
PENUTUP
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM,
TTD
37