Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN MASALAH HIPEREMESIS KEHAMILAN

Di Susun Oleh :

Nama : ANISA LAILA ISNANI


Nim : PO.71.20.3.18.001
Semester : 4 a

Dosen MK : INTAN KUMALASARI, A.P.P. MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/ 2020
LANDASAN TEORI

A. Definisi Hiperemesis

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi
dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998). Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul
setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Hiperemesis gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan
vomitus dalam kehamila yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik,
dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-zionMD,Hal : 232).

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga mengganggu


pekerjaan sehari – hari dan keadaan umum menjadi buruk, selain itu merupakan gangguan
yang paling sering ditemui pada kehamilan trimester pertama. Lebih dari 80 % ibu hamil
mengalami rasa mual dan muntah, sedangkan untuk yang mengalami hyperemesis
gravidarum sekitar 5 dari 1.000 ibu hamil.

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan


gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. (1)
Disamping itu Hiperemesis Gravidarum juga yaitu mual dan muntah yang berat sehingga
menyebabkan pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum Ibu menjadi
buruk Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida.

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan mual muntah berlebihan selama masa


kehamilan.

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Perubahan – perubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa factor predisposisi dan faktor
lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut:

1. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda,


estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa.

2. Faktor organik: masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik
akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
3. Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan
pekerjaan (Wiknjosastro, 2005).

C. Manifestasi Klinik

Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis
gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini
dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya
gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan:

1. Tingkatan I: Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada
epigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit dan tekanan darah sistolik turun, turgor
kulit mengurang, lidah mongering dan mata cekung.

2. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, lidah
mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi
oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan, karena pempunyai
aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran makin menurun
hingga mencapai somnollen atau koma, terdapat ensefalopati werniche yang ditandai
dengan : nistagmus, diplopia, gangguan mental, kardiovaskuler ditandai dengan: nadi kecil,
tekanan darah menurun, dan temperature meningkat, gastrointestinal ditandai dengan: ikterus
makin berat, terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam.
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks.
Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati (Wiknjosastro, 2005).

D. Patofisiologi

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik
dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena
muntah menyebankan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium
dan khlorida air kemih turun. Selain itu jug adapt menyebabkan hemokonsentrasi sehingga
aliran darah berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati
dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya
keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung
(Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya
robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi
atau tindakan operatif (Wiknjosastro, 2005).

E. Pathways

Kehamilan

Perubahan fisologis Perubahan


Psikologis

Hormon HCG estrogen

Motilitas lambung dan usus Krisis


Kurang pengetahuan

Kembung dan produksi gas Ancaman kehilangan janin Kurang


terpapar informasi

Mual dan muntah MK : Ansietas MK :


Defisit Pengetahuan

Anoreksia

MK : Resiko defisit nutrisi Lemah

Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Gangguan aktivitas sehari-hari

MK : Intoleransi Aktivitas

( Wiknjsastro, 1999:27 )
F. Komplikasi

Adapun komplikasi dari hiperemesis pada kehamilan antara lain :

1. Ensefalopati Wernicke dengan gejala nistagmus

2. Diplopia dan perubahan mental,

3. serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus. (Arif, 2000).

G. Pemeriksaan Penunjang

Ketika seorang wanita dating dengan keluhan mual dan muntah , riwayat berikut harus
dikaji untuk membantu membedakan antara mual dan muntah akibat kehamulan atau kondisi
patologis ini :

1. Riwayat Frekuensi muntah

2. Hubungan muntah dengan asupan makanan ( jenis dan jumlah )

3. Riwayat pola makan ( jenis makanan dan minuman , jumlah, waktu pemberian, dan
reaksinya)

4. Riwayat pengobatan ( termasuk reaksi obat)

5. Riwayat gangguan makan

5. Riwayat diabetes

6. Pembedahan abdomen sebelumnya.

7. Frekuensi istirahat
8. Kecemasan dalam kehamilan

9. Dukungan keluarga

Pemeriksaan fisik :

1. Berat badan ( dan hubungannya dengan berat badan sebelumnya)

2. Suhu badan , denyut nadi, dan pernafasan

3. Turgor kulit

4. Kelembapan membrane mukosa

5. Kondisi lidah ( bengkak, kering, pecah-pecah)

6. Palpasi abdomen untuk melihat pembesaran organ , dan nyeri tekan.

7. Pengkajian pertumbuhan janin.

Pemeriksaan Laboratorium :

1. Pemeriksaan keton dalam urine

2. Urinalis

Pengkajian :

Kondisi yang mengindikasikan bahwa wanita mengalami dehidrasi meliputi turgor kulit
buruk, peningkatan frekuensi nadi dan pernapasan, penurunan pengeluaran urine.

H. Penatalaksanaan Medis

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan:

1. Obat – obatan; Sedativa : Phenobarbital, Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks,


Anti histamine : dramamin, avomin, Anti emetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin
hidrokloride atau khlorpromasine. Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu
dikelola di rumah sakit

2. Isolasi; Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah danperedaran udara
yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke
dalam kamar penderita sampai muntah berhenti pada penderita mau makan. Tidak diberikan
makanan atau minuman dan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala –
gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3. Terapi psikologika; perlu diyakinkan kepeda penderita bahwa penyakit dapat


disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik.
4. cairan parenteral; cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5%
dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan vitamin (vitamin B
komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat diberiakan asam amino secara intravena,
bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan
minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada
umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.

5. Menghentikan kehamilan; Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan


psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus, anuria dan
perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan
keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:

a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai koma, terjadi
gangguan jiwa.

b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina, kemunduran penglihatan.

6. Rawat di rumah sakit.

I. Konsep Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

1. Data Subjektif

Nausea dan vomitus merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat menahan makanan
dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air liurnya berlebihan/hipersalivasi.

Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui
bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat memberikan informasi yang
penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.

2. Data Objektif

Pemeriksaan fisik :

a. Pemeriksaan umum: kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor
menurun. Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada bibir
dan wajah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah. Faring kering dan merah, dan
pernapaan berbau busuk dengan bau seperti buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.
Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada penyakit yang
berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala, stupor dan koma dapat
terjadi.
b. Pemeriksaan abdomen: temuan ini biasanya normal, meskipun rasa sakit dihepar dapat
ditemukan.

c. Pemeriksaan pelvis: uterus lunak dan membesarkan sesuai dengan umur gestasi.

Kebutuhan Dasar Khusus :

a. Aktifitas istirahat. Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per
menit).

b. Integritas ego. Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi


tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.

c. Eliminasi. Perubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih


Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.

d. Makanan/cairan. Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium,


pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht
rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.

e. Pernafasan. Frekuensi pernapasan meningkat.

f. Keamanan. Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma

g. Seksualitas. Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan


abortus terapeutik.

h. Interaksi social. Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon


anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung
yang kurang.

Tes Laboratorium :

a. Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah: nilai hemoglobin dan hematokrit yang
meningkat menunjukkan hemokosentrasi berkaitan dengan dehidrasi. Anemia yang mungkin
merupakan konsekuensi dari mal nutrisi.

b. Urinalisis: urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai kosentrasi tinggi sebagai akibat
dehidrasi. Aseton menunjukkan asidosis starvasi.
J. Diagnosa Keperawatan

1. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan.

2. Ansietas b.d krisis situasional.

3. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi.

4. Resiko Defisit Nutrisi b.d anoreksia atau keengganan untuk menelan makana

K. Rencana Asuhan Keperawatan


1. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan
SLKI : Toleransi Aktivitas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan toleransi aktivitas
meningkat.
Ekspektasi meningkat

Kriteria hasil 1 2 3 4 5

-Frekuensi 1 2 3 4 5
nadi
-Keluhan
lelah 1 2 3 4 5

-Dispnea saat 1 2 3 4 5
aktivitas
-Dispnea
1 2 3 4 5
setelah
aktivitas

SIKI : Terapi Aktivitas


Observasi :
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi makna aktivitas rutin ( mis. Bekerja) dan waktu luang
- Monitor respons emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas.
Terapeutik :
- Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi aktivitas rutin
- Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
- Jadwalkan aktivitas dalam kegiatan sehari-hari
- Fasilitasi mengembangkan motivasi dan penguatan diri

Edukasi :
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
- Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
- Anjurkan terlibat aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi
dan kesehatan.
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan dan memonitor program
aktivitas.
- Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika sesuai.
2. Ansietas b.d krisis situasional.
SLKI : Tingkat Ansietas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tingkat ansietas
menurun.
Ekspektasi menurun

Kriteria hasil 1 2 3 4 5

-Verbalisasi 1 2 3 4 5
kebingungan
-Verbalisasi
khawatir 1 2 3 4 5
akibat kondisi
yang dihadapi
-Perilaku
gelisah 1 2 3 4 5
-Perilaku 1 2 3 4 5
tegang
1 2 3 4 5
-Konsentrasi
1 2 3 4 5
-Pola tidur

SIKI : Terapi Relaksasi


Observasi :
- Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsenrasi, atau gejala
lain yang mengaggu
Kemampuan kognitif.
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan.
- Identifikasi kesediaan, kemampuan dam pengguaan teknik sebelumnya.
- Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik :
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman.
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis
lainnya.
Edukasi :
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman.
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi.
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
- Latih teknik relaksasi (mis. napas dalam, peregangan, imajinasi terbimbing).

3. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi.


SLKI : Tingkat Pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tingkat
pemgetahuan membaik.
Ekspektasi membaik

Kriteria hasil 1 2 3 4 5

-Terpapar 1 2 3 4 5
informasi

1 2 3 4 5
-Kurang
pengetahuan

SIKI : Edukasi Kesehatan


Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi hidup
bersih dan sehat.
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
- Berikan kesempatan untuk bertanya.
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan.
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat.

4. Resiko Defisit Nutrisi b.d anoreksia atau keengganan untuk menelan makanan.

SLKI : Status Nutrisi


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan status nutrisi
membaik.
Ekspektasi membaik

Kriteria hasil 1 2 3 4 5

-Porsi makan 1 2 3 4 5
yang
dihabiskan
-Berat badan 1 2 3 4 5

-Indeks massa 1 2 3 4 5
tubuh (IMT)

SIKI : Manajemen Nutrisi


Observasi :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
Terapeutik :
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi.
- Berikan makanan tinggi kalori dan protein.
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereeda anti nyeri,antiemetik),
jika perlu.
- Kolaborasi dengan ahli gizi.

Implementasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :
1. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan.
- Klien sudah tidak lemah lagi
- Klien sudah dapat melakukan aktivitas, meskipun masih dengan bantuan orang lain

2. Ansietas b.d krisis situasional.

- Klien sudah tidak cemas lagi


3. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi.

- Klien sudah mengetahui tentang penyakit hiperemesis tersebut.

4. Resiko Defisit Nutrisi b.d anoreksia atau keengganan untuk menelan makanan.

- Klien sudah mau makan, walaupu sedikit tapi sering.

- Klien tidak mual muntah lagi.

Evaluasi

Tahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang


diinginkandan respon pasien terhadap dan keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian
mengganti rencana perawatan jika diperlukan. Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
keperawatan (Verney, 2005).

- Pasien tidak lagi menunjukkan bukti penurunan berat badan

- TTV tetap stabil

- Volume cairan tetap adekuat

- Pasien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembap

- Berat jenis urin tetap di antara 1,005 dan 1,010

- Pasien mempertahankan keseimbangan cairan ( asupan seimbang dengan haluaran)

- Pasien menyatakan peningkatan rasa nyaman

- Membrane mukosa mulut merah muda dan lembap

- Pasien mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendi

- Pasien melakukan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang dapat ditoleransi.
Daftar Pustaka
Dr. Taufan Nugroho.2010.Kasus Emergency Kebidanan Untuk Kebidanan dan
Keperawatan.Yogyakarta.Nuha Medika.

Dr. I.A.Chaildranita Manuaba, Sp.OG,DKK.2010.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan


Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta.EGC.

Elfanny Sumai,DKK.2014.Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hiperemesis


Gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Sam Ratulangi Tondano Kabupaten
Minahasa Provinsi Sulawesi Selatan.Vol 2.No 1.2339-1731.
Yosepina Otma Butu,DKK.2019.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trisemester 1.Vol 7.No 2.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. A
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 01 januari 1995
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Guru
g. Pendidikan terakhir : S1
h. Alamat : Jl. Mangga Besar, Desa Kenanga, Lubuklinggau ll
i. No CM : 177818
j. Diangnostik Medis : Hiperemesis kehamilan
k. Tanggal masuk : 06 Maret 2020
l. Tanggal Pengkajian : 07 Maret 2020
m. Ruang : Al-Kautsar

Penanggung Jawab

a. Nama : Ny.Desy
b. Pekerjaan : Wiraswasta
c. Alamat : Jl. Kupang
d. Hubungan : Ibu kandung

II. KELUHAN UTAMA :


Mual muntah dan badan lemah.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengatakan mual muntah, tidak nafsu makan, dan badan lemah.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Klien pernah sakit gastritis
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukakan
Dibawa kerumah sakit
C. Pernah dirawat/dioperasi
pernah dirawat/tidak dioperasi
D. Lamanya dirawat
4 hari
E. Alergi
Tidak ada alergi
F. Imunisasi
Pasien pernah menerima imunisasi
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Orang tua klien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama seperti klien
B. Saudara kandung
Saudara kandung klien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama seperti klien
C. Penyakit keturunan yang ada
Tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada anggota keluarga yang meninggal.
E. Penyebab meninggal
Tidak ada

F. Genogram

Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Serumah
: Meninggal
x
G. Konsep diri
1. Body image :
Klien memandang positif sakit yang dideritanya
2. Idel diri
Klien mengatakan ia harus sembuh agar bisa menjadi istri yang baik bagi
suaminya.
3. Harga diri
Klien selalu ingin dihargai baik di keluarga maupun lingkungan
4. Peran diri
Klien berperan dengan baik sebagai istri dikeluarganya.
5. Personal identity
Klien mengatakan identitas dirinya sebagai warga negara indonesia dibuktikan
dengan KTP dan KK
H. Keadaan Emosi
Keadaan emosi klien stabil (baik)
I. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara
Klien perhatian terhadap orang lain/lawan bicara
J. Hubungan dengan keluarga
Klien berhubungan baik dengan keluarganya
K. Hubungan dengan saudara
Klien berhubungan baik dengan saudaranya
L. Kegemaran
Klien gemar membaca novel
M. Daya Adaptasi
Klien mampu beradaptasi dengan baik
N. Mekanisme pertahanan diri :
Koping individu dalam menghadapi sakit yang dialaminya yaitu dengan memotivasi
dirinya sendiri, memandang positif penyakitnya dan patuh minum obat.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien lemah
B. Tanda-tanda Vital
Suhu tubuh : 36,2 C Nadi : 80 x/menit
TD : 110/70 RR : 20 x/menit
TB : 165 cm BB : 64 kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan rambut
Kepala
a. Bentuk : oval
b. Ubun-ubun :Tidak ada kelainan
c. Kulit kepala :Bersih

Rambut

a. Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran merata


b. Bau :Tidak ada bau
c. Warna kulit :Sawo matang

Wajah

a. warna kulit :Sawo matanng


b. struktur wajah :Simetris

2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :Lengkap dan simetris kanan dan kiri
b. Palpebra :Tidak ada edema
c. Konjungtiva dan sclera :Konjungtiva anemis, sklera anikterik
d. Pupil :Isokor
e. Cornea dan iris :Tidak ada kelainan pada cornea dan iris
f. Visus :Penglihatan baik
g. Tekanan bola mata :Tidak di kaji

3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal posisi simetris
b. Lubang hidung :Normal kanan dan kiri
c. Cuping hidung :Tidak ada pernapasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga :Simetris kanan dan kiri
b. Ukuran telinga :Normal
c. Lubang telinga :Normal tidak ada penumpukan serumen
d. Ketajaman pendengaran:Baik
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir :Mukosa bibir kering
b. Keadaan gusi dan gigi :Tidak ada peradangan pada gusi
c. Keadaan lidah :Bersih
d. Orofaring : Tidak ada keluhan menelan
6. Leher
a. Posisi trakea :Normal, berada di tengah
b. Thyroid :Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c. Suara :Normal
d. Kelenjar limfe :Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e. Vena jugularis :Tidak ada pembengkakakan
f. Denyut nadi karotis :Teraba jelas, normal
g. Bentuk leher :Ada benjolan di bagian leher kiri
D. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan :Kulit pasien bersih
2. Kehangatan :Akral teraba hangat
3. Warna :Sawo matang
4. Turgor :Menurun (jelek)
5. Kelembaban :Kulit kering
6. Kelaianan pada kulit :Tidak ada kelainan pada kulit
E. Pemeriksaan Ketiak
1. Aksila dan clavicula :Tidak ada kelainan pada aksila dan klavikula
F. Pemeriksaan Thoraks/Dada
1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk thoraks : Bentuk dada normal tidak ada kelainan
b. Pernafasan
Frekuensi :2o x/menit
Irama :Ieguler
c. Tanda kesulitan bernafas :Tidak ada cuping hidung
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : teraba getaran suara
b. Perkusi : sonor
c. Auskultasi :
Suara nafas : Vesikuler
Suara ucapan : Terdengar jelas
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan

G. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : simetris kiri dan kanan
b. Benjolan/massa : tidak ada, tidak terlihat adanya benjolan
c. Bayangan pembulu darah: tidak terlihat bayangan pembuluh darah
2. Auskultasi
a. Peristalitik usus :12x/ menit
b. Suara tambahan :Tidak terdengar suara tambahan
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
b. benjolan/massa :Tidak teraba massa
c. Tanda Ascites :Tidak ada tanda ascites
d. Hepar :Tidak teraba adanya pembesaran hepar
e. Lien :Tidak teraba nyeri tekan
f. Titik Mc Buey :Tidak di kaji
4. perkusi
a. Suara abdomen :Tympani
b. Pemeriksaan Ascites :Tidak ada tanda ascites

H. Pemeriksaan kelainan dan daerah sekitarnya


1. Genetalia
a. Rambut pubis :Ada
b. Lubang Uretra :Normal
c: kelainan pada genetalia ekstermal dan daerah inguinal : Tidak ada kelainan
2. Anus dan Perinium
a. Lubang anus : Normal
b. kelainan pada anus : Tidak ada kelainan
c. Perinium : Tidak ada kelainan
I. Pemeriksaan Muskuloskaletal/ Ekstermitas
1. Kesimetrisan otot : Simetris kanan dan kiri
2. Pemeriksaan edema : Tidak terdapat edema
3. kekutan otot

4444 4444

4444 4444

4. Kelainan pada ekstermitas dan kuku : tidak adak kelainan pada ekstermitas dan
kuku
J. Pemeriksaan Neurologi

1. Tingkat kesadaran

GSC : 15 ,E 4 ,M 6 ,V 5

2. Meningea Sign
3. Status Mental
a. kodisi emosi/ perasaan : Kondisi emosional Klien dapat di kontrol
b. Orientasi : Orientasi penuh
c. Proses berpikir (ingatan, ateensi, keputusan, perhitungan) : Klien memandang
positif atas penyakit yang di beritannya
d. Motovasi (kemauan) : Kemauan klien untuk sembuh tinggi
e. Persepsi : pasien berpendapat bahwa penyakit yang
diberitannya dapat sembuh
f. Bahasa : Bahasa daerah lubuklinggau
4. nervus Cranialis
a. Nervus Offaktorius/ N I
Klien dapat membedaan bau (kopi/teh)
b. Nervus Optikus/ N II
Klien dapat melihat dengan baik dengan jarah jauh
c. Nervus Okulomotorius/ N III, troklearis/ N IV, Abdusen/ N VI
baik, pupul mata mengecil ketika di beri cahaya
d. Nervus Trigeminus/ N V
baik, Klien dapat menggerakan rahang, memejamkan mata refleks kornea
dan refleks kedip mata baik
e. Nervus Fasialis/ N VI
baik, Klien dapat melakukan senyum, menutup kelopak mata dengan taharan
f. Nervus Vesibulocochlearis/ N VII
baik, Klien dapat mendengar dengan baik
g. Nervus Glossopharingwus/ N IX, Vagus/ N X
baik,Klien dapat membedakan rasa manis (gula, buah pisang) dan rasa asam
(jeruk)
h. Nervus Asesorius/ N XI
baik,Klien dapat mengangkat kedua bahu dengan baik
i. Nervus Hipoglossus/ N XII
baik, Klien dapat menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke sisi
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Di bantu, karena Ny.A merasa lemah/lemas
b. Rombeng Test : Dapat berdiri tegak
c. Tes jari-hidung : Jari-jari dapat berkoordinasi dengan baik, hidung dapat
membedakan bau
d. pronasi- supinasi test :Normal, koordinasi baik
e. Heel to shin test : Tidak di kaji
6. Fungsi Sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan : Normal, Klien dapat merasakan semua sentuhan
b. Test tajam-tumpul : Normal, Klien dapat merasakan sentuhan tajam dan tumpul
c. Test panas dingin : Klien mampu membedakan panas dan dingin dengan baik
d. Test getaran : Klien dapat membedakan semua getaran
e. Stereognosistrst : tidak di kaji
f. Graphestesia test : tidak di kaji
g. Membedakan dua titik : Klien dapat membedakan dua titik
h. Trognosis : tidak di kaji
7. refleks kanan kiri
a. refleks bisep + +
b. refleks trisep + +
c. refkels Branchioradialis + +
d. refleks patela + +
e. refleks tendon dan achiles + +
f. refleks plantar + +

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. pola tidur kebiasaan
1. Waktu tidur :Sebelum sakit 6-7 jam, saat sakit 8 jam
2. waktu bangun :Sebelum sakit pukul 04:30 wib. Saat sakit sering terbangun
3. Masalah tidur : Susah tidur karena nyeri di bagian leher
4. Hal-hal yang mempermudah tidur :Mengurangi cahaya di ruangan
5. Hal-hal yang mempermudah bangun :Kliensering terbangun karena nyeri dibagian
leher.

B. pola Eliminasi
1. BAB
a. Pola BAB : 1x/ hari Penguraian Laksatif : tidak ada penguraian
laksatif.
b. karakter feses : Lembek BAB terakhir : kemarin
c. Riwayat perdarahan: Tidak ada perdarahan BAB Diare : tidak diare
2. BAK
a. Pola BAK : 8-9x / hari Inkontenensia : tidak ada
inkontenensia BAK.
b. Karakter urine : Kuning keruh retensi : tidak ada retensi urine
c. Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : tidak ada kesulitan saat BAK
d. Riwayat penyakit ginjal : tidak ada riwayat penyakit ginjal
e. Penggunaan Diuretika : tidak menggunakan diuretika
C. Pola makan dan minum
1. Gejala (subyektif)
a. Diit (type) : Bubur jumlah makan perhari : 3x/hari
b. Pola Diit : Selama dirawat, pasien mendapat diit dari ahli gizi
c. Anoreksi : Ya Mual, muntah : Ya
d. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati
e. Alergi : tidak ada alergi
f. Berat badan biasa : 65 kg
2. Tanda ( Obyektif)
Berat badan sekarang : 63 kg TB : 165 cm
Bentuk tubuh : Tinggi,sedang.
3. Waktu pemberian makan : Pagi, siang, malam
4. Jumlah dan jenis makanan : 3x/hari ( bubur, lauk-pauk, dan buah)
5. Waktu pemberian cairan : Pagi-malam (setiap waktu)
6. Masalah makan dan minum
a. Kesulitan mengunyah :Tidak ada gangguan saat mengunyah makanan
b. Kesulitan menelan :Tidak ada gangguan saat menelan makanan
7. Upaya mengatasi masalah :Tidak ada karena tidak ada gangguan.
D. Kebersihan diri/ Personal Hygiene
1. Pemeliharaan badan :Mandi dengan di waslap 2x/hari
2. Pemeriksaan gigi dan mulut :Cukup bersih dengan menggosok gigi
3. Pemeliharaan mulut :Memotong kuku 1 minggu sekali
E. Pola kegiatan/ aktifitas :Berbaring di tempat tidur, kurang beraktifitas karena
badan lemas
IX. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/ DAIGNOSTIK
A. Diagnosa Medis

Hiperemesis Kehamilan.
B. Pemeriksaan Penunjang/ Diagnostik :laboratorium

5 Maret 2019

Pemeriksaan Hasil tes Nilai normal Satuan Ket


*
Hemoglobin 9.90 12.30-15.30 g/dl Low
*
Hematokrit 29.00 36.00-45.00 % Low
*
Leukosit 10.50 4.50-11.00 Ribu/ul -
*
Eritrosit 4.86 4.20-5.50 Juta/uL -

Trombosit *230 150-450 Ribu/uL


*
MCV 91,00 80.00-96.00 FL -
*
MCH 34.60 27.50-33.20 Pg High
*
SGOT 153 12-38 IU High
*
SGPT 123 9-58 IU High
*
Albumin 2.42 3.30-5.20 g/dl Low
*
Ureum 27 12-50 mg/dl
*
0.56 0.50-1.20 mg/dl

Creatinin

Gula darah *93 70-130 mg/dl -


sewaktu
*
Natrium 120 136-146 Mmol/L -
*
Kalium 3.60 3.50-5.50 Mmol/L -
*
Clorida 99 98-109 Mmol/L -

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI


No Nama Obat Dosis Melalui Indikasi

1. IVFD RL gtt 20x/jam/500ml IV Untuk menambah cairan dan


elektrolit tubuh untuk
mengembalikan keseimbangan
cairan

2. Curcuma 1x 1 gr IV untuk menambah nafsu makan

A. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. Kehamilan Intoleransi
Ds:Klien mengatakan badan
Aktivitas.
lemah. Perubahan fisiologi
Do:K/U lemah
Hormon HCG estrogen
- Tampak kesulitan
beraktivitas dan Motilitas lambung dan usus
terbaring di tempat
Kembung dan produksi gas
tidur.
TTV : Mual muntah

TD : 110/70 mmHg Anoreksia


T : 36,20C
Lemah
P :80 x/menit
RR : 20 x/menit Ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen

Gangguan aktivitas sehari-hari

MK : Intoleransi Aktivitas

Ansietas
Ds : Klien mengatakan
2 cemas, dan takut terjadi hal Kehamilan
yang tidak diinginkan pada
Perubahan Psikologi
janinnya.
Krisis
Do : Tampak ketakutan dan
Ancaman kehilangan janin
gelisah.
MK : Ansietas
TTV :

TD : 110/70 mmHg
T : 36,20C
P : 80 x/menit
RR : 20 x/menit

DS : - Klien mengatakan Resiko


mual muntah,dan tidak nafsu Kehamilan Defisit
makan. Nutrisi.
3 Perubahan fisiologi
DO : Klien tampak lemas
Hormon HCG estrogen
dan pucat.
Motilitas lambung dan usus
TTV :
Kembung dan produksi gas
TD : 110/70 mmHg
T : 36,20C Mual muntah
P : 80 x/menit
Anoreksia
RR : 20 x/menit
MK : Resiko Defisit Nutrsi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Intoleransi Aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Terapi Aktivitas Observasi
kelemahan selama 3x24 jam diharapkan toleransi
aktivitas meningkat. Obeservasi -Untuk mengetahui
Ds:Klien mengatakan tingkat kekurangan
badan lemah. SLKI : Toleransi Aktivitas -Identifikasi defisit tingkat aktivitas yang dialami.
Do:K/U lemah aktivitas
- Tampak Kriteria hasil 1 2 3 4 5 -Untuk menambah
-Identifikasi kemampuan aktivitas pada aktivitas
kesulitan
-Frekuensi 1 2 3 4 5 berpartisipasi dalam aktivitas tertentu.
beraktivitas dan
nadi tertentu
terbaring di
-Untuk mengetahui
tempat tidur. -Keluhan - Identifikasi makna aktivitas manfaat aktivitas rutin.
lelah 1 2 3 4 5 rutin ( mis. Bekerja) dan waktu
TTV luang Terapeutik
-Dispnea saat
TD : 110/70 mmHg aktivitas Terapeutik -Memfasilitasi manfaat
1 2 3 4 5
aktivitas yang dipilih.
T : 36,70 -Dispnea -Fasilitasi makna aktivitas yang
setelah dipilih -Terapkan aktivitas rutin.
P : 82x/m
aktivitas 1 2 3 4 5
-Fasilitasi aktivitas rutin -Untuk membantu klien
RR : 22x/m
beraktivitas.
-Libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu -Agar aktivitas berjalan
secara rutin.
-Jadwalkan aktivitas dalam
Keterangan :
1.Menurun
2.Cukup menurun kegiatan sehari-hari. Edukasi
3.Sedang
Edukasi : -Agar klien mengetahui
4.Cukup meningkat
aktivitas yang baik
5.Meningkat - Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih -Agar klien mengetahui
metode aktivitas yang
- Jelaskan metode aktivitas fisik baik.
sehari-hari, jika perlu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM : 177818 Ruang :Al-Kutsar
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

2 Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Terapi Relaksasi - Untuk mengetahui
situasional. selama 3x24 jam diharapkan tingkat ansietas penurunan tingkat
menurun dengan kriteria hasil : Observasi energi,kemampuan
Ds : Klien mengatakan berkonsentrasi,atau gejala
SLKI : Tingkat Ansietas -Identifikasi penurunan tingkat
cemas, dan takut terjadi lain.
energi, ketidakmampuan
hal yang tidak
Ekspektasi menurun berkonsentrasi, atau gejala lain -Untuk mengetahui teknik
diinginkan pada
yang mengaggu kemampuan relaksasi yang efektif.
janinnya. Kriteria hasil 1 2 3 4 5 kognitif.
-Mengatur respons
Do : Tampak ketakutan Verbalisasi 1 2 3 4 5 -Identifikasi teknik relaksasi terhadap relaksasi.
dan gelisah. kebingungan yang pernah efektif digunakan.
1 2 3 4 5
Terapeutik
-Verbalisasi khawatir -Monitor respons terhadap terapi
TTV : akibat kondisi yang 1 2 3 4 5
relaksasi -Agar klien nyaman
TD : 120/80 mmHg dihadapi
1 2 3 4 5
T : 38,70C Terapeutik -Agar klien terasa
P : 82x/Menit -Perilaku gelisah nyaman.
1 2 3 4 5
RR : 22x/menit -Ciptakan lingkungan tenang dan
-Perilaku tegang tanpa gangguan dengan Edukasi
1 2 3 4 5
pencahayaan dan suhu ruang
-Konsentrasi -Agar klien mengetahui
nyaman.
intervensi yang dipilih.
-Pola tidur
-Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan -Untuk memberi rasa
berirama nyaman pada klien.
-Gunakan relaksasi sebagai
Keterangan : strategi penunjang dengan
1.Menurun analgetik atau tindakan medis
2.Cukup menurun lainnya.
3.Sedang
4.Cukup meningkat Edukasi :
5.Meningkat
-Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yang dipilih
-Anjurkan mengambil posisi
nyaman.
-Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi.
-Anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang dipilih
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Manajemen Nutrisi Observasi


selama 3x24 jam diharapkan resiko infeksi
Resiko Defisit Nutrisi dapat membaik dengan kriteria hasil kriteria Observasi -Untuk mengetahui status
b.d anoreksia atau hasil : nutrisi klien.
keengganan untuk -Identifikasi status nutrisi
menelan makanan. SLKI : Status Nutrisi -Untuk mengetahui
- Identifikasi alergi dan apakah ada alergi pada
DS : - Klien kriteria hasil 1 2 3 4 5 intoleransi makanan klien.
mengatakan mual
-Porsi makan 1 2 3 4 5 - Monitor asupan makanan -Agar klien makan secara
muntah,dan tidak nafsu
makan. yang dihabiskan teratur.
1 2 3 4 5 - Monitor berat badan
DO : Klien tampak -Berat badan Terapeutik
1 2 3 4 5 Terapeutik :
lemas dan pucat.
-Indeks massa -Untuk menjaga
- Lakukan oral hygiene sebelum
tubuh (IMT) kebersihan pada klien.
makan, jika perlu
TTV -Agar nutrisi pada klien
- Fasilitasi menentukan pedoman
TD : 120/80 mmHg terpenuhi.
diet (mis. piramida makanan)
T : 38,70C
Keterangan : - Berikan makanan tinggi serat
P : 82x/Menit
1.Menurun untuk mencegah konstipasi.
RR : 22x/menit
2.Cukup menurun
3.Sedang Kolaborasi :
4.Cukup meningkat
5.Membaik - Kolaborasi dengan ahli gizi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM : 177818 Ruang :Al-Kautsar
No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

1 Selasa/ 07 Intoleransi Aktivitas b.d Pukul 10.00 wib 15.00 wib


Maret 2020 kelemahan
1.Fasilitasi aktivitas rutin S : Os mengatakan badan masih
Ds:Klien mengatakan terasa lemas.
badan lemas. Respon : Perawat mengajak klien untuk belajar
Do:K/U lemah beraktivitas secara rutin. O : K/U lemah
- Tampak kesulitan
2. Jadwalkan aktivitas dalam kegiatan sehari- -Klien masih tampak kesulitan
beraktivitas dan
hari. beraktivitas dan terbaring di
terbaring di
tempat tidur.
tempat tidur. Respon : Perawat memberikan jadwal aktivitas
kepada klien agar klien dapat beraktivitas. TTV
Pukul 11.00 WIB TD: 110/70 RR: 20X/menit
P:80X/menit T: 36,2 C:
3.Ajarkan cara melakukan aktivitas yang
dipilih A : Intoleransi aktivitas belum
teratasi.
Respon : Perawat mengajarkan klien
beraktivitas (mis.mengajak klien jalan santai P : Intervensi dilanjutkan
setiap pagi) aga aktivitas klien dapat
meningkat.
4.Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari,
jika perlu
Respon : Perawat menjelaskan metode aktivitas
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang : Al-Kautsar
Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

2 Selasa /07 Ansietas b.d krisis Pukul 10.00 wib Pukul 13.00WIB
Maret 2020 situasional.
1.Identifikasi teknik relaksasi yang pernah S : Os mengatakan masih terasa cemas.
Ds : Klien mengatakan efektif digunakan..
O : Klien masih tampak ketakutan dan
cemas, dan takut terjadi
Respon: Perawat mengidentifikasi gelisah.
hal yang tidak
relaksasi efektif agar klien terasa nyaman.
diinginkan pada
janinnya. Pukul 11.00 WIB
TTV
Do : Tampak ketakutan 3. Monitor respons terhadap terapi
dan gelisah. relaksasi TD: 110/70 mmHg RR: 20x/menit

Respon: Perawat memantau respons klien P: 80X/menit T:36,2 C


setelah dilakukan relaksasi.
Pukul 12.00 WIB
A : Ansietas belum teratasi.
4.Anjurkan mengambil posisi nyaman.
P : Intervensi dilanjutkan
Respon : Perawat menganjurkan klien
dalam posisi nyaman agar cemas
berkurang.
5.Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi.
Respon : Perawat melakukan relaksasi
napas dalam pada klien agar cemas
berkurang.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

3 Selasa / 07 Resiko Defisit Nutrisi Pukul 10.00 WIB Pukul 07.00 wib
Maret 2020 b.d anoreksia atau
keengganan untuk 1. Monitor asupan makanan S : Os mengatakan masih mual muntah
menelan makanan. dan tidak nafsu makan.
Respon: Perawat memantau asupan
DS : - Klien makanan pada klien. O : Klien masih tampak lemas dan pucat.
mengatakan mual
2.Monitor berat badan TTV
muntah,dan tidak nafsu
makan. Respon : Perawat menimbang BB klien TD: 110/70 RR: 20X/menit
DO : Klien tampak BB sebelum sakit : 65 kg P: 80X/menit T: 36,2 C
lemas dan pucat.
BB sekarang : 63 kg A : Resiko defisit nutrisi belum teratasi.
Pukul 11.00 WIB P : Intervensi dilanjutkan
3.Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
Respon: Memberi makanan yang tinggi
serat,agar BB klien tidak turun lagi.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi.
Respon : Memberikan makanan 3 kali
sehari
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang : Al- Kautsar
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd

1. Rabu / 08 Maret Intoleransi Aktivitas Pukul 10.00 wib 15.00 wib


2020 b.d kelemahan
1.Fasilitasi aktivitas rutin S : Os mengatakan lemas sedikit
Ds:Klien mengatakan berkurang.
lemas sedikit Respon : Perawat mengajak klien untuk
berkurang. belajar beraktivitas secara rutin. O : K/U masih sedikit lemah
Do:K/U masih sedikit
2. Jadwalkan aktivitas dalam kegiatan sehari- -Klien sudah mulai beraktivitas
lemah
hari. dan tidak terbaring di tempat
-Tampak sudah mulai
tidur lagi.
beraktivitas dan tidak Respon : Perawat memberikan jadwal
terbaring di tempat aktivitas kepada klien agar klien dapat TTV
tidur lagi. beraktivitas.
TD: 120/70 RR: 20X/menit
Pukul 11.00 WIB P:80X/menit T: 36,5 C:
3.Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, A : Intoleransi aktivitas teratasi
jika perlu sebagian.
1. Respon : Perawat menjelaskan metode P : Intervensi masih dilanjutkan
aktivitas fisik yang baik agar klien dapat
beraktivitas.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd

2. Rabu/8 Maret Ansietas b.d krisis Pukul 10.00 wib Pukul 15.00WIB
2020 situasional.
1. Monitor respons terhadap terapi relaksasi S : Os mengatakan cemas sudah
Ds : Klien mengatakan berkurang.
Respon: Perawat memantau respons klien
cemas sudah berkurang.
setelah dilakukan relaksasi. O : Klien sudah tidak tampak
ketakutan dan gelisah.
Do : Sudah tidak Pukul 12.00 WIB
ketakutan dan gelisah TTV
lagi. 2.Anjurkan mengambil posisi nyaman.
TD: 110/70 mmHg
Respon : Perawat menganjurkan klien dalam
posisi nyaman agar cemas berkurang. RR: 22x/menit
3.Anjurkan rileks dan merasakan sensasi P: 80X/menit T:36,2 C
relaksasi.
A : Ansietas teratasi sebagian.
Respon : Perawat melakukan relaksasi napas
dalam pada klien agar cemas berkurang. P : Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi ttd

3. Rabu/08 Maret Resiko Defisit Nutrisi Pukul 10.00 WIB Pukul 15.00 wib
2020 b.d anoreksia atau
keengganan untuk 1. Monitor asupan makanan S : Os mengatakan masih mual
menelan makanan. muntah sudah berkurang dan
Respon: Perawat memantau asupan makanan nafsu makan membaik.
DS : - Klien pada klien.
mengatakan mual O : Klien sudah tidak tampak
2.Monitor berat badan lemas dan pucat.
muntah sudah
berkurang,dan nafsu Respon : Perawat menimbang BB klien -Nafsu makan klien sudah
makan mulai membaik.
bertambah.
BB sebelum sakit : 65 kg
DO : Klien sudah tidak
TTV
tampak lemas dan BB sekarang : 63 kg
pucat. TD: 110/70 RR: 20X/menit
Pukul 11.00 WIB
-Nafsu makan klien P: 80X/menit T: 36,2 C
sudah bertambah. 3.Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi. A : Resiko defisit nutrisi teratasi
sebagian.
Respon: Memberi makanan yang tinggi
serat,agar BB klien tidak turun lagi. P : Intervensi masih dilanjutkan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi.
Respon : Memberikan makanan 3 kali sehari
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi ttd

1. Kamis/09 Maret Intoleransi Aktivitas Pukul 10.00 wib 15.00 wib


2020 b.d kelemahan
1.Fasilitasi aktivitas rutin S : Os mengatakan sudah tidak
Ds:Klien mengatakan lemas lagi.
sudah tidak lemas lagi. Respon : Perawat mengajak klien untuk
Do:K/U sudah tidak beraktivitas secara rutin. O : K/U sudah tidak lemah.
lemah. -Klien sudah dapat beraktivitas
2. Jadwalkan aktivitas dalam kegiatan sehari- dan tidak terbaring di tempat tidur
-Klien sudah dapat
hari. lagi.
beraktivitas dan tidak
terbaring di tempat Respon : Perawat memberikan jadwal
tidur lagi. TTV
aktivitas kepada klien agar klien dapat
beraktivitas. TD: 110/80 RR: 20X/menit
P:80X/menit T: 36,5 C

A : Intoleransi aktivitas sudah


teratasi
P : Intervensi dihentikan.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiperemesis Kehamilan

No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar

No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi ttd

2. Kamis/ 09 Ansietas b.d krisis Pukul 10.00 wib Pukul 15.00WIB


Maret 2019 situasional.
1. Monitor respons terhadap terapi relaksasi S : Os mengatakan sudah tidak
cemas lagi.
Ds : Klien mengatakan Respon: Perawat memantau respons klien
sudah tidak cemas lagi. setelah dilakukan relaksasi. O : Klien sudah tidak ketakutan
dan gelisah lagi.
Pukul 12.00 WIB
Do : Sudah tidak
TTV
ketakutan dan gelisah 2.Anjurkan mengambil posisi nyaman.
lagi. Respon : Perawat menganjurkan klien dalam TD: 110/70 mmHg
posisi nyaman agar cemas berkurang.
RR: 22x/menit
3.Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi.
P: 80X/menit T:36,2 C
Respon : Perawat melakukan relaksasi napas
A : Ansietas sudah teratasi
dalam pada klien agar cemas berkurang.
P : Intervensi dihentikan.

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :Ny.A Dx Medis : Hiremesis Kehamilan
No RM :177818 Ruang :Al-Kautsar
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi ttd

3. Kamis/ 09 Resiko Defisit Nutrisi Pukul 10.00 WIB Pukul 15.00 wib
Maret 2019 b.d anoreksia atau
keengganan untuk 1. Monitor asupan makanan S : Os mengatakan sudah tidak
menelan makanan. mual muntah,dan nafsu makan
Respon: Perawat memantau asupan makanan membaik.
DS : - Klien pada klien.
mengatakan sudah tidak O : Klien sudah tidak tampak
2.Monitor berat badan lemas dan pucat.
mual muntah,dan nafsu
makan membaik. Respon : Perawat menimbang BB klien -Nafsu makan klien bertambah.
DO : Klien sudah tidak BB sebelum sakit : 65 kg TTV
tampak lemas dan
pucat. BB sekarang : 64 kg TD: 110/70 RR: 20X/menit
-Nafsu makan klien Pukul 11.00 WIB P: 80X/menit T: 36,2 C
bertambah.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi. A : Resiko defisit nutrisi sudah
teratasi
Respon : Memberikan makanan 3 kali sehari
P : Intervensi masih dihentikan.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Setelah dibuat makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya serta dapat
diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai