PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Dominikus Aci
NIM: 051124045
PERSEMBAHAN
Adikku (Yulius Andi Wartono, Nikasius Ahi, Noppy Rizcky, Lusia Kurniati),
Kalimantan Barat.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang
(Yak 1: 12)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa karena atas rahmat
MELALUI KATEKESE”.
telah mendukung penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
sebab itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
yang dengan sabar, tabah dan penuh kasih dalam mendampingi, memberi
masukan serta mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini dari awal
hingga selesai.
2. Drs. H.J. Suhardiyanto SJ, selaku dosen penguji II sekaligus sebagai dosen
3. P. Banyu Dewa HS. S.Ag. M. Si, selaku dosen penguji III yang telah
4. Para dosen dan Staf karyawan IPPAK yang telah memberikan dukungan
selama ini.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Dewan Paroki, Pastor Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat yang
6. Kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat yang memberikan
Wartono, Nikasius Ahi dan Noppy Rizcky serta sanak saudara yang tercinta,
9. Sahabatku bang Joy, Lapin, Lucia Windu Andari, Hermas Jablay, Yosi, Ana,
Ade, Hiping, Muji, Togar, Kentung, Alex, Maria, Sr. Atik, Br. Hong, Br.
Rahmat, Agustina, Aris, Kunyon, Anggoro, Hanu, Budi, Yuni, Sri, Imelda,
Tina, Santi, Wanda, Jati, Andri, Hananto, Agus Ukoi, bang Hugo, Anto yang
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang selama ini
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN .......... ..................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 6
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 6
E. Metode Penulisan ................................................................................. 7
F. Sistematika Penulisan........................................................................... 7
BAB II. KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP
MENGGEREJA ................................................................................. 10
A. Gambaran Umum Situasi Kaum Muda................................................ 10
1. Pengertian Kaum Muda.................................................................... 11
2. Gambaran Umum Kaum Muda........................................................ 12
3. Masalah-masalah yang Dihadapi Kaum muda................................. 16
4. Kebutuhan Kaum Muda ................................................................... 19
B. Kaum Muda Katolik Dalam Hidup Menggereja.................................. 22
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
KS : Kitab Suci
Gereja.
Sakramen Suci
Ekumenis
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. SINGKATAN LAIN
Art : Artikel
St : Santo/Santa
Jl : Jalan
TK : Taman Kanak-kanak
SD : Sekolah Dasar
PT : Perguruan Tinggi
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xxi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
atau sekelompok orang yang masih muda usianya. Kaum muda adalah para muda
mudi yang berumur 15 sampai dengan 21 tahun. Kaum muda adalah mereka yang
dalam usia SMU dan usia studi di perguruan tinggi semester I-IV. Sedangkan
pengertian kaum muda sendiri dalam Kamus Bahasa Indonesia (1988: 517)
dijelaskan dari kata “kaum” yang berarti sebagai golongan atau orang yang
sekerja, sepaham, sepangkat dan sebagainya. Kata “muda” berarti belum sampai
setengah umur.
kehidupan Gereja di zaman sekarang dan yang akan datang. Keterlibatan kaum
muda baik itu di lingkungan keluarga yang merupakan komunitas hidup sehari-
generasi penerus bagi kehidupan baik Gereja maupun masyarakat. Hadirnya kaum
muda di lingkup tersebut sebagai harapan akan terjadinya suatu perubahan baru
bagi perkembangan suatu lingkup, dalam hal ini adalah Gereja. Kaum muda juga
merupakan tulang punggung bagi kehidupan Gereja selanjutnya, untuk itu kaum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
menggereja yang sepadan. Keterlibatan kaum muda yang beriman Kristiani dapat
(koinonia) tertentu dalam suatu paroki yang menjadi induk dalam mewujutkan
hidup menggereja.
untuk itu mereka diharapkan dapat terlibat langsung dalam kegiatan menggereja
dalam hidup menggereja dapat terwujud apabila terjadi komunikasi atau dialog,
orang dalam hal ini adalah kaum muda yang beranggapan bahwa sebagai orang
Katolik merasa sudah cukup dengan pergi ke gereja. Bukankah itu yang
untuk Tuhan, enam hari lainnya untuk mencari nafkah dan pergi ke gereja hanya
masyarakat luas. Peran aktif kaum muda dalam Gereja saat ini semakin sulit untuk
strategi kegiatan dan merumuskan mimpi bersama akan hari esok yang lebih cerah
dan berseri.
Paroki Kristus Raja Sintang merupakan salah satu paroki yang berada di
stasi serta memiliki umat kurang lebih 5.607 orang. Adapun dari jumlah umat
yang ada tersebut, paroki Kristus Raja Sintang memiliki kurang lebih 307 orang
kaum muda. Kenyataan yang ada, menunjukkan bahwa kaum muda di Paroki
Kristus Raja Sintang kurang terlibat dan mengalami penurunan semangat dalam
yang belum memadai sesuai dengan kebutuhan kaum muda itu sendiri.
Padahal kaum muda sebagai bagian dari Gereja diharapkan semakin lama
akan memiliki kesadaran untuk terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan demi
yang matang dan dewasa, sehingga mendorong mereka untuk menyalurkan gairah
hidup, semangat kerja yang tinggi, maupun memiliki tanggungjawab sendiri dan
ingin semakin dapat memainkan peranannya dalam kehidupan sosial dan budaya.
Semuanya itu perlu dilandasi dengan semangat Kristus sebagai dasar dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
pedoman kehidupan dalam jemaat kristiani serta dijiwai sikap patuh dan cinta
kasih terhadap gembala Gereja sehingga diharapkan akan membuahkan hasil yang
berkelimpahan.
Paroki Kristus Raja Sintang. Mereka adalah saksi-saksi Kristus yang dapat
membutuhkan dorongan dan bantuan dari para gembala Gereja dan umat di Paroki
Kristus Raja Sintang. Untuk itu hendaknya kaum dewasa dalam suasana
persahabatan berusaha menjalin dialog dengan kaum muda, saling mengenal dan
saling bertukar pengalaman, sehingga mereka dapat dijadikan teladan dan panutan
Pendampingan bagi kaum muda adalah salah satu cara untuk dapat
bagi kaum muda katolik sangat diperlukan untuk perkembangan kehidupan kaum
muda sendiri. Selain itu keterlibatan kaum muda diperlukan juga untuk mencapai
untuk menghidupkan suatu kegiatan yang kurang aktif menjadi lebih aktif.
Dengan demikian kaum muda tidak perlu merasa takut untuk selalu
Gereja. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat dan bekerja sama,
dan terus menerus. Kaum muda yang begitu banyak mendominasi di dalam tubuh
Gereja dan masih berjiwa muda diharapkan tidak hanya diam berpangku tangan,
menunggu komando atau perintah dari atasan saja melainkan semakin mampu
bertindak sesuai dengan talenta dan kemampuan yang dimilikinya serta menyadari
terjadi dalam tubuh kaum muda dan Gereja itu sendiri. Keterlibatan kaum muda
dalam hidup menggereja dapat tercapai melalui berbagai kegiatan, salah satunya
situasi kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang, maka penulis menyusun skripsi
Katekese”
B. RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut:
Sintang?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
C. TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan masalah di atas maka tujuan skripsi ini sebagai berikut:
D. MANFAAT PENULISAN
Sintang.
2. Bagi pembina kaum muda pada umumnya. Penulisan ini dapat menjadi
menggereja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
gagasan, pengetahuan atau wawasan baru bagi kaum muda akan peranannya
dalam kegiatan hidup menggereja agar kaum muda semakin berani untuk
menggereja.
E. METODE PENULISAN
kuisoner dan wawancara terhadap kaum muda sebagai responden. Penulis juga
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Skripsi ini terdiri dari beberapa bagian pokok antara lain sebagai berikut:
Pada bab I penulis menyajikan pendahuluan sebagai dasar penulisan skripsi ini
Untuk memperkaya gagasan dalam bab ini dibahas dalam empat bagian yaitu
bagian pertama gambaran umum situasi kaum muda yang mencakup pengertian
kaum muda, gambaran umum kaum muda, masalah-masalah yang dihadapi kaum
muda, kebutuhan kaum muda. Bagian kedua dari bab ini membahas tentang kaum
hidup menggereja, kaum muda di tengah Gereja, dan keterlibatan kaum muda
dalam hidup menggereja. Bagian ketiga dari bab ini membahas tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja yang
meliputi, faktor internal atau pribadi kaum muda, dan faktor eksternal. Sedangkan
muda di Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat. Dalam bab ini dibahas
tiga pokok yaitu pertama membahas gambaran umum Paroki Kristus Raja
Sintang, di dalamnya dikaji sejarah dingkat paroki Kristus Raja Sintang, letak
Sintang, latar belakang paroki Kristus Raja Sintang, dan bentuk pendampingan
kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang. Bagian kedua membahas mengenai
instrumen penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis data. Bagian ketiga
Sintang Kalimantan Barat. Dalam bab ini dibahas lima bagian. Bagian pertama
kaum muda, peranan kongkrit katekese kaum muda dalam rangka meningkatkan
hidup menggereja, dan proses katekese kaum muda dengan model SCP. Bagian
model SCP sebagai usaha meningkatkan hidup menggereja kaum muda di Paroki
program katekese kaum muda, tujuan program, pemilihan tema dan tujuan.
Bagian ketiga dalam bab ini membahas mengenai usulan program katekese kaum
Sebagai penutup dari skripsi ini, dalam bab V disajikan kesimpulan dan
saran sebagai tindak lanjut dari seluruh rangkaian tulisan ini dengan harapan dapat
BAB II
dalam hidup menggereja kaum muda. Kaum muda merupakan penentu bagi
bagi kaum muda katolik sehingga Gereja diharapkan untuk dapat mendampingi
Keterlibatan dalam hidup menggereja tidak hanya pergi ke Gereja melainkan ikut
terlibat aktif dalam setiap kegiatan Gereja sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai keterlibatan kaum muda dalam
hidup menggereja yang meliputi, gambaran umum situasi kaum muda, kaum
kaum muda dalam hidup menggereja dan pendampingan bagi kaum muda dalam
hidup menggereja.
pandang dan konteks penggunaannya. Dalam tulisan ini, penulis mengambil dua
muda juga memiliki berbagai masalah yang mereka hadapi baik itu di lingkungan
Istilah kaum muda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988 : 517)
berasal dari kata kaum dan muda yang berarti sebagai golongan atau orang yang
sekerja, sepaham, sepangkat dan belum sampai setengah umur. Dengan demikian,
kaum muda dapat dipahami sebagai sekelompok orang yang sepaham, sekerja,
sepangkat dan memiliki umur yang masih muda. Kaum muda adalah para muda-
mencakup muda-mudi dalam usia SMU dan usia studi di PT (perguruan tinggi)
semester I-IV. Dikatakan juga bahwa kaum muda dipergunakan untuk menunjuk
kata kaum, golongan, atau kelompok orang yang masih muda usianya
menegaskan kaum muda adalah mereka yang berusia 13 sampai dengan 35 tahun
dan belum menikah, sambil tetap memperhatikan situasi dan kebiasaan masing-
masing daerah. Kaum muda usia tersebut mencakup jenjang usia remaja, taruna,
dan pemuda. Dalam rapat pengurus pleno Komisi Kepemudaan KWI bulan
Agustus 1991, rentang umur tersebut dikategorisasi lebih rinci demi efektivitas
kelompok remaja yang berusia 13 sampai 15 tahun, kelompok taruna yang berusia
1997: 31)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
(1986: 12) secara umum ditegaskan bahwa kaum muda sedang mengalami
a. Perkembangan fisik
kaum muda. Berkat perkembangan fisik itu, anak laki-laki semakin menampakan
diri sebagai pria dan anak-anak perempuan sebagai wanita. Bersamaan dengan itu
b. Perkembangan mental
dalam perkembangan intelektual atau dalam cara berpikir secara kritis. Kaum
muda menggali pengertian tentang diri mereka sendiri, membentuk gambaran diri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
mereka, peranan yang diharapkan dari mereka, panggilan hidup dan masa depan
mereka. Semua masalah itu tidaklah mudah bagi kaum muda, bahkan mereka
sering kali resah, suka menyendiri dan melamun (Mangunhardjana, 1986: 13).
c. Perkembangan emosional
Kaum muda sering kali bertingkah laku entah untuk mengatasi atau sekedar untuk
1986: 13).
d. Perkembangan sosial
hubungannya dengan orang lain. Dengan lewatnya umur kanak-kanak dan berkat
pertumbuhan fisik mereka pergaulan kaum muda tidak terbatas dalam lingkup
tempat tinggal dan masyarakat luas. Masalah-masalah penting yang dihadapi oleh
e. Perkembangan moral
lain dari pada masa sebelumnya. Masalah moral yang dihadapi kaum muda tidak
terlepas dari diri mereka sendiri, tetapi meluas sampai pada masalah moral dalam
hidup bermasyarakat. Ada hal-hal yang jelas-jelas baik dan buruk. Ada juga
tindakan-tindakan yang jelas-jelas benar dan salah, semuanya itu ada jaminannya
pada orang tua, guru, atau tokoh lain seperti para pemuka masyarakat dan
keagamaan.
luasnya pergaulan, kaum muda melihat bahwa pandangan orang mengenai apa
yang baik dan benar serta mana yang tidak baik dan tidak benar berbeda-beda.
menghadapkan kaum muda pada masalah pencarian patokan moral, yang dapat
mereka gunakan sebagai alat untuk menentukan mana yang baik dan benar, mana
yang tidak baik dan tidak benar serta penentu pegangan yang dapat mereka
kepentingan umum dan tidak adanya kesesuaian peranan yang diharapkan dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
kaum muda itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai kenyataan
f. Perkembangan religius
sendiri dengan yang Mutlak, entah apapun sebutan yang diberikan kepada-Nya.
atau diperintah orang tua dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh pada diri
mereka. Pada umur-umur menjelang dewasa, praktek, ajaran, bahkan yang Mutlak
sendiri dipertanyakan. Hal ini bukan karena mau memberontak, melainkan mau
yang Mutlak. Dengan berbagai cara, entah lewat pertanyaan atau sengaja tidak
mau mengetahui segi-segi yang paling dalam tentang yang Mutlak, hubungan-Nya
dengan manusia dan dunia, peranan-Nya dalam hidup sekarang dan yang akan
datang. Mereka menanyakan apa gunanya agama bagi manusia dan lain-lain.
Maka pada masa perkembangan religius itu, kaum muda menghadapi masalah-
masalah berat, seperti: apa arti yang Mutlak, arti hidup, arti agama, agama dan
ibadat, agama dalam hidup, agama dalam kejahatan, arti hidup sesudah mati
atau masalah mengingat dalam perkembangan ini kaum muda harus memiliki
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
dasar iman yang kuat terhadap Tuhan. Hal ini seharusnya ditanam oleh pihak
keluarga sejak dini agar dalam perkembanagannya para kaum muda semakin
sering kali dialami oleh kaum muda yaitu masalah yang berkaitan dengan diri
mereka sendiri, masalah dalam keluarga, masyarakat, dan masalah dalam Gereja.
Masalah yang sering kali muncul pada diri kaum muda pada umumnya
berpangkal pada segi fisik dan psikis. Dari segi fisik, perkembangan dalam diri
kaum muda ditandai dengan dorongan kelamin (nafsu seks) dan dorongan aku
(nafsu ego). Banyak kaum muda tidak tahu apa-apa tentang seks. Informasi seks
masyarakat masih menganggap hal itu tabu, artinya kaum muda menyalurkan
keingintahuannya dalam soal seks dengan berbagai cara atau malah membuat
Sedangkan dari segi psikis, pendirian dan kondisi emosional kaum muda cepat
komunikasi seperti majalah, film, novel, iklan yang menawarkan “dunia baru”
Masalah lain yang sering kali melanda diri kaum muda adalah sikap
rendah diri dan sulit bergaul, biasanya anak yang miskin atau kurang mampu akan
kesehatan yang kurang baik, dan pendidikan yang rendah. Akibat tekanan dan
situasi tersebut membuat mereka jatuh ke dalam tindakan dan dunia kriminal
Orang muda, terutama yang “tidak punya” dalam arti ekonomis dan
pendidikan, biasanya merasa rendah diri dan minder. Perasaan minder amat
rumah keluarga) membawa masalah tersendiri bagi kaum muda yang bekerja atau
kuliah di kota lain. Biasanya dari berbagai masalah tersebut kaum muda menjadi
gelisah, bingung, bimbang, mengasingkan diri dari orang banyak, dan tidak pasti,
hal ini yang dapat memicu kaum muda untuk berbuat hal yang kurang baik
bahkan sampai kepada tindakkan kriminal dan bahkan kaum muda merasa suram
Masalah yang terjadi pada kaum muda dalam keluarga pada umumnya
adalah karena kurangnya perhatian dari para orang tua, orang tua yang sibuk
keluarga, orang tua menganggap kaum muda telah mandiri padahal mereka masih
Rendahnya pendidikan yang dimiliki orang tua juga merupakan suatu masalah
bagi kaum muda akibatnya banyak kaum muda yang kurang mau mendengarkan
nasehat orang tua sehingga wibawa orang tua menurun (Tangdilintin, 1984: 26).
Selain itu, masalah yang dihadapi kaum muda juga disebabkan oleh
kesenjangan nilai dan norma-norma antara kaum muda dan orang tua. Orang tua
sering memakai ukuran jaman dulu ketika mereka masih muda untuk mendidik
anaknya, sementara itu kaum muda saat ini cenderung mengikuti perkembangan
zaman yang semakin modren. Tidak jarang perbedaan nilai dan norma tersebut
Masalah lain yang muncul juga dapat diakibatkan oleh keluarga yang
ketidaksetiaan dalam perkawinan atau perselingkuhan, sikap acuh tak acuh dan
tidak saling peduli dalam keluarga, dan juga pertengkaran yang sering terjadi di
karena kecenderungan yang selalu mau ikut model zamannya dan sering hanyut di
miliki secara luas, karena orang muda sering dinilai oleh kaum tua belum mampu
berbuat seperti mereka. Orang muda juga kurang mendapatkan informasi tentang
depan yang kurang diperhitungkan. Terdapat anggapan unsur Gereja unsur orang
tua saja, sedangkan orang muda dianggap sebagai “seksi tenaga” yang diberi tugas
membantu dan melaksanakan gagasan dari orang tua. Karena belum mendapatkan
tempat dan peran serta yang berarti dalam Gereja, maka kaum muda cenderung
bersikap pasif dalam kegiatan kegerejaan. Sikap para orang tua ini tanpa disadari
ternyata menciptakan iklim yang tidak baik bagi kaum muda. Kaum muda
menjadi tidak diterima, tidak dihargai, tidak kerasan dan merasa diri sebagai orang
asing dalam kelompok Gereja. Keterasingan itu juga mereka rasakan dalam liturgi
yang belum menjawab kebutuhan dan dambaan kaum muda (Tangdilintin, 1984:
37).
sesuai dengan masalah atau problematik yang dialami kaum muda, yaitu
membutuhkan kesadaran dan keterbukaan akan nilai-nilai dan maksud baik orang
tua dalam setiap cara mendidik dan mendampingi mereka, betapapun tidak sesuai
norma.
dan latar belakang mereka agar diterima dan dihargai sebagaimana mestinya.
Selain itu, kaum muda membutuhkan suasana “at home” agar merasa kerasan
1984: 45).
serta kesadaran dan pemahaman akan nilai-nilai budaya masyarakat yang sedang
juga membutuhkan kesadaran politis, tahu akan hak dan kewajiban sebagai bagian
yang akan datang, serta kesadaran akan potensi diri mereka sebagai pembawa
pengetahuan serta penghayatan akan nilai-nilai dan norma kristiani untuk menata
untuk berperan serta secara bertanggungjawab dalam hidup menggereja. Selain itu
kepercayaan lain bagi kerukunan dan toleransi hidup beragama dan untuk
47).
membutuhkan sapaan dan perhatian secara pribadi seperti dihargai, dinilai baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
dan diterima apa adanya serta kesempatan untuk didengar tetapi sekaligus juga
kesempatan dan kebebasan dalam bergaul, memilih teman “khusus” dan teman
hidup.
seksualitas sebagai sesuatu yang wajar dalam perkembangan pribadi setiap orang.
Mereka juga membutuhkan kesadaran dan pengenalan diri dengan segala potensi
lihat dan alami, serta mengambil keputusan secara pribadi. Selain itu mereka juga
depan mereka dengan lebih pasti dan cerah, serta menghadapi tantangan hidup
Gereja sangat menyadari bahwa masa depan Gereja berada dalam tangan
kaum muda. Kaum muda dituntut untuk mampu berperan secara aktif dalam
setiap kegiatan hidup menggereja yang ada di Paroki. Untuk dapat berperan secara
aktif kaum muda dituntut untuk mampu memahami dan menghayati peranannya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
dalam kegiatan hidup menggereja. Adanya peranan aktif dari kaum muda dalam
kegiatan hidup menggereja akan membuat Gereja lebih hidup. Pada bagian ini
muda di tengah Gereja, serta tugas dan tanggungjawab kaum muda terhadap
Gereja.
untuk memecahkan roti dan memuji Allah (ay. 46-47: liturgi), tetapi juga bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul, (ay. 42: kerygma), bertekun dalam persekutuan, (ay.
42: koinonia), dan rela menjual harta miliknya dan membagikannya pada semua
orang sesuai dengan kebutuhannya, (ay. 45: diakonia), sehingga mereka disukai
banyak orang, (ay. 47: martiria). Kelima aspek inilah yang mesti diperhatikan dan
diupayakan oleh setiap orang katolik dalam kegiatan hidup kegerejaan kita.
Hidup menggereja dapat diwujudkan oleh siapa pun, kapan pun dan di
mana pun orang atau sekelompok orang yang menampakkan imannya kepada
orientasi baru dalam situasi dan kesadaran menanggapi situasi dewasa ini. Hidup
itu iman yang dimiliki akan disadari dan diperkembangkan sesuai dengan nilai-
nilai yang diperjuangkan untuk menentukan pilihan hidup dan aksi. Dalam situasi
ketidakadilan sosial dan ancaman terhadap kehidupan orang beriman akan Kristus
dituntut untuk mewujudkan hidup menggereja secara baru. Wujud baru hidup
menggereja yang dimaksud adalah hidup menggereja yang mengarah pada hidup
1991: 10).
terhadap kaum muda dengan menyatakan bahwa Gereja terutama adalah milik
muda-mudi dan siapa saja yang berada dalam kurun waktu itu. Proses
terletak pada muda-mudi. Untuk itu Paus Yohanes Paulus II berharap kepada
kaum muda supaya menjadi nabi-nabi kehidupan, nabi-nabi cinta keutuhan, buah
penyesalan yang tulus, bekerja untuk keadilan serta hidup dengan penuh rasa
Sementara itu, dalam konferensi pers pada hari kedua HKMA (Hari Kaum
Muda Asia) tanggal 28 Juli-5 Agustus 2006 Uskup Hong Kong Joseph Kardinal
Zen Ze-kiun menjelaskan bahwa kaum muda adalah harapan keluarga dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
Gereja, penuh dengan semangat, cita-cita dan gelora kemudaan yang mereka
miliki.
Selain itu, dalam pesannya kepada kaum muda pada Hari Pemuda Sedunia
pada tahun 2006. Bapa Suci Paus Benediktus XVI, beliau mengatakan bahwa:
Dari pernyataan Paus Benediktus XVI kepada orang muda sedunia di atas, dapat
kita lihat bahwa kaum muda sungguh-sungguh diharapkan untuk menjadi pelaku
maupun secara kelompok. Kaum muda juga diharapkan untuk mampu mengenal
jati diri Roh Kudus serta menyadari kehadiran-Nya, menghargai dengan suara hati
yang lurus, nilai-nilai moral serta dengan tulus menghayatinya secara pribadi
Kaum muda merupakan jantung hati dan ujung tombak bagi Gereja, oleh
karena itu, berkembang tidaknya Gereja berada pada genggaman tangan kaum
muda. Selain itu kaum muda itu penuh dengan kreatifitas dan memiliki motivasi
yang tinggi, sehingga potensi yang mereka miliki perlu diberdayakan dan selalu
Kaum muda sebagai bagian dari Gereja harus memiliki kepekaan akan
kehidupan sehari-hari, baik itu dalam lingkup keluarga, sekolah masyarakat dan
juga Gereja.
masing-masing dan menjadi pewarta kabar gembira bagi semua umat. Selain itu,
kaum muda juga memiliki tugas untuk menjadi garam dan ragi dalam
Kaum muda sebagai bagian dari Gereja juga bertanggungjawab untuk meneruskan
perjuangan Gereja mengingat masa depan Gereja terletak pada kaum muda. Salah
satu perjuangan tersebut adalah menjadi pengikut Kristus dan meneladani sikap
Melkisedek yang misterius (Kej.14:18). Hal ini penting karena tidak terdapat
catatan tentang awal maupun akhir dari tokoh ini. Dan nubuat dalam Mazmur
110:4 ialah mengenai Yesus akan menjadi “imam untuk selama-lamanya.” Ini
berarti Kristus memiliki kedudukan imam yang kekal dan tidak berubah
Ishak (26:25) dan Yakub (33:20; 35:7). Akan tetapi, baru pada zaman Musa
jabatan yang khusus (atau penugasan secara khusus) ini ditetapkan. Harun
menjadi orang pertama yang memegang jabatan ini, dan tidak seperti jabatan nabi,
sejak awal sejarah, orang-orang tertentu berfungsi sebagai juru bicara bagi
ini. Musa merupakan tokoh pertama yang ditetapkan sebagai nabi dengan kuasa
18:15-20 Allah berjanji bahwa Musa akan dilanjutkan oleh sejumlah nabi, sampai
akhirnya akan bangkit seorang Nabi utama (sepeti Musa) yang ucapan-Nya akan
zaman Perjanjian Lama. Tapi perlu diperhatikan, tidak ada lagi nabi yang bangkit
awal umat Israel untuk memiliki raja yang dapat dilihat oleh mereka merupakan
tindakan yang dicela oleh Allah (1Sam.10:19). Akan tetapi, sejak permulaan
sejarah, tugas khusus memerintah dalam ketaatan kepada kehendak Allah harus
dilakukan dalam penundukan pada wahyu ilahi. Adam bertugas untuk memerintah
(Kej.1:26), demikian juga Nuh setelah kejatuhan manusia di dalam dosa (9:2).
Abraham adalah raja dalam arti dia dianggap setara dengan raja-raja lainnya
(Kej.14:1-2; 13, 17-24). Istrinya disebut seorang putri (17:15) dan dari istri
tongkat kerajaan, lambang pemerintahan, tidak akan beranjak dari suku Yehuda
sampai tibanya Sang Penguasa Agung (Kej.49:10). Karena itu, walaupun terdapat
ketidaksetujuan ilahi terdapat keinginan bangsa Israel untuk memiliki raja, jelas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
penetapan monarki sesuai dengan rencana dan kehendak kekal Allah (1Sam.8:20,
bdk. 8:22) tapi kemudian Allah menjanjikan garis keturunan Daud yang akan
berhenti pada kedatangan Sang Raja Agung yang akan memerintah selama-
lamanya (2Sam.7:12-16; Mzm.2, 45, 72 dan 110). Jabatan ini juga memerlukan
muda dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas-
tugasnya itu kaum muda memainkan peranan yang sangat penting dalam
membangun serta membawa perubahan baik dalam Gereja itu sendiri serta
peranan kaum awam yaitu sebagai warga Gereja yang tidak ditahbiskan atau
anggota Tubuh Kristus. Keterlibatan kaum muda dalam Gereja diharapkan agar
kaum muda dalam Gereja antara lain; terlibat dalam perayaan (Liturgi), terlibat
(Martiria).
dan cinta” (LG 8), “persekutuan orang yang menerima Yesus dengan iman dan
cinta kasih” (GS 32). Maka sesungguhnya Roh Kuduslah yang menciptakan
prinsip kesatuan Gereja (UR 2) sebab oleh Roh Kudus “ Kasih Allah dicurahkan
ke dalam hati kita” (Rm 5:5) konsili mengajarkan bahwa Gereja dibentuk karena
“perpaduan unsur manusiawi dan Ilahi” (LG 8). Kesatuan Gereja bukan hanya
perwujudan komunikasi iman diantara para anggota Gereja. Komunikasi ini terjadi
terutama dalam perayaan iman. Maka dikatakan bahwa “penampilan Gereja yang
istimewa terdapat dalam keikutsertaan penuh dan aktif seluruh umat kudus Allah
dalam perayaan liturgi” (SC 41), dan Gereja sendiri disebut “persekutuan
yang dilakukan oleh umat, baik secara pribadi ataupun bersama baik sakramen
mengambil bagian dalam misteri yang dirayakan. Tentu saja bukan hanya dengan
partisipasi lahiriah. Yang pokok adalah hati yang ikut menghayati apa yang
terlibat aktif dalam seluruh perayaan liturgi Gereja. Keterlibatan itu dapat
petugas kolektan dan keamanan selama perayaan liturgi berlangsung). Peran serta
dan keterlibatan kaum muda akan memberikan warna bagi gerak hidup Gereja.
Oleh karena itu, kaum muda dituntut berperan aktif dalam setiap perayaan ekaristi
Kristus bagi sesama. Dalam hal ini ajaran Konsili Vatikan II menjelaskan bahwa:
“Umat beriman janganlah menghadiri misteri iman sebagai orang luar atau
penonton yang bisu, melainkan sedemikian rupa sehingga melalui upacara
dan doa-doa mereka memahami misteri itu dengan baik, dan ikut-serta
penuh khidmat dan secara aktif. Hendaknya mereka dengan rela hati
menerima pelajaran dari sabda Allah, disegarkan oleh santapan Tubuh
Tuhan, dan bersyukur kepada Allah” (SC 48).
merupakan sikap yang menunjang keberhasilan dari perayaan itu sendiri. Karena
kaum muda terdiri dari beranekaragam orang dan fungsi, maka keterlibatan kaum
kepentingan yakni pembangunan tubuh Kristus. Dasar keterlibatan kaum muda ini
adalah rahmat Imamat yang dimiliki setiap orang berkat sakramen baptis dan
komunikasi iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling
mengemban tugas pewartaan seperti yang telah diperintahkan oleh Yesus kristus.
Pewartaan Injil adalah tugas setiap orang Kristen (LG 16-17). Pewartaan
hendaknya diterima dalam arti luas dan tidak terbatas hanya pada homili,
selalu kita bawa dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, seluruh umat
beriman dalam hal ini adalah kaum muda diharapkan bekerjasama dalam karya
pewartaan Injil khususnya dalam lingkup karya dan kehidupan keluarga mereka
Dalam injil Matius, Yesus bersabda; Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan
baptislah mereka atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan ajarilah mereka
menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu Dan ketahuilah Aku
menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman (Mat, 28: 19-20)”. Kaum muda
sebagai anggota dan harapan Gereja diharapkan untuk dapat mewartakan segala
sesuatu yang telah Yesus perintahkan kepadanya untuk semua orang. Pewartaan
mengimani Kristus secara utuh. Dalam pewartaan kaum muda bersaksi tentang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
imannya akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang bersabda kepada kaum muda
dan pengantara kaum muda untuk menanggapi sabda Allah. Dengan terlibatnya
Kaum muda yang merupakan bagian dari Gereja juga memiliki tugas dan
adalah dengan ikut ambil bagian dalam tugas pewartaan gereja misalnya
iman tersebut kaum muda harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial
bersama yang lain berbuat sesuatu demi masa depan Gereja. Karya pewartaan
iman merupakan hal yang mendasar untuk perkembangan iman kaum muda. Oleh
karena itu kaum muda diharapkan untuk dapat terlibat dalam mewartakan sabda
Allah baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, tempat bekerja, masyarakat dan
akan Yesus Kristus dalam batas teritorial atau kategorial tertentu untuk
kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa
dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1 Kor 15:57-58).
Sebagai orang muda katolik yang memiliki semangat dan kreativitas yang
tinggi, sudah seharusnya kaum muda dapat berdiri teguh, tidak goyah dan giat
dalam setiap pekerjaan Tuhan. Kaum muda juga harus mampu melibatkan diri
dalam setiap kegiatan dan usaha yang dilakukan oleh Gereja guna meningkatkan
kreativitas dan masa depan Gereja yang lebih mapan. Beberapa contoh paguyuban
yang dapat diikuti kaum muda dalam kegiatan hidup menggereja antara lain
adalah terlibat dalam kelompok teritorial (wilayah atau lingkungan), selain itu
berdasarkan kekhasan atau minat setiap orang seperti Legio Maria, Orang Muda
anggotanya untuk menjadi pribadi yang lebih matang. Pribadi yang matang
melihat segala sesuatu dalam terang rencana Allah yang hendak menyelamatkan
dunia. Sifat-sifat pribadi yang matang tampak antara lain pada sikap percaya diri
yang bertumpu pada Tuhan, kreatif dalam keterbukaan pada bimbingan Roh, serta
kata lain, kaum muda sebagai pribadi yang matang menyadari dan
kasih. Hidup bersama dalam iman, harapan dan kasih menjadi karunia bagi kaum
seluruh paguyuban. Cara hidup yang demikian tentu akan berbuah bagi seluruh
dan memperhatikan kebutuhan sesamanya, baik yang seiman maupun setiap orang
yang membutuhkan.
Pengungkapan iman saja tidak cukup, Gereja sendiri bukan tujuan. Tujuannya
adalah Kerajaan Allah, yang oleh Allah sendiri telah dimulai di dunia. Gereja
dipanggil untuk melayani manusia, seluruh umat masnusia. Oleh karena itu
sebagai orang muda katolik, sudah seharusnya kaum muda mampu mengikuti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
panggilan Gereja yakni sebagai pelayan bagi sesama baik di lingkungan keluarga,
Diakonia hendaknya dimengerti dalam arti luas dan tidak hanya terbatas
pada bidang atau segi tertentu saja. Kaum muda Katolik dituntut supaya
dalam orang yang melayani, melainkan juga dalam dia yang dilayani, membantu
umat masnusia. Oleh karena itu sebagai orang muda katolik, sudah seharusnya
kaum muda mampu mengikuti panggilan Gereja yakni sebagai pelayan bagi
Gereja (KWI, 1996: 444). Dalam Injil Matius 20: 25-28 Yesus bersabda:
Sabat untuk manusia, dan bukan manusia untuk Sabat” (Mrk 2:27). Berpedoman
pada sabda Yesus itu kiranya dapat dikatakan bahwa bukan manusia untuk Gereja,
dengan segala ajaran dan ibadatnya, melainkan Gereja untuk manusia. Supaya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
(GS 45).
ciri pelayanan seperti yang diperintahkan oleh Yesus kepada para murid-Nya
yaitu; selalu bersikap rendah hati sebagai “yang paling rendah dari semua dan
sebagai pelayan dari semua (Mrk. 9:35), kesetiaan kepada Kristus sebagai Tuhan
dan Guru: “dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, jika kamu berbuah banyak
dan dengan demikian tampil sebagai murid-Ku (Yoh. 15: 8), mengambil bagian
dalam sengsara dan penderitaan Kristus, yang tetap senasib dengan semua orang
yang menderita; “segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu lakukan untuk Aku (Mat 25: 40).
tinggi, kaum muda diwajibkan untuk memiliki sikap dasar melayani dan bukan
untuk dilayani. Sikap dasar melayani kaum muda dapat dimulai dengan melayani
sesama kaum muda itu sendiri salah satu contohnya adalah menolong teman yang
pelayan, kaum muda hendaknya memiliki iman yang kokoh, artinya iman
kehidupan kaum muda sehari-hari. Salah satu bentuk sikap pelayanan yang dapat
kunjungan ke panti jompo dan anak asuhan, menolong mereka yang sedang
tertimpa musibah, dan menjenguk tetangga yang sedang tergolek karena sakit.
Sebagai anggota Gereja, begitu banyak kegiatan pelayanan yang bisa kita lakukan
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki. Seberapa pun talenta
kita, bila dipersembahkan kepada Tuhan, niscaya akan menjadi berkat yang
Martiria atau kesaksian akan Kristus dapat dilakukan oleh siapa saja,
kapan saja dan di mana saja. Artinya semua orang beriman, yang secara pribadi
memilih Kristus dan secara bebas berkumpul untuk lebih mengenal Kristus,
untuk tempat dan situasi saat ini hendaknya kaum muda bawa dan teruskan,
kebenaran, keadilan, dan kasih. Itulah yang selalu Allah tanamkan kepada setiap
umatnya, tidak hanya berhenti di gereja saja, tetapi diteruskan juga di lingkungan
Sehingga dengan melihat perbuatan kita yang baik, semua orang memuji Bapa di
Meneladan St. Paulus, kaum muda harus memiliki tekat, niat dan juga
semangat dalam memberikan kesaksian akan Kristus. St. Paulus adalah seorang
yang mempunyai tekat, niat dan semangat yang tinggi dalam menemukan karya
Kaum muda sebagai bagian dan masa depan Gereja hendaknya mampu
untuk dapat melibatkan diri dalam melaksanakan tugasnya untuk terus bersaksi
sekitar kaum muda itu sendiri. Kaum muda dalam melaksanakan tugasnya sebagai
saksi iman akan Yesus Kristus mulai dari sekarang ini diharapkan agar cita-cita
dan masa depan Gereja ke depannya dapat semakin maju dan terus berkembang
sesuai dengan yang diharapkan serta menemukan kesempurnaan akan Allah itu
sendiri.
menggereja kaum muda dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri kaum muda itu
sendiri misalnya pengorganisasian diri, motivasi dalam diri kaum muda dan
pengetahuan dan pengalam dalam diri kaum muda. Sedangkan faktor eksternal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
yaitu faktor yang berasal dari luar kaum muda yaitu meliputi lingkungan
a. Pengorganisasian Diri
perkembangan serta pencarian jati diri mereka. Pengaruh dari diri kaum muda
dapat membuat kaum muda lupa akan tugas dan identidas mereka sebagai orang
muda Katolik. Lemahnya pengorganisasian pada diri kaum muda dapat membuat
sepenuhnya, hal ini dapat terlihat dari banyaknya permasalahan dalam diri kaum
menatap masa depan, kemerosotan moral dalam diri kaum muda, dan kenakalan
Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau, usaha yang
dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya.
Kaum muda pada umumnya memiliki pola pikirnya yang cenderung instan dan
pragmatis. Kurangnya motivasi dalam diri kaum muda juga berpengaruh pada
sikap dan tingkahlaku kaum muda yang cenderung tidak mau capek dan enggan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
berusaha. Motivasi dalam diri kaum muda sangat mempengaruhi pola pikir, sikap,
dan tingkah laku kaum muda itu sendiri. Kurangnya motivasi dalam diri kaum
muda akan menimbulkan rasa malas untuk bersosialisasi dengan orang lain dan
hal itu bisa membuat perkembangan sosialisasi khususnya kaum muda tidak baik,
karena akan menimbulkan keegoisan, tidak mau bekerja sama dengan orang lain,
cenderung bersifat masa bodoh, stres berat, sehingga sampai pada penyalahgunaan
obat-obatan dan seks bebas pada kaum muda itu sendiri (Gunarsa, 2006: 267).
segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) atau
kepandaian. Jadi pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang
ambil baik bagi diri secara pribadi, orang lain dan kelompok. Pengalaman adalah
Seperti yang kita ketahui bahwa pepatah mengatakan pengalaman adalah guru
yang paling baik, adanya pengalaman adalah agar kita tidak melakukan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
masuk kedalam kesalahan yang sama seperti yang telah kita lakukan sebelumnya.
Hal yang lebih menyedihkan lagi dari kaum muda saat ini adalah kurang mampu
memposisikan diri atau menempatkan diri, sehingga keberadaan kaum muda saat
bagi perkembangan dan hidup kaum muda itu sendiri. Ketika kaum muda
muda mengambil keputusan yang salah. Hal ini bisa terjadi pada setiap kaum
muda karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh kaum
cenderung bebuat secara instan, kaum muda tidak mau capek, kaum muda
umum, kaum muda juga lebih mementingkan hasil dari pada proses, serta
cenderung bersikap masa bodoh dan tidak mau tahu dengan apa yang akan terjadi
pada dirinya. Sehingga tidak jarang hal semacam ini dapat menimbulkan masalah
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
organisasi bio-psiko sosio spiritual di mana anggota keluarga terkait dalam suatu
ikatan khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan sifatnya
satu dengan yang lain. Keluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama dan
perilaku yang penting bagi kehidupan pribadi dan masyarakat sehingga kemajuan
seseorang ditentukan pula oleh pembinaan anak dalam keluarga (Gunarsa, 2006:
277)
pendampingan orang tua dalam keluarga terhadap anak antara lain adalah otoriter,
otoritatif dan permisif. Orang tua yang menjalankan pembinaan otoriter pada anak
kepada setiap tindakan anak yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Anak
diajarkan untuk mengikuti tuntutan orang tua dan keputusan orang tua tanpa
juga tidak melakukan komunikasi yang baik dengan mereka. Biasa komunikasi
yang terjadi hanyalah komunikasi satu arah yaitu dari orang tua ke anak. Dengan
memberontak. Terlebih lagi apabila orang tuanya keras, tidak adil dan tidak
menunjukkan afeksi. Hal ini akan semakin rumit apabila orang tua menerapkan
hukum fisik kepada anaknya. Penerapan hukum fisik yang berlebihan akan
terhadap anak, pendampingan otoritatif selalu melibatkan anak dalam segala hal
yang berkenaan dengan anak itu sendiri dan dengan keluarga. Mereka
mempercayai pertimbangan dan penilaian dari kaum muda serta mau berdiskusi
bernegoisasi. Disiplin yang mereka lakukan lebih bersifat verbal yang ternyata
merupakan sesuatu yang efektif. Anak yang dibesarkan dengan pola otoritatif
akan merasakan suasana rumah yang penuh rasa saling menghormati, penuh
tua mereka, dengan demikian mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan
ijin bagi anaknya untuk bertindak semau mereka. Para anak dalam hal ini kaum
kontrol diri yang dapat menjadi salah satu penyebab delinkuensi (Gunarsa, 2006:
281). Pada pengasuhan yang memanjakan terhadap anak, orang tua sangat
kontrol pada anak mereka. Mereka mengijinkan anaknya melakukan apa saja yang
mereka inginkan, padahal hal ini menyebabkan kaum muda tidak memiliki kontrol
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
diri yang baik, mereka menjadi egois, selalu memaksakan kehendak mereka
terhadap kegiatan dan peranan kaum muda katolik dalam hidup menggereja
mereka. Kurangnya waktu, perhatian, dan dukungan dari orang tua membuat
dalam keluarga. Kurangnya kontrol dari orang tua terhadap kaum muda juga dapat
membuat para kaum muda lupa akan tugas dan tanggungjawab mereka sebagai
anak muda yang diharapkan oleh Gereja, kaum muda lebih memilih untuk
Tidak hanya itu kurangnya kesadaran kaum muda akan dirinya sebagai
anggota Gereja juga membuat mereka enggan untuk terlibat dalam kegiatan hidup
menggereja. Untuk itu, lingkungan keluarga yang baik dan ideal sebaiknya dapat
menjadi suatu komunitas hidup bagi setiap pribadi yang mendiami atau
setiap pribadi.
Hal ini dapat terlihat dari pembentukan pribadi kaum muda itu sendiri
dalam setiap lingkungan keluarga yang mendapat tempat dan kedudukan yang
utama, di mana keluarga yang harmonis, rukun, damai, tenteram, penuh dengan
suasana cinta kasih dan persaudaraan serta rasa syukur terhadap Tuhan dapat
menjadi teladan bagi setiap anggota keluarga yang lain dan bagi lingkungan
masyarakat di sekitarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
b. Lingkungan Sekolah
depan serta dalam rangka upaya alih generasi, namun kenyataan yang terdapat
Hal ini dapat terlihat dari banyaknya permasalahan kaum muda seperti
publik di mana kaum muda diharapkan sebagai salah satu pelaku utamanya maka,
studi semata, sekolah juga harus mampu memberikan tempat yang nyaman bagi
semua murid yang ingin belajar mencari identitas diri dan mengembangkan
Karena pada dasarnya pendidikan merupakan hak setiap pribadi manusia dan hal
Pendidikan adalah bidang yang harus diutamakan bagi semua kaum muda
bersifat terbuka maka sekolah pun sebagai tempat peserta didik menuntut ilmu
Namun tidaklah demikian dengan pendidikan kita saat ini. Sejak lama
dan mutu. Tidak semua kaum muda dapat mengalami pendidikan yang semestinya
harus mereka terima. Di lingkungan sekolah para guru selalu memandang status
sosial ekonomi siswa, hal ini tidak jarang membuat para siswa yang tidak mampu
selalu di nomor duakan. Hal semacam ini sangat berpengaruh terhadap hidup
menggereja kaum muda, karena mereka juga takut disamakan seperti apa yang
mereka alami di sekolah yaitu mendapat perlakuan dan perhatian yang berbeda.
Hal semacam ini tidak jarang membuat kaum muda enggan untuk terlibat dalam
c. Lingkungan Gereja
orang dan menjalin hubungan antar sesama. Allah membentuk mereka menjadi
suci.
Allah memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya yang juga disebut sebagai
Gereja (jemaat) Allah. Allah menghimpun mereka yang dipenuhi dengan iman
supaya bagi semua dan setiap orang menjadi sakramen yang kelihatan,
menjadi daya tarik agar anggotanya dapat kerasan untuk menghuninya. Untuk itu
Gereja perlu memberi perhatian khusus kepada kaum muda agar turut serta masuk
dampak yang luar biasa bagi perkembangan dan pertumbuhan hidup rohani atau
spiritual kaum muda dalam kehidupan sehari-hari. Jalinan kesatuan Gereja dengan
kaum muda tampak nyata dalam setiap kegiatan hidup menggereja yang ada.
Kaum muda sendiri sebagai salah satu bagian dari anggota jemaat beriman perlu
menyadari sepenuhnya bahwa dirinya adalah anggota Gereja, maka kaum muda
dengan segala kerendahan hati hendaknya dapat melebur diri dalam kesatuan
dengan Kristus.
Hidup menggereja kaum muda yang hidup dalam transisi dengan segala
jarak dan bersikap acuh. Mereka menganggap Gereja sebagai urusan “orang tua”,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
yang kurang memberi kepercayaan kepada kaum muda untuk berperan sebagai
“partner”. Kaum muda menganggap orang tua sekarang ini selalu saja
diajak untuk terlibat dalam berkerjasama sementara orang tualah yang menjadi
Gereja adalah kaum muda belum seutuhnya diakui menjadi anggota dari Gereja,
mereka baru dipersiapkan menjadi anggota penuh Gereja dan berperan nanti kalau
yang berarti dalam Gereja masa kini, kaum muda memilih sikap pasif. Sikap yang
dicap oleh orang dewasa sebagai kurang sadar akan diri sebagai anggota Gereja,
dan kurang beriman, kurang pengetahuan agama. Sikap semacam itu tanpa
disadari menciptakan iklim tidak sehat bagi kaum muda dalam Gereja, mereka
merasa diri mereka sebagai orang asing, tidak diterima dan dihargai serta tidak
d. Lingkungan Masyarakat
pergaulan hidup kaum muda, mengingat berkembang pesatnya IPTEK (Ilmu dan
masyarakat sekarang ini. Dampak dari perubahan itu menimbulkan pengaruh yang
positif dan negatif bagi kaum muda dalam hidup menggereja. Pengaruh positif ini
dapat dirasakan kaum muda dalam menerima segala informasi dengan mudah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
dalam hal ini adalah kaum muda semakin lupa diri, terlalu egois, tidak memiliki
kepekaan sosial, tidak bisa menempatkan diri bagaimana semestinya, dan bahkan
masyarakat juga ikut ambil bagian dalam mempengaruhi kehidupan kaum muda.
kebiasaan yang buruk akan menghancurkan perkembangan hidup kaum muda itu
kerap kali kurang memberi kesempatan kepada kaum muda untuk mengemukakan
pendapat dan beragumen secara leluasa. Kaum muda juga sering mendapat cap
muda misalnya yang akhir-akhir ini mewujud dalam perkelahian antar siswa
berlatarbelakang dari masalah kaum muda itu sendiri, tetapi ada bahayanya
apabila masyarakat hanya menuding kaum muda sebagai sumber masalah. Di lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
pihak, kaum muda dipojokkan oleh sistem atau pola hidup dan sikap tertentu
masyarakatnya. Mereka sering tidak menyadari dan bahkan dibiarkan untuk tidak
pengertian dasar informasi tentang suatu hal dalam relasi sosial (Tangdilinting,
1984: 33).
Pola pembinaan dan pendampingan kaum muda sering kali tidak relevan,
dengan situasi dan kebutuhan kaum muda, pola pembinaan juga tidak memberi
peluang bagi dinamika kaum muda, cenderung menoton dan bersifat pengarahan.
Hal ini tidak jarang mematahkan semangat hidup menggereja kaum muda
sehingga kegiatan menggereja kaum muda hanya berjalan di tempat, kaum muda
karena merasa takut apa yang mereka lakukan tidak benar dan tidak mendapat
dukungan dari masyarakat. Tidak hanya itu saja, masih adanya generasi tua yang
kaum muda untuk berperan dan memperkembangkan diri dalam setiap kegiatan
kaum muda untuk bersikap apatis dan memudarnya idealisme kaum muda
MENGGEREJA.
Kaum muda dipandang sebagai komponen Gereja masa depan yang perlu
karena itu, untuk menningkatkan ketibatan kaum muda dalam hidup menggereja
1. Pengertian Pendampingan
yaitu dari pendamping kepada orang yang didampingi dan sebaliknya yang
bertitik tolak pada keyakinan bahwa orang atau dalam hal ini kaum muda
mempunyai potensi yang dapat tumbuh menjadi kenyataan. Maka dengan kata
lain yang dimaksud dengan pendampingan adalah salah satu usaha membantu
kaum muda menyonsong masa depan dengan tujuan, materi, bentuk, metode, dan
merupakan suatu kegiatan untuk membantu sejauh mana dibutuhkan agar manusia
khususnya kaum muda dapat berkembang sendiri. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia hanya ditemukan kata damping yang artinya dekat, karib, akrab serta
sebagai pelayanan bagi kaum muda, dalam persiapan mereka untuk dapat
hidup dan berperan secara memadai di tengah-tengah masyarakat, bangsa,
dan dunia pada masa dewasa mereka. Demikian juga pendampingan itu
bertujuan untuk membantu kaum muda untuk mendapatkan ilmu,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
Salah satu tujuan pendampingan bagi kaum muda adalah menjadikan kaum muda
menyadarkan adanya relasi yang dibangun entah itu relasi dengan Tuhan atau
relasi dengan sesama dan alam. Tujuan pendampingan kaum muda pertama-tama
untuk membantu kaum muda semakin berkembang sebagai pribadi yang dewasa
baik dalam penghayatan hidup beriman maupun dalam tingkahlaku dan perbuatan.
muda sebagai manusia yang sejahtera lahir dan batin dan sebagai orang Katolik
3. Bentuk Pendampingan
kaum muda hendaknya memiliki bentuk yang menarik bagi kaum muda, seperti
permainan, sharing, refleksi, nyanyian, dan berbagai kegiatan yang energik dan
bagi kaum muda adalah proses dialog antara pendamping dengan kaum muda
yang didampingi. Jadi proses yang berjalan tidak hanya satu arah, melainkan dua
BAB III
KALIMANTAN BARAT
Kristus Raja Sintang, letak geografis Paroki Kristus Raja Sintang, kegiatan-
menggereja kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang, dan latar belakang kaum
Karya misi Katolik dimulai di Sintang pada tahun 1932 ketika para SMFA
bekerja di rumah sakit pemerintah Hindia Belanda yang kemudian disusul dengan
Koning, OFM Cap, yang sedang berdomisili di Sanggau sebagai pastor paroki
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
pertama dari paroki Sintang. Suster SMFA, yaitu Sr. Xaveria (Getruda Thorborg)
dan Sr. Bernadetta (Getruda de Jong) yang meninggalkan Belanda pada tanggal 3
Desember 1931 dan tiba di Pontianak pada tanggal 28 Desember 1931, berangkat
tiba di Sintang pada tanggal 1 Januari 1932. Karena belum ada pastoran, maka
dibangun, yang disebabkan banjir besar yang telah lama dan belum surut. Pastor
Fulgentius mulai secara penuh tinggal di rumahnya sendiri yang sangat sederhana
dan pastor Prosper, OFM Cap dari Sejiram tiba dan mulai menetap di Sintang.
Tanggal 6 Februari 1932 menjadi hari resmi pendirian Paroki Sintang, yang
menjadi pastor paroki pertama dan pastor Prosper menjadi pastor anggota tim
pastoralnya. Pada hari dan tanggal pendirian ini, pastor Fulgentius sedang berada
di Pontianak untuk memberi retret dan baru tiba kembali ke Sintang pada tanggal
17 Februari 1932 dan disambut oleh Kontrolir Hynen, calon residen dan mayor
mendaftarkan diri sebagai katekumen, yaitu seorang Jawa dan seorang dari Timur
Indonesia. Dua calon baptis pertama untuk paroki Sintang. Awalnya, misa harian
pada tanggal 11 Mei 1932 pemuda dari suku Dayak di kampung Muakan,
Ketungau Hulu yang sedang di kelas VI HIS juga minta menjadi katekumen.
Kemudian menyusul seorang gadis remaja, Lindan, puteri dari Christianus Senjan,
raya Pentakosta, yaitu Silvester, pemuda Jawa yang sudah berumur 18 tahun.
Sementara Lindan yang diberi nama Anastasia Cornelia, dibaptis di Sintang pada
tanggal 17 April 1933 di kapel susteran. Theresia Empajoeng dan Cornelia Lindan
menerima sakramen Krisma pada tanggal 8 Oktober 1933 dari tangan Mgr. Bos,
OFM Cap. Catatan pastor Fulgen mengenai perayaan Paska pertama di paroki
Kapuas Kanan Hilir. Paroki Kristus Raja Sintang secara umum berada di daerah
kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Lokasinya dikelilingi oleh dua sungai yaitu
sungai Kapuas dan sungai Melawi. Paroki Kristus Raja Sintang dapat ditempuh
kendaraan bermotor lainnya karena lokasinya berada tidak jauh dari jalan raya.
Selain menggunakan transportasi darat paroki Kristus Raja juga dapat ditempuh
Kristus Raja Sintang juga memiliki sekolah Katolik TK, SD, SMA dan SMK
yang disertai dengan asrama-asrama. Asrama yang ada di Paroki Kristus Raja
Sintang antara lain: asrama Kobus untuk siswa SMP putra, asrama St. Clara untuk
siswa SMP putri, asrama Kartini untuk SMK putri, asrama Darmawati untuk
Paroki Kristus Raja Sintang, tidak hanya melayani umat dalam sakramen-
sakramen Katolik dan Misa Kudus setiap Minggunya. Namun, Gereja juga
sekedar mengikuti rutinitas Misa Kudus Ekaristi setiap minggunya, namun juga
bertindak sehari-hari sesuai ajaran agama Katolik dan berkumpul dengan saudara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
seiman dalam landasan Tuhan Yesus Kristu. Ada pun kegiatan-kegiatan yang ada
di Paroki Kristus Raja Sintang antara lain adalah Bina Iman Anak Katolik
Bina Iman Anak Katolik (BIAK) Paroki Kristus Raja Sintang secara
Iman Kristiani. Fokus Pembinaan BIAK adalah anak-anak usia dini mulai dari
pra-TK sampai dengan kelas 6 SD. Kegiatan pembinaan iman anak di Paroki
Kristus Raja Sintang secara rutin dilaksanakan pada hari minggu pukul 09.00
WIB dan didampingi oleh para suster SMFA dan kakak pendamping di Sekolah
Kristiani. Fokus Pembinaan Rekat adalah para remaja Katolik yang duduk
dibangku SMP. Kegiatan pembinaan remaja di Paroki Kristus Raja Sintang secara
rutin dilaksanakan pada hari minggu pukul 11.00 WIB. Kegiatan pendampingan
rekat ini sendiri didampingi oleh para suster SMFA dan para kaum awam yang
REKAT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
namun yang membedakan adalah target yang dituju. Apabila REKAT lebih
duduk di bangku SMP, maka untuk Orang Muda Katolik lebih memfokuskan
kegiatannya untuk remaja yang duduk di bangku SMA, kuliah atau mereka yang
sudah bekerja. Pembinaan rutin MUDIKA Paroki Kristus Raja adalah retret dan
dilakukan secara rutin namun dilaksanakan kapan saja mereka bisa bertemu.
Kegiatan MUDIKA tidak hanya melulu kegiatan rohani di dalam Gereja, namun
kegiatan-kegiatan olahraga sepert : bola volly, futsal, dan bulutangkis. Tujuan dari
ini semua, tidak lain dan tidak bukan adalah mempererat persaudaraan muda-mudi
d. Seksi Keluarga
Pertama tentang pendidikan anak atau Ekaristi yang didampingi oleh Romo, dan
Pertama. Selain itu, seksi keluarga juga memberikan seminar atau program sehari
untuk kaum muda yang sudah serius pacaran menuju ke perkawinan. Diberikan
adalah benar-benar calon pendamping hidupnya dan tidak salah dalam mengambil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
keputusan untuk menikah. Seksi keluarga ini pernah diadakan sebanyak dua kali
Warga Lanjut Usia (lansia), merupakan satu bagian dari anggota keluarga
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam segala aspek kehidupanm
Di dalam struktur Dewan Paroki Kristus Raja Sintang seksi Lanjut Usia
(lansia) masuk dalam Bidang Pembinaan Iman Kristiani, dibentuk dan disyahkan
sebagai satu organisasi pada tanggal 27 April 1996. Tidak ada catatan yang pasti
dalam kepengurusan siapa saja yang pernah menjadi anggota pengurus seksi
Lanjut Usia (lansia), karena pada umumnya aktivis Lanjut Usia (lansia) adalah
orang-orang tertentu saja yang secara sukarela merasa ingin guyub dengan sesama
warga yang sudah berusia lanjut dan mereka menamakan dirinya sebagai pelayan
Aktivis Lanjut usia adalah para pelayan amatir bukan profesional dan
sifatnya relawan. Pada umumnya warga Lanjut Usia (lansia) adalah warga yang
Hanya saja beberapa dari mereka merasa tidak diperhatikan, dianggap menjadi
lingkungan di sektarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
muda ada tiga, yang pertama adalah menyediakan fasilitas yang dapat menarik
minat dan bakat kaum muda seperti tempat berkumpul kaum muda “aula” fasilitas
olahraga, dan musik. Kedua, memberi ruang bagi kaum muda misalnya adanya
kelompok misdinar, kelompok paduan suara kaum muda, dan kepengurusan kaum
muda. Ketiga adalah melibatkan kaum muda, maksudnya adalah melibatkan kaum
tenaga. Sebut saja pencarian dana di lingkungan Gereja seperti dalam pembuatan
Rosario, kalung, gelang. Selain itu, paroki juga melibatkan kaum muda dalam
kelancaran pelaksanaan misa hari Minggu atau hari raya yang dilaksanakan oleh
paroki misalnya menjaga parkir, keamanan sampai dengan menjadi pelaksana dan
Para kaum muda yang masuk dalam paguyuban Muda Mudi Katolik
(MUDIKA) Paroki Kristis Raja Sintang ini berasal dari berbagai daerah yang ada
di Kalimantan Barat antara lain: Sanggau Kapuas, Sintang, Melawi, Sekadau dan
Kapuas Hulu. Mereka datang ke Sintang bermaksud untuk melanjutkan studi baik
itu di SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas) atau
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari para kaum muda ini ada yang
tinggal bersama keluarga, asrama dan juga kos. Untuk bersosialisasi tentu saja
para kaum muda ini membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan
dengan masyarakat di sekitarnya. Selain itu mereka juga harus beradaptasi dengan
peraturan yang diterapkan baik itu di asrama, sekolah dan juga kampus. Mereka
belakang keluarga, daerah, bahasa dan pribadi yang berbeda-beda. Dengan segala
macam perbedaan yang ada tidak jarang para kaum muda ini membuat suatu
kelompok atau geng tersendiri karena merasa tidak cocok dengan teman-teman
yang lainnya.
a. Rekoleksi
Sintang terhadap kaum muda dilakukan satu kali dalam setahun. Untuk
pendamping rekoleksi kaum muda paroki Kristus Raja Sintang biasanya adalah
romo, frater atupun suster. Tujuan dari pendampingan rekoleksi yang dilakukan
oleh pihak paroki adalah untuk memberi nilai rohani terhadap semua kegiatan
yang telah dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Kegiatan ini berguna bagi
kaum muda untuk melihat hal-hal mana yang perlu ditinggalkan dan mana yang
perlu mendapat perhatian agar lebih ditingkatkan baik secara pribadi maupun
bersama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
b. Retret
Sintang terhadap kaum muda juga sama dengan pendampingan rekoleksi yaitu
diadakan satu kali setahun. Untuk pendamping retret kaum muda Paroki Kristus
Raja Sintang biasanya adalah romo atau frater. Sedangkan tujuan dari
pendampingan retret yang dilakukan oleh pihak paroki adalah untuk penemuan
diri. Dalam retret orang meninjau karya Allah, cara kerja serta bimbingan-Nya di
masa lampau dan tanggapan atau jawabanya terhadap Allah. Kegiatan ini
bertujuan agar para kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang mengalami suatu
perubahan hidup (metanoia). Melalui kegiatan retret diharapkan para kaum muda
Paroki Kristus Raja Sintang dapat semakin peka terhadap cinta kasih Allah dan
Istilah “tebar” secara biblis diinspirasi Injil Lukas, dalam perikop tentang
“Penjala ikan menjadi penjala manusia”. Yesus memberi perintah kepada Simon
yang dalam dan tebarkanlah jalamu” (Luk 5:4). Orang Muda katolik dipanggil dan
Mgr. Agustinus Agus. Kegiatan ini bertujuan mempersatukan orang muda katolik
sosial, ekonomi dan pendidikan dalam satu wadah yang menyatukan perbedaan
dalam kebersamaan.
Tebar adalah hari Gereja orang muda dan diselenggarakan oleh orang
muda. Acara ini adalah sebuah perayaan yang sungguh nyata dan suatu wujud
pelayanan. Tebar menempatkan pribadi Yesus Kristus menjadi kekuatan iman dan
kehidupan seseorang.
Pelaksanaan temu akbar (tebar) muda-mudi Katolik kali ini memiliki tiga
ekspresi potensi orang muda Paroki Kristus Raja Sintang, pengutusan orang muda
Katolik paroki Kristus Raja Sintang, untuk menyebarkan semangat yang diperoleh
selama mengikuti pelaksanaan temu akbar. Melalui temu akbar (tebar) ini orang
muda Katolik Paroki Kristus Raja Sintang diharapkan dapat mengambil inspirasi
dan energi agar semakin kokoh dan penuh semangat dalam mewujudkan imannya,
sehingga di dalam dirinya tercermin citra orang muda katolik sejati, beriman, dan
bermartabat.
B. Metodologi Penelitian
muda di Paroki Kristus Raja Sintang dan bukan sebagai penelitian tindakan.
Sebagai upaya awal, penulis ingin mengetahui secara lebih mendalam mengenai
keterlibatan kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang dalam hidup menggereja.
dan memperoleh keterangan mengenai peran katekese kaum muda bagi kegiatan
mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu
1. Tujuan Penelitian
Sintang.
2. Manfaat Penelitian
Raja Sintang.
3. Jenis Penelitian
naturalistik karena penelitiannya terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu atau jangka
waktu yang bersamaan. Survey tidak hanya untuk mengetahui status gejala yang
dilakukan untuk penyelidikan dengan gerak ke arah yang meluas dan merata,
Latar alamiah yang mengharuskan penulis untuk terlibat secara langsung dalam
5. Responden Penelitian
Barat adalah 307 orang. Penulis mengambil 70 responden dari jumlah kaum muda
yang ada secara keseluruhan di Paroki Kristus Raja Sintang. Jadi jumlah sampel
penelitian bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi, 2006: 139). Purposive sample didasarkan
atas informasi yang mendahului tentang keadaan populasi dan informasinya tidak
6. Instrumen Penelitian
atau angket. Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data
tertentu dari responden (Nasution, 2009: 142). Kuesioner itu sendiri ditunjukkan
7. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi, 2006: 118). Dalam penelitian ini ada dua variabel
yang hendak diteliti yakni keterlibatan kaum muda dalam kegiatan hidup
sebelum masuk pada bagian pertanyaan untuk penelitian. Variabel yang diteliti
Jumlah 30 30
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema. Dalam analisis data penulis
melakukan reduksi, yaitu menganalisa data secara keseluruhan dan bagian terkecil
1. Hasil Penelitian
Paroki Kristus Raja Sintang pada tanggal 11 – 25 Juli 2011. Dari hasil penelitian
dan yang terkumpul kembali adalah berjumlah 70. Hasil penelitian ini dipaparkan
maupun deskripsinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
a. Identitas Responden
2 Jenis Kelamin:
31 44.28%
Laki-laki
39 55.72%
Perempuan
3 Pekerjaan:
1 1.43%
a. PNS
35 50%
b. Mahasiswa
31 44.29%
c. Pelajar
3 4.28%
Kariawan
Sipil (PNS) ada 1 orang (1.43%), mahasiswa ada 35 orang (50%), pelajar ada 31
Dari hasil penelitian pada tabel 3 di atas dapat diketahui pemahaman kaum
Menurut tabel 3, kaum muda yang memahami hidup menggereja adalah hidup
menampakan iman, jadi setiap kegiatan yang menampakkan iman adalah hidup
menggereja ada 47 (67.14%) responden yang menyatakan sangat setuju dan ada
mengataka ragu-ragu.
dimana pun orang atau sekelompok orang yang menampakan imannya kepada
Kristus, dari tabel 3 no 2, ada 49 (70%) responden yang menyatakan sangat setuju
dan ada 20 (28.57%) responden menyatakan setuju. Di samping itu ada 1 (1.43%)
tentang kaum muda adalah mereka yang berusia 13 sampai dengan 35 tahun dan
seperti; apa arti yang mutlak, arti hidup, arti agama dan ibadat, arti agama dalam
hidup, agama dalam kejahatan, dan arti hidup sesudah mati. Berdasarkan tabel 3
(67.14%) responden mengatakan setuju. Dari item yang sama ada 9 (12.85%)
kurang setuju.
Kaum muda merupakan jantung hati dan ujung tombak bagi Gereja, oleh
karena itu berkembang tidaknya Gereja berada dalam genggaman tangan kaum
Pada tabel 3 no 8 dapat diketahui pula kaum muda harus mampu menjadi
nabi-nabi kehidupan, cinta keutuhan, buah penyesalan yang tulus, bekerja untuk
keadilan serta hidup dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan. Sebanyak 6
penyesalan yang tulus, bekerja untuk keadilan serta hidup penuh dengan rasa
masing-masing dan menjadi pewarta kabar gembira bagi semua umat. Sebanyak
untuk mengembangkan imannya dan menjadi pewarta kabar gembira bagi semua
Sehubungan dengan kaum muda sebagai jantung hati dan ujung tombak
Gereja diwajibkan untuk dapat menjadi garam dan ragi dalam lingkungannya
(tabel 3 no 11).
Salah satu tugas dan tanggungjawab kaum muda dalam hidup menggereja
adalah menjadi pengikut Kristus dan meneladani sikap Kristus yaitu sebagai
Imam, Nabi dan Raja. Dari hasil penelitian terungkap Sebanyak 11 (15.71%)
Dari hasil penelitian pada tabel 4 di atas dapat diketahui keterlibatan kaum
muda dalam Gereja pada umumnya sama dengan peranan kaum awam yaitu
sebagai warga Gereja yang tidak ditahbiskan atau orang-orang yang beriman
responden yang mengatakan setuju, ada 6 (8.58%) mengatakan ragu-ragu, dan ada
dalam hidup menggereja sebagai kaum muda saya sudah terlibat dalam kegiatan
liturgi. Menurut tabel 4 no 14 para kaum muda yang sudah terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja ada 8 (11.43%) responden yang menyatakan selalu, dan ada 12
Sedangkan untuk kegiatan liturgi yang paling sering kaum muda ikuti
responden yang mengatakan menjadi petugas lektor, dan ada 6 (8.58%) responden
yang mengatakan menjadi petugas organis serta ada 5 (7.14%) responden yang
mengatakan lainnya, (tabel 4 no 15). Sebagai kaum muda Katolik, saya sudah
responden yang mengatakan tidak pernah sama sekali terlibat dalam kegiatan
pewartaan.
Dari hasil penelitian pada tabel 5 di atas dapat diketahui masalah kaum
muda yang berkaitan situasi hidup di sekitarnya antara lain adalah masalah dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
diri sendiri, masalah dalam keluarga, dalam masyarakat, dan masalah dalam
ragu, serta ada 1 (1.43%) responden mengatakan kurang setuju akan masalah
kaum muda yang berkaitan situasi hidup di sekitarnya antara lain adalah masalah
dalam diri sendiri, masalah dalam keluarga, dalam masyarakat, dan masalah
dalam Gereja. Masalah yang paling sering dihadapi oleh kaum muda, ada 49
ragu akan keterlibatan kaum muda sangat dipengaruhi oleh faktor internal, (tabel
5 no 17).
faktor eksternal. Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi diri kaum
kaum muda di Paroki. Seperti yang diketahui pada tabel 5 no 21, Sebanyak 23
mengatakan kurang setuju bahwa Pihak paroki telah menyediakan fasilitas untuk
Latar belakang para kaum muda yang berasal dari berbagai daerah menjadi
suatu penghambat kegiatan hidup menggereja di Paroki Kristus Raja Sintang. Ada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
mengatakan sangat tidak setuju dengan latar belakang para kaum muda yang
Dari hasil penelitian pada tabel 6 no 24, kita juga dapat mengetahui
pendampingan adalah suatu usaha penyiapan yang sifatnya dua arah yaitu dari
pendamping kepada orang yang didampingi dan sebaliknya yang bertitik tolak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
pada keyakinan bahwa orang dalam hal ini adalah kaum muda mempunyai potensi
merupakan suatu usaha penyiapan yang sifatnya dua arah yaitu dari pendamping
kepada orang yang didampingi dan sebaliknya yang bertitik tolak pada keyakinan
bahwa orang dalam hal ini adalah kaum muda mempunyai potensi yang dapat
muda yang sejahtera lahir dan batin, dan ada 34 (48.58%) responden mengatakan
pendampingan bagi kaum muda untuk menyadarkan kaum muda untuk dapat
rekoleksi, retret, dan tebar (temu akbar). Berdasarkan tabel 6, ada 21 (30%)
mengatakan week and, serta ada 5 (7.14) responden mengatakan temu akbar kaum
muda sebagai bentuk pendampingan yang paling disukai oleh kaum muda.
untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Dari tabel 6 no 28 dapat kita lihat
dilaksanakan di paroki telah membantu para kaum muda untuk terlibat dalam
muda di paroki Kristus Raja Sintang. Berdasarkan tabel 6 no 30 dapat kita ketahui
yang dapat meningkatkan pendampingan bagi kaum muda di paroki Kristus Raja
a. Identitas respondens
sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS) ada 1 orang (1.43%), mahasiswa ada 35 orang
(50%), pelajar ada 31 orang (44.29%), dan kariawan ada 3 orang (4.28%).
menjadi suatu persoaalan bagi para kaum muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja di Paroki Kristus Raja Sintang. Mereka dapat saling berbagi
pengalaman antara satu dengan yang lainnya, sehingga para kaum muda yang
masih berprofesi sebagai pelajar dapat belajar dari teman-teman yang sudah
Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan pada tabel 3, dapat diketahui
kaum muda dapat tercipta dengan baik apabila masing-masing kaum muda
mampu memahami dan menghayati arti hidup menggereja itu sendiri. Hidup
menggereja kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang dapat terlihat pada hasil
penelitian dalam tabel 3, sejauh mana para kaum muda dapat memahami arti
menyatakan setuju. Melihat uraian di atas, para kaum muda sudah memahami arti
hidup menggereja. Ini merupakan awal yang baik bagi para kaum muda dalam
dengan itu masih ada 1 (1.43%) responden yang mengataka ragu bahwa hidup
Hidup menggereja dapat diwujudkan oleh siapa pun, kapan pun dan
dimana pun orang atau sekelompok orang yang menampakkan imannya kepada
Kristus. Para kaum muda yang mengerti dan memahami ini sebanyak 49 (70%)
menyatakan setuju. Hal ini menjadi dasar dan perlu untuk dipertahankan bahkan
ditingkatkan lagi agar hidup menggereja kaum muda di paroki semakin lebih
hidup. Namun sehubungan dengan hal itu ada 1 (1.43%) responden yang
Para kaum muda yang memahami bahwa kaum muda adalah mereka yang
setuju. Dari sini dapat terlihat bahwa para kaum muda sudah cukup memahami
mengenai kaum muda. Namun sehubungan dengan itu masih ada 1 (1.43%)
responden yang mengatakan masih ragu-ragu, dan ada 1 (1.43%) responden yang
mengatakan tidak setuju akan kaum muda adalah mereka yang berusia 13 sampai
dengan 35 tahun dan belum menikah, sambil tetap memperhatikan situasi dan
Wali Gereja Indonesia. Itu artinya beberapa orang dari para kaum muda masih
harus belajar lagi dalam memahami arti kaum muda menurut Komisi
Kepemudaan Konferensi Wali Gereja. Para kaum muda dapat juga belajar dari
Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja di mana di sana secara rinci dan
jelas bahwa kaum muda dapat dikelompokan dalam berbagi kategori salah
berat seperti apa arti yang mutlak, arti hidup, arti agama dan ibadat, arti agama
dalam hidup, agama dalam kejahatan dan arti hidup sesudah mati, sebanyak 13
mengatakan setuju. Hal ini sangat memprihatinkan bagi hidup menggereja kaum
muda, kaum muda harus lebih banyak lagi belajar agar para kaum muda dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
masa perkembangan religius kaum muda mengalami masalah yang berat seperti
apa arti yang mutlak, arti hidup, arti agama dan ibadat, arti agama dalam hidup,
agama dalam kejahatan dan arti hidup sesudah mati. Kaum muda masih perlu
Kaum muda merupakan jantung hati dan ujung tombak bagi Gereja, oleh
karena itu berkembang tidaknya Gereja berada dalam genggaman kaum muda,
responden mengatakan setuju. Berdasrkan uraian di atas bahwa kaum muda telah
memiliki kesadaran akan hidup dan masa depan Gereja. Hal ini hendaknya tetap
dipertahankan agar masa depan Gereja kedepanya tetap hidup dan semakin
Dari tabel 3 no 8, sebagai kaum muda saya harus mampu menjadi nabi-
nabi kehidupan, cinta keutuhan, buah penyesalan yang tulus, bekerja untuk
keadilan serta hidup penuh dengan rasa syukur terhadap Tuhan, sebanyak 6
mengatakan setuju. Ini artinya para kaum muda sudah cukup memahami
kehidupan, cinta keutuhan, buah penyesalan yang tulus, bekerja untuk keadilan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
serta hidup penuh dengan rasa syukur terhadap Tuhan. Hal ini hendaknya tetap
untuk dapat menjadi nabi-nabi kehidupan, cinta keutuhan, buah penyesalan yang
tulus, bekerja untuk keadilan serta hidup penuh dengan rasa syukur kepada Tuhan.
Hal ini sungguh sangat memperihatinkan mengingat masa depan Gereja saat ini
berada dalam genggaman kaum muda. Ini artinya para kaum muda harus lebih
banyak lagi belajar agar para kaum muda semakin mampu menjadi nabi-nabi
kehidupan, cinta keutuhan, buah penyesalan yang tulus, bekerja untuk keadilan
serta hidup penuh dengan rasa syukur kepada Tuhan. Kaum muda dapat belajar
dari teman-teman yang lain yang sudah memiliki pengalaman dalam menjadi
nabi-nabi kehidupan, cinta keutuhan, buah penyesalan yang tulus, bekerja untuk
keadilan serta hidup penuh dengan rasa syukur kepada Tuhan, (tabel 3 no 8).
(68.58%) mengatakan setuju sedangkan. Hal ini menunjukkan bahwa para kaum
mewujudkan dan memberi kesaksian akan iman terhadap Kristus. Hal ini
itu masih ada 3 (4.28%) responden yang mengatakan ragu-ragu. Ini artinya para
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
kaum muda harus lebih banyak lagi belajar agar para kaum muda semakin
memiliki rasa tanggungjawab baik kepada diri sendiri dan juga kepda Gerejanya
sebagai wadah tempat di mana para kaum muda berkumpul bersama. Kaum muda
dapat belajar mulai dari hal yang kecil misalnya bertanggungjawab terhadap diri
sendiri dan juga orang lain melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Gereja
misalnya melalui rekoleksi, retret, weekand, tebar (temu akbar) dll, (tabel 3 no 9).
masing-masing dan menjadi pewarta kabar gembira bagi semua umat, sebanyak
mengatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para kaum muda sudah
imannya masing-masing dan menjadi pewarta kabar gembira bagi semua umat.
Hal ini perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi agar kaum muda
Dari tabel 3 no 11, kaum muda diwajibkan untuk dapat menjadi garam dan
(70%) responden mengatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para kaum
muda sudah memiliki kewajiban serta rasa tanggungjawab untuk dapat menjadi
garam dan ragi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki, meskipun
responden yang mengatakan ragu-ragu untuk dapat menjadi garam dan ragi.
responden mengatakan bahwa belum pasti bisa karena kurangnya pengalaman dan
Salah satu tugas dan tanggungjawab kaum muda adalah menjadi pengikut
Kristus dan meneladani sikap Kristus yaitu sebagai Imam, Nabi dan Raja.
responden mengatakan setuju. Ini artinya bahwa para kaum muda tahu dan sadar
akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengikut Kristus. Hal ini perlu
hati dan ujung tombak bagi Gereja. Meski demikian, masih ada beberapa kaum
muda yang mengatakan ragu-ragu yaitu sebanyak 6 (8.57%) responden dan ada 2
(2.86%) responden yang mengatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
kaum muda harus lebih banyak lagi belajar dan menimba pengalaman dari rekan-
dengan peranan kaum awam yaitu sebagai warga Gereja yang tidak ditahbiskan
atau orang-orang Kristen yang oleh pembaptisan menjadi anggota Tubuh Kristus,
responden mengatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kaum muda paham
mengenai keterlibatan dan peranannya dalam Gereja. Hal ini perlu untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
ditingkatkan dan dikembangkan lagi agar para kaum muda semakin mampu
yang mengatakan kurang setuju, serta ada 1 (1.43%) responden yang mengatakan
dimiliki oleh para kaum muda, beberapa dari kaum muda mengatakan mereka
belum begitu tahu apa saja tugas-tugas kaum awam dalam Gereja serta mereka
juga belum begitu yakin bahwa mereka mampu menjalankan peranan yang selama
ini dilakukan oleh para kaum awam lainnya seperti prodiakon dan menjadi
pemimpin dalam setiap pertemuan dan ibadat lingkungan. Hal ini sangat
peranannya di dalam Gereja sebagai kaum muda sekaligus kaum awam yang
Sebagai kaum muda Katolik, banyak kegiatan yang bisa diikuti oleh para
kaum muda salah satunya adalah dalam bidang liturgi, dalam bidang liturgi ada 8
responden yang tidak pernah terlibat dalam kegiatan liturgi yang dilaksanakan
oleh paroki. Hal ini sungguh sangat memperihatinkan mengingat perayaan liturgi
merupakan sumber dan puncak kehidupan Kristiani, oleh karena itu kaum muda
seharunya memandang liturgi sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Hal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
ini juga perlu mendapat perhatian khusus agar para kaum muda dapat semakin
terlibat dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh paroki khususnya dalam bidang
Sehubungan dengan kegiatan liturgi yang paling sering diikuti kaum muda
koor, sebanyak 7 (10%) responden mengatakan menjadi petugas lektor, dan ada 6
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan yang paling sering diikuti
oleh para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang adalah menjadi petugas koor,
hal ini menunjukkan bahwa para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang telah
terlibat dalam bidang liturgi. Hal ini sudah bagus dan perlu ditingkatkan agar
Gereja kedepanya dapat lebih hidup dan berkembang dengan adanya keterlibatan
kaum muda dalam Gereja khususnya dalam bidang liturgi, (tabel 4 no 15).
Pada tabel 4 no 16, kita dapat melihat keterlibatan kaum muda dalam
bidang pewartaan, sebanyak 7 (10%) responden yang mengatakan sering dan ada
merupakan penerus bagi pewartaan Gereja. Ini artinya bahwa para kaum muda di
Paroki Kristus Raja Sintang harus banyak lagi belajar dan mengikuti kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
pewartaan yang dilakukan baik itu oleh pihak paroki, wilayah maupun
lingkungan.
Kristus Raja Sintang yaitu, masalah kaum muda yang berkaitan dengan situasi
hidup di sekitarnya antara lain adalah masalah dalam diri sendiri, masalah dalam
mengatakan setuju. Dari hasil penelitian kaum muda di Paroki Kristus Raja
Sintang rata-rata menjawab setuju bahwa masalah dalam diri sendiri, masalah
merupakan masalah yang pernah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Ini
sangat memperihatinkan, untuk dapat mengatasi hal tersebut kaum muda harus
memiliki kesadaran dan tahu menempatkan diri di mana mereka berada entah itu
di lingkungan keluarga, masyarakat, Gereja dan juga diri pribadi. Kaum muda
dan ada 1 (1.43%) responden kurang setuju. Hal ini mereka ungkapkan karena
Berkaitan dengan masalah yang paling sering dihadapi oleh para kaum
masalah dalam diri sendiri, dan ada 15 (21.42%) responden mengatakan masalah
sekolah. Melihat dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa masalah yang paling
sering dihadapi oleh para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang adalah
masalah dalam diri sendiri dan keluarga. Melihat hal tersebut, kaum muda harus
mampu mengatur dan menempatkan diri di lingkungan keluarga. Hal yang paling
penting adalah kaum muda harus mampu menjalin komunikasi yang terbuka
dalam lingkup keluarga agar para orang tua dapat mengerti dan memahami apa
saja masalah serta kebutuhan yang kaum muda butuhkan, (tabel 5 no 6).
sangat setuju, dan ada 35 (50%) responden mengatakan setuju, serta ada 1
(1.43%) responden mengatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa para kaum
muda di Paroki Kristus Raja Sintang merasakan bahwa faktor internal sangat
perhatian khusus dari diri kaum muda, mengingat kaum muda sangat besar
uraian tersebut, dapat kita ketahui bahwa faktor internal yang paling sering
pengorganisasian diri dan kurangnya motivasi dalam diri kaum muda. Hal ini
Gereja kedepannya. Melihat besarnya permasalahan yang dialami oleh para kaum
muda dalam dirinya, kaum muda hendaknya lebih banyak lagi belajar dalam
mengatur atau memperkembangkan diri baik itu secara pribadi atau melalui
lingkungan Gereja misalnya melalui retret, rekoleksi, week and dan lainnya yang
ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata para kaum muda di Paroki
keterlibatan kaum muda di paroki. Ini sangat memperihatinkan, para kaum muda
luar seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan juga Gereja, (tabel 5 no
19).
diri kaum muda, sebanyak 15 (21.42%) responden mengatakan berasal dari faktor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
lingkungan sekolah.
Dari uraian tersebut, dapat kita ketahui bahwa faktor eksternal yang paling
sering mempengaruhi kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang adalah berasal
keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan hidup menggereja kaum muda. Ini
tempat atau wadah kepada para kaum muda untuk beraktivitas, atau memberikan
yang dapat menumbuh kembangkan pribadi kaum muda serta dukungan baik itu
keluarga telah mendukung kegiatan hidup menggereja kaum muda di paroki. Hal
ini sudah cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi mengingat para kaum muda
Hal ini diungkapkan oleh para kaum muda karena masih ada orang tua
yang tidak mengijinkan anaknya untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja,
terutama pada kaum muda perempuan. Orang tua para kaum muda merasa kuatir
apa bila anak perempuan mereka keluar pada malam hari. Hal ini sangat
memperihatinkan dan perlu mendapat perhatin khusus dari pihak keluarga dan
juga kaum muda. Sehubungan dengan hal tersebut para kaum muda seharusnya
dapat memberikan penjelasan kepada orang tua mereka sehingga para orang tua
tidak merasa takut apabila mereka harus keluar pada malam hari untuk mengikuti
demikian karena mereka memanfaatkan fasilitas yang ada di paroki dengan baik.
Fasilitas yang ada di Paroki Kristus Raja Sintang antara lain: alat olah raga, alat
musik, alat kerja, ruang pertemuan dan lain sebagainya. Namun walaupun pihak
kurang setuju bahwa pihak paroki sudah menyediakan berbagai fasilitas untuk
Dari sini menjadi suatu koreksi bagi pihak paroki, fasilitas apa yang dirasa
Faktor penghambat yang lainnya bisa dari latar belakang para kaum muda
itu sendiri. Dari tabel 5 no 23, sebanyak 14 (20%) responden menyatakan sangat
latarbelakang para kaum muda yang berasal dari berbagai daerah menjadi
penghambat kegiatan hidup menggereja di paroki. Itu artinya para kaum muda
paroki. Hal ini sangat memperihatinkan mengingat kebersamaan para kaum muda
merupakan suatu tonggak dasar bagi kaum muda untuk dapat melaksanakan
ragu, 7 (10%) responden lainnya menyatakan kurang setuju dan ada 6 (8.57%)
responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa latarbelakang para kaum
muda yang berasal dari berbagai daerah menjadi penghambat kegiatan hidup
menggereja di paroki. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa dari kaum muda
ada di Paroki Kristus Raja Sintang menjadi suatu kekayaan bagi kaum muda
dalam meningkatkan keterlibatan hidup menggereja di paroki. Hal ini perlu untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
suatu usaha yang sifatnya dua arah yaitu dari pendamping kepada orang yang
didampingi dan sebaliknya yang bertitik tolak pada keyakinan bahwa orang dalam
hal ini adalah kaum muda mempunyai potensi yang dapat tumbuh menjadi
membuktikan bahwa para kaum muda di Paroki kristus Raja Sintang, paham
kaum muda yang sejahtera lahir dan batin, dan ada 34 (48.58%) responden
informasi, kecakapan sikap dan perbuatan hidup yang memadai dalam segi-segi
relasi dan sesama. Seperti uraian di atas membuktikan bahwa para kaum muda
kaum muda di Paroki telah dilakukan melalui kegiatan rekoleksi, retret dan tebar
(temu akbar), sebanyak 21 (30%) responden mengatakan sangat setuju dan ada 44
bahwa hampir seruluh kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang telah mengikuti
kegiatan pendampingan yang diadakan oleh pihak paroki baik itu melalui retret,
rekoleksi mau pun tebar (temu akbar). Hal ini sudah cukup baik dan perlu
ditingkatkan lagi agar para kaum muda memiliki pengetahuan dan pengalaman
dalam hidup menggereja. Di sisi lain masih banyak kaum muda yang mengatakan
melalui kegiatan rekoleksi, retret dan tebar (temu akbar), sebanyak 5 (7.14%)
responden.
kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh pihak paroki entah itu melalui
rekoleksi, retret maupun tebar (temu akbar). Ini artinya para kaum muda harus
dapat melibatkan diri dan mau mengikuti kegiatan yang diadakan oleh pihak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
paroki mulai dari sekarang, agar kedepanya kaum muda memiliki pengalaman
Pendampingan yang paling disukai oleh para kaum muda di Paroki Kristus
paling disukai oleh para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang adalah melalui
pendampingan retret. Adapun pernyataan dari para kaum muda memilih retret
sebagai bentuk pendampingan yang paling disukai adalah karena lewat retret para
kaum muda mengasingkan diri, mundur dari kesibukkan sekolah maupun kuliah
yang biasanya mereka kerjakan sehari-hari untuk lebih memfokuskan diri kepada
dan tebar, lewat retret mereka lebih menyadari dan merasakan kehadiran Tuhan
dalam hidup sehari-hari mereka. Hal ini perlu ditingkatkan agar kaum muda
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari para kaum muda telah merasakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
kegiatan hidup menggereja di paroki. Hal ini sudah cukup bagus dan perlu untuk
ditingkatkan lagi agar para kaum muda semakin mampu untuk menemukan dan
dilakukan oleh pihak paroki tetapi mereka masih belum bisa terlibat aktif dalam
ungkapkan mengenai hal tersebut, antara lain kurangnya dukungan dari para orang
tua mereka serta kurangnya pengalaman dan pengetahuan dari para kaum muda
tentang hidup menggereja. Hal ini kiranya perlu mendapat perhatian khusus dari
pihak paroki agar para kaum muda mau melibatkan diri dalam kegiatan hidup
menggereja di paroki.
Fasilitas yang telah disediakan oleh pihak paroki, para kaum muda telah
memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak paroki dengan baik,
responden mengatakan setuju. Ini artinya sebagain besar kaum muda telah
memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak paroki dengan baik. Hal
ini perlu ditingkatkan lagi agar para kaum muda semakin memiliki kreativitas dan
Hal ini mereka ungkapkan karena mereka tidak tahu dalam menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas yang ada misalkan, fasilitas olahraga dan alat musik.
Sebagian dari kaum muda tidak bisa memainkan alat musik atau bermain seperti
bola voli, tenis meja dan lainnya. Hal ini sangat memperihatinkan mengingat
pihak paroki telah menyediakan fasilitas dengan baik. Bagi kaum muda,
hendaknya lebih giat lagi belajar, dan meminta bantuan teman-teman yang sudah
dukungan berupa teori. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk dukungan yang dapat
adalah berupa teori. Adapun alasan para responden terhadap dukungan berupa
teori yang dapat meningkatkan pendampingan bagi kaum muda dalam hidup
menggereja di paroki dikarenakan para kaum muda umumnya belum begitu tahu
dan paham mengenai kegiatan hidup menggereja seperti apa yang cocok dan dapat
dilakukan oleh para kaum muda di Paroki. Sedangkan yang lainnya menyatakan
ada 2 (2.85%) responden mengatakan dukungan berupa materi, dan ada 28 (40%)
dapat melakukan kegiatan pendampingan apabila tidak ada materi yang cukup
Padahal tidak sedikit dari kaum muda yang merasa segan bila harus berhadapan
berupa bentuk pendampingan, hal ini mereka ungkapkan karena mayoritas bentuk
pendampingan yang mereka ikuti selama ini hanyalah berupa rekoleksi dan retret.
Mereka mengharapkan ada bentuk kegiatan pendampingan yang lain yang dapat
membosankan, misalnya seperti pertemuan kaum muda antar paroki sehingga para
kaum muda dapat memiliki banyak saudara atau sahabat serta agar para kaum
3. Kesimpulan Penelitian
Pada umumnya kaum muda di Paroki kristus Raja Sintang tahu dan paham
menggereja dipahami oleh para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang
sebagai hidup menampakkan iman dalam kehidupan sehari-hari baik itu secara
pribadi maupun secara kelompok atau golongan. Hidup menggereja tidak hanya
sekedar dipahami dan dimengerti begitu saja melainkan juga diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh siapa pun, kapan pun dan dimana pun orang atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
sekelompok orang yang menampakkan imannya kepada Kristus dalam hal ini
termasuk juga kaum muda. Pemahaman mengenai hidup menggereja kaum muda
dipertahankan dan ditingkatkan lagi mengingat kaum muda merupakan bagian dan
Para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang sebagian besar sudah
sering atau selalu mereka laksanakan. Hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian
pada tabel 4 dari, dimana para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang sudah
terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan misalanya kegiatan liturgi dan pewartaan.
Kegiatan liturgi yang sering mereka ikuti adalah terlibat sebagai anggota
koor yaitu sebanyak 43 (61.42%). Hal ini tentunya perlu untuk dipertahankan dan
bahkan ditingkatkan lagi agar kegiatan liturgi Gereja dapat semakin hidup dan
responden mengatakn tidak pernah terlibat dalam kegiatan pewartaan. Hal ini
perlu mendapat perhatian khusus dari pihak paroki mengingat kaum muda
merupakan jantung dan ujung tombak bagi Gereja Paroki Kristus Raja Sintang.
Keterlibatan hidup menggereja para kaum muda tentunya masih harus terus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
kedepannya.
terwujud dengan adanya dukungan dari berbagai pihak antara lain adalah pihak
keluarga, sekolah, masyarakat, dan juga Gereja, hal ini dapat terlihat dari hasil
penelitian pada tabel 5. Dengan adanya faktor pendukung tersebut maka semakin
mereka di paroki. Untuk dapat meningkatkan hidup menggereja kaum muda perlu
adanya dukungan dari pihak paroki berupa teori, dukungan berupa bentuk
dalam upaya meningkatkan hidup menggereja kaum muda di Paroki Kristus Raja
(70%) responden. Tantangan lain yang juga dapat menjadi penghambat hidup
muda di Paroki, untuk itu dukungan bagi para kaum muda dalam hidup
keluarga dan juga paroki. Untuk mendukung kegiatan hidup menggereja kaum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
muda diparoki, pihak paroki peru mengadakan suatu bentuk pendampingan bagi
para kaum muda agar para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang dapat
menyonsong masa depan dengan tujuan, materi, bentuk, metode, dan teknik
perbuatan, prilaku hidup yang memadai dalam segi-segi pokok yang berhubungan
dengan hidup pribadi, kebersamaan dengan orang lain, dan peranan mereka dalam
Paroki Kristus Raja Sintang telah merasakan manfaat dari pendampingan yang
Kristus Raja Sintang perlu diadakan suatu bentuk kegiatan katekese bagi kaum
katekese juga dapat memperkembangkan para kaum muda untuk lebih mampu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
pengalaman dalam hidup menggereja. Oleh karena itu, katekese dirasa masih
BAB IV
KALIMANTAN BARAT
menyampaikan kabar sukacita kepada seluruh umat manusia, agar umat manusia
Kristus.
Katekese adalah usaha dari pihak Gereja untuk menolong umat agar umat
dalam hal ini adalah kaum muda semakin memahami, menghayati, dan
Yesus Kristus sebagai pokok iman dan sebagai pedoman hidup. Dalam katekese
iman kepada umat yang lain mereka memperoreh pengalaman yang baru dan
Kristus. Iman yang mereka hayati tidak hanya terbatas di dalam hati mereka,
Dengan demikian maksud utama katekese kaum muda adalah untuk membina dan
membangun seluruh jemaat baik anak-anak, kaum muda dan orang dewasa supaya
Menjadi kaum muda Kristiani yang utuh berarti bersikap positif terhadap ciptaan
Allah melalui pribadi Sang Putra, yaitu Yesus Kristus, yang meliputi sesama
manusia dan ciptaan lain dan siap diutus untuk melanjutkan karya Allah maupun
mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan dari hari kehari memekarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
menuju kepenuhan serta makin menampakkan hidup kristen umat beriman, muda
maupun tua (CT. 20). Dengan demikian hasil katekese kaum muda dapat dilihat
dalam perubahan hidup yang dialami oleh kaum muda di mana mereka semakin
menyadari imannya dan menjadikannya sebagai dasar dalam tingkah laku hidup
Agar orang muda semakin mampu melihat kebaikan Allah dalam diri
sendiri, sesama, dan lingkungan hidupnya, agar kaum muda mampu
melibatkan diri dalam kegiatan hidup menggereja, bertanggung jawab
sebagai warga Gereja dan memiliki sikap iman Kristiani, serta semakin
rela dan siap diutus untuk mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah,
sehingga timbul semangat keterlibatan dan kepedulian dalam hidup
menggereja maupun memasyarakat (Suhardiyanto, 2005: 2).
Secara umum tujuan katekese kaum muda adalah agar kaum muda semakin
mampu memiliki iman yang mendalam akan Allah yang telah memberikan
kehidupan kepada mereka dan sebagai wujud rasa syukur atas kebaikan Allah,
yang telah mereka miliki yaitu mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah
dalam kehidupn sehari-hari baik itu di lingkungan keluarga, masyarakat dan juga
Gereja.
Menggereja
kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan
terutama dalam Gereja yang telah bertradisi Kristiani bahwa penyerahan diri
secara menyeluruh pada awal satu katekese tidak mungkin terjadi. Hal ini
Katekese kaum muda berfungsi sebagai media pendidikan iman tidak boleh
melupakan aspek pengetahuan iman dan juga sikap iman. Tugasnya adalah
dan masyaarakat sesuai dengan situasi dan pola hidup, misalnya terlibat
konteks ini dapat dikatakan bahwa katekese kaum muda berupa inisiasi ke
dalam suatu proses yang mengubah manusia secara intern. Dasar teologis
Pendidikan sikap harus juga menjadi sasaran katekese, bahkan tugas ini jauh
katekese. Untuk memahami tujuan sentral perlu dipahami konsep biblis dan
tradisi yang menempatkan pada pusat hidup seorang Kristen sikap dasariah
ini, iman pengharapan dan cinta kasih, dalam proses pendidikan iman
Dalam pelaksanaan katekese model SCP (Shared Christian Praxis) ini ada
hidup faktual peserta, kedua refleksi kritis atas pengungkapan pengalaman hidup
faktual, ketiga mengusahakan supaya tradisi dan visi Kristiani lebih terjangkau,
keempat interprestasi atau tafsir dialektis antara tradisi dan visi Kristiani dengan
tradisi dan visi peserta, serta kelima keterlibatan baru demi semakin terwujudnya
Jadi diharapkan pemilihan katekese model Shared Christian Praxis (SCP) dapat
maupun persoalan kaum muda, yang akan diolah secara bersama dan
Kerajaan Allah.
b. Shared
partisipasi aktif dan kritis dari semua peserta, terbuka (inklusif) baik untuk
kedalaman diri pribadi, kehadiran sesama, maupun untuk rahmat Tuhan. Dengan
kebersamaan.
yang berbicara dapat mengungkapkan pengalaman dirinya secara lebih leluasa dan
orang yang mendengarkan memperoleh wawasan dan pengalaman iman yang baru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
dan dapat saling melengkapi satu dengan yang lainnya (Heryatno Wono Wulung,
1997: 4). Untuk membicarakan atau mendengarkan merupakan dua hal pokok
berarti menyampaikan apa yang menjadi kebenaran dan pengalaman kita secara
pribadi. Sedangkan mendengarkan berarti mendengar dengan hati dan rasa tentang
apa yang dikomunikasikan oleh orang lain. Oleh karena itu berbicara
2007: 17).
c. Christian
peserta kepada tradisi atau visi Kristiani sepanjang zaman dan memberi peluang
kepada kaum muda untuk mengambil maknanya sehingga tradisi atau visi
Kristiani tersebut semakin relevan dengan situasi dan kondisi saat ini.
pengakuan iman, riwayat hidup orang-orang kudus dan visi Kristiani dapat
diartikan sebagai cita-cita Kerajaan Allah (Sumarno, 2007: 17). Oleh karena itu
semua jemaat beriman khususnya kaum muda mengemban tugas mulia ini melalui
diintergrasikan dengan tradisi atau visi Kristiani, sehingga tradisi dan visi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
Kristiani yang terjadi sepanjang sejarah umat manusia sungguh menjadi milik
2).
d. Praxis
“praktek” saja, tetapi suatu tindakan yang sudah direfleksikan. Praxis sebagai
perbuatan atau tindakan meliputi seluruh keterlibatan manusia dalam dunia, segala
sesuatu yang diperbuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Praxis mengacu pada
kesatuan antara praktek dan teori (yang membentuk suatu kreativitas), antara
Praxis merupakan suatu praktek yang didukung oleh refleksi teoritis dan
sekaligus suatu refleksi teoritis yang didukung oleh praktek. Praxis ini merupakan
dari hidup kita. Tindakan ini meliputi sesuatu yang kumiliki, kurasakan, kualami.
Sesuatu yang faktual dan bukan sesuatu yang teoritis, atau apa yang dikatakan
oleh orang tanpa pembuktian. Dalam peristilahan ini, Praxis masa kini meliputi
sesuatu yang terjadi di masa lampau, yang sedang terjadi dan sesuatu yang akan
Praxis baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara etis dan moral (Sumarno,
2007: 23).
1) Aktivitas meliputi mental dan fisik, kesadaran, tindakan personal dan sosial,
hidup pribadi dan kegiatan publik bersama yang merupakan medan masa kini
sosial pada masa lampau, terhadap Praxis pribadi dan kehidupan bersama
sejarah
langkah pokok. Pada prinsipnya langkah-langkah dalam kedua buku tersebut tidak
jauh berbeda. Namun dalam buku yang kedua, Groome menyampaikan beberapa
1) Langkah 0 (Awal)
Pemusatan aktivitas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
a) Tujuan:
b) Sarana
Bisa simbol, keyakinan, cerita, bahasa foto, poster, video, kaset suara, film,
satu aspek yang bisa menjadi topik dasar untuk pertemuan tersebut.
(kaum muda) untuk terlibat aktif dalam pertemuan; kedua, pemilihan tema
partisipasi dan dialog; ketiga, tema dasar tidak bertentangan dengan iman
kristiani.
dan fisik yang mendukung (kondusif); kedua, memilih sarana yang tepat;
2) Langkah I (Pertama)
a) Tujuan
b) Isi
laporan. Dalam dialog ini peserta boleh diam, karena “diam” pun
merupakan salah satu cara berdialog. “Diam” tidak sama dengan “tidak
terlibat”
d) Bentuk
berkaitan dengan tema dasar. Kalau peserta banyak, sebaiknya dibagi dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
(1) jelas, (2) terarah, (3) tidak menyinggung harga diri seseorang, (4) sesuai
dengan latar belakang peserta, dan (5) bersifat terbuka dan obyektif
(misalnya: gambarkan, lukiskan, atau ceritakan apa yang anda temui, lihat,
f) Sikap pembimbing
Ramah, sabar, hormat, bersahabat, peka pada latar belakang keadaan dan
3) Langkah II (kedua)
hidup peserta)
a) Tujuan
b) Tanggungjawab pembimbing
dan apa yang dirahasiakan oleh peserta; keenam, menyadari kondisi peserta,
pengalaman hidupnya.
a) Tujuan
terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan peserta yang konteks dan
Allah yang memuncak dalam misteri hidup dan karya Yesus Kristus serta
c) Peranan pembimbing
Visi Kristiani sebagai yang otentik dan normatif; kedua, cara dan isi tafsiran
bersifat tidak mendikte tetapi mengantar peserta pada pusat kesadaran, tidak
sendiri; keenam, harus membuat persiapan yang matang dan studi sendiri.
5) Langkah IV (empat)
Interpretasi atau Tafsir Dialektis antara Tradisi dan Visi Kristiani dengan
Tradisi dan Visi Peserta (Menerapkan Iman Kristiani dalam situasi peserta
kongkret).
a) Tujuan
kedua dengan isi pokok langkah ketiga. Mereka bertanya, bagaimana nilai-
kehidupan yang lebih baik dengan semangat, nilai, dan iman yang baru demi
d) Cara
f) Peranan pembimbing
Visi mereka dengan nilai Tradisi dan Visi Kristiani; ketiga, mendorong
peserta untuk merubah sikap dari pendengar pasif menjadi pihak yang aktif;
6) Langkah V (kelima)
a) Tujuan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
130
Mengajak peserta (kaum muda) agar sampai pada keputusan praktis yang
Karena dipengaruhi oleh topik dasar, maka keputusan dapat beraneka ragam
bentuk dan sifatnya; subyek dan arahnya. Bentuknya, ada yang menekankan
kepada sesama).
c) Tanggungjawab pembimbing
1. Pengertian Program
1986:16).
pelaksanaan kegiatan.
kelancaran suatu tugas. Adapun program dalam skripsi ini adalah sebagai sebuah
Raja Sintang. Oleh karena itu, isi program perlu mempertimbangkan minat,
kemampuan, sesuai dengan kondisi peserta atau dengan kata lain sesuai dengan
kehidupan nyata.
Dalam rangka membantu para kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang
dalam hidup menggereja, maka penulis memilih katekese kaum muda model SCP.
Katekese kaum muda model SCP merupakan proses “dialogis partisipasif” yaitu
model yang mengusahakan terjadinya dialog antara visi dan tradisi hidup peserta
dengan visi dan tradisi Kristiani. Model ini cukup sesuai dengan keadaan dan
hidupnya (visi pribadi) dan menerapkannya dengan Sabda Allah yang hidup (visi
Kristiani).
nilai baru yang nantinya dapat diterapkan dan diwujudkan dalam kehidupan
alasan penulis memilih katekese kaum muda model SCP karena dalam proses
katekese ini tidak hanya pendampingnya saja, melainkan pesertanya juga diajak
untuk terbuka dan dapat terlibat aktif untuk merefleksikan pengalaman hidup
mereka. Katekese kaum muda model SCP ini yang paling penting adalah suasana
yang diciptakan tidak tegang dan kaku, melainkan santai namun tetap serius.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
maka penulis membuat usulan program katekese kaum muda di Paroki Kristus
kaum muda dalam hidup menggereja di paroki. Melihat situasi dan kondisi seperti
itu, kegiatan katekese dirasakan sangat bermanfaat untuk kaum muda. Selain ingin
juga persoalan secara umum yang dihadapi oleh kaum muda di Paroki Kristus
Raja Sintang. Persoalan umum tersebut menyangkut masalah dalam diri kaum
muda dan relasi pribadi dengan lingkungan keluarga. Oleh karena itu untuk
mengatasi persoalan di atas, maka katekese bagi kaum muda masih dirasakan
keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja. Dengan demikian setelah kaum
muda mengikuti katekese ini, diharapkan agar para kaum muda di Paroki Kristus
Raja Sintang semakin mampu untuk terlibat dalam setiap kegiatan dan usaha yang
dilakukan oleh pihak paroki, agar Paroki Kristus Raja Sintang ke depanya dapat
menentukan judul, tujuan, isi atau materi, metode dan sarana yang akan disajikan
kepada peserta. Dalam proses katekese ini diusahakan komunikasi yang efektif
antara fasilitator dan peserta, dengan demikian komunikasi yang aktif dari peserta
merasakan dan terlibat langsung baik secara pribadi maupun kelompok di dalam
mengembangkan pribadi dan iman kaum muda itu sendiri sehingga menjadi
pribadi yang dewasa imannya dan berguna baik bagi keluarga, Gereja dan juga
masyarakat.
3. Tujuan Program
Tujuan dari program katekese yang dibuat untuk kaum muda Paroki
Kristus Raja Sintang ialah untuk memperjelas arah dan tujuan yang ingin dicapai
Melalui program katekese yang akan disusun ini seorang pendamping atau
fasilitator di Paroki Kristus Raja Sintang dapat mengetahui tujuan yang akan
pengorganisasian diri kaum muda serta kurangnya motivasi dalam diri kaum
muda.
Oleh karena itu dengan adanya program katekese ini, diharapkan dapat
membantu kaum muda di Paroki Kristus Raja Sintang untuk semakin mampu
melibatkan diri dalam setiap kegiatan yang ada di paroki serta semakin tumbuh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
dan berkembang pribadi dan imannya baik dalam keluarga, Gereja dan
masyarakat.
Program merupakan hal yang penting untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan, karena dengan program arah dan tujuan dapat lebih mudah
dicapai serta pelaksanaannyapun dapat lebih teratur, terarah, dan efektif. Tujuan
pembuatan program katekese adalah untuk memperjelas arah dan tujuan, serta
sehingga tujuan dapat dicapai secara optimal. Pembuatan program ini juga
kaum muda dapat semakin mampu terlibat aktif dalam kehidupan menggereja
Raja Sintang, maka penulis memilih tema katekese sebagai berikut: ”Berani
mereka dalam hidup menggereja. Tema tersebut dipilih karena penulis merasa
sangat cocok dan sesuai dengan kebutuhan kaum muda, yaitu agar kaum muda di
Paroki Kristus Raja semakin mampu memahami dan terlibat aktif dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
Allah.
menggereja
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tujuan : Bersama-sama pendamping, kaum muda peserta pendampingan mampu memahami hidup menggereja dan diharapkan
mampu bertanggungjawab serta semakin meningkat pula semangat keterlibatan mereka dalam hidup menggereja.
138
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144
dilaksanakan selama 6 (enam) kali pertemuan, dalam jangka waktu 6 bulan karena
ada 6 (enam) sub tema. Dalam pertemuan ini akan diadakan makan-makan dan
pertemuan ini juga akan digunakan berbagai bentuk hiburan antara lain
permainan, bernyanyi dll. Hal ini dilakukan guna menarik perhatian para kaum
muda agar mereka mau ikut dan terlibat serta berproses bersama dalam pertemuan
para peserta diajak untuk mengolah dan menggali pengalaman hidup mereka
maupun berbagi pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-
melainkan dari sharing tersebut para peserta dapat menemukan makna maupun
nilai-nilai baru yang dapat dipetik sebagai pengalaman baru. Melalui pengalaman-
pengalaman yang diperoleh pada waktu sharing baik dalam kelompok kecil
Kerajaan Allah di dunia ini (mengusahakan suatu aksi kongkrit), agar sampai pada
1. Contoh 1
a. Identitas :
utusan Allah.
8) Metode : - Informasi,
- Sharing kelompok,
- Tanya jawab.
- Refleksi
- Teks lagu
- Gitar
- Laptop
- LCD
- Lilin
- Salib
b. Pemikiran Dasar
dan perutusan yang telah dipercayakan kepadanya, begitu juga halnya dengan
kaum muda. Kaum muda lebih mementingkan hasilnya saja dibandingkan proses,
sendiri.
perutusan. Kaum muda sekarang ini lebih suka untuk hidup hura-hura, santai dan
malas-malasan, sibuk jalan-jalan, bolos saat jam belajar sekolah atau kuliah, main
game, kalau misa duduknya di halam Gereja dan sibuk ngobrol dengan teman-
teman di sebelahnya, tidak jujur, dan masih banyak lagi dan bahkan ada kaum
yang bertindak sesuka hati tanpa memikirkan sebab dan akibat bagi diri mereka ke
tekun dan penuh semangat dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai warga
memberikan tanggung jawab kepada penghibur yakni Roh Kudus yang diutus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148
Yesus kepada umat manusia. Tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh Roh
penghakiman.
Namun Roh Penghibur tidak kuasa untuk menolak Yesus yang mengutusnya,
karena Roh Penghibur yakin akan bantuan Yesus yang mengutusnya di dalam
karena kepergian Yesus kepada Bapa-Nya yang mengutu-Nya merasa terhibur dan
tidak merasa ditinggalkan oleh Yesus dan Kerajaan Allah tetap hadir bagi mereka
yang percaya. Apa yang diberitakan oleh Yesus kepada Roh Penghibur dapat kita
teruskan dan laksana dengan baik dalam hidup menggereja kita sehari-hari.
Dari pertemuan ini, kita berharap agar kita semakin mampu menyadari
sejauh mana kita sudah melaksanakan tugas perutusan dan tanggungjawab kita
hati yang sungguh merupakan suatu perwujudan iman kita kepada Tuhan sebagai
dengan demikian tanggungjawab kita sebagai utusan dan warga Gereja dapat
c. Pengembangan Langkah-Langkah
1) Pembukaan
a) Pengantar
pertemuan kita pada saa ini. Kita boleh berkumpul di tempat ini karena kebaikan
dan cinta Tuhan kepada kita semua sebagai saudara di paroki tercinta ini. Kita
sebagai kaum muda dan warga Gereja perlu dengan sungguh-sungguh menyadari
tanggung jawab kita sebagai utusan baik itu di lingkungan masyarakat maupun di
baik, dan Yesus juga sebagai utusan telah mengutus Roh Penghibur untuk
melanjutkan karya Yesus sebagai utusan. Dalam seluruh hidup Yesus di dunia ini,
Bapa-Nya kepada-Nya. Meskipun pada waktunya Yesus akan pergi dari dunia ini,
tetapi Yesus selalu meyertai para murid-Nya dengan mengutus Roh Penghibur.
teladan hidup Yesus dalam hidup kita. Dengan demikian kita semakin menyadari
tanggung jawab kita sebagai utusan di Gereja dengan tekun dan giat untuk terlibat
c) Doa Pembukaan:
Bapa yang maha kasih, kami bersyukur dan berterimakasih atas rahmat
dan kebaikan-Mu yang kami alami dalam perjalanan hidup kami. Saat ini kami
akan melihat, menggali dan merefleksikan sejauh mana kami menyadari tanggung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
jawab kami sebagai utusan dalam hidup kami sehari-hari sebagai warga Gereja.
Bimbing dan arahkanlah kami agar kami semakin memiliki rasa tanggung jawab
dalam setiap tugas perutusan kami, dengan tekun dan giat untuk semakin terlibat
dalam setiap bentuk kegiatan hidup menggereja yang ada di paroki kami ini. Kami
semoga Engkau berkenan memberkati dan memberi kami semangat, demi Yesus
lainnya di mana di kampung tersebut ada kegiatan sosial. Kegiatan sosial tersebut
awalnya dilakukan oleh ibunya mas Oji, namun sejak tahun 1993 mas Oji
tersebut. Begitu banyak suka duka, tantangan dan hambatan yang dialami oleh
mas Oji dalam membangun kegiatan sosial tersebut adalah minimya dana dan
geratis.
Latar belakang ibunya mas Oji melakukan hal tersebut adalah karena
ibunya yang sangat berbelas kasih, Ibunya tidak bisa melihat orang-orang susah.
Selama 18 tahun menjalankan kegiatan sosial tersebut mas Oji tidak pernah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
151
berhenti membangun, banyak sarana yang Tuhan beri buat mereka salah satunya
adalah balai pelatihan, sekolah minggu, asrama putri, panti jompo, tempat ibu
tersebut adalah karena mau ambil jalan, banyak orang kita tolong, kita
mengenalkan kasih Tuhan buat mereka dengan cara memberi mereka pertolongan
tidak hanya dengan kata-kata tetapi dengan pertolongan Tuhan, dengan perbuatan.
Dengan bimbingan belajar, menolong anak-anak panti asuhan, sekolah gratis dll.
Harapan mas Oji kedepan adalah mas Oji ingin banyak orang lagi yang
merasakan kalau kasih Tuhan lewat dirinya. Ia ingin membuat klinik center, life
skill, montir motor, kulkas dll, biar mereka bisa bekerja nantinya dan itu gratis,
karena mas Oji ingin membantu mereka tanpa harus memberatkan mereka dengan
biaya. Salah satu keinginan mas Oji yang paling istimewa adalah, mas Oji ingin
banyak orang lagi kenal kasih Tuhan lewat kehidupan mas Oji dan selama mas Oji
masih ada, masih hidup, mas Oji ingin memberkati banyak orang. Sampai saat ini,
kegiatan sosial yang dilakukan mas Oji mendapat dukungan dari para relawan
(a) apa yang dilakukan oleh mas Oji dalam menjalankan tanggungjawab yang
Dalam film yang baru saja kita lihat bersama, Mas Oji adalah sebagai
perutusannya, yaitu kegiatan sosial yang selama ini telah dibangun oleh ibunya
meskipun menghadapi kesulitan dan tantangan yang luar biasa mas Oji yakin
putus asa, melainkan tetap berusaha dan tetap bertanggungjawab dengan tugas
perutusannya yang selama 18 tahun ini dia lakukan. Demikian juga halnya dalam
yang kita alami, dapat menjadi beban untuk kita dalam menjalankan tugas-tugas
menyerahkannya kepada Yesus, maka kita akan dapat menjalaninya dengan baik
dan bahagia.
(a) Apa yang dilakukan oleh mas Oji dalam menjalankan tugas dan
rangkuman singkat:
Dari film Kampung Sawah kita telah mengetahui bagaimana mas Oji
fasilitas, serta menemani mereka yang kurang mampu dengan penuh rasa cinta
dan syukur kepada Tuhan. Demikian halnya dengan kita sebagai kaum muda
kristiani, hendaknya kita juga bertanggungjawab akan tugas dan perutusan kita
sebagai kaum muda Katolik. Kita juga harus mampu mencintai, mengasihi dan
kita sebagai utusan bukanlah alasan bagi kita untuk menyerah dan putus asa,
berkembang.
sebagai utusan dan tetap mengandalkan Yesus sendiri dalam setiap peristiwa
dalam perutusan kita di dunia ini, dengan tetap tekun dan giat terlibat dalam hidup
menggereja.
1) Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara pribadi
(a) Ayat-ayat mana yang menunjukkan perutusan dalam teks injil tersebut?
(b) Apa pesan inti yang dapat kita petik dari perikop tersebut?
2) Peserta diajak untuk sendiri mencari dan menemukan pesan inti perikope
dan tujuan.
perutusan para murid dibatasi hanya kepada bangsa Israel dan mereka harus
bukan Yahudi.
demikian mereka harus memberikannya kepada orang lain. (ay. 9-13) kurangnya
melaksanakan perutusan dengan cara terbaik. Para murid Yesus diajar supaya
kebaikan hati para pendengar mereka. Hal itu juga memberikan kesaksian
diberikan dengan cuma-cuma. Jika pengkhotbah ditolak di suatu tempat (ay. 14-
(kebaskanlah debunya dari kakimu). Mereka hendaknya juga setia terhadap tugas
Menurut kej 19, Sodom dan Gomora adalah contoh dari kejahatan, terutama
Konkrit
1) Pengantar
Teman-teman yang terkasih, melalui proses yang telah kita lewati bersama
tadi, kita sudah menemukan apa pesan pokok yang ingin disampaikan lewat filem
”Kampung Sawah” dan perikop Injil Yohanes 16: 5-11 tadi. Seperti apa yang kita
ketahui yang dinasehatkan oleh Yesus untuk kita hayati sebagai seorang yang
mempunyai tanggung jawab sebagai yang diutus. Terkadang kita merasa tidak
mampu menjalaninya. Seperti yang terdapat pada film Kampung Sawah tadi kita
melihat dan mendengar apa yang disampaikan oleh mas Oji, kasih Tuhan itu luar
Sebagai kaum muda, kita dipilih untuk mengembankan tugas dan tanggung
jawab kita sebagai perutusan. Lewat kasih Tuhan itulah kita menjadi yakin dan
percaya bahwa Yesus akan selalu membantu kita dalam setiap usaha dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
156
dengan kehendak-Nya.
2) Sebagai bahan refleksi agar kita dapat semakin menghayati dan menyadarkan
betapa pentingnya tanggungjawab yang harus kita jalani sebagai utusan Allah,
terutama di Paroki kita ini. Untuk itu marilah kita menjawab dan merenungkan
pertanyaan berikut:
3) Saat hening seiring instrument untuk mencari renungan secara pribadi akan
pesan Injil dengan situasi konkrit di Paroki Kristus Raja Sintang. Peserta diberi
Yesus sendiri telah memberikan tugas dan tanggung jawab kepada kita
bukan hanya kepada para murid-Nya. Adapun tanggung jawab yang diberikan
Yesus kepada kita adalah melanjutkan tugas perutusan dan tanggung jawab para
murid yang diberikan Yesus dengan menghadirkan Kerajaan Allah. Kita sebagai
kaum muda dituntut untuk mampu menjalankan tugas yang telah diberikan oleh
Yesus kepada kita. Marilah kita kembali menyadari bahkan berani meninggalkan
semua hal yang menghambat diri kita untuk tetap setia mempertanggungjawabkan
setiap tugas perutusan dan tanggungjawab yang telah diberikan kepada kita.
Hendaklah kita juga semakin berani mengakui kelemahan dan kesalahan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
157
telah kita perbuat sebagai wujud tanggungjawab kita serta tetap mohon bantuan
Allah agar Dia yang mengubahnya menjadi sumber yang baru. Bukanlah hal yang
mudah bagi kita untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang berat.
Dengan kekuatan sendiri kita pasti tidak mampu melaksanakannya, tetapi karena
melaksanakannya.
1) Pengantar.
kita lewat filem “Kampung Sawah” kita dapat belajar untuk selalu
mendapat wawasan baru, semangat baru dan harapan baru untuk semakin
Kita dapat mewujudkan sikap tanggungjawab kita dari hal yang terkecil,
misalnya bertanggungjawab atas semua sikap dan perbuatan yang kita lakukan
merasa takut kepada Tuhan. Maka marilah kita bersyukur dan semakin percaya
pada bimbingan Allah. Marilah kita memikirkan niat-niat dan bentuk tanggung
jawab kita sebagai utusan Tuhan sebagai pewarta damai kepada semua orang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
158
(a) Secara pribadi maupun bersama-sama, usaha apa yang dapat kita lakukan
perutusan yang diberikan kepada kita di paroki Kristus Raja Sintang ini?.
i. Penutup
1) Kesempatan hening sejenak sementara itu lilin dan salib diletakkan di tengah-
3) Doa Penutup
Bapa yang baik kembali kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Mu,
atas penyertaan dan bimbingan-Mu dalam pertemuan kami saat ini. Syukur kami
muda yang sedang kami jalani. Kami mohon semoga kami semakin menyadari
tugas dan tanggungjawab kami sebagai kaum muda di paroki ini. Buatlah kami
agar kami tetap teguh dan kuat dalam menjalankan tugas perutusan di mana dan
kemanpun kami diutus, agar kami penuh semangat dan gembira dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
159
menjalankannya. Seluruh perjuangan hidup dan niat-niat baik kami hari ini, kami
kami, Amin.
4) Lagu Penutup
2. Contoh 2
a. Identitas
8) Metode :- Refleksi
- Pribadi
- Sharing kelompok,
- Diskusi kelompok
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
160
- Informasi
- Tanya Jawab
b. Pemikiran Dasar
Dalam kenyataan sehari-hari banyak kaum muda di paroki ini yang kurang
mereka tinggal. Keprihatinan yang dialami kaum muda antara lain misalnya relasi
antar sesama orang muda, keprihatinan dalam hal penghayatan iman, dalam hal
kaum muda misalnya kaum muda mudah terjerumus dalam hal-hal negatif
hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari berbagai pihak baik pihak keluarga,
masyarakat dan juga Gereja terhadap kaum muda. Kenyataan ini juga diakibatkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
161
karena kurang kuatnya iman kaum muda, kurang pemahaman dan pengalaman
dari kaum muda itu sendiri, kurangya kemampuan kaum muda dalam menghadapi
mengajak para pengikut Kristus untuk belajar mengikuti model cara hidup Jemaat
Perdana yang tekun dalam pengajaran para rasul, berkumpul bersama untuk
memecahkan roti dan berdoa bersama, agar iman mereka kepada Kristus semakin
hidup. Mereka hidup dalam kebersamaan karena kebersamaan itu merupakan hal
yang menggembirakan.
memberikan suka cita karena dengan kebersamaan pasti segala kesulitan dapat
teratasi dengan lebih baik. banyak hal yang dituntut dalam kebersamaan yakni
keterbukaan, sikap rela berkorban atau memberi diri, tidak egois, saling
pengertian, saling memberi dan menerima satu sama lain, mau berbagi, saling
Dalam pertemuan ini kita berharap akan semakin mampu menyadari dan
menghayati iman pribadi sehingga menjadi saksi kabar gembira Allah dalam
c. Pengembangan Langkah-Langkah
1) Pembukaan
a) Pengantar
tempat ini karena kasih Allah yang luar biasa kepada kita. kita berkumpul untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
162
dipersatukan oleh iman kita akan Yesus Kristus yang telah kita terima melalui
pembaptisan. Para Jemaat Perdana telah memberikan contoh kepada kita akan
gereja dan masyarakat. Sekaligus dalam pertemuan ini kita berharap setiap
pengikut Kristus semakin bersedia dan rela menjadi saksi kabar gembira Tuhan.
c) Doa Pembuka:
karena Engkau selalu memelihara hidup kami. Dalam kesempatan ini, kami ingin
melihat kehidupan iman kami akan Yesus Kristus Putra-Mu. Semoga melalui
pertemuan ini, iman kami semakin didewasakan. Dengan demikian kami Kau
mampukan untuk menjadi saksi kebaikan-Mu kepada sesama kami. Baik di dalam
keluarga, masyarakat, maupun Gereja. Doa ini kami haturkan kepada-Mu melalui
Kristus Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang
masa, Amin.
terlebih dahulu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
163
adalah pemuda yang sangat beriman dan ia selalu berdoa dengan berlutut. Awal
angkatan laut yang lain bersama dengan dia. Pada malam pertama hidup di barak,
selama di rumah, berlutut saat ia sedang berdoa atau stop sama sekali. Apakah ia
harus melanjutkan penghayatan yang indah itu saat ia berada di angkatan laut?
yang diajarkan oleh agamaku walau banyak orang melihat dan mungkin heran.
Saya akan melanjutkannya walau angkatan laut yang lain barangkali mengejek
dan mengolok-olok.”
Ketika ia mengakhiri doanya, setiap orang yang berada di barak itu sungguh
lain tahu benar bahwa ia adalah katolik. Dengan itu juga nyata bahwa hanya ia
Pada suatu kali saat ia selesai berdoa, seorang teman menyapa Michael,
“Kamu adalah orang Kristen yang paling setia dan beriman yang pernah saya
temui.” Tetapi dengan rendah hati Michael menjawabb, “Saya bukanlah orang
Kristen yang paling baik, saya hanya orang Kristen biasa yang percaya kepada
Allah kapan pun, di manapun dan dalam kondisi apapun, tetapi terimakasih atas
(a) Apa yang dilakukan oleh Michael sehubungan dengan menghayati imannya
c) Arah rangkuman
Dalam cerita tersebut Michael adalah pemuda yang sangat beriman dan ia
sering ia lakukan di rumah yaitu berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Michael
adalah satu-satunya orang katolik yang ada di cam (barak militer) tersebut.
baiknya selama di rumah, berlutut saat ia sedang berdoa atau stop sama sekali.
angkatan laut? Sampai kemudian Michael berkata dalam hatinya, “Saya akan
meneruskan kebiasaan yang diajarkan oleh agamaku walau banyak orang melihat
dan mungkin heran. Saya akan melanjutkannya walau angkatan laut yang lain
barangkali mengejek dan mengolok-olok.” Pada suatu kali saat ia selesai berdoa,
seorang teman menyapa Michael, “Kamu adalah orang Kristen yang paling setia
dan beriman yang pernah saya temui.” Tetapi dengan rendah hati Michael
menjawabb, “Saya bukanlah orang Kristen yang paling baik, saya hanya orang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165
Kristen biasa yang percaya kepada Allah kapan pun, di manapun dan dalam
terkadang kita takut untuk menunjukkan iman kita dihadapan orang lain, salah
satu contohnya adalah, terkadang kita takut untuk berdoa dan membuat tanda
Salib di tempat umum ketika kita ingin makan dan minum. Oleh karena itu,
perlulah kita sebagai kaum muda untuk dapat menghayati iman kita dalam
kehidupan sehari-hari kapan pun dan dimana pun kita berada, agar kekatolikan
kita bukan hanya pada saat kita berada di Gereja saja, melainkan di tempat umum
berikut:
(a) Usaha apa yang telah teman-teman lakukan dalam menghayati iman
(b) Sejauh mana usaha yang dilakukan oleh teman-teman dalam menghayati
Teman-teman terkasih, kita sadar dan tahu bahwa hidup kita tidak pernah
dan keprihatinan lain lebih banyak menghiasi hidup kita dari pada yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
166
bergairah. Tetapi bukan berarti penghayatan iman kita juga seperti demikian.
Melihat situasi tersebut, kita ingin membuat pilihan kedua yakni hidup dalam suka
cita. Boleh juga, sekali waktu kita mengalami kesedihan atau kekecewaan, yang
menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita mampu membangun hidup dalam suka
cita?
kehidupan jemaat perdana yang merupakan contoh kehidupan umat beriman yang
menjadi dasar untuk membangun kehidupan yang lebih baik di paroki kita. Hal
yang paling penting adalah bahwa kita perlu membangun hidup iman bersama kita
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat dan juga Gereja, sebab dengan demikian
1) Salah seorang peserta diminta untuk membacakan teks kitab suci dari Kisah
2) Peserta diberi waktu untuk hening sejenak sambi secara pribadi merenungkan
sbb:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
167
(a) Ayat- ayat mana yang menunjukan penghayatan iman bersama dalam
(b) Apa makna penghayatan iman yang dapat kita petik dari perikop tersebut?
Dalam kisah para rasul 2: 41-47, sangat jelas ditunjukan kelompok jemaat
pertama dengan cara hidup yang sangat menyenangkan dalam kebersamaan dan
menggambarkan yang ideal tentang komunitas yang pertama, tetapi pesanya tetap
relevan sampai sekarang. Jika komunitas kristen dengan jelas menyesali dosa-
dosanya dan membuka diri terhadap roh, maka secara dramatis ini akan mengubah
cara hidup orang-orang Kristen dan menarik yang lain ke dalam Kristen.
para Rasul, berbagi kebutuhan dengan orang lain, memecah roti (Ekaristi) dan
berdoa bersama. Mereka merasakan kuasa roh dalam banyak mukjizat dan tanda
melalui para rasul. Ini yang pertama dari beberapa ringkasan yang disusun Lukas
mengungkapkan persahabatan yang ideal pada waktu itu. Yang pokok ialah bahwa
semua anggota jemaat dicukupi kebutuhannya, dan tidak seorang pun menyimpan
bagi dirinya sendiri sementara yang lain berkekurangan. Lukas kerap menekan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
168
buah Roh lainnya yang lebih besar; kegembiraan dan pujian dari jemaat. Sebagai
Orang-orang kristen pertama tetap setia kepada yudaisme, dihormati oleh orang-
orang Yahudi yang lain, dan terus berkembang dengan menambah anggota baru
yang adalah orang Yahudi. Lukas menekankan bahwa orang diselamatkan baik
secara perorangan maupun secara kelompok sebagai bagian dari anggota jemaat
(2:47).
paguyuban kristiani. Dua hal penting yang harus ada dalam Gereja yakni Gereja
dan pelayanan dan gereja yang dijiwai oleh iman. Hanya dalam paguyuban
tercipta communio / kesatuan yang akrab, rukun dan hidup dalam kasih
persaudaraan. Setiap anggota gereja dalam hidupnya harus dijiwai oleh iman akan
Kristus melalui kasih kepada Kristus dan Gerejanya. Iman itu harus diyakini,
Kristus atas perbedaan-perbedan yang ada sehingga dari perbedaan itu dijadikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
169
sebagai sarana untuk saling memperkaya satu sama lain dalam membangun dan
1) Pengantar
Dalam proses yang telah kita lalui bersama tadi kita sudah menemukan
sikap dan cara dalam memewujudkan iman pribadi kita akan Kristus lewat cerita
dan perikop kisah para rasul 2: 41-47 tadi. Bahwa hidup jemaat pertama dengan
kalau mau menjadi pengikut Kristus. Semua aturan dan tuntutan itu dibuat dengan
tujuan mendukung agar iman pribadi berkembang dan disadari untuk dihayati
dalam hidup agar bersedia menjadi saksi kabar gembira Tuhan. Sebagai anggota
lingkup hidup keluarga, masyarakat dan Gereja. Namun sebagai kaum muda
Katolik yang menjadi harapan dan masadepan Gereja, kita harus terus menerus
membaharui diri, perlu membangun habitus baru dalam hidup kita. Kita perlu
memulai dari diri sendiri, dari keluarga kita masing-masing. Mari kita belajar dan
berjuang untuk mewujudkan kehidupan jemaat pertama dalam hidup kita di jaman
ini dengan cara baru. Mari kita bangun Gereja mini yang akan kita mulai dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
170
keluarga kita karena dari dalam keluarga ini iman pribadi terwujud, bertumbuh
dan berkembang.
2) Sebagai bahan refleksi agar kita semakin menghayati dan mencontoh cara
dan kerja sama kita dalam kehidupan menggereja dalam situasi kehidupan
(a) Sikap apa saja yang perlu kita lakukan dalam membangun penghayatan
(b) Sebagai kaum muda Katolik yang merupakan harapan dan masa depan
Mengapa?
pribadi akan pesan kitab suci dengan situasi konkret peserta dengan
berikut:
sangat sederhana kelihatannya namun sulit untuk kita jalani sebagai pengikut
kristus. Marilah kita kembali mencontoh, belajar dari kehidupan jemaat pertama
yang menyadari bahwa di dalam kebersmaan akan tercipta suatu keakraban dan
kebahagiaan dan saling membangun iman baik secara pribadi maupun secara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
171
umum. Iman yang dihayati itu akhirnya kita wujudkan dalam kehidupan kita
Dalam kebersamaan kita diharapkan untuk terbuka satu sama lain dalam
kesulitan atau kelemahan agar dalam kebersamaan memohon rahmat Tuhan untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi itu. Tidak mudah tinggal dalam persaudaraan
yang terdiri dari berbagai macam latar belakang, suku dsb. Maka dituntut untuk
untuk menjadi saksi kabar gembira Tuhan maka perlu adanya penghayatan iman
secara pribadi. tidak mungkin menjadi saksi tetapi tidak tahu apa yang disaksikan.
Segala sesuatu yang mau kita berikan pertama-tama sesuatu itu ada kita miliki
terlebih dahulu, seingga bisa kita bagikan. Untuk menjadi saksi kabar gembira
Tuhan kita perlu relasi yang khusus dan terus menerus maka untuk itu kita perlu
memohon rahmat Tuhan agar memampukan kita menjadi saksi Iman akan Dia.
1) Pengantar
sama mengali pengalaman kita dalam menghayati iman kepada Tuhan. Sebagai
orang katolik Michael merupakan orang yang beriman, yang selalu berlutut dan
berdoa kepada Tuhan. keluarga yang baik Pak Agnamun setelah ia mendapat
yang selalu ia lakukan dirumah. Hal ini dikarenakan Michael merupakan satu-
satunya orang yang beragama katolik. Tetapi Michael memiliki tekat yang kuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
172
untuk tetap berlutut dan berdoa kepada Tuhan meskipun hal tersebut ia lakukan di
cam militer.
terkadang kita merasa segan dan takut untuk menunjukan sikap iman kita di
tempat umum. Jemaat pertama telah memberikan trik-trik dalam menghayati iman
menjadi saksi iman baik untuk diri sendiri, keluarga, gereja dan masyarakat. Kita
telah diinspirasikan dengan pengalaman dan cara hidup jemaat pertama sudah kita
pribadi tidak bisa berkembang sendiri harus ada dukungan dari orang lain atau
sesama secara khusus dengan Sang kepala Gereja itu sendiri yakni Yesus Kristus.
(a) Secara pribadi maupun bersama-sama, usaha apa yang dapat kita lakukan
agar kita dapat semakin mampu meningkatkan penghayatan iman kita secara
dan Gereja?
membuat niat sendiri tentang niat pribadi dan kelompok yang akan
lagu instrument).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
173
i. Penutup
1) Kesempatan hening untuk merenungkan isi lagu tersebut. Sementara itu lilin
kongkrit iman. Akhir doa umat ditutup dengan doa Bapa Kami dan doa
kami untuk membina persaudaraan, kerja sama, keakraban penuh kasih serta
membina hidup doa dalam keluarga dan dengan siapa saja yang kami jumpai.
kami sehingga dengan penuh keyakinan dan keberanian kami menjadi saksi
3. Contoh 3
a. Identitas :
- Tatanya jawab
- Sharing
- Refleksi
- Madah bakti
- Gitar
- Teks lagu
b. Pemikiran Dasar
pula sebaliknya, sikap dan perilaku orang-orang di sekitar kita, dapat pula
mempengaruhi sikap serta perilaku kita. Yang manakah dirimu? Apakah kamu
termasuk orang yang memiliki pengaruh besar dalam lingkup pergaulan kamu,
sehingga bisa membuat banyak orang seiya-sekata dengan kamu? Atau justru
sebaliknya, kamu termasuk orang yang mudah terpengaruh oleh alur pemikiran,
cara bergaul, atau gaya hidup orang-orang di sekitar kamu?. Sebagai kaum mud
Katolik, kita semua diharapkan untuk dapat menjadi garam dimana kita berada.
Namun hal ini tidaklah mudah untuk diwujudkan, apalagi kita sebagai seorang
kepentingan bersama, maunya yang serba instan, individualis, lebih suka untuk
hidup santai dan malas-malasan, sibuk jalan-jalan, tidak jujur, dan masih banyak
lagi. sebagai kaum muda yang memiliki semangat dan tenaga yang kuat
seharusnya kita dapat menjadi garam di tengah-tengah masyararakat kita saat ini.
garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?. Tidak
ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Tuhan Yesus meminta kita
Tuhan harus bisa menghadirkan pencerahan hidup kepada banyak orang melalui
sikap serta perilaku yang menabur banyak berkat dan membawa berkat bagi
segenap berkat dan kasih Tuhan kepada banyak orang melalui sikap serta perilaku
yang sesuai dengan perintah dan kehendak Tuhan. Upaya tersebut patut dilakukan
Tuhan dan juga anak-anak Tuhan yang sedang berbeban berat, dapat bersukacita
karena telah merasakan adanya berkat dan kasih Tuhan di dalam hidup mereka.
Dalam hal ini, hidup kita harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi banyak
kasih, menjalani hidup dengan menghadirkan damai, dan menjalani hidup dekat
dengan Tuhan.
Kristus di dalam sikap dan perilakunya. Oleh karena itu, sudah selayaknya pula,
setiap anak-anak Tuhan dapat mendisiplinkan diri mereka untuk berpegang teguh
pada perintah dan Firman Tuhan, dimana setiap perbuatan, setiap ucapan, dan
setiap alur pemikiran yang diungkapkan dalam lingkup pergaulan, selaras dengan
kehendak Tuhan.
Dari pertemuan ini, kita berharap agar kita semakin mampu menyadari
sejauh mana kita dapat melaksanakan tugas dan peranan kita untuk menjadi garam
memberikan rasa kepeda semua orang yang ada di sekitar kita demi terwujudnya
kerajaan Allah.
c. Pengembangan Langkah-Langkah
1) Pembukaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
177
a) Pengantar
malam. Pada pertemuan kali ini kita bersama disatukan dalam kasih Yesus,
kita sebagai kaum muda Katolik dapat memainkan peranan kita sebagai garam
dunia yang dapat memberikan rasa kepada semua orang yang ada di sekeliling
kita. Marilah dalam pertemuan ini kita mencoba melihat kembali dan berusaha
c) Doa Pembukaan:
Allah Bapa yang mahakasih, puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu
atar penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Kami juga bersyukur dan berterimakasih
kepada-Mu, atas kasih setia-Mu yang senantiasa menyertai kami. Secara khusus
tempat ini untuk mendalami sabda-Mu. Bapa, Engkau telah mendampingi jalan
hidup kami sampai saat ini. Teguhkanlah keinginan kami untuk mampu menjadi
garam yang dapat memberikan rasa bagi semua orang yang berada di sekitar kami.
Kami percaya, bahwa Engkau selalu membimbing dan melindungi setiap usaha
dan karya kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan juru selamat kami, amin.
Katolik yang timbul karena terkesan melihat cara hidup guru-gurunya. Dimana
para guru itu hidup rukun dan saling menolong, juga ramah dan dekat dengan
semua murid. Dengan itu timbullah keinginan di hati mereka untuk mengikuti
bagi sesama!.
Kalau kita amati keinginan Pardi, Dikin dan Purwo menjadi Katolik atau
mau mengikuti Yesus Kristus timbul karena ingin mengikuti cara hidup para guru
hidup rukun, saling menolong, ramah dan dekat dengan semua murid. Dengan
melihat cara hidup guru mereka, ketiga anak itu sangat terkesan hatinya, sehingga
timbul keinginan di dalam hati untuk mengikuti cara hidup para guru mereka dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
179
menjadi Katolik. Dalam cerita tadi kita melihat bagaimana para guru yang telah
menunjukan peranannya sebagai garam dunia yaitu memberikan rasa dan suasana
yang nyaman kepada semua murid. Demikian juga dengan pengalaman kita untuk
menjadi orang katolik. Ada yang tertarik menjadi katolik karena memang
keinginan pribadi mereka yang merasa nyaman di lingkungan umat katolik, Bisa
juga karena kesadaran seseorang yang percaya bahwa menjadi katolik merupakan
terhadap teks cerita yang telah dilakukan oleh peserta pada langkah
(a) Usaha apa saja yang telah teman-teman lakukan dalam menjadi garam bagi
sesama?
(b) Cara mana sajakah yang teman-teman gunakan dalam melakukan usaha-
usaha tersebut?
rangkuman singkat:
Sebagai kaum muda Katolik yang merupakan jantung hati dan ujung
tombak bagi Gereja, kita dapat memainkan peranan kita sebagai garam dunia
sesuai dengan bakat dan kemampuan kita masing-masing. Keinginan kita untuk
menjadi garam dunia, terdorong karena suatu peristiwa yang menyentuh hati
dalam pengalaman hidup yang kita alami. Dalam pengalaman hidup inilah
seseorang di jumpai oleh Allah. Berbagai macam usaha dan cara yang dapat kita
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
180
lakukan dalam menjadi garam bagi sesama, salah satunya adalah menolong
mereka yang miskin, lemah menderita dan tersingkirkan dengan cara memberikan
mereka yang miskin, lemah tersingkirkan dukungan, makanan atau pakayan, dan
sebuah perikop, langsung dari Kitab Suci, yaitu Injil Injil Matius 5:13-17.
(a) Ayat manakah yang mengajak kita untuk hidup sebagai garam dunia?
mengapa?
(b) Apa makna sebagai garam dunia yang dapat kita petik dari perikope
tersebut?
4) Pendamping memberikan tafsiran dari perikop, yaitu Injil Mateus 5:13-17 dan
peranan Mungkin kita bertanya mengapa Tuhan menetapkan kita sebagai garam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
181
bagi dunia ini?. Peranan para murid atau para pengikut Kristus dikemukakan
digunakan untuk menambah rasa pada makanan tetapi juga untuk mengawetkan
daging atau ikan. Ketika Yesus membandingkan para murid dengan garm (ay. 13),
Garam harus ditabur bukan dituang dan digunakan dalam jumlah sedikit.
Artinya kita, sebagai orang muda Katolik jangan hanya berkumpul sesama orang
Kristen tetapi menyebar atau berbaur. Mungkin kita minoritas di antara banyak
orang di sini, “jangan takut” karena tanpa kita dunia ini akan sangat hambar. Kita
tidak perlu teriak-teriak agar orang dapat memperhatikan kita dan percaya kepada
kita, yang perlu kita lakukan adalah bagai mana agar kehadiran kita ini dapat
emosional dapat menjerumuskan orang pada cinta buta, fanatisme sempit atau
dunia membutuhkan saksi-saksi yang jujur, berani, polos, peduli, yang jernih dan
bersih nuraninya.
Kita diberi teladan untuk menjadi saksi dan terus mengikuti Yesus,
sehingga kita harus bersih terlebih dahulu, setelah itu percaya kepada Dia yang di
utus oleh Allah Bapa, kemudian berani untuk mewartakan Kabar Gembira dan
menjadi saksiNya serta mampu memeberikan keteladanan hidup yang baik bagi
1) Pengantar
Melalui proses yang telah kita lewati bersama tadi kita sudah mengetahui
apa pesan pokok yang ingin disampaikan dari perikop Injil Mateus 5:13-17 tadi
menceritakan tentang menjadi garam dunia, kita juga perlu menyadari bagaimana
hidup kita berperan sebagai orang Kristen dalam masyarakat terabaikan atau
Dalam hal ini, hidup kita harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi
banyak orang, dengan menjadi garam bagi semua orang disekitar kita yaitu
menjalani hidup dengan menghadirkan damai, dan menjalani hidup dekat dengan
mendisiplinkan diri mereka untuk berpegang teguh pada perintah dan Firman
Tuhan, dimana setiap perbuatan, setiap ucapan, dan setiap alur pemikiran yang
selayaknya pula kita bersikap aktif menunjukkan kepada banyak orang bahwa
hidup di dalam terang jalan Tuhan, yang dipenuhi oleh kasih dan sukacita
surgawi, akan membawa kehidupan setiap orang yang ingin berjalan sesuai
dengan kehendak Tuhan pada pencerahan hidup, seperti yang mereka butuhkan
2) Untuk dapat menjadi garam dunia seperti yang Yesus Kristus lakukan kepada
kita agar dapat membantu kita dalam menanggapi panggilan Tuhan sebagai
(a) Sikap apa saja yang dapat kita bagun agar dapat menjadi garam yang dapat
(b) Sebagai kaum muda katolik, apakah menjadi garam bagi sesama itu
penting? Mengapa?
setiap hari kehidupan kita. Entah itu pengalaman duka ataupun pengalaman duka,
tergantung bagai mana cara kita menyikapinya. Kita sebagai kaum muda Katolik
dituntut untuk dapat menjadi garam bagi semua orang diekeliling kita.
Garam yang dapat memberikan rasa dan garam yang dapat mengawetkan
suasana dalam kehidupan kita. Maka marilah kita menyadari diri kita sebagai
pribadi yang dapat memberikan rasa yang istimewa kepada semua orang rasa
cinta, kasih sayang dan pengampunan terhadap semua orang yang berada di
sekeliling kita.
Kita sebagai kaum muda yang memiliki semangat dan jiwa yang muda
juga dapat belajar dari keteladanan hidup para rasul dalam hidup menggereja,
lewat sikap dan perbuatan terbuka, apa adanya, polos, jujur, kritis, jernih dan
bersih nuraninya, percaya bahwa Dia adalah Sang Juru Selamat kita dan mau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
184
keteladanan hidup yang baik bagi sesama baik dalam lingkup keluarga, Gereja
mampu, hanya Rahmat dan KuasaNyalah yang dapat memampukan kita untuk
1) Pengantar.
sama menggali pengalaman kita lewat teks Cerita “Keinginan Menjadi Kristen
kehadiran kita dapat memberikan rasa yang nyaman bagi semua orang yang
berada di sekeliling kitaa. Lewat kesaksian dan keteladanan hidup para guru tadi
yang membuat para siswa merasa nyaman dapat menumbuhkan keinginan orang
lain untuk mengikuti jalan hidup yang di pilihnya. Demikian juga dengan
pengalaman kita untuk menjadi orang Katolik. Menjadi garam dunia merupakan
panggilan hidup untuk mengikuti Yesus Kristus. Untuk dapat menjadi garam
dunia yang bermanfaat bagi semua orang, kita perlu memperkuat hidup iman kita
keteladanan hidup serta kesaksian iman kita kepada sesama terutama dalam hidup
hidup yang baik dalam hidup menggereja. Lewat Injil Mateus 5:13-17 kita
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
185
disadarkan oleh keteladanan dari sikap dan pribadi Yesus, kita menjadi saksi serta
mau mengambil keputusan untuk dapat menjadi garam dunia, Selain itu juga
Yesus memberi teladan kepada kita bahwa untuk dapat menjadi garam dunia kita
harus membuka hati kita untuk mengenal Yesus lebih dalam, menerimaNya dan
memberi teladan hidup yang baik kepada sesama terutama dalam hidup
menggeraja.
mengikuti pertemuan ini, terutama sebagai garam dunia dan memberi teladan
(a) Rencana apa yang akan kita lakukan agar kita dapat menjadi garam dunia
(b) Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan untuk dapat mewujudkan
rencana tersebut?
memikirkan dan merenungkan niat apa yang akan mereka lakukan dengan
i. Penutup
melingkar dan bergandengan tangan sebagai satu keluarga dan satu semangat
merenungkannya .
menyampaikan doa umat secara spontan yang terlebih dahulu diawali oleh
dengan doa penutup yang isinya merangkum keseluruhan langkah yang telah
4) Doa Penutup
Allah Bapa yang Maha Baik, kembali kami haturkan syukur dan pujian
berlangsung. Allah Bapa yang Mahatahu, Engkau mengetahui isi hati kami. Kami
telah berupaya untuk dapat menjadi garam yang dapat memberikan suasana yang
nyaman kepada semua orang yang berada di skeliling kami. Dampingilah kami
selalu, agar kami dapat menghadapi segala tantangan. Tuhan Yesus, kami juga
pentingnya keberadaan kami bagi semua orang. Injil hari ini mengajarkan kepada
kami untuk selalu mempu mencintai, mengasihi dan mengampuni semua orang.
Ajarilah kami agar kami sanggup memberi teladan hidup yang baik bagi sesama
terutama dalam hidup menggereja, sehingga kami dapat mewujudkan niat kami
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
187
untuk dapat menjadi garam sesuai dengan kehendakMu. Demi Yesus Kristus
BAB V
PENUTUP
Pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan membuat kesimpulan dan
saran yang perlu diperhatikan bagi pihak paroki, keluarga dan masyarakat dalam
Kalimantan Barat.
A. Kesimpulan
kehidupan uamat kristiani terutama bagi para kaum muda Paroki Kristus Raja
menunjukkan iman kita akan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran kita
mengembangkan iman dan kepercayaan orang lain terhadap Kristus menjadi lebih
hidup dan dewasa. Hidup menggereja akan sungguh berarti jika seseorang mampu
menunjukkan imannya akan Kristus kepada orang lain apa adanya, artinya segala
bentuk perbedaan baik itu latar belakang, suku, bahasa dan kebudayaan yang
dimiliki bukanlah suatu alasan untuk menunjukkan iman kita terhadap Kristus
bagi semua orang. Wujud hidup menggereja yang kita bangun dalam kehidupan
sehari-hari adalah wujud sikap iman kita terhadap Kristus yaitu sikap iman yang
didasarkan oleh cinta kasih terhadap Allah dan sesama serta diwujudkan dengan
merupakan hal yang wajib untuk kita lakukan khususnya bagi kaum muda Kristus
Raja Sintang. Sikap iman terhadap Kristus itu ada apabila kita mampu
menjalankan apa yang telah Kristus tunjukkan kepada kita yaitu menghargai,
mencintai, mengasihi dan mengampuni orang lain. Hal terpenting dalam hidup
Hidup menggereja kaum muda di paroki Kristus Raja Sintang masih perlu
untuk dilestarikan dan ditingkatkan secara terus menerus, mengingat kaum muda
merupakan jantung dan ujung tombak bagi Gereja ke depannya. Tidak sedikit
kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang yang kurang terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja. Oleh karena itu kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang perlu
permasalahan yang ada dan sedang dialami oleh para kaum muda. Dengan
materi, metode, dan sarana sesuai dengan situasi para kaum muda. Untuk itu,
pihak paroki perlu tanggap terhadap kebutuhan para kaum muda, sehingga
terlaksana dan tercapai tujuannya. Sebagai subyek pembinaan, para kaum muda
menggereja di paroki.
Dalam skripsi ini penulis menawarkan katekese kaum muda sebagai salah
satu sarana alternatif yang efektif guna meningkatkan hidup menggereja kaum
muda di paroki Kristus Raja Sintang. Penulis memilih katekese kaum muda
karena katekese ini dapat mengolah permasalahan yang dialami para kaum muda
melalui sharing dan dialog di antara mereka. Sharing dan dialog dapat membantu
mereka untuk saling meneguhkan satu dengan yang lain. Penggunaan sarana yang
menarik dapat memberikan semangat dan keterlibatan kaum muda di paroki. Para
dari semua pihak baik itu dari pihak keluarga, sekolah, masyarakat dan juga
Gereja.
B. Saran
keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja. Saran ini diharapkan dapat
menjadi suatu pertimbangan dan perhatian bagi berbagai pihak terutama bagi
1. Bagi semua pihak yang terkait dengan kaum muda Katolik, (keluarga,
khusus dan dukungan penuh terhadap keberadaan mereka agar kaum muda
a. Paroki perlu lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan para kaum
yang sedang dihadapi oleh para kaum muda di Paroki Kristus Raja
Sintang.
3. Bagi pendamping:
kesimpulan dan saran yang penulis berikan ini dapat membantu para kaum muda
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
(Kuesioner Penelitian)
A. Pengantar
Para mudika Paroki Kristus Raja Sintang yang terkasih, saya bermaksud
mengadakan penelitian mengenai hidup menggereja kaum muda di Paroki Kristus
Raja Sintang, untuk itu saya mohon bantuannya dalam menjawab daftar pertanyaan
yang telah tersedia dibawah ini. Atas bantuannya dan kerjasamanya saya ucapkan
terima kasih.
B. Identitas
Nama : .....................................................
Jenis Kelamin : .....................................................
Pekerjaan : .....................................................
C. Petunjuk pengisian
Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keadaan
anda. Bacalah dengan baik dan teliti setiap pertanyaan tersebut. Pilihlah jawaban
dengan cara memberi tanda lingkaran ( O ) pada salah satu jawaban yang tersedia.
Jawaban yang anda berikan berkaitan dengan persetujuan anda terhadap pertanyaan
tersebut. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pengalaman anda sendiri karena di sini
tidak ada jawaban yang dianggap benar atau salah.
1. Hidup menggereja adalah hidup menampakan iman, jadi setiap kegiatan
menampakan iman adalah hidup menggereja.
a. Sangat Setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
2. Hidup menggereja dapat diwujudkan oleh siapa pun, kapan pun dan dimana pun
orang atau sekelompok orang yang menampakan imannya kepada Kristus
a. Sangat setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
[1]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c. Kadang-kadang
15. Kegiatan liturgi yang paling sering saya ikuti adalah
a. Menjadi petugas misdinar d. menjadi petugas organis
b. Menjadi petugas koor e. lainnya……………………
c. Menjadi petugas lektor
16. Sebagai kaum muda Katolik, saya sudah terlibat dalam kegiatan pewartaan.
a. Selalu d. Tidak pernah
b. Sering e. Tidak pernah sama sekali
c. Kadang-kadang
17. Keterlibatan kaum muda sangat dipengaruhi oleh faktor internal.
a. Sangat Setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
18. Faktor internal yang paling sering mempengaruhi diri kaum muda adalah
a. Lemahnya pengorganisasian diri d. Kurangnya pengalaman
b. Kurangnya motivasi dalam diri e. Lainnya……………….
c. Kurangnya pengetahuan
19. Keterlibatan kaum muda sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal
a. Sangat Setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
20. Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi diri kaum muda adalah
a. Lingkungan keluarga d. lingkungan Gereja
b. Lingkungan masyarakat e. Lainnya……………….
c. Lingkungan sekolah
21. Lingkungan keluarga telah mendukung kegiatan hidup menggereja kaum muda
di paroki.
a. Sangat setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
22. Pihak paroki telah menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kegiatan hidup
menggereja kaum muda di paroki.
[4]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28. pendampingan yang dilaksanakan di paroki telah membantu para kaum muda
untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja.
a. Sangat setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
29. Kaum muda telah memanfaatkan fasilitas yg disediakan oleh paroki dengan baik
a. Sangat setuju d. Kurang setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
30. Dukungan yang dapat meningkatkan pendampingan bagi kaum muda di paroki
Kristus Raja Sintang adalah
a. Berupa teori d. Bentuk pendampingan
b. Berupa materi e. Lainnya……………….
c. Pendamping
[6]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 2
WAWANCARA
[7]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil wawancara dengan Danus, sebagai ketua mudika Paroki Kristus Raja
Sintang.
1. Apa masalah yang paling sering dihadapi oleh kaum muda?
masalah yang paling sering dihadapi oleh kaum muda menurut saya itu adalah
masalah dalam mengendalikan diri. Maunya selalu yang enak-enak saja, apa lagi
dizama sekarang begitu banyak tawaran berbagai media yang membuat kita lupa
akan tugas dan tanggungjawab kita.
[8]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
[9]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
karena semuanya itu hanyalah fasilitas jasmani. Sedangkan fasilitas rohani itu
masih sangat kurang, misalnya belum adanya
Hasil wawancara dengan Yohanes John, sebagai mudika Paroki Kristus Raja
Sintang.
1. Apa masalah yang paling sering dihadapi oleh kaum muda?
Masalah yang paling sering dihadapi adalah masalah teman sebaya. Kaum muda
seperti saya tidak bisa melawan tekanan agar bisa diterima dan disukai orang lain.
Kaum muda harus belajar menjadi diri sendiri dan tidak meniru orang lain. Mereka
perlu belajar berpikir sendiri dan tidak serta-merta mengikuti jalan hidup orang
banyak. Apabila seorang pemuda meniru orang lain, ia tidak akan pernah menjadi
dirinya sendiri.
2. Kegiatan liturgi yang paling sering saya ikuti adalah
Kegiatan liturgi yang paling sering saya ikuti adalah sebagai peserta koor di
Gereja. Keterlibatan saya dalam mengikuti koor di Gereja ini melalui mudika
paroki dan lingkungan St. Yakobus dimana lingkungan tempat saya tinggal.
Kegiatan koor ini sudah saya ikuti semenjak saya masih duduk di bangku SMA
sampai saat ini.
3. Faktor internal yang paling sering mempengaruhi diri kaum muda adalah
Faktor internal yang paling sering mempengaruhi kaum muda adalah Karakteristik
kaum muda yang umumnya melekat dalam diri seorang contohnya rasa malu malu,
agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Hal ini dapat menghambat
perkembangan seseorang salah satunya adalah kaum muda.
4. Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi diri kaum muda adalah
Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi diri kaum muda menurut saya
adalah faktor lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam
keluarga, teman, dan kelompok sosial. Lingkungan memiliki peran dalam
membentuk kepribadian seseorang. Contohnya, budaya membentuk norma, sikap,
dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara
intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada
kultur yang lain.
[10]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
keluarga, kegiatan diluar rumah saya masih di batasi, tidak di ijinkan untuk keluar
rumah malam-malam. Di lingkungan kampus, saya kurang begitu bisa untuk
bergaul atau berteman dengan dema-teman di kampus, masih sering pilih-pilih
teman dan mengelompokkan diri.
5. Apa yang menjadi tujuan pendampingan bagi kaum muda?
Yang menjadi tujuan dari pendampingan menurut saya adalah untuk meningkatkan
dan mengembangkan segala daya dan kreatifitas yang dimiliki oleh kaum muda
demi terciptanya kaum mda yang matang, tangguh dan dewasa.
6. Pendampingan yang paling disukai oleh kaum muda
Pendampingan yang paling disukai adalahrekoleksi karena rekoleksi tidak
membosankan dan tidak banyak memakan waktu seperti retret dan lain-lain yang
bisa menghabiskan waktu sampai 2 atau 3 hari.
7. Dukungan yang dapat meningkatkan pendampingan bagi kaum muda di
Paroki Kristus Raja Sintang adalah
Dukungan yang dapat meningkatkan pendampingan bagi kaum muda di paroki
adalah berupa pendamping karena Paroki Kristus Raja kekurangan tenaga
pendampingan, khususnya pendamping kaum muda. Selama ini pendamping kaum
muda selalu pastor, suster atau fater.
frustrasi dan mengalami kepenatan apabila terjadi masalah yang menimpa saya
serta cepat merasa bosan dengan hidup gaya hidup.
4. Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi diri kaum muda adalah
Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi diri saya adalah lingkungan
keluarga, dimana lingkungan keluarga yang terlalu mengekang dan memberi
banyak tuntutan bagi saya terutama di bidang studi atau kuliah saya. tidak jarang
hal ini membuat saya frustasi dan merasa bosan.
5. Apa yang menjadi tujuan pendampingan bagi kaum muda?
Tujuan dari pendampingan adalah agar orang yang didampingi dalam hal ini
adalah kaum muda lebih berkembang dan mapan dalam menjalani hidup ke
depannya.
6. Pendampingan yang paling disukai oleh kaum muda
Pendampingan yang paling saya sukai adalah retret dimana melalui retret selain
kita mendapatkan materi dan pengalaman mengenai kehidupan, kita juga dapat
menenangkan diri, mengasingkan diri dari segala kebisingan dan kesibukan kita
sehari-hari, kita juga dapat mendkatkan diri kepada Tuhan.
7. Dukungan yang dapat meningkatkan pendampingan bagi kaum muda di
Paroki Kristus Raja Sintang adalah
Kalu berbicara mengenai dukungan yang dapat meningkatkan pendampingan bagi
kaum muda, menurut saya adalah pendamping dan materi. Karena jujur di paroki
kita ini sangat minim tenaga pendamping, begitu juga materinya kita cenderung
mudah bosan karena materinya itu-itu saja.
[13]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 4
Teks Lagu
3. Masa Muda
Masa muda sungguh senang Masa mudaku
Jiwa penuh dengan cita-cita Masa yang kukenang
Bagai api yang tak kunjung padam Kutinggalkan semua dosaku
Selalu membara dalam kalbu La…la…la…
Reff. Masa mudaku
Masa yang terindah
Masa Tuhan memanggilku
[16]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
[17]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
[18]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 5
Teks Kitab Suci
Matius 10:5-15
10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:
"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota
orang Samaria,
10:6 Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta;
usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa
baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat
upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan
tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak,
salammu itu kembali kepadamu.
10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu,
keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari
kakimu.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom
dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.
[19]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Matius 5: 13-17
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah
itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
[20]
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 6
Teks Cerita
“Keinginan Menjadi Kristen Katolik”
[21]