Anda di halaman 1dari 9

1.

1Komuinikasi

1.1.2Pengertian Komuniukasi

Menurut konsep ini, komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang
arahnya bergantian. Seseorang men yampaikan pesan, baik verbal maupun nonverbal, seoarng
penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbalatau nonverbal, kemudian orang pertama
bereaksi lagi setelah menerima respom atau umpan balik dari orang kedua, dan begitulah seterus
nya.
Contoh: definisi komunikasi dalam konsep ini, Sharon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2004),
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja
atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi

1.1.3 Komponen-komponen komunikasi

ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, maka
defenisi-defenisi mengenai komunikasi menjadi sangat beragam. Setiap defenisi memiliki
penekanan arti, cakupan dan konteks yang berbeda satu sama lainnya. Terdapat 126 defenisi
komunikasi yang dapat dikumpulkan oleh Frank E.X. Dance. semuanya setelah dirangkum dapat
dikategorikan manjadi 15 komponen konseptual menurut yasir (2000) yaitu sebagai berikut:

1. Simbol/verbal/ujaran, komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal.


2. Pengertian/pemahaman, proses di mana kita memahami dan dipahami orang lain.
Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan
situasi yang berlaku.
3. Interaksi/hubungan/proses sosial. Interaksi adalah perwujudan komunikasi. Tanpa
komunikasi tidak akan terjadi interaksi.
4. Pengurangan rasa ketidakpastian. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-
kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego.
5. Proses, komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dll.
melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka replikasi memori.

1.1.4 Komunikator

Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses
komunikasi Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan Seorang komunikator tidak hanya
berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan
tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan
publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung
maupun tidak langsung(hendra,2003).
1.1.5 Pesan

Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi, pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi
adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan
cara tatap muka atau media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,
informasi, nasihat atau propaganda.
Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan
diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang
komunikasi berupa
suara, mimik, gerak – gerik, bahas lisan, dan bahasa tulisan (Cangara, 2006 : 23).

1.1.6 Feed back

Feed back adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan
proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan
manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua,
keluarga, dan lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif
dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling
diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan,
hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang
lain merasa dirugikan. Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang
berinteraksi Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara
pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan dibawa
kepada tingkatan yang lebih tinggi (Jalaluddin, 2007).

1.1.7 Proses komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia.
Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa
komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak
mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing
melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan,
kelompok, atau organisasi.

Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan
dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi
selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik,
psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong.
Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi
penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi
seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya
kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang
dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di
sekitarnya(haryanto,2000).

2.1 Sensasi
2.1.2pengertian sensasi

Sensasi adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar rangsangan terdiri
oleh sel reseptor khusus pada organ indra-mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Ketika sel-sel
reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik.
Proses perubahan energi fisik menjadi energi kimia listrik yang disebut Transduksi
(transduction). Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi. Menemukan pola-
pola bermakna dari informasi sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. Proses merasa dan
memersepsi memberikan sudut pandang tiga dimensi kepada kita tentang matahari terbenam,
sebuah konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol.
Psikologi sangat tertarik mengenai bagaimana kita mengindra dunia. Para peneliti sensasi dan
persepsi memiliki kekhususan yang sangat luas, seperti oftalmologi (opthalmology), ilmu tentang
struktur, fungsi dan penyakit mata. Audiologi (audiology), ilmu yang berhubungan dengan
pendengaran. Neurologi (neurology), penelitian ilmiah mengenai sistem saraf, dan masih banyak
yang lainnya. Untuk memahami sensasi dan persepsi dibutuhkan pemahaman aspek-aspek fisik
mengenai objek persepsi kita. Cahaya, suara, tekstur dan lainnya. Pendekatan psikologi
mengenai proses-proses ini melibatkan pemahaman mengenai struktur fisik dan fungsi dari organ
indra, dan juga pengolahan otak terhadap informasi ini menjadi pengalaman(Sugiyono, 2008).

Macam-Macam Sensasi

Sensasi merupakan penerimaan stimulus (rangsangan) melalui indera, dan sensasi lebih
cenderung hubungannya dengan perasaan. Dan alat penginderaan itulah yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. Sensasi itu sebagai proses atau pengalaman elementer yang
timbul apabila satu perangsang merangsang satu reseptor atau proses merasakan.
Macam-macam sensasi(Slameto,2003).
1. Penglihatan
Alat penginderaannya yaitu mata, dengan melalui penglihatan individu bisa melihat keindahan
atau kejelekan di lingkungannya, serta mata adalah salah satu instrumen manusia untuk
menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan manusia
dengan dunia. Misalnya, melihat rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.
2. Pendengaran
Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah
kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini
dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.
Melalui indera pendengaran ini kita bisa membedakan suara-suara yang keras, lemah dan
lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang indah. Indra
yang digunakan untuk mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh adanya
gelombang suara.
3. Peraba
Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan permukaan
benda yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan perabaan ini pula kita dapat
merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar. 
4.  Pengecap
Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan
kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat
yang berbeda-beda. Letaknya yaitu pada :
A. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
B. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
C. Rasa Asam = Lidah Bagian Samping

Proses Sensasi
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi diantaranya :
1. Ketersediaan informasi sebelumnya; ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus
yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu,
dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu
disampaikan sebelum materi tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi,
mungkin akan menangkap hal yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang
sama dengan peserta diskusi lainnya. Informasi juga dapat menjadi cues untuk
mempersepsikan sesuatu.
2. Kebutuhan; seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya
saat itu. Contoh sederhana, seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar
daripada orang lain yang baru saja makan.
3. Pengalaman masa lalu; sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat
mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman yang
menyakitkan ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan seseorang untuk mempersepsikan
orang lain yang mendekatinya dengan kecurigaan tertentu. Contoh lain yang lebih ekstrim,
ada orang yang tidak bisa melihat warna merah dia melihatnya sebagai warna gelap, entah
hitam atau abu-abu tua] karena pernah menyaksikan pembunuhan. Di sisi lain, ketika
seseorang memiliki pengalaman yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan
bosnya itu sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidak senang den
gansibos(Rahmat, 2008)

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Persepsi adalah sebgai berikut proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-
kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. setiap orang memiliki gambaran yang berbeda
mengenai realitas disekelilingnya. beberapa prinsip mengenai persepsi sebgaimana dikemukan
oleh (mulyana, 2000) sebagai berikut :
1. persepsi berdasarkan pengalam yaitu persepsi manusia terhadap seseorang, objek atakejadian
dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu
mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa
2. persepsi bersifat dugaan. persepsi bersifat dugaan terjadi oleh karena data yang kita peroleh
mengenai objek lewat penginderaan tidak pernah lengkap. persepsi merupakan loncatan
langung pada kesimpulan.
3. persepsi bersifat evaluatif. persepsi bersifat evaluatif maksudnya adalah kadangkala orang
menafsirkan pesan sebgai usatu proses kebenaran, akan tetapi terkadang alat indera dan
persepsi kita menipu kita, sehingga kita juga ragu seberapa dekat persepsi kita dengan
realitas yang sebenarnya. untuk itu dalam mencapai suatu tingkat kebenaran perlu evaluasi-
evaluasi yang seksama
4. persepsi bersifat kontekstual. persepsi bersifat kontekstual merupakan pengaruh paling kuat
dalam mempersepsi suatu objek. konteks yang melingkungi kita ketika melihat seseorang,
sesuatu objek atau sesuau kejadia sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan
prinsipnya yaitu : 1. kemiripin atau kedekatan dan kelengkapan 2. kita cenderung
mempersepsi suatu rangsangan atau kejadia yang terdiri dari struktur dan latar belakangnya.
Persepsi

Persepsi

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan,
yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu
diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan
persepsi. Dengan persepsi individu menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang
ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan (Sunaryo,
2004 : 93).

Macam-Macam Mersepsi

Ada dua macam persepsi, yaitu (Sunaryo,2004 )


1. External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari
luar diri individu.2.
2. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari
dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri Proses
terjadinya Persepsi

Menurut Sunaryo (2004) proses terjadinya persepsi melalui tiga proses yaitu proses fisik, proses
fisiologis dan proses psikologis. Proses fisik berupa objek menimbulkan stimulus, lalu stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Proses fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh
indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Sedan gkan proses psikologis berupa proses dalam
otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

1. Pengamat (orang yang memiliki persepsi). Penginterpretasian dari apa yang seseorang
lihat bergantung pada karakteristik pribadi orang tersebut, antara lain:
2. Sikap. Sikap atau attitude seseorang sangat mempengaruhi persepsi yang dibentuknya
akan hal-hal di sekitarnya. Ketika tangah mewawancarai para kandidat yang akan
mengisi satu posisi penting yang membutuhkan keahlian dalam bernegosiasi dengan
supplier dalam perusahaan, Mr. X mungkin berpendapat bahwa pria merupakan pilihan
yang tepat dibandingkan dengan wanita, karena wanita di sini dinilai tidak akan mampu
melakukan pekerjaan ini dengan baik, terutama bila negosiasi berjalan dengan alot dan
pelik. Sikap yang disertai dengan asumsi seperti ini akan mempengaruhi persepsi Mr. X
terhadap para kandidat perempuan yang dia wawancarai.
3. Motif atau alasan di balik tindakan yang dilakukan seseorang yang mampu menstimulasi
dan memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan persepsi mereka akan segala
sesuatu. Seseorang yang ambisius dan berkeinginan untuk meraih kekuasaan akan
melihat orang-orang di sekelilingnya sebagai kompetitor yang harus ia kalahkan guna
tercapainya tujuan.
4. Ketertarikan atau interest. Fokus perhatian kita terhadap hal-hal yang tengah dihadapi
turut dipengaruhi oleh ketertarikan kita akan sesuatu, yang menjelaskan mengapa
pemahaman orang terhadap satu hal dapat berbeda dari apa yang dipersepsikan oleh
orang lain. Sebagai contoh, seorang supervisor yang baru diberi peringatan oleh
atasannya atas keterlambatannya akan lebih memperhatikan dan dan menyadari
keterlambatan para kolega dan rekan kerjanya dibanding sebelumnya.
5. Pengalaman. Pengetahuan atau kejadian yang telah didapatkan dan dialami seseorang.
Contohnya, ketika secara tidak sengaja pernah menyaksikan suatu tragedi pembunuhan,
seseorang menjadi tidak bisa melihat warna merah karena orang tersebut
mengasosiasikan warna merah sebagai warna yang buruk.
6. Harapan atau Ekspektasi, yakni gambaran atau ilustrasi yang membentuk sebuah
pencitraan terhadap sebuah keadaan. Contohnya seseorang  yang memiliki latar belakang
pendidikan yang baik dan penampilan yang meyakinkan akan dinilai sebagai orang yang
kompeten dan reliabledi bidangnya. (sunaryo, 2004).

A. Pengertian

A. Komunikasi Efektif menurut wiryanto (2004) adalah komunikasi yang mampu


menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam
komunikasi. Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan,
perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.

B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif

Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.


Bentuk komunikasi efektif :
   1. Komunikasi verbal efektif :
       a. Berlangsung secara timbal balik.
       b. Makna pesan ringkas dan jelas.
       c. Bahasa mudah dipahami.
       d. Cara penyampaian mudah diterima.
       e. Disampaikan secara tulus.
       f. Mempunyai tujuan yang jelas.
       g. Memperlihatkan norma yang berlaku.
       h. Disertai dengan humor.

   2. Komunikasi non verbal :


        Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
       a. Penampilan visik.
       b. Sikap tubuh dan cara berjalan.
       c. Ekspresi wajah.
       d. Sentuhan

C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :


     a. Berhadapan.
     b. Mempertahankan kontak mata.
     c. Membungkuk ke arah klien.
     d. Mempertahankan sikap terbuka.
     e. Etap relax.

Syarat-syarat komunikasi efektif

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif menurut gunawan (2002) adalah antara lain :

a. Menciptakan suasana yang menguntungkan.


b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
d. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.

Berbicara tentag minat atau awareness di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat
akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :

a. Tersedianya suatu hal yang menarik minat.


b. Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa
yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
c. Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang
dimaksudkan.
d. Itulah beberapa hal saja yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif.

Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang


penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik,
misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat,
munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam
kepentingan yang ikut muncul.

Bentuk-bentuk komunikasi efektif

Bentuk komunikasi efektif menurut Ruslawati (2001) adalah sebagai berikut:


1. Komunikasi verbal efektif :
      a. Berlangsung secara timbal balik.
      b. Makna pesan ringkas dan jelas.
      c. Bahasa mudah dipahami.
      d. Cara penyampaian mudah diterima.
      e. Disampaikan secara tulus.
       f. Mempunyai tujuan yang jelas.
       e. Memperlihatkan norma yang berlaku.
       f. Disertai dengan humor.
   2. Komunikasi non verbal :
        Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
Penampilan visik.
Sikap tubuh dan cara berjalan.
Ekspresi wajah.Sentuhan

Cara Berkomunikasi Efektif

cara berkomunikasi efektif menurut Guntur haryanto (2000) adalah sebagai berikut:

1. 1Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan
bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini.
Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka
dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan
percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki
percakapan yang mendalam dengan anda.

2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka ,ajukan pertanyaan terbuka yang akan
membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail
mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri
mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka –
Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan
nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh,
dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.
4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang
mereka dan
mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah
dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi
mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan
pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan –
Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka
berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah
serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa
yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan
mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada
hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan
yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang
sepenuhnya dengan orang tersebut.
6. Beri mereka kontak mata yang lama –
kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya
terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda
dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan.

Anda mungkin juga menyukai