Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMERIKSAAN FISIK FOKUS

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA ASMA BRONKIALE

1. TUJUAN                           
Mendapatkan data tentang keadaan pasien secara lengkap
2. DEFINISI
Pemeriksaan fisik adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan mulai dari dengan
menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.  
3. PROSEDUR
a. Pelaksanaan
1. Kaji ulang kebutuhan akan pengkajian fisik
2. Persiapan klien:
3. Sampaikan salam (Lihat SOP Komunikasi Terapeutik
4. Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Persiapan alat:
1. Stetoskop                                 
2. Jam/Stopwatch
3. Spgmanometer
4. Buku dokumentasi
c.Persiapan lingkungan 
   a. Jaga privacy klien dengan menutup gordin atau pasang sampiran  
b. Cuci tangan (Lihat SOP Cuci Tangan)
4. Tahap Kerja
a. Konjungtiva dan Sklera
1. Tarik lembut kelopak mata untuk menginspeksi konjungtiva bulbar,
yang menutup daerah permukaan terbuka bola mata sampai tepi kornea
2. Inspeksi warna konjungtiva, edema dan lesi   
b. Pupil dan Iris
1.Inspeksi keadaan luar iris dan perhatikan kelainan tepinya
2. Inspeksi ukuran, bentuk, keselarasan pupil dan reaksi terhadap cahaya
3. Uji reflek pupil terhadap cahaya secara langsung dengan menyorotkan  penlight ke
arah pupil lalu perhatikan ukuran pupil ketika kena cahaya,  normalnya pupil
mengecil.
 
5. Torak Posterior
1. Observasi bentuk dan simetri dada dari belakang kedepan
2. Observasi adanya penonjolan area interkostal pada ekspirasi.
3. Observasi posisi tulang spina, lengkung iga, dan simetri tulang skapula
4. Observasi torak keseluruhan.
5. Palpasi torak otot posterior dan rangka untuk benjolan, massa, pulsasi, nyeri
tekan.
6. Ukur pengembangan dada posterior dengan cara :  berdiri di belakang klien dan
letakkan ibu jari sepanjang penonjolan spina setinggi iga ke 10, dengan telapak tangan
menyentuh permukaan posterior. Jari-jari harus terletak kurang lebih 5 cm terpisah,
dengan titik ibu jari pada spina dan jari lain ke lateral. Setelah ekshalasi minta klien
untuk bernafas dalam, observasi gerakan jari  anda.
7. Palpasi untuk taktil fremitus (vokal). Letakkan pangkal atau bawah telapak pada area
simetri torak, mulai pada apek paru. Pada tiap posisi minta klien untuk mengatakan
”777”
8. Perkusi dinding dada untuk menentukan apakah jaringan paru-paru terisi cairan, udara
atau massa padat. Minta klien untuk melipat  tangan menyilang di atas dada dengan
kepala membungkuk ke depan. Dengan teknik perkusi langsung, perkusi area
interthorakal mengikuti pola sistematik untuk membandingkan ke dua sisi.
9. Auskultasi bunyi paru untuk mendeteksi mukus atau obstruksi jalan nafas dan kondisi
paru. Minta klien untuk melipat tangan ke depan dengan kepala menunduk ke depan.
Letakkan stetoskop dengan kuat pada kulit diatas interthorakal. Klien diminta untuk
bernafas secara perlahan dan menutup mulut sedikit. Ikuti pola sistematik yang sama
untuk membedakan kedua sisi. Bila taktil fremitus, perkusi, atau auskultasi menyatakan
abnormalitas, auskultasi untuk gangguan bunyi dengan stetoskop diletakkan pada tempat
yang sama untuk mendengarkan bunyi nafas, sambil klien diminta untuk mengatakan
”777” atau membisikan ”satu, dua, tiga.”
6. Toraks lateral
Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi torak lateral dengan cara yang sama dengan
toraks posterior. Klien tetap duduk dan tangan dinaikkan ke atas kepala.. Gunakan
metode sistematik untuk membandingkan ke dua sisi.
 
7. Toraks Anterior.
1. Klien tetap duduk/berbaring, observasi otot bantu pernafasan,
sternokleidomastoid, trapezius, dan otot abdomen.
2. Inspeksi bentuk dada dan retraksi dada.
3. Palpasi  pengembangan dada anterior sistimatika sama seperti torak posterior.
Observasi pemisahan ibu jari.
4. Palpasi untuk taktil fremitus, dengan metode yang sama dengan torak anterior.
5. Perkusi torak anterior dan bandingkan kedua sisi dengan cara mulai di bawah
klavikula kanan, bergerak menyilang dan menurun, angkat payudara wanita
bila perlu.
6. Auscultasi torak anterior dengan pola yang sama dengan perkusi.
8. Ektrimitas Atas
1. Inspeksi untuk kesimetrisan, bentuk, warna kulit, jumlah jari, warna
kuku,sudut kuku dan kebersihan.
2. Tekan kuku tangan untuk mengamati CRT lanjutka palpasi untuk nyeri dan
pembengkakkan
3. Palpasi  masing-masing kelompok otot; trapezius, deltoid, bíceps, triceps dan
jari-jari.
4. Periksa untuk rentang gerak sendi mulai dari bagian distal. Bandingkan pada
kedua sisi.
5. Periksa refleks bíceps, triceps dan brachioradialis.
6. Periksa sensoris dengan cara mengusapkan benda halus dan kasar. Minta klien
untuk menyebutkan usapan tersebut.
7. Periksa motoris dengan test telunjuk hidung
 
Sumber : http://gugunnawan.blogspot.com/2017/09/sop-pemeriksaan-fisik.html

Anda mungkin juga menyukai