Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MINGGU 9 c.

Dukungan terhadap pengembangan ekonomi

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PELABUHAN wilayah baik regional maupun nasional

PERIKANAN d. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Nasional

Latar Belakang Pembangunan Pelabuhan. e. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah

1. Meningkatnya kebutuhan dunia akan bahan baku Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Transportasi Laut memiliki beberapa kelebihan Studi kelayakan disusun dengan memperhatikan:

dibandingkan dengan Transportasi Udara dan a. Kesesuaian dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan

Darat Pulau-pulau Kecil/Rencana

3. Berkembangnya kondisi perekonomian di suatu Umum Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota;

daerah b. Dukungan ketersediaan sumber daya ikan dan WPP-

4. Potensi Sumber Daya Ikan NRI;

5. Meningkatnya Populasi, Pendapatan, dan c. Ketersediaan sumber daya manusia; dan

Kebiasaan Makan Ikan d. Keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain

6. Meningkatkan Skala Usaha Perikanan dan terkait di lokasi pelabuhan.

Ekspornya Studi kelayakan tersebut dituangkan dalam bentuk dokum:

7. Berkembangnya Industri Perikanan dan a. Informasi sumber daya ikan;

Pengolahan Ikan b. Kelayakan sarana dan prasarana wilayah;

Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Perikanan. c. Kelayakan teknis; dan

1. Perencanaan pembangunan pelabuhan perikanan d. Kelayakan sosial-ekonomi

disusun dan ditetapkan oleh Rencana induk

penyelenggara pelabuhan perikanan dengan 1. Rencana induk pelabuhan perikanan disusun

mengacu pada rencana induk pelabuhan berdasarkan studi kelayakan.

perikanan nasional. 2. Rencana induk pelabuhan perikanan berisi

2. Perencanaan pelabuhan perikanan meliputi rencana tata guna tanah dan perairan yang

penetapan Rencana induk secara nasional, meliputi rencana peruntukan wilayah kerja dan

penetapan klasifikasi pelabuhan yang akan wilayah pengoperasian pelabuhan

dibangun, penetapan wilayah perairan dan perikanan.

daratan tertentu yang menjadi Daerah lingkungan 3. Rencana induk pelabuhan perikanan nasional

kerja dan daerah lingkungan ditetapkan untuk jangka waktu 20 (dua

kepentingan puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu)

3. Rencana Induk pembangunan Pelabuhan kali dalam 5 (lima) tahun.

Perikanan wajib mempertimbangkan : 4. Dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan

a. Potensi sumberdaya ikan dan pengelolaannya atau bencana, maka dapat ditinjau

b. Potensi sumberdaya manusia


kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) disusun dengan mempertimbangkan

tahun. :

5. Rencana induk pelabuhan perikanan nasional 1) Daya dukung sumber daya ikan yang tersedia

ditetapkan oleh Menteri. 2) Daya dukung sumber daya manusia

Rencana induk pelabuhan perikanan dituangkan 3) Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)

dalam bentuk dokumen yang memuat: 4) Rencana umum tata ruang wilayah

a. Latar belakang; 5) Dukungan prasarana wilayah

b. Gambaran umum kondisi lokasi; 6) Geografis daerah dan kondisi perairan

c. Kerangka kebijakan strategi pembangunan penetapan lokasi pembangunan pelabuhan perikanan,

pelabuhan perikanan; perlu mempertimbangkan :

d. Tahapan dan jangka waktu pelaksanaan 1) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau

pembangunan pelabuhan perikanan; Kecil/Rencana Umum Tata Ruang Wilayah

e. Rencana titik koordinat wilayah kerja dan Provinsi/Kabupaten/Kota;

wilayah pengoperasian pelabuhan perikanan; 2) Potensi sumberdaya ikan;

f. Rencana fasilitas yang akan dibangun; 3) Daya dukung sumberdaya manusia;

g. Perkiraan kebutuhan anggaran; 4) WPP-NRI;

h. Rencana pengelolaan pelabuhan perikanan; 5) Dukungan prasarana wilayah;

dan 6) Geografis daerah dan kondisi perairan; dan

i. Gambar tata letak (lay out). 7) Sosial ekonomi masyarakat

Studi Rencana Induk Pelabuhan terdiri dari 3 (tiga) Studi kelayakan yang berupa analisis dari beberapa

dokumen yang harus diserahkan secara lengkap, yaitu parameter :

a. Dokumen Kompilasi Data dan Analisis Prediksi 1. Aspek sumber daya ikan dan daerah penangkapan

(format A4), ikan.2. Aspek perikanan tangkap.3. Aspek

b. Dokumen Rencana Pembangunan dan pemasaran/komersial .4. Aspek pengolahan ikan

Pengembangan (format A4); 5. Aspek teknik lokasi 6. Aspek sosial, ekonomi,

c. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)(format budaya, dan kelembagaan 7. Kondisi prasarana

A3). perikanan 8. Aspek dampak lingkungan 9. Aspek

Penentuan Lokasi Pelabuhan Perikanan kebijakan 10. Aspek manajerial dan administrasi

- pembangunan pelabuhan perikanan wajib mengacu 11. Aspek finansial


Terdapat 3 komponen yang mendasari analisis geografis
pada rencana induk pelabuhan perikanan secara terhadap pengembangan pelabuhan perikanan (Vigarie
1979; Lubis 1989):
nasional yang terdiri dari rencana jangka panjang 20 1. Trytique portuaire yang terdiri dari komponen foreland atau
avant pays maritime Daerah produksi atau daerah penangkapan
tahun, rencana jangka menengah 10 tahun, dan ikan
rencana jangka pendek 5 tahun.

• Rencana induk pelabuhan perikanan secara nasional


2. Fishing port 2) Teknis meliputi:

3. Hinterland atau arriere pays Terrestre Daerah tujuan a. Peta laut dan posisi lokasi dengan koor. Geografis.

distribusi ikan b. Gambar tata letak (lay out) rencana pelabuhan perikanan.

c. Hidrografi dan hasil pemetaan kedalaman perairan

RANGKUMAN MINGGU 10 Persetujuan pembangunan, harus:

PERATURAN-PERATURAN DI PELABUHAN 1) Administrasi meliputi:

PERIKANAN a. Surat Persetujuan Penetapan Lokasi.

Peraturan dan Landasan Hukum Penyelenggaraan b. Bukti Penguasaan Tanah

Pembangunan Pelabuhan Perikanan c. Persetujuan Penggunaan Perairan

Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri d. Rekomendasi KAKANWIL Dept. Perhubungan

Perhubungan 2) Teknis meliputi:

Nomor : 493/KPTS/IK.410/7/96 a. Gambar tata letak (lay out) rencana pelabuhan perikanan.

Nomor : SK. 2/AL.106/Phb-96 b. Gambar konstruksi atau desain yang dilengkapi perhitungan dan

Keputusan Bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut data tanah.

Nomor : IK/010/D5.10588/96 c. Rencana posisi dan SBNP.

Nomor : PP.72/3/19-96 d. Studi AMDAL

Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Persetujuan pengoperasian pelabuhan perikanan,

Perhubungan diperoleh setelah memenuhi:

1) Penyelenggaraan pelabuhan perikanan sebagai prasarana a. Surat Persetujuan Pembangunan (SPP).

perikanan diatur dan ditetapkan oleh Menteri Pertanian. b. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pembangunan dan Sarana

2) Pembinaan pelabuhan perikanan dan aspek keselamatan Bantu Navigasi Pelayaran

pelayaran diberlakukan ketentuan Undang-Undangan No. 21 (SBNP).

Tahun 1992 tentang Pelayaran. c. Rekomendasi KAKANWIL Departemen Perhubungan.

3) Penetapan lokasi, pembangunan, dan pengoperasian pelabuhan d. Dokumentasi Fasilitas Bangunan Air.

perikanan sebagai prasarana perikanan yang terletak di dalam Undang – Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) perairan pelabuhan umum. (Pasal 41) menyatakan bahwa:“Pemerintah menyelenggarakan

DLKR : wilayah perairan dan daratan pada pelabuhan umum yang dan membina pelabuhan perikanan.” Untuk itu Menteri

digunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan. menetapkan:

Persetujuan dan penetapan lokasi, pengajuan surat a) Rencana Induk Pelabuhan Perikanan secara Nasional.

permohonan harus dilengkapi syarat sebagai berikut: b) Klasifikasi pelabuhan perikanan.

1) Administrasi meliputi: c) Persyaratan dan/atau standar teknis dan akreditasi kompetensi

a. Proposal rencana kegiatan. dalam perencanaan, pembangunan, operasional, pembinaan

b. Surat rekomendasi dan pengawasan pelabuhan perikanan.

c. Rekomendasi KAKANWIL Dept. Perhubungan


d) Wilayah kerja dan pengoperasian pelabuhan perikanan. 3) Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan

e) Pelabuhan perikanan yang tidak dibangun pemerintah. 4) Pemasaran dan distribusi ikan

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 9) Pelaksanaan kesyahbandaraan.

10/MEN/2004 (tanggal 24 Februari 2004) tentang 10) Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan.

Pelabuhan Perikanan antara lain mengatur bahwa: 11) Pubilkasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan

a) Selain pemerintah, pihak swasta dapat membangun dan dan kapal pengawas kapal

mengoperasionalkan pelabuhan perikanan.

perikanan. 12) Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan.

b) Menteri Kelautan dan Perikanan menetapkan rencana induk 13) Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari

secara nasional. 14) Pengendalian lingkungan

c) RIPP wajib mempertimbangkan sumber daya ikan dan 5) Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan

pengelolaannya, potensi SDM, 6) Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat

dukungan terhadap pengembangan ekonomi, rencana tata ruang nelayan.

wilayah nasional, rencana 7) Pelaksaan kegiatan operasional kapal perikanan

umum tata ruang wilayah prov/kab/kota. 8) Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber

d) Klasifikasi pelabuhan perikanan. daya ikan

e) Mendapat persetujuan Dirjen Perikanan Tangkap. Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No:

f) Fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan. KEP.16/MEN/2006, pemerintah menjelaskan bahwa fungsi

Peraturan dan Landasan Hukum Organisasi Pelabuhan pelabuhan perikanan sebagai sarana penunjang untuk

Perikanan meningkatkan produksi adalah sebagai berikut :

Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 604/KPTS/OT.21/9/95 1) Perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, serta pemanfaatan

Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan sarana pelabuhan dan perikanan

Perikanan, beserta: 2) Pelayanan teknis perikanan

a. UU No.45 Tahun 2009 tentang Perikanan 3) Koordinasi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, dan

b. Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No: pelaksanaan kebersihan kawasan pekabuhan perikanan

KEP.16/MEN/2006. 4) Pelaksaan fasilitasi dan koordinasi di wilayahnya untuk

2) Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1990 yang mengatur tentang peningkatan produksi, distribusi , dan pemasaran hasil perikanan

Pendirian Perum Prasarana Perikanan Samudera 5) Pelaksanaan pengawasan penangkapan, penanganan,

UU No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan mengembangkan 7 pengolahan,pemasaran, dan mutu hasil perikanan.

fungsi perikanan menjadi 14 fungsi dalam mendukung kegiatan 6) Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi

yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya.

sumber daya ikan dan lingkungannya: 7) Pemantauan wilayah pesisir dan fasilitas wisata bahari.

1) Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan. 8) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

2) Pelayanan bongkar muat


Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1990 mengatur tentang MINGGU 11

Pendirian Perum Prasarana Perikanan Samudera KELEMBAGAAN PELABUHAN PERIKANAN

Maksud dan tujuan dibentuk yaitu: pelabuhan perikanan baik yang dibangun oleh Pemerintah

1. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah dipimpin oleh kepala pelabuhan.

2. Mengembangkan wiraswasta perikanan Lembaga pengelola pelabuhan perikanan yang dibangun oleh

3. Mendorong usaha industry perikanan swasta dipimpin oleh kepala pelabuhan yang ditetapkan oleh

4. Pemasaran hasil perikanan pemilik dan penetapannya disampaikan ke Direktur Jenderal.

5. Memperkenalkan dan mengembangkan teknologi hasil Pada pelabuhan perikanan yang dibangun oleh swasta, fungsi

perikanan pemerintahan dapat dilakukan oleh Pemerintah dan/atau

Pengaturan Jasa Penggunaan Fasilitas (Keputusan Bersama pemerintah daerah .


Menteri Pertanian dan Perhubungan) No.
Wilayah Kerja Pelabuhan Perikanan terdiri dari:
493/KPTS/IK.410/7/96 dan SK.2/AL/106/Phb-96
• Wilayah Kerja Daratan yang dipergunakan antara lain sebagai
• Pengaturan dan pemungutan jasa labuh di dalam dan diluar
lahan pelabuhan, perkantoran administrasi pelabuhan perikanan,
DLKR
tempat penanganan dan
• Pengaturan besarnya pungutan jasa tambat
pengolahan hasil perikanan, TPI, suplai air bersih, es dan BBM,
Jenis Sumber Pendapatan di Pelabuhan Perikanan
pos jaga, dan
Surat Keputusan Ditjen Perikanan
tempat ibadah;
No. KU 440/D5.1769/93
• Wilayah Kerja Perairan yang dipergunakan antara lain sebagai
• Jasa tambat dan labuh
kolam pelabuhan,
• Pengadaan Air dan Es
breakwater (pemecah gelombang), revetment (turap), groin,
• Jasa sewa cool room, slipway dan bengkel
dermaga dan jetty
• Sewa listrik, bangunan, dan tanah
Wilayah Pengoperasian Pelabuhan Perikanan terdiri dari:
• Jasa dan ketentuan memasuki pelabuhan perikanan
• Wilayah Pengoperasian Daratan yang dipergunakan antara lain
Jasa tambat
sebagai akses
Jasa yang diberikan utuk kapal bertambat pada tambatan dan
jalan dari dan ke pelabuhan perikanan, permukiman nelayan, pasar
secara teknis dalam kondisi yang aman, untuk dapat melakukan
ikan dan
bongkar muat dengan lancar dan aman. Untuk menghindari
lainnya yang berpengaruh langsung terhadap operasional
ineffisiensi karena penggunaan tambatan tidak optimal.
pelabuhan perikanan;
Jasa labuh
• Wilayah Pengoperasian Perairan yang dipergunakan antara lain
Jasa pelayanan yang diberikan bagi kepentingan kapal yang
sebagai alur
berlabuh baik di kolam pelabuhan
pelayaran dari dan ke pelabuhan perikanan, keperluan keadaan

darurat, kegiatan

pemanduan, uji coba kapal, penempatan kapal mati, dan kapal

yang di ad hoc.

Anda mungkin juga menyukai