Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ST. MARIA DAN


BERNADETH III RS STELLA MARIS MAKASSAR

A. Permasalahan
Perawat merupakan salah satu sumber daya manusia serta tenaga profesional
dimana sebagai sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mengabdikan diri di bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan serta mempunyai
kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan. Proses keperawatan merupakan metode
atau standar yang sistematis dalam memberikan pelayanan keperawatan/ asuhan
keperawatan, yang terdiri atas lima langka, yaitu pengkajian, diagnose keperawatan ,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ( Perry &Potter, 2005).
Di Indonesia, perawat telah mengalami pergeseran presepsi yang sebelumnya
dikatakan sebagai tenaga vokasional dan menjadi tenaga profesional, sehingga profesi
tersebut mengembangkan tanggungjawab yang besar dan menuntut kepada
anggotanya untuk memiliki sikap (attitude) , pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill).
Dalam perundang – undang No . 32 tahun 1996 , pada pasal 22,ayat 1,
menelaah isi pasal tersebut, maka seorang perawat dalam menjalankan profesinya
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan mendokumentasikan semua tindakan keperawatan yang
telah diberikan dan respon pasien sebagai bukti autentik yang melindungi perawat
dari jeratan hukum
Dokumentasi merupakan suatu informasi yang lengkap meliputi status
kesehatan pasien , kebutuhan pasien ,kegiatan asuhan keperawatan serta respon pasien
terhadap asuhan yang diterimanya dimana kegiatan harus dikerjakan oleh perawat .
pendokumentasian harus bersifat objektif ,komperatif, akurat dan menggambarkan
keadaan/ kondisi pasien/klien serta apa yang terjadi pada dirinya ,sehingga apabila
diperlukan dokumentasi ini dapat menunjukan bahwa perawat telah mencatat dengan
benar dan tidak bertantangan dengan kebijakan atau ketentuan institusi pemberi
pelayanan kesehata.
Di Indonesia masalah yang sering muncul dan dihadapi dalam asuhan
keperawatan adalah kemampuan perawat belum disertai dengan pengetahuan yang

Beda Skripsi | 1
cukup untuk melakukan pendokumentasian yang benar (Setyowaly dan Kemala Rita ,
(1998) hal yang sama juga dikemukakan oleh Hayati , RT(1999) yang menggatakan
bahwa banyaknya perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai
standar asuhan keperawatan , juga disertai pendokumentasian yang belum lengkap ,
disamping itu Hayati juga menggatakan , saat ini banyak perawat yang belum
menyadari bahwa tindakan yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan. Selain itu,
banyak pihak menyebutkan kurangnya dokumentasi juga disebabkan oleh karena
banyak yang tidak tahu data apa saja yang harus dimasukan , dan bagaimana cara
mendokumentasikan dengan baik dan benar . hal ini bervariasi sesuai tingkat
pendidikan dan pengetahuan perawat terhadap contens (isi) dari dokumentasi
keperawatan masih merupakan problem yang belum terpecahkan.
Kondisi inilah yang membuat perawat mempunyai potensi yang benar
terhadap proses terjadinya kelalaian pada pelayanan kesehatan pada umumnya dan
pelayanan keperawatan pada khususnya.
Hasil evaluasi tim keperawatan di RSCM,1999 menyebutkan bahwa perawat
yang melaksanakan pendokumentasian proses keperawatan sekitar 71%(Azie, 2001).
Sistem pendokumentasian di Rumah Sakit stella maris saat ini menggunakan standart
dokumentasi yang disusun oleh institusi . Berorientasi pada masalah pasien , yang
telah disusun formatnya mulai dari pengkajian sampai evaluasi yang dilakukan setiap
hari yang dikenal dengan catatan perawat. Sistem pendokumentasian pada RS stella
maris belum sempurna. Dimana setiap harinya dijumpai sebagian besar perawat dan
petugas kesehatan lainnya di RS stella maris menghabiskan waktunya dengan duduk
mencatat dokumentasi keperawatan sebelum atau setelah melakukan tindakan
keperawatan pada pasien yang dirawatnya. Selain itu sikap dan perilaku perawat yang
enggan dalam melakukan sistem pendokumentasian , masalah/diagnose keperawatan
yang kurang tepat , catatan asuhan keperawatan yang tidak lengkap , tidak
mendokumentasikan setiap perkembangan pasien / tindakan yang telah dilakukan
pada format yang telah disiapkan oleh RS , atau tidak mencatat instruksi dokter
sebagai bukti pertanggungjawaban bahwa telah melakukan tindakan asuhan
keperawatan kepada pasien yang dirawat

Beda Skripsi | 2
B. Variabel
 Variabel Independen : Pengetahuan Perawat
 Variabel Dependen : Pelaksanaan Dokumentasian

C. Kriteria Objektif
 Pengetahuan Perawat : 2 kategorik yaitu Baik dan Kurang
 Pelaksanaan Dokumentasi : 3 kategorik yaitu Baik, Cukup, Kurang Baik
Dimana kuesioner ini masing-masing terdiri dari 20 pernyataan dengan format
dikotomi dengan nilai skor seperti yang terah diuraikan, dengan kriteria
pernyataan positif berjumlah 10 nomor (1,2,3,8,9,11,14,15,17,19) dan penyataan
negatif 10 nomor (4,5,6,7,10,12,13,16,18,20) dengan total nilai atau skor apabila
total jawaban responden >30 maka pengetahuan baik sedangkan apabila total
jawaban <30 maka pengetahuan kurang baik

D. Uji Hipotesis
Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square tetapi karena nilai expected
count/frekuensi harapan >5 sebanyak 83, 3% makan uji chi – square tidak memenuhi
syarat , sehingga digunakan uji alternatifnya , yaitu kolmogorov- smirnov dengan
hasil nilai signifikan/singkat kemaknaan yang diperoleh adalah p= 1.000/0.001 berarti
p< α, dimana nilai signifikan α =0.05(5%).
Maka hasilnya adalah Ha diterima Ho ditolak ( ada hubungan pengetahuan perawat
dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan)

E. KESIMPULAN
1. Pengetahuan perawat tentang dokumentasi asuhan keperawatan di ruang St. Maria
dan bernadeth III Rumah Sakit Stella Maris sebagian besar baik
2. Pada pelaksanaan dokumentasi keperawatan oleh perawat pada unit perawatan
St Maria dan Bernadeth III rata – rata cukup baik
3. Berdasarkan hasil uji analisis kolmogorof –smirnov yang di peroleh bahwa ada
hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan
keperawatan di ruan St. Marian dan Bernadeth III RS Stella Maris Makassar

Beda Skripsi | 3
F. Saran
1. Bagi pihak RS stella maris lebih memperhatikan lagi sistem pendokumentasian di
unit – unit perawatan sesuai dengan standar dengan asuhan keperawatan atau
standar operasional yang telah disusun oleh RS
2. Bagi perawat agar dapat meningkatkan pengetahuan perawat melalui informasi
dan teknologi misalnya dengan mengembangkan dan memasukan sistim informasi
manajemen /SIM keperawatan berbasis komputer di Rs Stella Maris
3. Bagi peneliti penelitian ini sangat bermamfaat dan merupakan pengalaman yang
sangat berharga serta menambah pengetahuan dan wawasan dalam aplikasi sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan ditempat dimana peneliti bekerja

Beda Skripsi | 4

Anda mungkin juga menyukai