Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN POST TRAUMATIC STRESS DISORDER KORBAN BENCANA TANAH

LONGSOR DI DUSUN JEMBLUNG KABUPATEN BANJARNEGARA

Endiyono1, Novi Isnaini Hidayah1


1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah
Email : endiyono@ump.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang: Bencana tanah longsor merupakan bencana alam yang dapat memberikan
dampak yang negatif bagi penyintas bencana tanah longsor. Dampak yang ditimbulkan baik
berupa dampak fisik, sosial, lingkungan maupun dampak psikologis. Dampak psikologis yang
ditimbulkan setelah bencana yaitu Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang menunjukkan
beberapa gejala berupa Re-experiencing, Avoidance, Negative alteration in mood and cognition,
dan Hyperarousal.
Tujuan: Mengetahui gambaran Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada korban bencana
tanah longsor.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Teknik
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, sampel dalam
penelitian ini berjumlah 38 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat untuk
mengetahui karakteristik responden yang meliputi umur, pekerjaan, jenis kelamin, agama, suku,
Pendidikan, usia saat terjadi bencana dan gambaran gejala PTSD.
Hasil: Responden yang mengalami gejala PTSD sebanyak 30 responden (78,9%), sedangkan
responden yang tidak mengalami gejala PTSD sebanyak 8 responden (21,1%).
Kesimpulan: Sebagian besar responden mengalami PTSD.

Kata Kunci: Bencana, Post Traumatic Stress Disorder, PTSD

PENDAHULUAN banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor


Bencana adalah peristiwa atau dan erupsi gunung berapi (Pratiwi, 2010).
rangkaian peristiwa yang mengancam dan Dampak yang ditimbulkan dari tanah
mengganggu kehidupan serta penghidupan longsor adalah kerugian pada kehidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor manusia dan memburuknya derajat
alam dan/ atau faktor nonalam maupun faktor kesehatan baik dari segi fisik maupun
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya non-fisik. Bentuk kerugian yang secara
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, non-fisik seperti trauma terhadap peristiwa
kerugian harta benda, dan dampak psikologis, yang pernah dialami merupakan salah satu
(Undang-undang No.24 tahun 2007 tentang dampak psikologis yang sering ditemui
penanggulan bencana). pada masyarakat korban bencana alam
Letak geografis dan geologis wilayah adalah Post Traumatic Stress Disorder
kepulauan Indonesia berada pada daerah (PTSD).
yang mempunyai aktivitas gempa yang cukup PTSD merupakan suatu sindrom yang
tinggi. Oleh karena letak geografis dan dialami oleh seseorang yang mengalami
geologi menjadikan Indonesia sebagai kejadian traumatik. Kondisi demikian akan
wilayah yang rawan akan ancaman menimbulkan dampak psikologis berupa
bermacam-macam bencana alam seperti gangguan perilaku mulai dari cemas yang

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 3, DESEMBER 2018 | Halaman 127
Endiyono, N I Hidayah │ Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor
di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara

berlebihan, mudah tersinggung, tidak bisa resonden, teknik sampel dalam penelitian ini
tidur, tegang, dan berbagai reaksi lainnya. adalah total sampling.
Gangguan stress pasca trauma (PTSD) Instrument pengambilan data
kemungkinan berlangsung berbulan-bulan, menggunakan kuesioner Post Traumatic
bertahun-tahun atau sampai beberapa Stress Disorder (PTSD) yang diadopsi dari
dekade dan mungkin baru muncul Gulo, 2015 yang telah memodifikasi
setelah beberapa bulan atau tahun setelah kuesioner dari kuisioner Post Traumatic
adanya pemaparan terhadap peristiwa Stress Disorder (PTSD) screening (PCL) yang
traumatic (Durand & Barlow, 2006). bersumber dari National Center for PTSD
Bencana tanah longsor yang melanda (NCPTSD) yang terdiri dari 17 item
Dusun Jemblung, Desa Sampang, pernyataan. Data yang diperoleh dianalisis
Kecamatan Karangkobar, Kabupaten menggunakan analisis deskriptif sederhana.
Banjarnegara pada Hari Jumat, 12 Desember
2014 menimbun sekitar 35 rumah, HASIL
mengakibatkan kerugian harta benda dan Sebagian besar jenis kelamin
korban jiwa. Setelah dilakukan studi responden adalah perempuan sebanyak 23
pendahuluan pada tanggal 22 desember 2017 responden (60,5%), mayoritas responden
terkait data korban bencana tanah longsor berusia 26-45 tahun sebanyak 16 responden
menurut Badan Penanggulangan Bencana (42,1%). Seluruh responden dalam penelitian
Daerah Kabupaten Banjarnegara (BPBD) ini beragama islam (100%), mayoritas
menyebutkan bahwa jumlah korban bencana pendidikan responden adalah sekolah dasar
tanah longsor yang mengalami trauma fisik (SD) sebanyak 26 responden (68,4).
atau tidak berjumlah 117 jiwa, korban Sebagian besar pekerjaan responden adalah
meninggal dunia berjumlah 125 jiwa, dan 20 sebagai petani dan buruh (lain-lain) sebanyak
korban tidak ditemukan (BPBD, 2017). Hal ini 13 responden (34,2%), dan semua responden
tentu saja menimbulkan dampak psikologis bersuku jawa (100%) (Tabel 1). Hasil
yang tidak ringan bagi warga di daerah penelitian menunjukkan bahwa responden
bencana. yang mengalami gejala PTSD sebanyak 30
responden (78,9%), sedangkan responden
METODE yang tidak mengalami gejala PTSD sebanyak
Penelitian ini merupakan penelitian 8 responden (21,1%) (Tabel 2).
deskriptif menggunakan pendekatan survey.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
warga yang berusia diatas 12 tahun dan
berada saat dilakukan penelitian di tempat
relokasi korban bencana tanah longsor Dusun
Jemblung Kabupaten Banjarnegara,
penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 38

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 3, DESEMBER 2018 | Halaman 128
Endiyono, N I Hidayah │ Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor
di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara

Tabel 1. Karakteristik Responden (n=38)


Karakteristik Frekuensi Persentase
Usia (Tahun)
12-25 10 26.3%
26-45 16 42.1%
46-65 12 31.6%
Jenis kelamin
Laki-laki 15 39.5%
Perempuan 23 60.5%
Agama
Islam 38 100%
Pendidikan
SD 26 68.4%
SMP 9 23.7%
SMA/SMK 2 5.3 %
Lain-lain 1 2.6 %
Pekerjaan
Pelajar 6 15.8%
Wiraswasta 12 31.6%
Tidak bekerja 7 18.4%
Lain-lain 13 34.2%

Tabel 2. Gambaran Gejala PTSD Korban Bnecana Tanah Longsor di Dusun Jemblung
Kabupaten Banjarnegara (n=38).
Gambaran Gejala PTSD Frekuensi Persentase
PTSD 30 78.9%
Tidak PTSD 8 21.1%

PEMBAHASAN dengan yang dikemukakan oleh American


Hasil dari penelitian yang telah Psychiatric Association (APA) dan Sadock &
dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak Sadock (2007) bahwa gejala PTSD dapat
78,9% responden mengalami tanda gejala muncul pada 6 bulan pertama setelah
PTSD. Salah satunya adalah penelitian Ai peristiwa trauma dan dapat juga bersifat delay
(2003) tentang pengaruh koping religiusitas yaitu muncul bertahun-tahun setelah peristiwa
pada sikap positif para pengungsi muslim trauma.
dewasa di Bosnia dan Cosovo menunjukkan Menurut APA (2000), individu memiliki
pula bahwa optimis para pengungsi dalam gejala kecemasan yang persisten atau
memandang situasi yang menekan, ternyata meningkat yang tidak ada sebelum trauma.
secara positif berhubungan dengan koping Gejala Re-experiencing ini dapat seperti
religius yang positif. Peneliti mendukung hasil penderita seakan-akan mengalami kembali
penelitian tersebut karena dari hasil penelitian peristiwa traumatic tersebut, individu
yang telah peneliti lakukan bahwa responden seringkali teringat pada kejadian tersebut dan
dapat tetap survive dalam melanjutkan mengalami mimpi buruk tentang hal itu.
kehidupannya pasca bencana tanah longsor. Fernandez, 2006 menjelaskan hanya
Pada penelitian ini ditemukan sebagian kecil dari otak yang menampung
sebanyak 78,9% responden yang memenuhi pembicaraan serta pemahaman kata,
kriteria diagnostic PTSD. Hal ini sesuai sedangkan sebagian lain dari otak justru lebih

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 3, DESEMBER 2018 | Halaman 129
Endiyono, N I Hidayah │ Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor
di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara

banyak merespon gejala panik, flashback, yang diulang), dan upaya untuk menghindari
respon terkejut perasaan kaku di leher dan ingatan dan emosi negative. Oleh karena itu
tenggorokan. Peristiwa traumatis mengirim seseorang yang mengalami PTSD akan
sinyal pada amygdala (bagian otak yang menghindari stimuli yang mengingatkan
berperan dalam melakukan pengolahan dan tentang pengalaman trauma yang pernah
ingatan terhadap reaksi emosi) yang direspon dialami.
dengan persepsi adanya ancaman. Gejala dapat bemanifestasi sebagai
Pengaktifan amygdala meningkatkan kesulitan untuk memulai tidur atau
ingatan yang dimediasi oleh Hippocampus. mempertahankannya akibat mimpi buruk
Peningkatan yang ekstrim mengganggu berulang mengenai peristiwa traumatic,
fungsi hippocampal (bagian otak yang hypervigilance atau sikap waspada
menyimpan ingatan). Peningkatan yang berlebihan. Individu yang telah mengalami
berlebihan di amygda dalam menyebabkan trauma akan bersikap waspada terhadap
respon emosional dan impresi sensorik yang memori yang mengganggu. Mereka juga
terjadi karena berdasarkan penggalan cenderung berhati-hati untuk memastikan
informasi, daripada persepsi yang utuh pada bahwa cedera lebih lanjut tidak terjadi.
objek. Dalam penelitian ini responden yang
Ingatan dari peristiwa traumatis ini mengaami gejala hyperarousal yaitu
kemudian disimpan namun tidak sebanyak 84,2% jumlah yang paling rendah
diintegrasikan ke dalam ingatan semantic. disbanding gejala negative alteration in mood
Oleh sebab itu, informasi disimpan pada and cognition, Re-experiencing, dan
bentuk keadaan yang spesifik serta tidak avoidance. Hal ini dimungkinkan karena
dapat sepenuhnya diproses dan trauma sudah berlangsung cukup lama
diintegrasikan. Peningkatan tersebut sehingga individu sudah beraktivitas seperti
menyebabkan terganggunya integrase biasa.
pemrosesan informasi. Ini merupakan Gejala-gejala PTSD bisa hilang timbul
penyebab mengapa seseorang yang sepanjang hidup penderita, sehingga dapat
terdiagnosis PTSD. mengganggu fungsi kerja dan keefektifan
Menurut teori yang dikemukakan oleh hidup. Hasil penelitia yang dilakukan oleh
(Foa, 2000) tentang pengolahan trauma Giacco, dkk (2013) menyatakan bahwa
kognitif sangat sulit dilakukan oleh orang yang gangguan PTSD berkaitan erat dengan
mengalami PTSD, hal ini dikarenakan dalam penurunan kualitas hidup seseorang. Analisis
mengaktifkan struktur ketakutan berati hasil penelitian terhadap pengaruh ketiga
mengaktifkan unsur respon, sehingga ketika kelompok gejala PTSD terhadap perubahan
individu merasakan emosi yang luar biasa kualitas hidup menunjukkan adanya pengaruh
seseorang kemudian mencoba untuk berhenti yang signifikan antara perubahan gejala
berpikir tentang kejadian masa lalu. Kemudian hyperarousal dengan perubahan kualitas
berkembang antara upaya untuk hidup.
mengasimilasi (yang mengarah ke pengalan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 3, DESEMBER 2018 | Halaman 130
Endiyono, N I Hidayah │ Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor
di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara

Responden yang terdiagnosis PTSD di American Psychiantric Association


Press.
Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegra
Departemen Kesehatan RI. (2009). Kategori
mengalami gejala terbanyak berupa Negative Usia. Dalam
http://kategori-umurmenurut-Depkes.ht
alteration in mood and cognition,
ml. Diakses pukul 23.11 wib tanggal 3
Re-experiencing, dan Avoidance. Ada april 2018
Durand, V.M., Barlow, D.H., (2006). Intisari
beberapa faktor yang menjadi penyebab
Psikologi Abnormal. Edisi IV.
mengapa gejala ini masih saja dialami seperti Yogyakarta: Pustaka Pelajar pp.
295-297
lingkungan yang baru, harus memulai
Foa E.B., Keane T.M., Friedman M.J. (2000).
kehidupan dari nol karena harta benda yang Effective treatments for PTSD: practice
guidelines from Internetional Society for
hilang, serta tempat relokasi yang berada
Traumatic Stress Studies. New York:
tidak jauh dari lokasi kejadian longsor Guilford Press
Fernandez. (2006). Posttraumatic Stress
sehingga terus terpapar oleh stimulasi, hal ini
Disorder: Clinical Features,
menyebabkan bertambahnya beban Pathophysiology, and Treatment. The
American Journal of Medicine (2006)
psikologis yang dialami responden.
119, 383-390.
Giacco D, Matanov A, Priebe S (2013)
Symptoms and Subjective Quality of Life
KESIMPULAN DAN SARAN
in Post-Traumatic Stress Disorder: A
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Longitudinal Study. PLoS ONE 8(4):
e60991.
sebagaian besar responden di Desa Rata
https://doi.org/10.1371/journal.pone.006
Suren Dusun Ngambal Kabupaten 0991
Hawari, D. (2006). Manajemen Stress &
Banjarnegara mengalami PTSD. Perlu upaya
Depresi, FK UI, Jakarta.
peningkatan kesehatan psikologis khususnya National Institute of Mental Health. (2010).
Depression and College Students.
pada responden yang mengalami PTSD
NIMH:1-8. diakses pada 23.11 wib
berupa terapi psikologis sehingga mengurangi tanggal 3 april 2018
Pratiwi, C. A., Karini, S. M., & Agustin, R. W.
gejala PTSD pada masyarakat yang
(2012). Perbedaan Tingkat
terdampak bencana. Post-Traumatic Stress Disorder Ditinjau
Dari Bentuk Dukungan Emosi pada
Penyintas Erupsi Merapi Usia Remaja
DAFTAR PUSTAKA
dan Dewasa Di Sleman, Yogyakarta.
Ai, A. L. (2003). The Effect of Wacana, 4(8).
Religious‐ Spiritual Coping on Positive Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia
Attitude of Adult Muslim Refugees from Alcott. (2007).Anxiety Disorder in :
Kosovo and Bosnia. International Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry
Journal for Psychology of Religion,13. : Behavioral Sciences / Clinical
Anonim. (2007). Undang undang No 24 tahun Psychiatry, 10th Edition.New York:
2007 tentang Penanggulangan Lippincott Williams & Wilkin. Hal 580IV
Bencana. Text Revision). Washington, DC:
Anam, A. K., Martiningsih, W., & Ilus, I. (2016). American Psychiantric Association Press
Post-Traumatic Stress Dissorder of Zhang, Z., Wang, W., Shi, Z., Wang, L., &
Kelud Mountain's Survivor Based on Zhang, J. (2012). Mental health
Impact of Event Scale–Revised (IES-R) problems among the survivors in the
in Kali Bladak Nglegok District Blitar hard-hit areas of the yushu earthquake.
Regency. Jurnal Ners dan PLoS One,
Kebidanan, 3(1), 46-52. 7(10)doi:http://dx.doi.org/10.1371/journa
APA. (2000). DSM V-TR (Diagnostic and l.pone.0046449.
Statistical Manual of Mental Disorders IV
Text Revision). Washington, DC:

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 3, DESEMBER 2018 | Halaman 131

Anda mungkin juga menyukai