Anda di halaman 1dari 8

POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) AMONG LANDSLIDE

SURVIVORS: A DESCRIPTIVE STUDY

Disusun Oleh:
Indah Suryani (2310206039)
Aulia Nurmaida Zuhra (2310206091)
Tri Azizul Nurul Haq (2310206085)
Karunia Ningrum (2310206066)
Identitas Jurnal

Judul : POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) AMONG LANDSLIDE


SURVIVORS: A DESCRIPTIVE STUDY
Volume : vol.5, no 1
Halaman : 28-36
Tahun terbit : Maret 2023
Laman Jurnal : https://e-journal.unair.ac.id/PNJ
http://dx.doi.org/ 10.20473/pnj.v4i3.43718
Penulis : Hanif Eka Cahyani , Sri Warsini , Carla Raymondalexas Machira
Abstrak

Salah satu akibat dari bencana, dapat mengakibatkan berkembangnya gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat gangguan stres pasca trauma (PTSD) dan faktor prediktornya pada penyintas
bencana tanah longsor di masyarakat Desa Donorati, Purworejo, Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. penelitian deskriptif dengan desain cross-
sectional pendekatan kuantitatif
Analisis multivariat mengungkapkan faktor-faktor yang berhubungan dengan PTSD pasca bencana tanah longsor seperti gender dan
tingkat keparahan dampak bencana.
Layanan dukungan kesehatan mental dan psikososial perlu dikembangkan untuk membantu mengurangi dampak bencana dan
membantu para penyintas untuk menghadapi dampak bencana dengan lebih baik.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko PTSD yang diklasifikasikan menjadi faktor pra trauma, faktor peri trauma dan faktor pasca
trauma.
Bencana alam yang terjadi di Indonesia bermacam-macam jenis kejadiannya, Namun beberapa penelitian mengenai dampak
psikologis yang dirasakan oleh penyintas bencana tanah longsor di Indonesia telah dilakukan.
Penelitian tersebut hanya mengetahui prevalensi PTSD tetapi tidak mengetahui faktor prediktor PTSD.
Layanan dukungan kesehatan mental dan psikososial perlu dikembangkan untuk membantu mengurangi
dampak bencana dan membantu para penyintas agar dapat bertahan dengan lebih baik dengan hasil dari peristiwa.
Pendahuluan

National Institute of Mental Health menyatakan bahwa PTSD merupakan kelainan yang berkembang pada beberapa orang yang
pernah mengalami peristiwa mengejutkan, menakutkan, dan berbahaya.
PTSD dapat terjadi pada siapa saja di belahan dunia manapun setelah berbagai bencana alam seperti gemoa bumi, banjir, tsunami,
atau situasi traumatis lainnya seperti pelecehan seksual, kecelakaan, serangan teroris, dan perang.
Mereka yang beresiko tinggi terkena PTSD pascabencana adalah perempuan, orang yang terluka
atau mereka yang menyaksikan cedera atau kematian orang lain, penyintas yang kehilangan anggota keluarganya, orang lanjut usia
atau parubaya, masyarakat berpendapatan rendah, dan pengangguran. korban bencana,berpendidikan rendah, dan mereka
yang rumah serta asetnya hancur (Chan et al., 2012; SAMHSA Disaster Technical Assistance Center, 2015;
Warsini et al., 2014)
Penelitian tentang dampak kesehatan mental akibat bencana tanah longsor masih terbatas. Beberapa penelitian sebelumnya hanya
mengetahui prevalensi PTSD namun tidak mengetahui factor predictor PTSD.
Hasil dan Pembahasan

1. Usia tidak berpengaruh pada PTSD


2. PTSD tidak dipengaruhi oleh pekerjaan
3. Keluarga yang terluka bukan merupakan factor predictor PTSD
4. Responden dengan jenis kelamin perempuan lebih rentan terhadap resiko PTSD disbanding laki-laki.
5. Tingkat keparahan bencana mempengaruhi PTSD
6. Sebagian responden tidak terpengaruh oleh gejala PTSD (73%)
Evidence Based Practice

1. Kemungkinan kejadian PTSD pada responden sebesar 27%


2. Variabel yang terbukti mempengaruhi PTSD adalah jenis kelamin dan tingkat keparahan bencana
3. Meningkatkan program penyuluhan:
a. penyuluhan terkait kesehatan mental
b. upaya mengurangi serta penyembuhan gangguan pasca trauma
c. penyuluhan terkait kesehatan jiwa
d. skrining ulang pada korban bencana yang masuk dalam kategori kemungkinan terdiagnosis PTSD
Kesimpulan dan Saran

1. Kemungkinan kejadian PTSD pada responden sebesar 27%


2. Variabel yang terbukti mempengaruhi PTSD adalah jenis kelamin dan tingkat keparahan bencana
3. Meningkatkan program penyuluhan:
a. penyuluhan terkait kesehatan mental
b. upaya mengurangi serta penyembuhan gangguan pasca trauma
c. penyuluhan terkait kesehatan jiwa
d. skrining ulang pada korban bencana yang masuk dalam kategori kemungkinan terdiagnosis PTSD

Anda mungkin juga menyukai