Anda di halaman 1dari 33

Ismiyati, .S.Si, M.

Sc,Apt

FARMAKOLOGI 1
PROGRAM STUDI D3 FARMASI

Farmakologi 1 1
• Vitamin: adalah senyawa organik yang dalam
jumlah kecil penting bagi kehidupan dan aktif
Pengertian secara fisiologi.

• Dibentuk oleh tubuh: vitamin B2,B5,


biotin,vitamin K, vitamin D, dibentuk dengan
bantuan faktor luar.
Sumber • Dari luar tubuh: berupa provitamin dan vitamin
vitamin: itu sendiri

• Kandungan vitamin dalam makanan


dapat dipengaruhi oleh: cara produksi,
Stabilitas penyimpanan, dan penyiapan.
vitamin

Farmakologi 1 2
Apabila jumlah dan jenis makanan yang di
makan seimbang, maka kekurangan vitamin
sangat jarang terjadi.Pemberian vitamin
hanya dibutuhkan jika keseimbangan vitamin
negatif

Kebutuhan manusia terhadap vitamin & juga


mineral relatif berbeda. Dipengaruhi jenis
kelamin, usia, kondisi tubuh sehat atau sakit,
aktivitas, kondisi emosional, dll.

Farmakologi 1 3
Suplai tak mencukupi disebabkan
1. Jumlah, dan/atau jenisnya kurang(termasuk
penyajian)
2. Malabsorpsi,misalnya pada penderita gastritis
3. Diare termasuk diare berlemak
4. Kebiasaan tidak baik misal:merokok, alkohol
5. Peningkatan kebutuhan pada bayi, ibu hamil,
ibu menyusui, penyakit infeksi
Pasca operasi, stress, geriatri

Farmakologi 1 4
6. Kurangnya absorpsi (termasuk interaksi
dg obat)
7. Kurang faktor intrinsik,misalnya vitamin
B12
8. Terapi antibiotik spektrum luas yang
lama
9. Interaksi obat misalnya dengan INH,
tetrasiklin

Pada kondisi diatas diperlukan suplemen


vitamin.
Farmakologi 1 5
PENGGOLONGAN VITAMIN
BERDASAR KELARUTAN
DALAM AIR

1. Vitamin dan 2. Vitamin


larut tidak larut
dalam air dalam air

Farmakologi 1 6
• Semua vitaminB:
Vitamin B1,B2,B3,B5,B6,B11,B12
larut air • Biotin, cholin, inositol, PABA
• FLAVONOID
meliputi : • Vitamin C

• Mudah diabsorpsi usus


Sifat vitamin • Mudah diekskresi lewat urin dan
larut dalam tinja
• Bahaya akumulasi ringan
air: • Defisiensi tampak setelah ±4 bulan

• Flavonoid misalnya rutin, hesperidin dan turunan-


turunannya memiliki efek menguatkan kapiler
darah.(disebut:vitamin P)
• PABA adalah zat pertumbuhan bakteri, merupakan
prekursor asam folat

Farmakologi 1 7
 Termasuk vitamin A, D, E, K
 Diabsorpsi bersama lemak dalam bentuk
lipoprotein, dan masuk dalam sistem limfe.
 Ekskresi lambat sehingga memungkinkan
terjadinya akumulasi.
 Akumulasi dapat menimbulkan gangguan
kesehatan.
 Ditimbun pada hati dan jaringan lemak.

Farmakologi 1 8
Farmakologi 1 9
 Sumber : kulit luar padi, gandum, organ:
hati,ginjal, otak

 Fungsi :
koenzim pada metabolisme karbohidrat
dalam reaksi karboksilasi. Bentuk aktif
fisiologis adalah tiaminpirofofat.

Farmakologi 1 10
 Gangguan fungsi saraf perifer
 Gangguan perombakan glukosa
 Anoreksia, obstipasi, kesemutan, kejang otot.

Bila kondisi buruk berlanjut dapat berakibat beri-beri dengan


polineuritis. Dilatasi kuat pada arteri, udema, dan
myocardiopati(dilatasi ventrikel kanan). Keadaan lebih buruk
mengakibatkan otak hilang ingatan, dementia.

 Terapi dengan tiamin diperlukan pada penderita


defisiensi, neuralgia dengan cara diberikan kombinasi
B6 dan B12 dosis tinggi(vitamin neurotropik)
 Kebutuhan: bayi 30mcg/kg BB, dewasa 1-1,5mg.
 Dosis terapi 3x 5-10mg, profilaksis 2-5mg perhari
Farmakologi 1 11
VITAMIN B2 = RIBOFLAVIN = LAKTOFLAVIN

 Sumber : makanan berupa susu, daging organ,


telur, sayuran, ragi.

 Fungsi : koenzim dalam flavoprotein, enzim


yang esensial pada metabolisme asam-asam
amino.

 Kebutuhan : bayi 60mcg dewasa 1,5mg.


Hamil dan laktasi 1,8mg/hari

 Dosis : defisiensi 5-10mg/hari. Kebutuhan


sebanding dengan jumlah kalori. Dosis
profilaksis 2mg.

Farmakologi 1 12
 Defisiensijarang terjadi. Defisiensi
berakibat sakit leher, stomatitis, radang
ujung bibir(cheilosis), radang
lidah(glossitis)

 Interaksi
: dengan klorpromasin,
antidepresan trisiklik mengganggu
penyerapan vitamin B2.

Farmakologi 1 13
 Sumber : daging, ikan, gandum, asam nikotinat
dalam kopi(niasin = vitamin B7). Asam nikotinat
dimetabilisme di hepar menjadi niasinamid dan
NAD(Niasin-Adenin dinukleotida). Nikotinamid
dapat disinteis dari triptofan.

 Defisiensidapat berupa dermatitis, dementia,


diare, kelainan kelakuan.

Farmakologi 1 14
 Fungsi : sebagai koenzim dalam reaksi
metabolisme karbohidrat dan asam amino.
 Kebutuhan: dewasa 15mg( dari 60-70g
protein), bayi 4mg-Ca.
 Dosis penggunaan: untuk terapi pellagra
50-300mg oral, untuk profilaksis 15-30mg.
 Niasin memiliki efek samping yang tidak
nyaman (vasodilatasi pembuluh darah)

Farmakologi 1 15
Farmakologi 1 16
 Sumber : terdapat pada semua jaringan,
dan segala bahan makanan. Diproduksi oleh
sintesis flora usus. Bentuk d-isomer lebih
aktif biologis.
 Fungsi : KoenzimA berperan dalam proses
metabolisme karbohidrat dan lemak,
steroid.
 Hampir tidak ada gejala defisiensi.
Kebutuhan dewasa 5-10mg, anak & dewasa
muda lebih banyak. Dosis 5-10mg/hari

Farmakologi 1 17
 Dexpantenol = d-pantotenol adalah bentuk
alkohol dari pentotenol. Berguna dalam
mempercepat penyembuhan jaringan kulit.

 Dosis
oral 5-10mg; salep 2-5%. Merk
dagang: bepanthen®, momilen®

Farmakologi 1 18
 Bentuk senyawa vitamin B6 berupa
piridoxol(bentuk alkohol)
piridoxal(bentuk aldehid)
piridoxamin(bentuk amin)

dalam hepar ketiganya diubah menjadi


piridoksalfosfat yang merupakan koenzim
metabolisme protein.

 piridoxol
bersifat stabil terhadap panas,
asam, basa, dan biasa digunakan dalam
farmasi.
Farmakologi 1 19
 Sumber : ragi, padi-padian, sayuran hijau,
hati, ginjal, otak, kuning telur, susu,

 Berikut ini adalah contoh peran vitamin B6 :

Triptofan
piridoksalfosfat

oxtriptan
piridoksalfosf
at

serotonin

Farmakologi 1 20
 Gejala defisiensi B6 jarang terjadi. Defisiensi
dapat berupa neuritis, kejang MIRIP epilepsi.
 Anemia hipokromik,dermatitis seboroid.
 Interaksi : pemakaian jangka panjang
isoniazid(INH), sikloserin, hidralazin,
penisilamin, mengakibatkan defisiensi B6 karena
gugus NH2 dari senyawa OBAT tersebut bereaksi
dengan gugus aldehid piridoxal, sehingga fungsi
vitamin B6 hilang.

Farmakologi 1 21
Penggunaan:
 Terapi terhadap kerusakan akibat radiasi
 Neuritis setelah terapi INH
 Terapi premenstrual syndroma; autis
 Hiperkinesia, schizofrenia, udema
 Perkembangan otot.
 Megadose 100-300mg digunakan untuk mengatasi
emesis grafidarum, kinetosis.

Dosis 2-6 g/hari menunjukkan efek samping


neurotoksis berupa ataksia, jalan limbung, kaki
tangan hilang rasa.
 Kebutuhan bayi 0,3mg, dewasa 2mg, hamil 2,5mg

Farmakologi 1 22
 Sumber : ragi, hati, ginjal, kuning telur
 Fungsi : koenzim reaksi transkarboksilasi pada
metabolisme protein, karbohidrat, lemak.
 Defisiensi jarang terjadi, jik ASI mengandung
sedikit biotin terjadi seborhoieic dermatitis.

 Kebutuhan : 0,1 – 0,2 mg


 Dosis : 5 – 10mg/hari per oral. Profilaksis
0,15mg/hari

Farmakologi 1 23
 Interaksi
biotin : dengan putih telur mentah
yang mengandung avidin. Avidin berikan
dengan biotin secara reversibel, akibatnya
dapat mengakibatkan defisiensi biotin
dengan gejala berupa rambut rontok, otot
lemah.

Farmakologi 1 24
Fungsi : pada
 Pembentukan DNA, RNA, dan pembelahan sel
 Anemia megaloblaster
 Kelainan saluran cerna(malbsorbsi)
 Degenerasi otak dan saraf perifer(depresi,
dementia)

Sumber : sumber hewani;daging, hati, telur, susu.


 Kebutuhan 2 – 5 mcg.

Farmakologi 1 25
Farmakokinetik :
 B12 dilepas dari kompleks oleh HCl kemudian
berikatan dengan glycoprotein yang
merupakan faktor intrinsik, selanjutnya
diserap, diangkut; dan ditimbun dihati.
 Proses selanjutnya dibawa oleh darah sampai
ke usus dan diserap kembali. Proses
enterohepatik tersebut membutuhkan t1/2
yang panjang, yaitu 12 bulan.

Farmakologi 1 26
 Sumber: sayuran, hati, ragi, kacang, kelapa, ikan.
 Fungsi :
1. sintesis DNA,RNA,
(setelah asam folat direduksi menjadi tetrahidrofolic
acid.)
2. Anti Anemia megaloblaster
3. Terapi pendamping pd pemberian : pirimetamin,
metotreksat, nitrfurantoin,obat anti epilepsi(fenitoin,
fenobarbital,pirimidon)

Farmakologi 1 27
 Dosis:
oral 1 x 5mg selama 4 bulan
profilaksis 100mcg/hari
hamil 300 mcg/hari
Pada anemia perniciosa: dapat memperburuk
gejala neurologi

Farmakologi 1 28
 Sumber alami: buah segar; tomat, pepaya,
jeruk, (kentang), Kortex adrenal, 0tak
 Vitamin C disintesis oleh hampir semua
tumbuhan dan hewan kecuali: manusia, kera,
marmot, karena tidak memiliki enzim L-
glukonolakton oksidase.
 Defisiensi vitamin C:SKORBUT dengan gejala
berupa kelelahan abnormal, otot lemah, gusi
berdarah, gigi goyah, dan mudah tanggal.
Mudah infeksi.
 Dosis profilaksis 50 – 100mg/hari. Defisiensi
300 – 500mg /hari. Bayi 100mg/hari.

Farmakologi 1 29
Fungsi :
 Penutupan kapiler darah
 Mengaktifkan trombin
 Reaksi hidoksilasi dalam tubuh yang
merubah dopamin menjadi noradrenalin.
Merubah prolin menjadi hidroksiprolin
menjadi kolagen
 Antilipemik
 Stimulasi penyembuhan luka dan borok
 Profiklaksis kanker: sebagai antioksidan

Farmakologi 1 30
Farmakologi 1 31
 Diare
 Batu ginjal oksalat dan urat (dapat
diperburuk dg interaksi dg obat)
 Rebound scorbut: perombakan distimulasi
oleh dosis tinggi; hal ini terjadi bila
pemberian megadose dihentikan mendadak.
 Stabilitas ;
bentuk kristal lebih stabil oleh O2/udara.
bentuk larutan lebih mudah teroksidasi
menjadi asam oksalat, oksidasi dikatalisis
oleh basa, logam berat(Cu)
Farmakologi 1 32
Farmakologi 1 33

Anda mungkin juga menyukai