Anda di halaman 1dari 2

Korektor 1 Korektor 2

PRAKTIKUM HEMOSTASIS
TEKANAN DARAH
Probandus :
Perempuan/32 tahun

I. Tujuan :
Untuk mengetahui tekanan darah seseorang dalam mmHg

II. Prinsip :
Pembendungan darah vena dengan tekanan tinggi ± 200 mmHg dimana pembuluh
darah vena dibuka secara perlahan-lahan

III. Alat dan bahan :


 Spignomanometer
 Stetoskop
 Masker
 Handscoon

IV. Cara kerja :


1. Pasang spignomanometer pada lengan atas dan pompa sampai tekanan 200
mmHg
2. Lepaskan secara perlahan-lahan
3. Jika sudah mendengar denyut nadi pertama nyatakan sebagai systole, sampai
terdengar denyut nadi yang terakhir dinyatakan sebagai diastole
4. Lepaskan ikatan spignomanometer, kemudian catat hasilnya

V. Harga normal :
Laki-laki : 120/80 mmHg
Perempuan : 110/70

VI. Hasil :
Systole : 120, diastole : 70
120/70 mmHg
VII. Kesimpulan :
Pada pemeriksaan tekanan darah pada probandus perempuan dengan umur 32
tahun didapatkan hasil yaitu dengan tekanan systole 120 dan tekanan diastole 70
atau 120/70 mmHg adalah normal

VIII. Pembahasan :
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah tewrhadap dinding
pembuluh, tekanan darah bergantung pada volume darah dan compliance atau daya
regang dinding pembuluh darah. Besarnya tekanan darah dihentikan oleh darah
jantung dan tahanan pembuluh darah tepi terhadap aliran darah yang mengalir.
Tekanan darah dinyatakan dengan 2 besaran tekanan darah yaitu tekanan systolik
dan diastolik dalam satuan mmHg. Tekanan maksimal yang ditimbulkan pada arteri
sewaktu darah disemprotkan ke dalam pembuluh selama periode systol dengan
rerata adalah 120 mmHg. Tekanan minimal ketika darah mengalir keluar menuju ke
pembuluh yang lebih kecil di hilir selama periode distol dengan rerata 80 mmhg.
(Marhendra, 2016)
Brisk walking exercise merupakan salah satu jenis latihan yang
direkomendasikan American Heart Association (AHA) dan American College of Sport
Medicine dengan frekuensi 3-5 kali dalam seminggu selama 30 menit. Latihan ini
sangat bermanfaat untuk menurunkan mortalitas penderita gangguan
kardiovaskuler termasuk hipertensi. Latihan yang tidak tepat, di sisi lain terlalu kuat
dan berlebihan malah dapat meningkatkan risiko penurunan kemampuan curah
jantung pada pasien hipertensi (Kokkinos, 2008). Pengaruh dari brisk walking
terhadap tekanan darah setelah brisk walking exercise secara signifikan. Penurunan
tekanan darah pada kelompok intervensi mungkin tidak hanya disebabkan oleh
pengaruh brisk walking exercise saja akan tetapi diet rendah garam yang diberikan
pada pasien hipertensi dan obat-obat antihipertensi juga turut berperan serta dalam
menurunkan tekanan darah. Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit
darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas
ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut WHO (Word Health
Organization), batas tekanan darah yang dianggap normal adalah kurang dari 130/85
mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi
(batas tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun). (Adib, 2009)

Daftar pustaka :
 Marhendra, Yudha A dkk, 2016.Pengaruh letak Tensimeter Terhadap Hasil
Pengukuran Darah. Jurnal kedokteran Diponegoro.Vol 5(4) : 1930-1936
 Sukarmin,dkk.2013.PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
MELALUI BRISK WALKING EXERCISE.Jurnal keperawatan Indonesia.Vol 16(1) 33-39
 Adib, M.2009.Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan
Stroke.Dianloka Pustaka, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai