Tentang
“Menjelaskan Konsep Dasar Kewarganegaraan, Sejarah Kewarganegaraan dan Sistem
Kewarganegaraan”
Oleh:
RINI ANJELY
(18129034)
Dosen Pembimbing:
Dra.Reinita,M.Pd
B. Sejarah kewarganegaraan
C. Sistem Kewarganegaraan
1. Dari Sisi Kelahiran
Pada umumnya, penentuan kewarganegaraan berdasarkan pada
kelahiran seseorang (sebagaimana disebut di atas) dikenal dengan 2 asas
kewarganegaraan, yaitu ius soli dan ius sanguinis. Kedua istilah tersebut
berasal dari bahasa latin. Ius berati hukum, dalil atau pedoman, soli berasal
dari kata solum yang berarti negeri, tanah, atau daerah. Sanguinis berasal dari
kta sanguis yang berati darah. Dengan demikian, ius soli berarti pedoman
kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah kelahiran, sedangkan
ius sanguinis adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan daerah atau
keturunan.
Sebagai contoh, jika sebuah Negara menganut asas ius soli, maka
seseorang yang dilahirkan di Negara tersebut, mendapatkan hak sebagai warga
negara tersebut, tidak melihat orang tersebut keturunan dari mana. Begitu pula
dengan asas ius sanguinis, maka seseorang yang lahir dari orangtua yang
memiliki kewarganegaraan misalnya Indonesia, maka anak tersebut berhak
mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yakni kewarganegaraan
Indonesia.
Daftar Rujukan
Salim, Arskal dan A. Ubaidillah. 2000. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan
Masyarakat Madani. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press.
Zarrow, Peter. 1997. Fogel, Joshua A.; Zarrow, Peter G., ed., Imagining the People:
Chinese Intellectuals and the Concept of Citizenship, 1890–1920, Armonk,
NY: M.E. Sharpe, hlm. 3, ISBN 0-7656-0098-6