Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan
mahasiswa kepanitraan klinik di RSGM UNPRI yang berjumlah 100
mengenai infeksi silang dan tindakan pencegahan infeksi silang.
1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini dilakukan di RSGM UNPRI.

1.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 November sampai de2021.

1.3 Populasi dan Sampel


1.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini seluruh mahasiswa kepanitraan klinik RSGM
FKG UNPRI yaitu sebanyak 100 orang.

1.3.2 Sampel
Besar sampel pada penelitian ini diperoleh dengan rumus Slovin :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan :

𝑛 = Besar sempel N =

Besar populasi e = Nilai

kritis

5
6

100
𝑛=
1 + 100 (0,05) 2

100
Maka jumlah sempel pada penelitian 𝑛=
ini adalah 1 + 100 x 0,005

100
𝑛=
1 + 2,5

100
𝑛= 𝑛 = 80
1,25

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan besar sampel minimal adalah 79,5


orang. Untuk menghindari kemungkinan error, maka jumlah sampel minimal
ditambah 10% sehingga menjadi 87,45 orang, kemudian besar sampel dikali dua
menjadi 175 orang. Besar sampel yang diperoleh dibagi tujuh klinik (bedah mulut,
periodonsia, konservasi, penyakit mulut, prostodonsia, pedodonsia dan
ortodonsia). Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini dengan metode simple
random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa
meperhatikan strata yang ada didalam populasi
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

Variable Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner Setiap jawaban Ordinal
respponden terhadap yang benar
pencegahan infeksi diberikan skor 1
silang : dan jawaban yang
1. Pengertian infeksi saah diberi skor 0,
silang. dengan nilai
2. Jalur penyebaran mimal 0 dan nilai
infeksi silang. maksimal 12.
3. Pengertian
standard
precauntion.

4. perlindungan diri Kategori


(Teknik mencuci penngetahuan:
tangan, penggunaan 1. Baik : ≥76%-
masker, cara 100%
memakai 2. Cukup : 56%-
melepaskan sarung 75%
tangan, imunisasi ) 3. Kurang :
5. Sterilisasi <55%.
instrument
6. Penggunaan alat
sekali pakai.
7. manajemen
limbah medis.
8. Evaluasi pasien.
Tindakan Tindakan responden Kuesioner Setiap jawaban Ordinal
terhadap pencehan “ya” diberi skor 1
infeksi silang: dan jawaban
1. Perlindungan diri “tidak” diberi skor
(mencuci tangan, 0. Dengan nilai
penggunaan masker, minimal 0 dan
penggunaan sarung nilai maksimal 12.
tangan, imunisasi).
2. Sterilisasi Kategori tindakan
instrument :
3. Penggunaan alat 1. Baik : ≥ 76%-
sekali pakai. 100%
4. Pembuangan limbah 2. Cukup : 56%-
medis dan non-medis. 75%
5. Evaluasi pasien. 3. Kurang : <55%.

2.5 Cara Pengumpulan Data


Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden
dan disi langsung oleh responden.
Kuesioner yang dibagikan terdiri atas dua bagian yaitu pertanyaan
mengenai pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik dan pertanyaan mengenai
tindakan mahasiswa kepaniteraan klinik dalam upaya pencegahan infeksi silang.
2.6 Pengelolaan dan Analisis Data
2.6.1 Pengelolaan Data
Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan komputer. Pengelolaan
data meliputi:
1. Editing (pengeditan data). Editing adalah memeriksa dan meneliti
kembali kelengkapan kuesioner dan hasil pemeriksaan klinis gigi
2. Coding (pengkodean data). Pengisian data dalam daftar pertanyaan untuk
pengkodean berdasarkan jawaban yang telah diisikan dalam kuesioner.
3. Enry data (pemasukan data). Data yang selesai di coding, selanjutnya
dimasukkan dalam tabulasi untuk dianalisis.
Selanjutnya, semua hasil pengisian kuesioner diperiksa untuk memastikan
semua pertanyaan telah djawab dan dilakukan penilaian sesuai skor. Hasil akhir
setiap kuesioner dihitung secara manual dan data diolah secara komputerisasi.

2.6.2 Analisis Data


1. Analisis Univariat, yaitu menganalisis pengetahuan responden tentang
infeksi silang dan tindakan pencegahan infeksi silang dalam bentuk
frekuensi dan dihitung persentasenya.
2. Analisis Bivariat menggunakan Chi-square yaitu menganalisis hubungan
antara pengetahuan infeksi silang dengan tindakan pencegahan infeksi
silang. Nilai p dianggap bermakna apabila p<0,05 dan derajat kepercayaan
95%.

2.7 Etika Penelitian


2.7.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Peneliti ini juga melakukan pendekatan dan memberikan lembar
persetujuan kepada responden kemudian menjelaskan lebih dulu tujuan penelitian,
tindakan yang dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian.
9

2.7.2 Kerahasian (Confidentiality)


Sampel pada penelitian ini akan diberi jaminan atas data-data yang diberikan yaitu peneliti
merahasiakan identitas subjek dan tidak akan dipublikasikan tanpa izin dari responden penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

1. Siampa FA, Samad R. penerapan proteksi dokter gigi sebagai upaya pencegahan terhadap
infeksi silang: penelitian di Kota Makassar. 2012; 1-7.
2. Suleh MM, Wowor VNS, Mintjelungan CN. Pencegaan dan pengendalian infeksi silang
pada tindakan ektraksi gigi di rumah sakit gigi dan mulut PSPDG FK UNSRAT. Jurnal
eG 2015; 3(2): 587-94.
3. Yanti GN. Hubungan faktor pengetahuan, kepercayaan, ketersediaan sarana, peraturan
dan pengawasan di rumah sakir dengan perilaku dokter gigi dalam menerapkan standard
precaution di rumah sakit Kota Medan. Tesis. Medan: FKM USU, 2013:3-4.
4. Wibowo, T., parisihni, K dan Haryanto, D. Proteksi Dokter Gigi sebagai Pemutus Rantai
Infeksi Silang. Jurnnal PDGI 2009; 58(2): 6.
5. Sari IP, Afriza D, Roesmoer M. Hubungan antara pengetahuan tentang infeksi silang
dengan pelaksanaan pencegahan infeksi. B-Dent J 2014; 1(1): 30-7.
6. Utammi F, Putri KS, Hidayanti. Hubungan pengetahuan dan sikap dengan tinakan
mahasiswa program profesi dokkter gigi rsgmp universitas andalas terhadap
pengendalian infeksi. J Adalas Dental: 88-89
7. Shara AC, Aditya G, Benyamin B. Hubungan antara pengetahuan terhadap motivasi
dokter gigi muda dalam kontrol infeksi studi terhadap dokter gigi muda di rumah sakit
islam dan mulut sultan agung semarang tahun2014. Medali J 2014; 2(1): 42-7.
8. Gani A. penanggulangan infeksi akibat aerosol dalam praktek kedokteran gigi. Jurnal
Dentofasial 2010: 1-6.
9. Rotinsulu RAL, Umboh JML, Pongoh J. hubungan antara pengetahuan, ketersediaan
sarana, dan motivasi dengan kepatuhan penerapan kewaspadaan standar oleh dokter gigi
di poliklinik gigi dan mulut rumah sakit kota manado. E-Gigi J 2018 ; 4(2): 64-80

Anda mungkin juga menyukai