Ibu Mempunyai P-WPS Office
Ibu Mempunyai P-WPS Office
dan perilaku anak. Kedudukan dan fungsi ibu itu bersifat fundamental, karena ibu
merupakan wadah pembentukan watak dan akhlak yang pertama bagi anak. Ibu
merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun umumnya di
masyarakat pengertian ibu itu adalah orang yang telah melahirkan kita. Karena
ibu adalah pusat kehidupan rohani anak, maka setiap reaksi emosi anak dan
pemikirannya dikemudian adalah hasil dari ajaran ibunya tersebut. Sehingga ibu
memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-
anak. Disamping itu ia sangat berperan sebagai figur central yang dicontoh dan
mengobatinya. Jika sifat ini dipelihara maka di masa yang akan datang
perangainya akan cenderung tidak mau menerima nasehat dan tidak mau
berkecimpung dengan kelompok-kelompok yang baik. Dalam hal ini sering sekali
terjadi bukan hanya pengaruh lingkungan masyarakat saja akan tetapi juga
keluarga. Lebih-lebih lagi apabila anak-anak hidup dalam sebuah keluarga yang
suasana tidak damai dan diliputi oleh nilai-nilai yang tidak teriringi akhlak mulia,
maka psycologisnya akan tidak tertanam nilai-nilai moral yang berbasis Islami.
Untuk mengatasi problema ini maka seorang ibu merupakan tokoh utama untuk
anak.6
Seorang ibu juga harus menjadi model yang baik dan utama pada anak, karena
keteladanan merupakan suatu pondasi dan pintu pertama. Jika ingin mencetak
anak yang lurus, maka kita harus menghindarkan diri dari tingkah laku
buruk.Peran ibu disini sangat penting karena ibu merupakan pendidik yang
pertama dan utama, disamping itu ibu harus memberi contoh dan perilaku baik
agar anak dapat meniru kebaikan dari ibunya.7 Setiap manusia pada dasarnya
memiliki potensi untuk memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan fitrah
pendidikan sejak anak usia dini. Oleh karena itu pendidikan kepribadian sebagai
usaha aktif untuk membentuk kebiasaan baik perlu ditanamkan terus sebagai sifat
Namun masih banyak ibu yang lalai, lupa dan belum tahu cara melaksanakan
tugas mendidik anak dengan baik. Kebanyakan ibu beranggapan kalau anak-anak
sudah diserahkan kepada guru di sekolah, maka selesailah tugas mereka dalam
mendidik anak. Tugas mereka sekarang adalah mencari uang untuk membiayai
sekolah anak-anak mereka. Sehingga tidak ada waktu lagi melakukan pembinaan
akhlak pada anak-anak, ketika pulang ke rumah sudah dalam keadaan letih. Pada
orang tua khususnya ibu. Anak-anak mencari kepribadiannya sendiri tanpa ada
bimbingan ibu mereka. Itulah sebabnya maka banyak anak-anak yang kurang
memiliki akhlakul karimah, seperti kurang memiliki rasa hormat pada orang tua,
saudara dan gurunya. Jarang melaksanakan ibadah shalat di rumah atau di masjid,
pembinaan kepribadian anak dan kelalaian ibu dalam mendidik kepribadian anak
akan menimbulkan persoalan yang besar pada anak. Seperti krisis akhlak akan
terjadi pada anak, anak kurang memiliki akhlak terhadap Allah Swt, bersikap
semaunya terhadap orang tua, saudara, kerabat, tetangga, teman dan siapa saja
yang berhadapan dengannya. Dengan kata lain anak tidak memiliki adab dan tata
krama dalam lingkungan pergaulan. Masalah yang lebih besar yang akan terjadi
pada anak lagi yaitu anak akan terlibat dalam tindak dekadensi moral, dan tindak
kriminalitas lainnya dan lebih parah lagi anak akan terlibat dalam narkoba dan
miras.8