Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI LAUT
MODUL 2
BATUAN

Oleh :

Nama : Aurelia Izzatul Azka


Nim : 26040120140165
Kelas/Kelompok : kelompok 5
Asisten :
M. Fatah Nashrulah 26040117140056 Audria Izza Nadira 26050118120021
Sa’iyd Husayn Ahmadi 26050117120014 Muhammamd Azzam Hanif P. 26040119140188
Adzkia Pincta Milenia 26050117120010 Muhammad Taufiqur R. 26040119140106
Muhammad Khairunna’im 26040117140095 Virginia Hesa Febio P. 26040119140202
Febriana Banun Fitriani 26040117120054 Zulfikar 26040119130148
Muhammad Wafiq Alanwary 26040117140084 Rafly Zhulkifly Karel Sundah 26050118130082
Atthariq Fachri Ramadhan A. 26040118130083 Mohammad Khaiyul Imdad 26040118140108
Adella Maulina Savitri 26040118140098 Muhammad Arif Romadhi 26040118130123
Christianti Kartika Putri 26050118140049 Muhammad Faisal Anggoro 26040119130122
Fifi Nur Hidayah 26040118120015
Khansa Yatita Hira 26040118140096

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan dan dapat menyusun
tugas makalah singkat ini dengan baik. Tanpa kemudahan dari-Nya mungkin
penulis tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Ibu Widianingsih selaku dosen mata kuliah Geologi
yang telah memberi banyak masukkan kepada kami, dan juga kepada keluarga
dan teman-teman atas saran dan bantuannya.
Makalah ini disusun untuk mengetahui apa itu peta topografi dan
bagaimana cara pembuatan peta topografi, fungsi peta topografi dan contoh dari
peta topografi manual. Karena itu kami disini akan membantu membahas secara
lebih rinci dan sederhana tentang peta topografi.
Penulis berharap agar makalah ini dapat dipergunakan dengan baik dan
dapat berguna kedepannya. Penulis sadar akan kurang sempurnanya tulisan ini,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
agar menjadi masukkan bagi kami penulis untuk kedepannya lebih baik lagi.

Tegal , 26 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan …………...................................................................... 2
BAB II ISI …………….............................................................................. 3
2.1 Definisi Peta Topografi Manual dan Peta
Topografi Digital ….............................................................… 3
2.2 Alat Untuk Membuat Peta Topografi
Manual dan Digital ………………………………………...... 4
2.3 Cara Pembuatan Peta Topografi Manual
dan Digital …………………………………..………………. 5
2.4 Contoh Peta Topografi Manual ……………………………… 6
2.5 Kegunaan dan Hubungan Peta Topografi
dengan Geologi Laut …………………………………………. 7
2.6 Pengaplikasian di Bidang Ilmu
Kelautan/Oseanografi ……….………………………………. 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9


3.1 Kesimpulan .............................................................................. 9
3.2 Saran ........................................................................................ 9
Daftar Pustaka .................................................................................................... 11
Lmapiran ……………………………………………………………….……… 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang
mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah
ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan
bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja
baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di alam semesta
serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga
sekarang. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu yang kompleks,
mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan
suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini
mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra,
cekungan, dan rangkaian pegunungan (Noor., 2014).
Topografi adalah bidang ilmu pengetahuan tentang permukaan bumi
dan objek lain seperti planet, satelit, dan asteroid. Objek geografi terdiri dari
bentang budaya dan alam. Bentang budaya adalah semua objek buatan
manusia seperti jalan, rel kereta api, pemukiman penduduk, daerah pertanian,
dan sebagainya. Sedangkan bentang alam adalah segala sesuatu yang bukan
buatan manusia tetapi terbentuk secara alamiah, seperti dataran rendah dan
tinggi, gunung, sungai, danau, iklim, jenis tanah (Ginting., 2007 dalam
Yosanny et al., 2013).
Topografi diartikan sebagai bentuk/rupa dari permukaan bumi
termasuk semua bangunan yang dibangun oleh manusia di atas permukaan
bumi ini. Pekerjaan – pekerjaan teknik sangat memerlukan peta topografi
sebagai dasar bagi ahli teknik untuk menentukan pilihan perencanaan sampai
dengan pilihan lokasi yang terbaik. Peta topografi diperlukan seawal mungkin
sebelum pekerjaan perencanaan dimulai (Rais, 1978).

1
Peta topografi menampilkan gambaran permukaan bumi yang dapat
diidentifikasi, berupa obyek alami maupun buatan. Peta topografi menyajikan
obyek-obyek dipermukaan bumi dengan ketinggian yang dihitung dari
permukaan air laut dan digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur,
dengan setiap satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi
memiliki dua unsur utama yaitu ukuran planimetrik (ukuran permukaan
bidang datar) dan ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi). Ukuran
planimetrik pada peta topografi digambarkan dengan koordinat X dan Y,
sedangkan ukuran relief digambarkan dalam koordinat Z. Elevasi pada peta
topografi ditampilkan dalam bentuk garis-garis kontur yang menghubungkan
titik-titik di permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama (Afani et
al., 2019).
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan
bumi dengan menggunakan garis kontur. Peta topografi umumnya berskala
besar dan menyajikan obyek dengan tingkat detail relatif tinggi.
Dengan adanya peta topografi dan praktikum ini kita dapat
mengetahui data tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi
penduduk, rute perjalanan, dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan
variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi.

1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan peta topografi manual dan peta topografi
digital.
2. Mahasiswa dapat mengetahui alat yang digunakan membuat peta
topografi manual.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan peta topografi digital.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan peta topografi dengan Geologi
laut dan manfaatnya di bidang Kelautan.

2
BAB II
ISI

2.1. Definisi Peta Topografi Manual dan Peta Topografi Digital


 Peta Topografi Manual
Topografi berasal dari bahasa yunani, topos berarti tempat dan
graphic berarti menggambar. Peta topografi merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi yang dilengkapi dengan informasi
ketinggian daerah. Ketinggian tersebut digambarkan dalam bentuk garis-
garis kontur. Informasi yang terdapat pada topografi berupa objek alami
dari alam dan objek buatan dari hasil karya manusia.
Peta topografi adalah peta yang menunjukkan keadaan bumi suatu
wilayah, biasanya menggunakan garis kontur dalam peta modern. Peta
topografi harus memiliki garis lintang dan garis bujur dan titik
pertemuannya menghasilkan koordinat. Koordinat adalah titik
persilangan antara garis lintang dan bujur. Oleh sebab itu, dua unsur
utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis)
dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi
menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi,
daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta
topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan
suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
 Peta Topografi Digital
Peta topografi merupakan peta dasar yang dibutuhkan untuk
keperluan analisis geospasial. Peta dasar ini diperlukan untuk
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Selain itu peta
topografi diperlukan dalam bidang pemetaan kawasan rawan bencana,
perencanaan dan analisis pertanian, perkebunan, dan pertambangan, serta
pemetaan geologi detail. Salah satu unsur yang diperlukan pada
pembuatan peta topografi adalah kontur. Umumnya diperoleh dengan

3
melakukan pemetaan secara teristrial, serta dengan metode konvensional
yaitu mengekstraksi data DTM (Digital Terrain Model) hasil manual
stereoplotting. Pengerjaan dengan metode ini menghasilkan tingkat
keakuratan yang tinggi, namun memerlukan waktu yang relatif lama
sehingga belum bisa memenuhi permintaan informasi geospasial skala
besar yang terus bertambah (Martiana et al., 2017)
Topografi merupakan garnbaran dari muka burni yang kompleks,
biasanya diwujudkan dalam bentuk garis kontur pada peta dua dimensi
(2D) dan (3D). Garis kontur menunjukkan titik-titik yang memiliki
ketinggian yang sarna di rnuka burni (khakhim, 1999). Dari peta
topografi (2D) interpolasi linear kontur suatu peta dapat dengan cepat
dilakukan oleh komputer dengan perangkat lunak komputer (dalam ha1
ini Surfer version 7.0) dengan hanya memasukan data posisi Easthing (X)
dan Northing (Y) serta data ketinggian atau altitudenya. Interval kontur
juga dapat disesuaikan dengan keinginan penggunaa peta (meskipun
harus tetap memperhatikn aturan interval kontur yang tergantung pada
skala peta). Kesan ketinggian misalnya dengan metode layer shading
dapat pula dengan cepat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
Surfer version 7.0, yaitu dengan mengatur gradasi warna yang sesuai.
Berapapun jumlah titik yang kita masukan tidak menjadi masalah bagi
komputer untuk menampilkan peta konturnya (karena prinsipnya
semakin banyak titik pengarnatan maka garis kontur akan semakin teliti
dalam menggambarkan konfigurasi reliefnya). Keadaan seperti ini akan
terasa sulit dan menjemukan apabila dilakukan dengan cara manual atau
konvensional.

2.2. Alat Untuk Membuat Peta Topografi Manual dan Digital


 Peta Topografi Manual

4
Alat alat yang digunakan pada pembuatan peta topografi manual
antara lain: pensil, penghapus, penggaris, kertas, drawing pen, patok,
dan pita ukur (Marzuki et al., 2000)
 Peta Topografi Digital
Dalam pembuatan peta topografi digital peralatan yang digunakan
terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras ada
laptop dengan processor dan spesifikasi yang mumpuni. Perangkat
lunak yang digunakan terdiri dari:
1. Drone untuk mengambil data topografi lahan, titik koordinat,
serta foto udara yang diambil langsung di lapangan,.
2. Agisoft PhotoScan Professional 64bit
3. Trimble Bussiness Center
4. Microstation V8
5. ArcGis 10.4
6. Google Earth
7. Surfer 13
8. Global Positioning System (GPS)
9. Global Mapper 12.0
10. Microsoft Office 2016.
Data penelitian yang dibutuhkan ada data primer dan data sekunder, data
lapangan dan peta citra satelit (Afani et al., 2019).

2.3. Cara Pembuatan Peta Topografi Manual dan Digital


 Peta Topografi Digital
Berdasarkan penelitian (Agustan et al., 2019) yang dilaksanakan
untuk memeperoleh peta topografi kota Merauke dilakukan metode
eksperimen. Sebelumnya dilakukan persiapan perangkat lunak berupa
google earth, TCX Converter, exce, ArcGis, dan perangkat lainnya yang
mendukung di perangkat anda. Selanjutnya dipilih perangkat lunak
sejenis Surfer untuk menampilkan garis garis kontur pada topografi kota

5
Merauke. Terakhir dilakukan interpretasi gambar dan perbandingannya
dengan kondisi nyata di lapangan.
 Peta Topografi Manual
Berikut langkah langkah pembuatan peta topografi manual:
1. Siapkan peralatan pembuatan peta, seperti pen 0.1, 0.2, dan 0.5,
kertas A3, MM Block, serta kertas kalkir.
2. Buat garis pada titik contur yang telah ada.
3. Setelah itu garis pada titik terhubung digambar pada kertas kalkir
dan ditebali.
4. Buat keterangan seperti legenda, skala, dan keterangan pada
kertas kalkir.

2.4. Contoh Peta Topografi Manual

( Sumber : Noor, 2014)


Di Indonesia untuk memperoleh peta topografi / rupabumi yaitu
dengan cara memesan atau membeli ke lembaga yang memang bertugas
menyediakan peta rupabumi. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal) adalah lembaga pemerintah yang fungsi dan
tugasnya menyediakan peta rupabumi standar yang diperlukan oleh
pengguna, baik sektor pemerintah maupun sektor swasta maupun
perorangan. Adapun skala peta yang diterbitkan oleh Bakosurtanal pada
umumnya adalah peta-peta berskala 1 : 10.000 (khusus untuk wilayah

6
Jabotabek), sedangkan untuk pulau Jawa umumnya adalah peta-peta berskala
1 : 25.000 dan 1 : 50.000, sedangkan untuk Sumatra, Bali, Sebagian
Kalimantan, Sebagian Sulawesi tersedia peta rupabumi berskala 1 : 50.000
dan wilayah-wilayah lainnya masih berskala 1 : 100.000 sampai skala yang
lebih kecil lagi ( Noor, 2014).

2.5. Kegunaan dan Hubungan Peta Topografi dengan Geologi Laut


Peta topografi sangat bermanfaat untuk dianalisis sehingga diperoleh
informasi baru sebagai upaya untuk mengidentifikasi dini zona-zona yang
berpotensi longsor berdasarkan analisis ketinggian dan kecuraman
topografinya sehingga diharapkan memperkecil resiko bencana tanah
longsor (Sehah et al., 2016).
Fungsi lain dari peta topografi yaitu:
1. Mengetahui jarak satu tempat ke tempat lain
2. Mengetahui arah satu tempat
3. Dapat menjelaskan kondisi suatu lingkungan
4. Memperoleh data-data yang dibutuhkan pengguna
5. Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat
6. Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng
7. Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat
8. Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng
9. Memberikan informasi mengenai kontur tanah di suatu wilayah
Hubungan peta topografi dengan geologi laut adalah peta topografi
memberikan informasi mengenai kontur tanah disuatu wilayah, baik itu
daratan ataupun perairan

2.6. Pengaplikasian di Bidang Ilmu Kelautan/Oseanografi


Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk penyebaran
dan ukuran dari roman muka bumi yang kurang lebih sesuai dengan daerah

7
yang sebenarnya. Peta topografi adalah peta yang sering digunakan dalam
bidangapapun, karena peta ini mudah dipahami dan peta topografi sesuai
dengan daerah yang dipetakan. Sudah menjadi keharusan bagi mahasiswa
Ilmu Kelautan. Untuk mempelajari tentang peta topografi ini karena akan
sangat berguna dilaut nanti. Peta ini sangat mudah dipahami, jadi ketika
berada dilapangan seudah hapal dengan situasi permukaan di daerah
tersebut.
Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta
lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di
samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta
topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan
jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
 Dari praktikum yang telah dilaksanakan tentang topografi, diketahui
bahwa topografi itu merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan
bentuk roman muka bumi di suatu wilayah. Adapun topografi itu
merupakan studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti
planet, satelit alami, dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas,
topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga
vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan
kebudayaan lokal.
 Peta topografi manual merupakan peta yang masih memakai alat
manual seperti, kertas kalkir A3 dan memakai drawing pen untuk
menggambar garis kontur. Peta topografi dgital sendiri adalah peta yang
sudah memakai alat modern, memakai software seperti ArcGis, Er
Mapper, dan SeaDass.
 Cara pembuatan peta topografi manual lebih banyak
mengandalkankemahiran tangan, sedangkan peta topografi digital telah
menggunakan perangkat lunak seperti software.
 Peta topografi memiliki banyak sekali hubungan di berbagai bidang,
salah satunya di bidang kelautan. Fungsi dari peta topografi yaitu
menggambarkan bentuk dan ukuran dari roman muka bumi, baik itu
daratan ataupun perairan. Oleh karena itu peta topografi sangat
membantu untuk digunakan dibidang kelautan.
3.2. Saran
Pada kegiatan praktikum ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan
untuk praktikum kedepan yaitu:
1. Sebelum praktikum sebaiknya berdoa terlebih dahulu agar praktikum
berjalan lancar sesuai dengan keinginan.

9
2. Para praktikan agar mempersiapkan diri dari materi-materi yang akan
dipraktekkan, agar kegiatan praktikum tidak terhambat.
3. Pada pertemuan praktikum materi diharapkan semua praktikan
memperhatikan asisten praktikum agar para praktikan dapat
memahami materi dengan baik.

10
Daftar Pustaka

Afani, I. Y. N., B. D. Yuwono., N. Bashit. 2019. Optimalisasi Pembuatan Peta


Kontur Skala Besar Menggunakan Kombinasi Data Pengukuran Terestris
dan Foto Udara Format Kecil. Jurnal Geodesi Undip., 8(1) :180-189.
Agustan., C. Utary., D. S. Nabanan. 2019. Uji Pemetaan Topografi Lingkungan
Perkotaan Menggunakan Surfer. Musamus Journal of Civil Engineering.,
1(2) : 1-5.
Martiana, D. N., Y. Prasetyo., A. P. Wijaya. 2017. Analisis Akurasi DTM
Terhadap Penggunaan Data Point Clouds dari Foto Udara dan Las Lidar
Berbasis Metode Penapisan Slope Based Filtering dan Algoritma Macro
Terrasolid. Jurnal Geodesi Undip., 6(1) : 293-302.
Noor, D. 2014. Pengantar Geologi. Deepublish, Yogyakarta.
Sehah., A. N. Aziz., S. A. Raharjo. 2016. Pengembangan Model Pelatihan
Pembuatan Peta Kontur Topografi Untuk Mengidentifikasi Dini Zona-
Zona Rawan Bencana Longsor di Kabupaten Banjarnegara. JRKPF
UAD., 3(2) : 67-73.
Yosanny, A., M. Ismail., H. Said. 2013. Perancangan Augmented Reality Untuk
Peta Topografi. ComTech., 4(2) : 1173-1178.
Priyoadi, B. R., B. I. Setiawan. 2000. Pemetaan Topografi Calon Lokasi Embung
di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan.,
5(1) : 51-58.

11
Lampiran

12
13
14
15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai