Anda di halaman 1dari 11

Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

POTENSI DAN PEMANFAATAN BAHAN AKTIF ALGA COKELAT


SARGASSUM SP
Chalvyn S. Pakidi 1 dan Hidayat Suryanto Suwoyo2
1
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,Universitas Musamus, Merauke, Papua
email: pakidichalvyn@yahoo.co.id
2
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros

Abstrak

Di Indonesia terdapat banyak jenis rumput laut yang bernilai ekonomis cukup tinggi salah satu diantaranya
Sargassum sp yang mengandung bahan alginat dan iodin yang digunakan pada industri makanan, farmasi,
kosmetik dan tekstil. Selain itu juga Sargassum sp. mengandung senyawa-senyawa aktif steroida, alkaloida,
fenol, dan triterpenoid berfungsi sebagai antibakteri, antivirus, dan anti jamur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji potensi dan pemanfaatan senyawa aktif yang terkandung dalam alga coklat Sargassum sp dan
aplikasinya pada bidang perikanan. Hasil kajian yang diperoleh bahwa Spesies-spesies Sargassum sp. yang
dikenal di Indonesia ada sekitar 15 spesies. Sargassum sp. dapat dimanfaatkan sebagai antikolesterol, biofuel,
biofertilizer, antibakteri, antitumor, antikanker, antifouling, antivirus dan krim kosmetik . Ekstrak Sargassum sp.
juga berpotensi sebagai antioksidan dan sebagai bahan baku pembuatan surfaktan. Aplikasi ekstrak Sargassum
pada bidang perikanan dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp yang merupakan
penyebab penyakit kunang kunang yang paling berbahaya bagi udang windu

Kata Kunci: Sargassum sp, metabolit sekunder, makroalga.

Abstract

In Indonesia there are many types of seaweed that has high economic value, one of them Sargassum sp
containing alginate and iodine materials used in food, pharmaceutical, cosmetics and textile industries. In
addition, Sargassum sp. Contains the active compounds of steroids, alkaloids, phenols, and triterpenoids act as
antibacterial, antiviral, and anti-fungal. This study aims to examine the potential and utilization of the active
compounds contained in brown alga Sargassum sp and its application in the field of fisheries. The results of the
study obtained that the species of Sargassum sp. Known in Indonesia there are about 15 species. Sargassum sp.
Can be utilized as anticholesterol, biofuel, biofertilizer, antibacterial, antitumor, anticancer, antifouling,
antiviral and cosmetic creams. Sargassum sp. Extract. Also potentially as an antioxidant and as a raw material
for surfactant manufacturing. Application of Sargassum extract in the field of fishery can be used to inhibit the
growth of Vibrio sp bacteria which is the most dangerous cause of kunang kunang disease for tiger shrimp

Keywords: Sargassum sp, secondary metabolite, macroalgae.

1. PENDAHULUAN Rumput laut merupakan kelompok


tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari
Alga merah (Rhodophyceae) menempati satu atau banyak sel dan berbentuk koloni
urutan terbanyak dari jumlah jenis yang apabila ditinjau secara biologi. Rumput laut
tumbuh di perairan laut Indonesia yaitu sekitar mengandung bahan-bahan organik seperti
452 jenis, setelah itu alga hijau polisakarida, hormon, vitamin, mineral, dan
(Chlorophyceae) sekitar 196 jenis dan alga juga senyawa bioaktif (Putra, 2006). Rumput
coklat (Phaeophyceae) sekitar 134 (Winarno, laut juga mengandung berbagai vitamin dalam
1996). Dibalik peran ekologis dan biologisnya konsentrasi tinggi seperti vitamin D, K,
dalam menjaga kestabilan ekosistem laut serta Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin B
sebagai tempat hidup sekaligus perlindungan kompleks, dan tokoferol. Kandungan
bagi biota lain, golongan makroalga ini polisakarida yang tinggi sebanding dengan
memiliki potensi ekonomis yaitu sebagai
bahan baku dalam industri dan kesehatan.

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

488
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

glukan (polimer glukosa) dan polisakarida dalam alga coklat Sargassum sp dan
tersulfatisasi (Soraya, 2005). Beberapa rumput aplikasinya pada bidang perikanan.
laut juga menghasilkan metabolit yang
mempunyai aktivitas 2. METODOLOGI
antioksidan. Senyawa ini dapat menunda atau
memperkecil laju reaksi oksidasi pada bahan Penelitian tentang potensi dan
yang mudah teroksidasi. Fujimoto K. (1985) pemanfaatan bahan aktif dari alga cokelat
telah berhasil mengisolasi senyawa antioksidan telah dilakukan pada berbagai bidang mulai
dari alga merah Polysiphonia ulceolate yang dari farmasi, farmasi, kosmetik,
berasal dari laut Jepang. Atas dasar tersebut di kedokteran.pakan ternak, perikanan, industri
atas, maka mulailah dilakukan penelitian untuk dan sebagainya. Makalah ini menyajikan data-
mencari jenis-jenis alga makro di Indonesia data review hasil penelitian yang meliputi: data
yang mempunyai potensi penghasil primer diperoleh dari hasil-hasil penelitian
antioksidan. yang dilakukan dan data sekunder diperoleh
Di Indonesia terdapat banyak jenis rumput dari berbagai sumber hasil-hasil penelitian
laut, diantaranya bernilai ekonomis cukup tentang alga cokelat Sargassum sp. Data
tinggi seperti alga coklat Sargassum. disajikan secara tabulasi dan deskriptif.
Sargassum sp. sangat melimpah serta tersebar
luas di perairan Indonesia. Menurut Kadi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
(2005), Sargassum sp. mengandung bahan
alginat dan iodin yang digunakan pada industri Biologi Sargassum sp
makanan, farmasi, kosmetik dan tekstil. Selain Sargassum crassifolium merupakan salah
itu juga,Sargassum sp. mengandung senyawa- satu jenis Phaeophyta atau alga coklat yang
senyawa aktif steroida, alkaloida, fenol, dan tumbuh di Indonesia. Di Indonesia terdapat 15
triterpenoid berfungsi sebagai antibakteri, spesies Sargassum (Kadi 2005). Menurut
antivirus, dan anti jamur (Kusumaningrum et Fateha (2007) rumput laut adalah bentuk
al. 2007). ganggang (alga) yang berbentuk poliseluler
Pengembangan teknologi aplikasi alga dan hidup dilaut. Sargassum fillipendula
cokelat Sargassum sp. tidak hanya pada bidang merupakan salah satu jenis alga yang masuk
pangan seperti alginat, makanan ternak serta pada kelas Phaeophyceae atau ganggang
pupuk, akan tetapi antioksidan yang terdapat coklat. Alga coklat berbentuk benang atau
pada alga cokelat Sargassum sp. juga mampu lembaran, bahkan ada yang menyerupai
menghambat kerusakan yang ditimbulkan oleh tumbuhan tingkat tinggi dengan bagian-bagian
radikal bebas pada produk seperti minyak ikan serupa akar, batang, dan daun. Menurut
(Patra, 2008; Winberget al.,2009). Penelitian Atmadja (2012), habitat alga coklat tumbuh di
Koivikko (2008) menyebutkan bahwa pada perairan pada kedalaman 0.5–10 m ada arus
alga cokelat Sargassum sp. ditemukan dan ombak. Alga coklat hidup di daerah
florotanin yaitu senyawa fenolik yang berperan perairan yang jernih yang mempunyai substrat
sebagai sumber antioksidan. Antioksidan dasar batu karang dan dapat tumbuh subur
merupakan senyawa yang dapat mengurangi pada daerah tropis. Menurut Majid (2012) alga
dampak terjadinya oksidasi. coklat berupa tumbuh-tumbuhan bercabang
Metabolit sekunder adalah senyawa berbentuk benang kecil yang halus
metabolit yang tidak esensial bagi (Ectocarpus), bertangkai pendek dan bertalus
pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam lebar (Copstaria, Alaria, dan Laminaria,
bentuk yang unik atau berbeda-beda antara beberapa diantaranya mempunyai lebar 2 m).
spesies yang satu sama yang lainnya. Fungsi Selain itu, Sargassum fillipendula juga
metabolit sekunder adalah untuk mempunyai pigmen klorifil a dan b, beta
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan karoten, violasantin, dan fukosantin.
yang kurang menguntungkan (Khotimah et al., Sargassum merupakan bagian dari
2013). Berdasarkan hal tersebut maka kelompok rumput laut coklat (Phaeophyceae)
dilakukan penulisan karya tulis ilmiah ini dan genus terbesar dari famili Sargassaceae.
yang bertujuan untuk mengkaji potensi dan Klasifikasi Sargassum adalah sebagai berikut
pemanfaatan senyawa aktif yang terkandung (Dawes, 1981; Estiati 1994; Tjitrosoepomo,

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

489
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

2001; 2005) : Divisi : Thallophyta, Kelas : Sulawesi Selatan adalah jenis Sargassum
Phaeophyceae , Ordo : Fucales , Famili : crassifolium. Jenis Sargassum ini memiliki
Sargassaceae , Genus : Sargassum , Spesies : thalus silindris dan berduri kecil. Thalus
Sargassum sp (J. Agardh 1884) bercabang dan percabangan ini dinamakan
Rumput laut, terutama Phaeophyceae pinnatus alternates sedangkan anak
(Sargassum dan Turbinaria) tersebar luas di percabangannya merupakan daun. Tiap-tiap
perairan tropis, termasuk Indonesia (Aslan, percabangan terdapat gelembung udara
1991). Sargassum terdiri dari kurang lebih 400 berbentuk bulat yang disebut Bladder. Bladder
spesies di dunia. Spesies-spesies Sargassum berfungsi untuk menopang cabang-cabang
sp. yang dikenal di Indonesia ada sekitar 12 thalus terapung ke arah permukaan air agar
spesies, yaitu : S. duplicatum, S. histrix, S. mendapatkan intensitas cahaya matahari (Kadi
echinocarpum, S. gracilimun, S. obtusifolium, 2005). Thalus sedikit datar, licin tetapi batang
S. binderi, S. policystum, S. crassifolium, S. utama bulat dan agak kasar. Panjang pinnatus
microphylum, S. aquofilum, S. vulgare, dan S. alternates antara 30-50 cm. daun berbentuk
polyceratium (Atmadja et al., 1996; Rachmat, oval memanjang 40 x 10 mm dan terdapat urat
1999). tengah daun (IPTEKnet 2002). Hidup di zona
Jenis Sargassum yang paling banyak intertidal, subtidal, sampai daerah tubir dengan
ditemukan di perairan pantai Bira, Bulukumba ombak besar dan deras (Kadi 2005).

Gambar 1. Beberapa jenis Sargassum sp

Ciri-ciri umum dari Sargassum ini adalah dari Sargassum berupa alginat yaitu suatu
bentuk thallus umumnya silindris atau gepeng, garam dari asam alginik yang mengandung ion
cabangnya rimbun menyerupai pohon di darat, sodium, kalsium dan barium. Pada umumnya
bentuk daun melebar, oval, atau seperti Sargassum tumbuh di daerah terumbu karang
pedang, mempunyai gelembung udara (coral reef) seperti di Kepulauan Seribu,
(bladder) yang umumnya soliter, ukuran terutama di daerah rataan pasir (sand flat)
panjang umumnya mencapai 3-7 meter, warna (Aslan, 1991). Sargassum sp. telah banyak
thallus umumnya coklat (Aslan, 1991). dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam
Sargassum biasanya dicirikan oleh 3 sifat yaitu bidang industri makanan, farmasi, kosmetika,
adanya pigmen coklat yang menutupi warna pakan, pupuk, tekstil, kertas, dan lain
hijau, hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk sebagainya. Hasil ekstraksi Sargassum sp.
laminaran dan algin serta adanya flagel berupa alginat banyak digunakan industri
(Dawes, 1981; Tjitrosoepomo, 2005). makanan untuk memperkuat tekstur atau
Sargassum tersebar luas di Indonesia, stabilitas dari produk olahan, seperti es krim,
tumbuh di perairan yang terlindung maupun sari buah, pastel isi, dan kue. Sargassum sp.
yang berombak besar pada habitat batu, pada juga telah dimanfaatkan di bidang farmasi dan
daerah intertidal maupun subtidal (Aslan, ternak (Tjitrosoepomo, 2005; Poncomulyo et
1991; Kadi, 2005). Zat yang dapat diekstraksi al., 2006).

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

490
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

Kandungan Bahan aktif dari Sargassum sp mampu menurunkan oksidasi yang terjadi pada
Senyawa metabolit sekunder merupakan emulsi minyak ikan selama penyimpanan pada
senyawa yang dihasilkan makhluk hidup dalam suhu 50 ºC selama 24 jam yang ditandai
keadaan tertentu.Salah satu metode uji dengan rendahnya nilai peroksida (59,1
kualitatif metabolit sekunder yang ada pada meq/kg) dibanding kontrol (308,5 meq/ kg).
bahan alam adalah dengan melakukan uji Prabowo et al., (2013) bahwa penggunaan
fitokimia. Rumput laut dari divisi Phaeophyta ekstrak etanolik Sargassum sp. mampu
menghasilkan algin atau alginat, laminarin, memberikan hasil yang lebih baik dalam
selulosa dan manitol. Biasanya jenis proses penghambatan oksidasi emulsi minyak
Phaeophyta yang dimanfaatkan sebagai ikan dibandingkan dengan kontrol.
penghasil algin alginat adalah Macrocystis, Penggunaan ekstrak etanolik Sargassum sp.
Turbinaria, Padina dan Sargassum sp. (Rasyid 1% menghasilkan laju penghambatan
2003). Pemanfaatan potensi rumput laut terus kerusakan oksidatif yang lebih baik
berkembang dan merambah bidang farmasi, dibandingkan dengan m inyak ikan tanpa
kosmetik serta kedokteran. menggunakan zat antioksidan untuk parameter
Phaeophyceae menunjukkan aktivitas angka peroksida, angka anisidin, dan nilai
antioksidan tertinggi diantara Rhodophyceae Totoks.
dan Chlorophyceae (Yangthong et al., 2009; Sargassum sp. telah dimanfaatkan sebagai
Kelman et al., 2012). Phaeophyceae di daerah antikolesterol (Herpandi, 2005), biofuel
tropis memproduksi metabolit sekunder lebih (Lenstra et al., 2011), biofertilizer (Erulan et
baik sebagai suatu sistem proteksi terhadap al., 2009; Sridhar and Rengasamy, 2010),
radiasi sinar UV (ultra violet). Senyawa fenol antibakteri (Devi et al., 2012), antitumor
dan turunannya diduga menjadi komponen (Zandi et al., 2010; Ale et al., 2011),
utama senyawa antioksidan yang dihasilkan antikanker (Thinh et al., 2013), antifouling
oleh Phaeophyceae (Budhiyanti et al., 2012). (Bazes et al., 2009; Habsah et al., 2011),
Demirel et al. (2009) menyebutkan bahwa antivirus (Sivagnanavelmurugan et al., 2012)
senyawa fenol ini lebih efektif dibanding α- dan krim kosmetik (Kadi, 2008; Yoon et al.,
tokoferol dan hampir sebanding dengan 2009). Ekstrak Sargassum sp. juga berpotensi
antioksidan sintetik seperti butylated sebagai antioksidan. Penelitian ini telah
hydroxyanisol (BHA), butylated dilakukan di Indonesia (Firdaus et al., 2009;
hydroxytoluene (BHT). Merdekawati et al., 2009; Budhiyanti et al.,
Khotimah et al., (2013) mendapatkan hasil 2012)
analisis senyawa aktif alga coklat Sargassum Menurut Masduqi et al., (2014) bahwa
fillipendula merupakan jenis karotenoid yang rumput laut Sargassum polycystum merupakan
merupakan golongan fenol dan salah satu rumput laut yang banyak
benzenedicarboxyl acid. Ekstrak senyawa mengandung bahan kimia serta berpotensi
aktif Sargassum fillipendula diperoleh aktivitas untuk dimanfaatkan dan dikembangkan.
antiradikal bebas DPPH sebesar 81,281ppm. Penanganan pascapanen Sargassum
Penambahan senyawa aktif dari Sargassum polycystum sangat penting terutama dalam hal
fillipendula dapat mencegah terjadinya pengeringan. Metode pengeringan akan
kerusakan pada proses netralisasi minyak ikan berpengaruh terhadap kandungan kimia dalam
lemuru dengan perlakuan terbaik atau Sargassum polycystum. Perbedaan metode
konsentrasi optimum yaitu pada penambahan pengeringan berpengaruh terhadap kandungan
konsentrasi ekstrak Sargasuum fillipendula total fenol, alginat dan proksimat pada
sebesar 0.2% dengan rincian angka iod sebesar Sargassum polycystum. Pengeringan dengan
3.42%, bilangan peroksida sebesar 6.19 kering angin paling tertinggi dalam
meq/kg dan nilai TBA sebesar 5.14 mg mendapatkan senyawa fenol (sebesar 1656,3
malonaldehid/kg minyak. ppm).
Santoso et al. (2004), menyebutkan bahwa
antioksidan pada alga cokelat Sargassum sp.

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

491
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

Tabel 1. Kandungan dan Manfaat Rumput Laut Genus Sargassum

Jenis Kandungan Manfaat Sumber


Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Antioksidan, Bahan Pangan, Kadi (2005)
Sargassum binderi fenol, alginat, fukosantin, asam Obat-obatan, Kosmetik dan Noviendri et al.,
lemak Tekstil (2011)
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Kadi (2005)
Bahan Pangan, Obat-obatan,
Sargassum crassifolium fenol, alginat, asam amino, asam Handayani et al.,
Kosmetik dan Tekstil
lemak, mineral (Ca, Fe, P) (2004)
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Kadi (2005)
Bahan Pangan, Obat-obatan,
Sargassum duplicatum fenol, alginat, flavonoid, Aulanni et al.,
Kosmetik dan Tekstil
phlorotanin, alkaloid (2011)
Sargassum Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
echinocarpum fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum fenitan
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum filipendula
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum gracillimum
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum hystrix
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum mollerii
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum polycistum
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum polyceratium
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum siliquosum
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum sineureum
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum sp
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil
Protein, Vitamin C, tanin, iodine, Bahan Pangan, Obat-obatan, Kadi (2005)
Sargassum vulgare
fenol, alginat Kosmetik dan Tekstil

Supriyono (2007) mengemukakan Keusgen, 1995). Berdasarkan pada hasil


aktivitas antioksidan tertinggi dijumpai pada pengujian yang telah dilakukan, dapat diduga
ekstrak Sargassum crassifolium dengan Faktor bahwa senyawa aktif dalam ekstrak air dari
Protektif sebesar 19,32. Semua hasil fraksinasi Sargasssum adalah florotanin (Izzati, 2007)
jenis ini aktiv dan yang terbesar yaitu pada Surfaktan telah umum digunakan sebagai
fraksi air dengan Faktor Protektif 2,45. bahan pengemulsi karena dapat menurunkan
Menurut Kadi (2005), Sargassum sp. tegangan antar permukaan. Kemampuan
mengandung bahan alginat dan iodin yang surfaktan untuk menurunkan tegangan
digunakan pada industri makanan, farmasi, permukaan bergantung pada gugus hidrofil
kosmetik dan tekstil. Selain itu juga,Sargassum yang suka air dan bagian hidrofob yang tidak
sp. mengandung senyawa-senyawa aktif suka air. Surfaktan telah banyak digunakan
steroida, alkaloida, fenol, dan dalam industri makanan, farmasi,
triterpenoidberfungsi sebagai antibakteri, perminyakan, dan industri kimia lain. Saat ini
antivirus, dan anti jamur (Kusumaningrum et sebagian besar surfaktan masih banyak
al. 2007). diproduksi dari bahan turunan minyak bumi,
Sargassum memproduksi beberapa jenis yang mana bahan ini tergolong bahan tidak
senyawa sekunder, seperti florotanin (Keusgen terbarukan. Produksi surfaktan dari alga
dkk., 1997), steroid dan sterol (Faulkner, merupakan produk ramah lingkungan karena
1984). Menurut Hay dan Fenical (1988), bersumber dari bahan terbarukan. Salah
florotanin mempunyai sifat antibakteri. satu jenis makro alga yang dapat digunakan
Florotanin bersifat polar, sehingga larut dalam sebagai bahan baku pembuatan surfaktan yaitu
air dan bersifat tidak stabil (Glombitza Dan alga coklat (Sargasum sp). Pada pembuatan

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

492
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

surfaktan dari alga coklat, diperoleh surfaktan kontak optimum adsorpsi adalah 20 menit
Isopropil stearil alginat (ISA) berupa fase dengan qe rata-rata 41,43 mg/g, konsentrasi
padat pada suhu ruang. Hasil uji fisis adsorpsi diperoleh pada konsentrasi 351,08
membuktikan bahwa penambahan surfaktan ke ppm dengan qe rata-rata 254,16 mg/g dan
dalam campuran minyak mentah-air garam qmaks ion Cu(II) adalah 0,75 mmol/g.
membentuk emulsi stabil sampai 5 bulan Kadar air dalam Sargassum polycystum
dengan dosis surfaktan hanya 0.25% atau 2500 pada pengeringan dengan menggunakan
ppm. Dari 3 jenis makroalga, daya emulsi matahari, oven dan kering angin masih
surfaktan yang paling tinggi adalah alga coklat memenuhi standar kadar air pada rumput laut
diikuti alga perang dan paling lemah adalah coklat yang kurang dari 32%. Kadar abu
alga hijau. Hasil uji FTIR mengindikasikan dalam Sargassum polycystum pada
terbentuknya ester sehingga dapat disimpulkan pengeringan yang berbeda masih memenuhi
terbentuk surfaktan. standar kadar abu pada rumput laut coklat
Alga coklat memiliki komponen utama yaitu sekitar 36%. (Masduqi et al., 2014). Abu
yaitu alginat yang mempunyai gugus merupakan zat anorganik sisa hasil
fungsional karboksilat (-COOH) dan hidroksil pembakaran suatu bahan organik.Kadar abu
(-OH). Kedua Gugus fungsi inilah yang ada hubungannya dengan mineral suatu bahan
nantinya akan berperan dalam proses adsorpsi (Winarno, 1996). Tinggi rendahnya kadar abu
logam berat, salah satunya melalui proses yang terkandung dalam suatu bahan dapat
pertukaran ion dan pembentukkan senyawa dihubungkan dengan jumlah unsur mineral
kompleks (Park, et al., 2005). Rodaldo et al., (Ratana-arporn dan Chirapart, 2006),
(2013), Alga coklat merupakan biosorben yang sedangkan kandungan mineral rumput laut
dapat digunakan untuk mengadsorpsi logam dapat dipengaruhi oleh proses pengolahan
berat. Salah satu diantara alga coklat adalah yang diberikan (Ruperez, 2002). Selain itu,
Sargassum crassifolium yang memiliki kadar masing-masing komponen mineral
kemampuan adsorpsi cukup baik, dikarenakan ditentukan oleh spesies, faktor fisiologis,
adanya gugus karboksilat. Gugus aktif yang kondisi geografis dan frekuensi gelombang,
terdapat dalam Sargassum crassifolium sangat serta jenis metode yang digunakan dalam
dipengaruhi oleh pH, sehingga diperlukan proses mineralisasi.
teknik enkapsulasi. Enkapsulasi bertujuan Menurut penelitian Handayani (2004)
untuk meningkatkan gugus aktif, kualitas sifat rumput laut Sargassum crassifolium
fisik maupun sifat kimia dari adsorben untuk mengandung asam askorbat sebesar 49,01 ±
proses adsorpsi. biomassa S. crassifolium 0,75 mg/100 g. Berikut tabel lengkap
mampu mengadsorpsi ion logam Cu pada kandungan nutrisi pada Sargassum
pH=7 dengan qe rata-rata 99,03 mg/g, waktu crassifolium.

Tabel 2. Kadar Nutrisi Thalus S. Crassifolium

Jenis Nutrisi Rata-Rata Kadar Keterangan


Protein 5,19 ± 0,13 Berat Basah
Abu (mineral) 36,03 ± 0,34 Berat Kering
Ca (mg/100 g) 1540,66 ± 6,99 Berat Kering
Fe (mg/100 g) 132,65 ± 3,43 Berat Kering
P (mg/100 g) 474,03 ± 1,01 Berat Kering
Vitamin A (µg RE/100 g) 489,55 ± 8,4 Berat Kering
Asam Askorbat (mg E/100 g 49,01 ± 0,75 Berat Kering
Kadar air (%, b/b) 37,91 ± 0,34 Berat Kering
Lemak (%, b/b) 1,63 ± 1,1 Berat Kering
pH 6,86 ± 0,05 Berat Kering
Warna Kuning kecoklatan Berat Kering
Ukuran Partikel 150 mesh Berat Kering
Sumber: Handayani (2004).

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

493
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

Rumput laut jenis Sargassum wighti Aplikasi bahan aktif dari Sargassum sp
mengandung protein 6,396%, phenol 216,65, pada bidang perikanan
flavonoid 379,99, chlophil a 10,347, total Makroalga memiliki potensi bahan aktif
chlorophil 0,438, carotenoid 0,670, dan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
antibakteri (Seenivasan et al., 2012). Lebih maupun virus. Produksi bahan aktif dari
lanjut dikatakan bahwa Sargassum sp metabolit sekunder rumput laut seperti
mengandung bahan aktif yang dapat digunakan Sargassum sp diharapkan dapat menjadi
sebagai antibakteri, antitumor dan antivirus. alternatif penanggulangan penyakit pada
Senyawa fenol, seperti flavonoid dapat budidaya perikanan di Indonesia. Menurut
dipengaruhi oleh temperatur dan Patra et al., (2008) bahwa esktrak metanol dari
radiasi.Peningkatan konsentrasi flavonoid Sargassum sp menunjukan aktivitas
seiring dengan penurunan suhu dan intensitas antioksidan yang sangat kuat. Selain itu juga
radiasi (Schmidt et al., 2009). Vatai et al. dapat berfungsi sebagai antimikrobial terhadap
(2009), menyatakan bahwa kandungan bakteri gram positif dan gram negatif seperti
senyawa fenolik sangat sensitif, tidak stabil Bacillus subtilis, Escherichia coli dan
dan sangat rentan terhadap degradasi. Staphylococcus aerus.
Degradator paling utama adalah temperatur, Hasil penelitian Izzati (2007) yang
kandungan oksigen dan cahaya. Pemanasan melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak
dengan meningkatnya suhu pengeringan akan beberapa rumput laut terhadap bakteri bakteri
menyebabkan kerusakan sebagian besar patogen pada udang windu diperoleh bahwa
senyawa fenolik (Tuminah, 2004). rumput laut Sargassum sp cocok/dapat
Penelitian-penelitian antiradikal bebas dari dikembangkan untuk budidaya ganda dengan
berbagai rumput laut dari genus Sargassum udang windu, karena ekstrak Sargassum aktif
seperti Sargassum micracanthum, Sargassum terhadap dua spesies bakteri Vibrio yang diuji
siliquastrum, Sargassum boveanum, dan (Vibrio harveyi dan Vibrio parahaemolyticus).
Sargassum muticum, telah dilakukan di negara- Disamping itu, aktivitas ekstrak Sargassum
negara seperti Jepang, Korea, Iran, dan lebih tinggi dengan ditunjukkan zona
Perancis. Hasil penelitian menunjukkan semua hambatannya yang lebih luas dibanding
ekstrak Sargassum micracanthum, Sargassum dengan ekstrak rumput laut lainnya (Halimeda
siliquastrum, Sargassum boveanum, dan sp; Caulerpa racemosa; Padina sp; dan
Sargassum muticum dari berbagai pelarut Gelidium sp.).
memberikan peredaman absorbansi larutan Menurut Hayashi et al., (2008), Fukoidan
DPPH di atas 50% atau bersifat sebagai yang telah diisolasi dari beberapa jenis alga
antiradikal bebas (Iwashima, et al., 2005; Cho, coklat dan terbukti memiliki komponen aktif
et al., 2007; Zahra, et al., 2007; Le Lann, et al., antiviral, juga memiliki aktivitas anti-oksidan
2008). Swantara et al., (2012) aktivitas (Wang et al., 2009). Pemberian fukoidan
antiradikal bebas terhadap ekstrak kasar dari sebagai campuran pakan udang windu juga
rumput laut Sargassum ringgoldianum memperlihatkan aktivitas antiviral terhadap
menunjukkan hasil peredaman radikal bebas infeksi white spot syndrome virus (WSSV).
pada menit ke-5 sebesar 66,50% dan menit ke- Udang windu yang diberi pakan dengan
60 sebesar 78,77%. Hasil penelitian lebih campuran fukoidan memperlihatkan
lanjut diperoleh Persentase peredaman radikal peningkatan kekebalan non spesifik
bebas dalam isolat aktif bersifat antiradikal (Balasubramanian et al., 2008). Fukoidan yang
bebas pada rumput laut Sargassum diekstrak dari alga coklat golongan Sargassum
ringgoldianum sebesar 92,19%, aktivitas ini polycystum juga memperlihatkan kemampuan
setara dengan 93,06% aktivitas peredaman untuk menghambat perkembangan Vibrio
radikal bebas vitamin E. Isolat aktif bersifat harveyi yang menginfeksi udang windu
antiradikal bebas diduga mengandung enam (Chotigeat et al., 2007).
senyawa yaitu: etil miristat, dibutil ftalat, etil
palmitat, metil isostearat, dioktil ftalat, dan 3β- Kualitas perairan dan substrat dasar
bromo-kolest-5-ena. Hasil analisa parameter lingkungan
meliputi kualitas air dan substrat dasar perairan

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

494
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

sebagai tempat hidup rumput laut, Sargassum sp disajikan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Kualitas perairan dan substrat dasar pada masing-masing stasiun pengamatan rumput laut
Sargassum sp.

Parameter TL1.0 TL1.25 TL1.50 TL2.0 TL2.25 TL2.50


0
Suhu ( C) 30.00 30.00 30.00 35.00 35.00 35.00
Salinitas (ppt) 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00
pH 8.90 8.80 8.90 8.70 8.80 8.40
Sangat kasar (%) 0.16 0.02 0.20 0.10 0.25 0.26
Kasar (%) 0.52 0.20 0.47 0.48 0.48 0.58
Halus (%) 0.32 0.78 0.33 0.41 0.27 0.16

Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut 32 ppt (Tabel 3). Kisaran ini merupakan
seperti halnya biota perairan lainnya sangat kisaran temperatur rata-rata perairan Indonesia
dipengaruhi oleh toleransi fisiologi dari biota (Anggadiredja dkk., 2006).. Kondisi perairan
tersebut untuk beradaptasi terhadap faktor- tempat tumbuhnya alga coklat pada setiap
faktor lingkungan, seperti substrat, salinitas, stasiun memiliki tingkat kecerahan 100%,
tempratur, intensitas cahaya, tekanan dan kecepatan arus rata-rata adalah 70 cm/detik,
nutrisi. Secara umum, rumput laut dijumpai kandungan nitrat dan pospat berada pada
tumbuh di daerah perairan yang dangkal kisaran 1,5 ppm dan 2,1 ppm. Sargassum
dengan kondisi dasar perairan berpasir, sedikit merupakan alga coklat yang mendominasi
lumpur, atau campuran keduanya. Rumput laut populasi alga coklat di perairan Sulawesi
memiliki sifat benthic (melekat) dan disebut Selatan (Arma et al., 2011).
juga benthic algae, dengan cara melekatkan
talus pada substrat pasir, lumpur berpasir, 4. KESIMPULAN
karang, fragmen karang mati, kulit kerang,
batu atau kayu. Rumput laut jenis Sargassum Berdasarkan uraian diatas dapat
mampu tumbuh pada substrat batu karang di disimpulkan sebagai berikut spesies Sargassum
daerah berombak (Anggadiredja, 2006). sp. yang dikenal di Indonesia ada sekitar 12
Penyebaran spesies ini banyak terdapat di spesies, yaitu : S. duplicatum, S. histrix, S.
perairan Indonesia seperti Sumatera, Jawa, echinocarpum, S. gracilimun, S. obtusifolium,
Kepulauan Seribu, Sulawesi, Lombok, dan Aru S. binderi, S. policystum, S. crassifolium, S.
(Indriani dan Sumiarsih, 2001). Secara umum, microphylum, S. aquofilum, S. vulgare, dan S.
alga coklat ditemukan tumbuh di daerah Polyceratium Sargassum sp. dapat
perairan yang dangkal intertidal dan sublitoral dimanfaatkan sebagai antikolesterol, biofuel
dengan kondisi dasar perairan berpasir, sedikit biofertilizer, antibakteri, antitumor, antikanker,
berlumpur, berbatu karang atau campuran antifouling, antivirus dan krim kosmetik .
(Tabel 3). Ekstrak Sargassum sp. juga berpotensi sebagai
Menurut Kadi (2005), jenis Sargassum sp antioksidan dan sebagai bahan baku
hidup di zona intertidal, subtidal, sampai pembuatan surfaktan, aplikasi ekstrak
daerah tubir dengan ombak besar dan deras. Sargassum pada bidang perikanan dapat
Menurut Atmadja (2012), habitat alga coklat digunakan untuk menghambat pertumbuhan
tumbuh di perairan pada kedalaman 0.5–10 m bakteri Vibrio harveyi yang merupakan
ada arus dan ombak. Alga coklat hidup di penyebab penyakit kunang kunang yang paling
daerah perairan yang jernih yang mempunyai berbahaya bagi udang windu
substrat dasar batu karang dan dapat tumbuh
subur pada daerah tropis. 5. REFERENSI
Parameter fisika perairan menunjukkan
bahwa temperatur pada semua stasiun Ale, M. T., H. Maruyama, H. Tamauchi, J. D.
menunjukkan nilai yang setara, yaitu berada Mikkelsen and A. S. Meyer. 2011.
pada suhu 30-35 oC, pH 8,4-8,9 dan salinitas Fucoidan from Sargassum sp. and Fucus

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

495
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

vesiculosus Reduces Cell Viability of Sukatar. 2009. Antimicrobial and


Lung Carcinoma and Melanoma Cells In Antioxidant Activity of Brown Algae
Vitro and Activates Natural Killer Cells from Yhe Aegean Sea. Journal of Serbian
In Mice In Vivo. International Journal of Chemical Society, 74 (6) : 619-628.
Biological Macromolecules, 49 : 331- Devi, K. N., T. T. A. Kumar, K. V. Dhaneesh,
336. T. Marudhupandi and T.
Anggadiredja, JT., A. Zatnika, H. Purwoto, S. Balasubramanian. 2012. Evaluation of
Istini. 2006. Rumput Laut. Antibacterial and Antioxidant Properties
Pembudidayaan, Pengolahan dan from Brown Seaweed, Sargassum
Pemasaran Komoditas Perikanan Wightii (Greville, 1848) Against Human
Potensial. Penebar Swadaya. Depok. 147 Bacterial Pathogens. Academic
hal. Sciences, 4 (3) : 143-149.
Arma, N.A., M.I. Illijas, Ardiansyah, dan Erulan, V., P. Soundarapandian, G.
Ridwan. 2009. Identifikasi Alga Coklat Thirumaran and G. Ananthan. 2009.
Dan Kandungan Bahan Aktif Fukoidan Studies on The Effect of Sargassum
Di Perairan Pangkep Dan Selayar. polycystum (C. Agardh, 1824) Extract on
Laporan Hasil Penelitian Politeknik The Growth and Biochemical
Pertanian Negeri Pangkep. 11 hlm Composition of Cajanus cajan (L.) Mill
Aslan, L. M. 1991. Budidaya Rumput Laut. sp. American-Eurasian J. Agricultural &
Kanisius, Yogyakarta. Environment Science, 6 (4) : 392-399.
Atmadja, W. S., A. Kadi, Sulistijo dan R. Faulkner D.J. (1984). Marine natural products.
Satari. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Metabolites of marine alge and
Rumput Laut Indonesia. Puslitbang herbivorous marin mollusk. Nat. prod.
Oseanologi LIPI, Jakarta. Rep 1: 256-260
Bazes, A., A. Silkina, P. Douzenel, F. Faӱ, N. Firdaus, M., S. S. Karyono dan M. Astawan.
Kervarec, D. Morin, J. P. Berge and N. 2009. Penapisan Fitokimia dan
Bourgougnon. 2009. Investigation of The Identifikasi Ekstrak Rumput Laut Coklat
Antifouling Constituents from The (Sargassum duplicatum). Jurnal Ilmu-
Brown Alga Sargassum muticum Ilmu Hayati (Life Sciences), 21 : 1.
(Yendo) Fensholt. J. Appl. Phycol, 21 : Fujimoto K.,1985. Screening for Antioxigenic
395-403. Compound in Marine Algae and
Bhaigyabati, T., T. Kirithika, K. Shiny and K. Bromophenols as Effective Principles in
Usha. 2011. Phytochemical Screening Red Algae Polysiphonia ulceolate.
and Antioxidant Activity of Various Bulletin of Japanese Society of Scientific
Extracts of Sargassum muticum. Fisheries, 51 (9), 1985, 1139-43.
International Journal Pharmaceutical Glombitza K.W. dan M. Keusgen (1995):
Research and Development, 3 (10) : 25- Fuhalols and dehydroxyfuhalols from
30. the brown alga Sargassum spinoligerum.
Budhiyanti, S. A., S. Raharjo, D. W. Marseno Phytochemistry Vol 38: No 4: 987-995.
and I. Y. B. Lelana. 2012. Antioxidant Habsah, M., Kamariah, B., Aisha, M. R. S.,
Activity of Brown Algae Sargassum Julius, Y. F. S., Desy, F. S.,
Species Extract from The Coastline of Asnulizawati, A., and Faizah, S. 2011.
Java Island. American Journal of The Potential of Local Sargassum
Agricultural and Biological Sciences, 7 granuliferum Crude Extract as
(3) : 337-346. Antibacterial and Antifouling Properties.
Chotigeat, W., Tongsupa, S., Supamataya, K., In : Proceedings of International
Phongdara, A. 2007. Effect of Fucoidan Conference on Life Science, 11th-13th
on Disease Resistance of Black Tiger July 2011. Universiti Malaysia
Shrimp. Aquaculture. 233: 23-30 Terengganu, Kuala Terengganu,
Dawes, C. 1981. Marine Botany. John Wiley Malaysia, pp. 721-726
and Sons, Inc. Canada. Hayashi, K., T. Nakano, M. Hashimoto, K.
Demirel, Z., F. F. Yilmaz-Koz, U. N. Karabay- Kanekiyo, T. Hayashi. 2008. Defensive
Yavasoglu, G. Ozdemir and A. effects of a fucoidan from brown alga

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

496
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

Undaria pinnatifida against herpes Pengembangan Teknologi Kimia untuk


simplex virus infection. International Pengolahan Sumber Daya Alam
Immunopharmacology. 8: 109-116. Indonesia. Yogyakarta, 18 Maret 2015.
Herpandi. 2005. Aktivitas Hipokolesterolemik Hal B18, 1-7.
Tepung Rumput Laut pada Tikus Masduqi, A.F., M. Izzati, dan E. Prihastanti.
Hiperkolesterolemia. [Tesis]. Sekolah 2014. Efek Metode Pengeringan
Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Terhadap Kandungan Bahan Kimia
Bogor Dalam Rumput Laut Sargassum
Izzati, M. 2007. Skreening Potensi Antibakteri polycystum Buletin Anatomi dan
pada Beberapa Spesies Rumput Laut Fisiologi Volume XXII, Nomor 1, Maret
terhadap Bakteri Patogen pada Udang 2014 Hal 1-9.
Windu. Jurnal BIOMA, Vol. 9, No. 2, Merdekawati, W., Susanto, A. B. dan
Hal. 62 - 67 Limantara, L. 2009. Kandungan dan
Kadi, A. 2005. Beberapa Catatan Kehadiran Aktivitas Antioksidan Klorofil a dan β
Marga Sargassum di Perairan Karoten Sargassum sp. Jurnal Kelautan
Indonesia. Oseana, 30 (4) : 19-29. Nasional, 2 : 144-155.
Kelman, D., E. K. Posner, K. J. McDermid, N. Park, D., Yun, Y.S. and Park, J.M., 2005,
K. Tabandera, P. R. Wright and A. Chromium Biosorption by Thermally
D. Wright. 2012. Antioxidant Activity Treated Biomas of The Brown Ecklonia
of Hawaiian Marine Algae. sp., Ind. Eng. Chem. Resc., 42: 8226-
Marine Drugs, 10 : 403-416. 8232.
Keusgen M., M Falk., J.A. Walyrt, Patra, J. K., Rath, S. K., and Jena, K. 2008.
K.W.Glombitza (1997): A Evaluation of Antioxidant and
Phloroglucinol derivative from brown Antimicrobial Activity of Seaweed
alga, Sargassum spinuligerum. Journal (Sargassum sp.) Extract: A Study on
of Chemical Ecology Vol 22: No 10: 34- Inhibition of Glutathione-S-Transferase
39. Activity. Turkish Journal of Biology. 32:
Khotimah,K., Darius dan B.B. Sasmito. 2013. 119-125.
Uji Aktivitas Senyawa Aktif Alga Coklat Poncomulyo, T., M. Herti dan K. Lusi. 2006.
(Sargassum fillipendulla) Sebagai Budi Daya dan Pengolahan Rumput
Antioksidan Pada Minyak Ikan Lemuru Laut. PT. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
(Sardinella longiceps). THPI Student Prabowo,A., S.A. Budhiyanti, dan A. Husni.
Journal Universitas Brawijaya, Malang , 2013. Ekstrak Sargassum sp. Sebagai
Volume. I No. 1 pp 10-20. Antioksidan dalam Sistem Emulsi
Koivikko, R. 2008. Brown Algal Phlorotannins Minyak Ikan Selama Penyimpanan Pada
Improving and Applying Chemical Suhu Kamar. JPB Perikanan Vol. 8 No.
Methods. Departement of Chemistry, 1 Tahun 2013: 143–150
University of Turku, Finlandia. Ratana-arporn P dan A. Chirapart. 2006.
Kusumaningrum I., B.H. Rini, H. Sri. 2007. Nutritional Evaluation of Tropical
Pengaruh Perasan Sargassum Green Seaweeds Caulerpa lentillifera
crassifolium dengan Konsentrasi yang and Ulva reticulate. Kasetsart J. 40 : 75–
Berbeda Terhadap Pertumbuhan 83.
Tanaman Kedelai (Glycine max(L) Ronaldo., I.H. Silalahi, dan N. Wahyuni.
Merill)15(2). 2013. Adsorpsi Ion Logam Cu(II)
Lenstra, W. J., J. W. van Hal and J. H. Reith. Menggunakan Biomassa Alga Coklat
2011. Ocean Seaweed Biomass for (Sargassum crassifolium) Yang
Large Scale Biofuel Production. The Terenkapsulasi Aqua-Gel Silika. JKK,
Ocean Seaweed Biomass, Conferences tahun 2013, volume 2 (3), halaman 148-
Bremerhaven, Germany. 152.
Mahreni dan R. Reningtyas. 2015. Pembuatan Ruperez P. 2002.Mineral Content of Edible
Surfaktan Di Alkil Karbohidrat dari Marine Seaweeds.Food Chemistry.79 :
Alga. Prosiding Seminar Nasional 23–26.
Teknik Kimia “Kejuangan”.

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

497
Volume 5 Nomor 2, Juni 2016

Santoso, J., Yoshie-Stark, Y., and Suzuki, T. Supercritical Carbondioxide. J. Food


2004. Antioxidant Activity of Methanol Eng.
Extracts from IndonesianSeaweeds in an Wang, J., Zhang, Q., Zhang, Z., Zhang, J., Li.
Oil Emulsion Model. Fisheries Science. P. (2009). Synthesized phosphorylated
70: 183-188. and aminated derivatives of fucoidan and
Seenivasan, R., Rekha, M., Indu, H., dan their potential antioxidant activity in
Geetha, S. 2012. Antibacterial Activity vitro. International Journal of Biological
and Phytochemical Analysis of Selected Macromolecules. 44:170-174.
Seaweeds from Mandapam Coast, India. Widowati, I., A. B. Susanto, M. Puspita, V.
Journ. of Applied Pharmaceutical Stiger-Pouvreau and N. Bourgougnon.
Science. 2(10):159-169. 2013. Potentiality of Using Spreading
Sargassum Species from Jepara,
Sivagnanavelmurugan, M., T. Marudhupandi,
Indonesia as an Interesting Source of
A. Palavesam, G. Immanuel. 2012.
Antibacterial and Antioxidant
Antiviral Effect of Fucoidan Extracted
Compound : A Preliminary Study. 21st
from Sargassum wightii, on Shrimp
International Seaweed Symposium.
Penaeus monodon Postlarvae Against
International Seaweed Association
White Spot Syndrome Virus. Journal of
Council, Bali, pp. 118
World Aquaculture Society.43:697-706.
Winarno FG. 1996. Teknologi Pengolahan
Sivagnanavelmurugan, M., G.K.Ramnath, B.J.
Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar
Taddaeus, Palavesam, A. & Immanuel,
Harapan.
G. (2015) Effect of Sargassum wightii
Winberg, P., Ghosh, D., and Tapsell, L. 2009.
on shrimp Growth dan desease resistance
Seaweed Culture in Integrated (Multi-
to Vibrio parahaemolyticus.in Penaeus
Trophic Aquaculture. Rural Industries
monodon postlarvae . Journal
Research and Development Corporation.
Aquaculture Nutrition 2015, pp 1-10.
Australia.
doi: 10.1111/anu.12217.
Yangthong, M., N. Hutadilok-Towatana, and
Schmidt S, M Zietz, M Schreiner, S Rohn, LW
W. Phromkunthong. 2009. Antioxidant
Kroh, A. Krumbein. 2009. Genotypic
Activities of Four Edible Seaweeds from
and Climatic Influences on the
The Southern Coast of Thailand. Plant
Concentration and Composition of
Foods Human Nutrition, 64 : 218-223.
Flavonoids in Kale (Brassica oleracea
Yoon, W. J., Y. M. ham, S. S. Kim, B. S. Yoo,
var. sabellica). Food Chemistry.119 :
J. Y. Moon, J. S. Baik, N. H. Lee and C.
1293–1299.
G. Hyun. 2009. Suppession of Pro-
Supriyono, A., 2007. Aktivitas Antioksidan
inflamatory Cytokines, iNOS and COX-2
Beberapa Spesies Rumput Laut Dari
Expression by Brown Algae Sargassum
Pulau Sumba. Jurnal Sains dan
micracanthum in RAW 264.7
Teknologi Indonesia Vol. 9 No. 1 April
Macrophages. EurAsian Journal of
2007 Hlm. 34-38.
BioSciences, 3 : 130-143.
Rachmat, R. 1999. Kandungan dan
Zandi, K., S. Ahmadzadeh, S. Tajbakhsh, Z.
Karakteristik Fisiko Kimia Alginat dari
Rastian, F. Yousefi, F. Farshadpour, K.
Sargassum sp. yang Dikumpulkan dari
Sartavi. 2010. Anticancer Activity of
Perairan Indonesia. Laboratorium
Sargassum oligocystum Water Extract
Produk Alam Laut, Puslitbang
Against Human Cancer Cell Lines.
Oseanologi LIPI, Jakarta
European Review for Medical and
Tjitrosoepomo, G. 2001. Taksonomi
Pharmacological Sciences, 14 : 669-673.
Tumbuhan : Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta dan Pteridophyta. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Vatai, T., M. Skerget, Z. Knez. 2009.
Extraction of Phenolic Compounds from
Elder Berry and Differentgrape Marc
Varieties Using Organic Solvents and/or

Potensi Dan Pemanfaatan Bahan Aktif Alga Cokelat Sargassum Sp... (Chalvyn S. Pakidi dan Hidayat Suryanto Suwoyo)

498

Anda mungkin juga menyukai