Anda di halaman 1dari 7

SURAT GUGATAN

Malang, 21 Mei 2019

Kepada:
Yth. Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan
Di Jalan Raya Panglima Sudirman Nomor 5
Karang Dampit-Kebonagung, Kecamatan Kraksaan
Probolinggo, Jawa Timur – 67282

Perihal: Gugatan Cidera Janji (Wanprestasi)

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Vira Adhellia
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 18 Mei 1970
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Raya Segaran Nomor 10 RT.03 RW.03
Kelurahan Kendal Payak, Kecamatan Pakis Aji.
Malang-Jawa Timur. 65162.
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan gugatan cidera janji (wanprestasi)


terhadap:
Nama Lengkap : Saiful Kaher
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 18 Mei 1968
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 51 Tahun
Pekerjaan : Wirausaha Dealer Mobil Pandawa

9
Alamat : Jalan Borobudur Nomor 09 RT.02 RW.01,
Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota
Malang-Jawa Timur, 65125.
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.
Dan,
Nama Lengkap : Rizqy Amalia, S.H., M.Kn.
Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 03 Desember 1981
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Notaris dan PPAT
Alamat : Jalan Taman Gayam Nomor 17 RT.10 RW.01,
Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota
Malang-Jawa Timur, 65111.
Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT.

Gugatan ini didasarkan atas fakta-fakta dan peristiwa seperti terurai di bawah ini:
1) Bahwa PENGGUGAT merupakan istri sah almarhum Suwarno berdasarkan
Kutipan Akta Nikah Nomor 1464/215/IV/2000, tanggal 01 Januari 2000
yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama
Kecamatan Pakis Aji-Malang;
2) Bahwa almarhum Suwarno meninggal dunia pada tanggal 18 April 2019
berdasarkan Surat Keterangan Pemeriksaan Kematian yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang dengan nomor
RSUD/Saiful Anwar/10/18/IV/2019;
3) Bahwa semasa hidupnya almarhum Suwarno dan PENGGUGAT, memiliki
beberapa bidang tanah berupa tambak yang terletak di antaranya di desa
Karanggeger dan Desa Sukokerto Kecamatan Pajarakan Kabupaten
Probolinggo Jawa Timur sebagaimana dimaksud secara berturut-turut dalam
SHM No. 180/Karanggeger, SHM No. 201/Sukokerto dan SHM
207/Sukokerto semuanya atas nama Pemegang Hak Milik almarhum
Suwarno;

10
4) Bahwa sekitar awal tahun 2017, TERGUGAT yang sebelumnya telah
mengenal almarhum Suwarno secara pribadi menemuinya dan
PENGGUGAT yang bertempat di Jalan Raya Segaran Nomor 10 RT.03
RW.03 Kelurahan Kendal Payak, Kecamatan Pakis Aji. Malang-Jawa
Timur. 65162;
5) Bahwa dalam kesempatan tersebut TERGUGAT bermaksud membeli tanah
seluruh tambak milik almarhum Suwarno yang terletak di Desa Sukokerto
dan Karanggeger Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo Jawa
Timur;
6) Bahwa setelah terdapat kesepakatan antara TERGUGAT dan almarhum
Suwarno serta PENGGUGAT saat itu hadir dan mengetahui, maka
selanjutnya TERGUGAT menunjuk TURUT TERGUGAT yang
berkedudukan atau berkantor di Jalan Taman Gayam Nomor 17 RT.10
RW.01, Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang-Jawa Timur,
65111;
7) Bahwa selanjutnya atas permintaan TERGUGAT, TURUT TERGUGAT
membuatkan beberapa akte diantaranya adalah akte Nomor 4 tentang
Pengikatan Jual Beli dan akte Nomor 5 tentang Kuasa Menjual, kedua akte
tersebut dibuat pada tanggal yang sama yaitu tanggal 7 April 2017;
8) Bahwa berdasarkan Akte Nomor 4 tentang Pengikatan Jual Beli telah diatur
terkait khususnya Pasal 1 mengenai harga jual beli tanah yaitu sebesar Rp.
90.000.000.- (Sembilan puluh juta rupiah), bahwa selanjutnya diterangkan
pula dalam akte tersebut bahwa “jumlah uang menurut keterangan Pihak
Pertama (PENGGUGAT) sudah dibayar lunas seluruhnya oleh Pihak
Kedua (TERGUGAT) bersamaan penandatanganan akte ini”;
9) Bahwa terkait dengan klausul yang diterangkan dalam pasal 1 tersebut,
PENGGUGAT akan menyampaikan fakta-fakta sebagai berikut:
a) Bahwa harga jual beli tanah tambak tersebut walaupun sangat murah
atau di bawah harga pasar atau bahkan di bawah Nilai Jual Obyek
Pajak (NJOP) namun sudah disepakati oleh Para Pihak.
b) Bahwa terkait dengan pelunasan harga jual beli tanah tersebut, sampai
saat gugatan ini diajukan oleh PENGGUGAT, TERGUGAT tidak

11
pernah mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan atau melunasinya
kepada almarhum Suwarno hingga gugatan ini dibuat;
c) Bahwa mengenai keterangan dalam klausul akte yang berbunyi
“jumlah uang mana menurut keterangan Pihak Pertama sudah
dibayar lunas seluruhnya oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama,
bersamaan dengan penandatanganan akte ini” adalah merupakan
suatu penyesatan atau keterangan palsu dan tidak benar yang dibuat
oleh TERGUGAT dengan bantuan TURUT TERGUGAT.
d) Bahwa TERGUGAT berulangkali menjanjikan akan membayar atau
melunasi harga jual beli tanah obyek sengketa kepada almarhum
Suwarno, namun janji tersebut tidak pernah dipenuhi atau ditepati oleh
TERGUGAT.
e) Bahwa jika ditafsirkan secara gramatikal maksud dari kalimat “jumlah
uang mana menurut keterangan Pihak Pertama sudah dibayar lunas
seluruhnya oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama, bersamaan
dengan penandatanganan akte ini” maka terdapat peristiwa hukum
berupa penyerahan uang dari TERGUGAT terhadap almarhum
Suwarno sejumlah Rp. 90.000.000.- (Sembilan puluh juta rupiah) pada
saat menandatangani akte pengikatan jual beli tersebut, bahwa dalam
faktanya baik almarhum Suwarno maupun PENGGUGAT pulang
dengan tangan kosong alias tidak membawa uang sepeserpun.
f) Bahwa karena almarhum Suwarno dan PENGGUGAT sebelumnya
telah mengenal dan tidak manaruh kecurigaan pada TERGUGAT
yang telah berusia lanjut tersebut maka almarhum Suwarno dan
PENGGUGAT menuruti ketika TERGUGAT minta dibuatkan akte
terlebih dahulu sebelum membayar uang transaksi jual beli tanah
milik almarhum Suawarno.
g) Bahwa selanjutnya dalam Pasal 1 tersebut ditambahkan pula
keterangan bahwa “untuk penerimaan uang mana telah dibuatkan
kuitansi tersendiri antar pihak dan akte ini berlaku sebagai kuitansi
yang sah”. Bahwa dalam faktanya, jika memang peristiwa hukum
terkait penyerahan uang tersebut memang benar diadakan pada saat

12
penandatanganan akte pengikatan jual beli maka untuk apa pula
dibuatkan kuitasi tersendiri, jika memang kuitansi tersebut ada,
silahkan pada saatnya nanti dibuktikan atau ditunjukkan
eksistensinya dalam persidangan ini;
h) Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, terdapat pernyataan-
pernyataan yang saling kontradiktif dan tidak bersesuaian antara satu
keterangan dan keterangan lainnya sehingga menegaskan bahwa akte
pengikatan jual beli tersebut dibuat dengan tidak ada itikad baik (good
faith) dan penuh dengan penipuan (bedrog).
10) Bahwa untuk membuktikan bahwa akte pengikatan jual beli ini dibuat
dengan itikad tidak baik dan penuh dengan penyesatan dan penipuan yang
dilakukan oleh TERGUGAT dengan bantuan TURUT TERGUGAT adalah
terdapatnya klausul-klausul yang tidak lazim sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dan Pasal 5 tentang Akte atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli Aquo.
Bahwa dalam Pasal 4 perjanjian aquo yang akan Penggugat sadur sebagai
berikut:
“selanjutnya guna menjamin kedudukan Pihak Kedua atas pelaksanaan
penjualan dan pembelian tersebut pada waktunya sesuai dengan ketetapan-
ketetapan yang dimaksud, maka Pihak Pertama dengan ini, sekarang untuk
nanti pada waktunya memberi kuasa kepada Pihak Kedua untuk bertindak
atas nama Pihak Pertama selaku Penjual, guna melaksanakan penjualan
tanah tersebut kepada Pihak Kedua atau orang/pihak lain yang ditunjuk
oleh Pihak Kedua sebagaimana mestinya demikian juga apabila oleh
sesuatu sebab Pihak Pertama berhalangan untuk melaksanakan jual beli
secara demikian.”
11) Bahwa puncak dari persekongkolan yang dilakukan oleh TERGUGAT dan
TURUT TERGUGAT dapat dilihat dalam klausul Pasal 9 tentang Akte
Pengikatan Jual Beli yang berbunyi sebagai berikut:
“Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya menyatakan dan menegaskan
bahwa mereka akan membebaskan saya notaris (TURUT TERGUGA), baik
dalam kedudukan saya sebagai pribadi, sebagai notaris serta saksi-saksi
yang menyaksikan pembuatan akta ini dan akta-akta yang berhubungan

13
dengan akta ini dari segala tuntutan hukum baik perdata, pidana maupun
Tata usaha Negara termasuk tapi tidak terbatas melalui tuntutan yang
dilakukan melalui pengacara berkenaan dengan dibuatnya akta ini dan akta
yang berhubungan dengan akta ini”.
12) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1267 KUH Perdata diatur bahwa pihak
yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih pihak yang lain
untuk memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat dilakukan atau
menuntut pembatalan persetujuan, dengan penggantian biaya, kerugian dan
bunga. Kehidupan fakta hukumnya, TERGUGAT telah nyata-nyata
melakukan perbuatan cidera janji (wanprestasi) dengan tidak melakukan
pembayaran jual beli sebagaimana diatur dalam akte Nomor 4 tentang
Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang dibuat dihadapan TURUT
TERGUGAT.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka PENGGUGAT mohon


kepada Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan agar berkenan untuk memutuskan:
PRIMAIR:
1) Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2) Menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan cidera janji
(wanprestsi) yang merugikan TERGUGAT;
3) Membatalkan atau menyatakan Akte Nomor 4 tentang Pengikatan Jual Beli
dan Akte Nomor 5 tentang Kuasa Menjual tertanggal 07 April 2017 dibuat
dihadapan TURUT TERGUGAT tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat;
4) Menghukum TURUT TERGUGAT untuk tunduk dan patuh terhadap isi
putusan ini;
5) Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap hari lalai dalam
memenuhi isi putusan dalam perkara ini;
6) Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara;
7) Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada
perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;

14
SUBSIDAIR:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).

Demikian gugatan ini diajukan atas perhatian dan terwujudnya prinsip keadilan
dalam pemeriksaan gugatan ini, kami sampaikan terima kasih.

Hormat Saya,
Kuasa Hukum PENGGUGAT

(Silvy Indah Fitriani, S.H.)

15

Anda mungkin juga menyukai