Kelompok : 3
Semester/Unit : II / II
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Program Studi: Tadris Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
1. Asnaini (202028032)
2. Tasya Ramadhani (202028033)
3. Ervan Defrizal (202028037)
Puji syukur senantiasa ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah
nya kepada kita semua,sehingga berkat karunia-nya kita dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul‘’ Arab pra Islam, System politik kemasyarakatan dan System
Kepercayaan Dan Kebudayaan’’.
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberi bantuan, bimbingan serta dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Bpk.
Mustafa.,SPd.I.,M.Pd,Sebagai dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam,yang telah
mendidik kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Isi pembahasan dalam makalah ini, kami mengambil referensi dari berbagai buku.
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari, bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun, untuk
menjadi bahan perbaikan demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.Akhirnya kami
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya. Semoga dengan hasil karya
kami ini dapat menambah keilmuan kita semua.
Lhokseumawe, 19 Maret2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMANSAMPUL................................................................................................................i
KATAPENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTARISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................10
3.2 SARAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban adalah keseluruhan yang kompleks dari kehidupan masyarakat
manusia yang meliputi pengetahuan, politik, kepercayaan, kebudayaan, tradisi sosial,
dan semua kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat1. Kita bisa belajar banyak dari peradaban yang telah lampau. Suatu
peradaban dimulai ketika manusia melakukan hal-hal yang luar biasa dan menarik
bagi kita untuk menggali lebih dalam tentang peradaban-peradaban yang telah ada.
Salah satunya ialah peradaban bangsa arab. Yang dimana akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu Peradaban Arab Pra-islam. Arab memiliki peradaban yang menjadi
cikal bakal diturunkannya agama islam. Sebelum Arab menjadi negara Islam terselip
berbagai hal yang membentuk suatu peradaban pada masa itu. Baik dari segi
kebudayaan politik , kemasyarakatan, sosial, agama dan sebagainya. Pada masa
peradaban ini, Arab masih berada pada masa yang disebut masa Jahiliyah.
Ada banyak manfaat mempelajari peradaban. Terutama bagi umat islam dalam
meneladani setiap kejadian yang telah terjadi untuk diambil pelajaran bagi umat di
masa selanjutnya. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal tersebut dengan referensi
yang telah penulis masukkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana politik pada masa pra-islam di Arab ?
2. Apa kepercayaan pada masa pra-islam di Arab ?
3. Bagaimana kebudayaan pada masa pra-islam di Arab ?
4. Bagaimana masyarakat pada masa pra-islam di Arab ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui politik pada masa pra-islam di Arab.
2. Mengetahui kepercayaan pada masa pra-islam di Arab.
3. Mengetahui kebudayaan pada masa pra-islam di Arab.
4. Mengetahui kemasyarakatan pada masa pra-islam di Arab.
BAB II
1
PEMBAHASAN
Jazirah Arab ini merupakan daerah netral, dapat dikatakan bahwa Islam
diletakkan oleh nabi di Mekkah dan Madinah adalah agama yang masih murni, tidak
dipengaruhi oleh perkembangan agama-agama dan kekuasaan politik disekitarnya2.
Sementara itu, kondisi sosial politik internal wilayah Arab pra-islam di masa Jahiliyah
menjelang kedatangan Islam pada dasarnya terpecah-pecah, tidak mengenal
kepemimpinan sentral dan persatuan. Mereka tidak mempunyai sistem pemerintahan
yang ideal dan tidak mengindahkan nilai-nilai moral. Kepemimpinan politik disana
didasarkan pada suku-suku atau kabilah-kabilah guna mempertahankan diri dari
serangan suku-suku yang lain. Masing-masing suku memiliki seorang pemimpin besar
yang disebut Syeikh atau Amir yang memiliki wewenang untuk menentukan
peperangan, pembagian harta rampasan dan pertempuran tertentu. Diluar itu seorang
Syeikh tidak berkuasa atau tidak berhak mengatur anggota kabilahnya.
1. Arab Baidah
2
Meliputi daerah Irak, Syria, India dan Mesir terdapat kerajaan Aad, kaum
Tsamud dan kerajaan Al Ambath (amaliqah).
2. Arab Aribah (Qathaniyah)
Kerajaan Mainiyah di Yaman.
3. Arab Musta’rabah
Kerajaan Ghassaniyah yang berpusat di Mekah dan Yatsrib.
Namun dalam referensi lain3 dikatakan bahwa keadaan politik sebelum islam
bisa dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Kabilah Badui
Kabilah yang hidupnya terpencar-pencar dan diikat oleh ikatan darah dan
fanatisme. Tidak ada kerajaan karena adanya ketundukkan antara kabilah satu
dengan kabilah lainnya.
3
Bangsa Arab Jahiliyah percaya dan mewarisi mitos-mitos (tahayul dan
khurafat) dari nenek moyang yang bertumpu pada sistem kepercayaan watsaniyah
(paganisme). Seperti kepercayaan terhadap dewa, roh jahat, hantu, azimat, tuah dan
lain sebagainya, dimana hal ini sering disinyalir oleh Al-Qur’an sebagai kemusyrikan
yang amat dilarang dalam islam. Mereka percaya ada hantu yang berkeliaran dipadang
pasir untuk menganggu perjalanan musafir. Hantu itu disebut Ghaul untuk jenis laki-
laki dan Aimir untuk jenis perempuan. Mereka juga mempercayai kekuatan jimat-
jimat yang berfungsi sebagai penangkal kejahatan seperti sihir dan gangguan jin atau
syetan. Azimat juga dipercayai dapat menyembuhkan penyakit-penyakit psikis atau
mendatangkan penyakit psikis. Selain itu mereka juga percaya adanya roh Hammah
yang berada didalam ular, karena itu membunuh ular dilarang keras. Mereka
menyembah bintang, bulan, matahari, karena mereka menganggap bahwa semua
benda-benda alam tersebut mempunyai kekuasaan untuk menentukan aturan-aturan
jalannya seluruh isi alam ini.
Dapat kita simpulkan bahwa kepercayaan atau agama sebelum islam sebagai
berikut :
Pada umumnya mereka tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhan yang Esa
(monotheisme) dan tidak mempercayai hari pembalasan (akhirat) sebagaimana
digambarkan dalam al-Qur’an sebagai orang-orang kafir dan musyrik. Disisi lain juga
terdapat sejumlah orang yang dalam islam disebut Ahlul kitab (mereka yang
memahami dan konsisten pada Kitab Suci Taurat dan Injil) dari kalangan Yahudi dan
Nasrani.
Salah satu kelebihan bangsa Arab terletak pada bahasanya, mereka pandai
dalam bidang sastra, khususnya membuat syair-syair. Karena itu, Philip K. Hitti dalam
bukunya A History of the Arabs memberikan penilaian, bahwa keberhasilan
penyebaran Islam di antaranya didukung oleh keluasan bahasa Arab, khususnya
bahasa Arab al-qur`an ( Hitti, 1973 ).
Bangsa arab juga mahir dalam membuat dan menghafal silsilah keluarga dan
nenek moyangnya, sehingga mereka mampu menunjukkan hubungan dirinya dengan
nenek moyang yang besar-besar sehingga mendapat prestise karena keturunan. Setiap
kabilah mempunyai dan mengetahui silsilahnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi politik Arab pra-islam tidak mengenal pemerintahan sentral dan
persatuan serta tidak mengindahkan nilai-nilai moral. Kepemimpinan politik disana
berdasarkan kabilah-kabilah dan suku-suku, yang dalam masing-masing suku terdapat
pemimpin besar yang disebut Syeikh atau Amir yang memiliki wewenang untuk
menentukan peperangan, pembagian harta rampasan dan pertempuran tertentu tanpa
berhak mengatur anggota kabilahnya.
Bangsa Arab Jahiliyah percaya dan mewarisi mitos-mitos (tahayul dan khurafat)
dari nenek moyang yang bertumpu pada sistem kepercayaan watsaniyah (paganisme).
Seperti kepercayaan terhadap dewa,roh jahat, hantu, azimat, tuah dan lain sebagainya.
Selain itu mereka juga menyembah matahari, bintang, dan angin. Bahkan ada yang
meyembah batu-batu kecil dan pohon-pohon yang dianggap keramat. Mereka juga
menyembah malaikat karena dianggap sebagai keturunan Tuhan. Juga terdapat
sejumlah orang yang dalam islam disebut Ahlul kitab (mereka yang memahami dan
konsisten pada Kitab Suci Taurat dan Injil) dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
B. Saran
Bagi pembaca umum diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pembaca
terutama dalam hal yang berkaitan dengan Arab pra-islam. Penulis juga berharap
makalah ini dapat berguna untuk siapapun dan untuk hal-hal yang bersifat konstruktif,
semoga dapat meningkatkan kecintaan dan keimanan kita pada agama islam yang di
sampaikan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhakim, Moh., 2012, Jatuhnya Sebuah Tamadun. Jakarta Pusat : Kementerian Agama
Republik Indonesia.
Abubakar, Istianah, 2008, Sejarah peradaban Islam. Malang : UIN Malang Press.
Murodi, Drs., 1994, Sejarah Kebudayaan islam, Semarang : PT Karya Toha Putra.
Kumaidi, Drs, dkk., 2008, Sejarah Kenudayaan Islam Kelas XII, Sragen : CV Akik Pusaka.
Jariyah, Mufidah Dra. Hj., dkk, 2008, Modul Hikmah Sejarah Kebudayaan islam kelas XI,
Sragen : CV Akik Pusaka.