PROFESIONALISME KEBIDANAN
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Konsep Kebidanan
Oleh :
Kelompok 2
Widianti
Nur Azizah
Yulia Arsih
Satriani
Risna Wati
Feby Kesriani
PROGRAM D3 KEBIDANAN
AKBID BINA SEHAT NUSANTARA BONE
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh sejumlah
praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung jawab praktik profesi
bidan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Bidan harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang diperlukan
kepada ibu selama periode kehamilan, persalinan dan pasca partum, membantu kelahiran
sebagai tanggungjawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini
mencangkup tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya
mendapatkan bantuan medis dan pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan medis
tidak tersedia.
Kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini, dunia terasa tanpa batas
sehingga mengakibatkan terjadinya banjir informasi. Begitu juga dengan pelayanan
kesehatan yang semakin maju dengan datangnya modal-modal asing, rumah sakit asing,
maupun tenaga asing. Oleh karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri
mengikuti permainan global. Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi. Profesionalisme
berarti memiliki sifat profesional / ahli secara popular seorang pekerja apapun sering
dikatakan profesional, seorang profesional dalam bahasa keseharian adalah seorang
pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya biarpun keterampilan tersebut produk
dari fungsi minat dan belajar dari kebiasaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi profesionalisme seorang bidan?
2. Apa syarat bidan profesional?
3. Bagaimana perilaku bidan profesional?
4. Bagaimana upaya untuk mencapai bidan yang profesional?
5. Bagaimana pengembangan bidan profesional dalam memberikan asuhan?
6. Bagaimana tanggung jawab sebagai bidan profesional?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi profesionalisme seorang bidan
2. Untuk mengetahui syarat bidan profesional
3. Untuk mengetahui perilaku bidan profesional
4. Untuk mengetahui upaya untuk mencapai bidan yang profesional
5. Untuk mengetahui pengembangan bidan profesional dalam memberikan asuhan
6. Untuk mengetahui apa saja tanggung jawab sebagai bidan profesional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Profesionalisme
Profesional berarti memiliki sifat profesional (profesional = ahli). Secara popular
seorang pekerja apapun sering dikatakan profesional. Seorang profesionak dalam bahasa
kesehariannya adalah seseorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya.
Biarpun keterampilan tersebut produk dari fungsi minat dan belajar dari kebiasaan.
Dalam hal ini, pengertian profesional perlu dibedakan dari jenis pekerjaan yang
menuntut dan dapat dipenuhi melalui kebiasaan melakukan keterampilan tertentu
(magang, terlibat langsung bekerja dalam situasi di lingkungannya dan keterampilan
sebagai warisan orang tuanya atau pendahulunya). Seorang pekerja profesional perlu
dibedakan seorang teknisi. Keduanya (pekerja profesional dan teknisi) dapat saja
terampil dalam unsur kerja yang sama (misalnya, mengatasi prosedur kerja yang sama,
dapat memecahkan masalah teknis dalam kerjanya), tetapi seorang pekerja profesional
dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan yang menyangkut wawasan
filosofi, pertimbangan rasional dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan dan
mengembangkan mutu kerja (Joni, 1980 dalam Koesno, 2004)
Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh seorang bidan.
Bidan profesional termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi jabatan profesional
memiliki 9 syarat bidan profesinal, meliputi :
1. Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik,
kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2. Asuhan ibu hamil
3. Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4. Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
5. Asuhan bayi lahir
6. Asuhan pada bayi balita
7. Keluarga berencana
8. Gangguan reproduksi
9. Kebidanan komunitas
3
B. Syarat Menjadi Bidan Profesional
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan secara tenaga professional
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah
6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
7. Memiliki kode etik bidan
8. Memiliki etika bidan
9. Memiliki standar pelayanan
10. Memiliki standar praktik
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai
dengan
12. kebutuhan pelayanan
13. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi
14. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
4
8. Menggunakan keterampilan komunikasi
9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada ibu dan keluarga
10. Advokasi terhadap ibu dalam tatanan pelayanan
5
c. Kebijakan dalam pelayanan kebidanan antara lain : Kep.Menkes no. 900 tahun
2002 tentang Kewenangan Bidan, Kep.Menkes no 369/ 2007 tentang Standar
Profesi Bidan, Jabatan Fungsional Bidan, Tunjangan Jabatan Fungsional Bidan.
d. Peningkatan Kualitas Personal Bidan. Peningkatan kualitas personal dan
universal kebidanan sudah dimulai sejak dalam proses pendidikan bidan, setiap
calon bidan sudah diwajibkan untuk mengenal, mengetahui, memahami tentang
peran, fungsi dan tugas bidan. Setiap bidan harus dapat mencapai kompetensi
profesional, kompetensi personal dan universal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sadar tentang pentingnya ilmu pengetahuan / iptek, merasa bahwa proses
belajar tidak pernah selesai, belajar sepanjang hayat/ life long learning dalam
dunia yang serba berubah dengan cepat.
2) Kreatif, disertai dengan sikap bertanggungjawab dan mandiri. Bidan kreatif
yang bertanggungjawab dan mandiri akan memiliki harga diri dan
kepercayaan diri sehingga memungkinkan untuk berprakarsa dan bersaing
secara sehat.
3) Beretika dan solidaristik.
Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakannya akan selalu
berpedoman pada moral etis, berpegang pada prinsip keadilan yang
hakekatnya berarti memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya /
bersifat tenggangrasa.
6
tugasnya diperlukan keahlian tertentu serta kenaikan pangkatnya menggunakan angka
kredit.
Pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab
bidan Peran fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai :
- Pelaksana
- Pengelola
- Pendidik
- Peneliti
F. Tanggung Jawab Sebagai Bidan Profesional
1. Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus mengembangkan keterampilan
dan kemahiran agar bertambah luas serta mencangkup semua aspek peran seorang
bidan.
2. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya
melampaui wewenangannya dalam praktik klinik.
3. Menerima tanggungjawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari
keputusan tersebut.
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter, dan perawat) dengan
rasa hormat dan martabat.
5. Memelihara kerja sama yang baik dengan staff kesehatan dan rumah sakit pendukung
untuk memastikan sistem rujukan yang optimal.
6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencangkup penilaian sejawat,
pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit maternal atau perinatal.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh
sejumlah praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung jawab praktik
profesi bidan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal, meliputi :
1. Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik,
kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2. Asuhan ibu hamil
3. Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4. Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
5. Asuhan bayi lahir
6. Asuhan pada bayi balita
7. Keluarga berencana
8. Gangguan reproduksi
9. Kebidanan komunitas
B. SARAN
Untuk menjadi bidan yang profesional, seorang bidan harus memenuhi syarat
yang telah ditetapkan, dikarena bidan memiliki tanggungjawab yang besar terhadap
pasien yang akan diberi pelayanan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Purwandari, Atik.
2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.
konsep kebidanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Marmi, 2014.
Konsep Kebidanan untuk Pendidikan Kebidanan.Jakarta Selatan : Salemba Medika.2013