MAKALAH KELOMPOK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tassawuf
PEMBENTUKAN AKHLAK DAN FAKTOR MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN
AKHLAK
Disusun Oleh:
Delia Aqlima NIM:202028026
Ervan Defrizal NIM:202028037
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................
3.2 SARAN......................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari akhlak?
2) Apa saja faktor pembentukan akhlak
1.3 Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui tentang akhlak.
2) Untuk mengetahui apa saa faktor pembentukan akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut bahasa,
akhlak artinya perangai, tabiat, dan agama.
Secara sempit, pengertian akhlak dapat diartikan dengan kumpulan kaidah untuk menempuh
jalan yang baik, jalan yang sesuai untuk menuju akhlak, pandangan akal tentang kebaikan dan
keburukan.
1. Menurut Ibnu Maskawaih (941-1030 M)
Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa
melaluipertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari
tabiat aslinya, ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang. Boleh jadi, pada
mulanya tindakan itu melalui pikian dan pertimbangan, kemudian dilakukan terus-menerus maka
jadilah suatu bakat dan akhlak.
2. Imam Al-Ghazali (1055-1111 M)
Dalam Ihya Ulumuddin menyatakan: Akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam
jiwa yang mendorong perbuata yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Jadi,
akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam
tingkah laku dan perbuatan.
3. Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)
Keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan
dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau
bawaan, dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.
4. Syekh Makarim Asy-Syirazi
Akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.
5. Al-Faidh Al-Kasyani (w. 1091 H)
Akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang mandiri dalam jiwa, yang darinya
muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa didahului perenungan dan pemikiran.
Macam-macam insting :
a. Insting menjaga diri sendiri
b. Insting menjaga lawan jenis
c. Insting merasa taku
3. Lingkungan
Lingkungan ialah suatu yang melingkungi tubuh yang hidup. Lingkungan tumbuh-tumbuhan
oleh adanya tanah dan udaranya, lingkungan manusian ialah apa yang melingkungi dari negeri,
lautan, sungai, udara dan bangsa.
Lingkungan ada dua macam, yaitu:
a. Lingkungan alam
Lingkungan alam telah menjadikan perhatian para ahli-ahli sejak zaman plato hingga
sekarang ini. Dengan memberikan penjelasan-penjelasan dan sampai akhirnya membawa
pengaruh. Ibnu Chaldun telah menulis dalam kitab pendahuluannya. Maka tubuh yang hidup
tumbuhnya bahkan hidupnya tergantung pada keadaan lingkungan yang ia hidup didalamnya.
Kalau lingkungan tidak cocok kepada tubuh, maka tubu tersebut akan lemah dan mati. Udara,
cahaya, logam di dalam tanah, letaknya negeri dan apa yang ada padanya dari lautan, sungai dan
pelabuhan adalah mempengaruhi kesehatan penduduk dan keadaan mereka yang mengenai akal
dan akhlak.
b. Lingkungan pergaulan
Sekolah, pekerjaan, pemerintah, syiar agama, ideal, keyakinan, pikiran-pikiran, adat-istiadat,
pendapat umum, bahasa, kesusastraan, kesenian, pengetahuan dan akhlak. Pendeknya segala apa
yang diperbuahkan oleh kemajuan manusia.
Manusia dalam masa kemundurannya lebih banyak terpengaruh dalam lingkungan alam.
Apabila ia telah dapat mendapat sedikit kemajuan, lingkungan pergaulanlah yang banyak
menguasainya, sehingga ia dapat mengubah lingkungan atau menguasainya atau menyesuaikan
diri kepadanya.
4. Kebiasaan
Ada pemahaman singkat, bahwa kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang terus
sehingga mudah dikerjakan bagi seseorang. Seperti kebiasaan berjalan, berpakaian, berbicara,
berpidato, mengajar dan lain sebagainya.
Orang berbuat baik atau buruk karena ada dua faktor dari kebiasaan yaitu:
a. Kesukaan hati terhadap suatu pekerjaan
b. Menerima kesukaan itu, yang akhirnya menampikkan perbuatan, dan diulang terus menerus
Orang yang hanya melakukan tindakan dengan cara berulang-ulang tidak ada manfaatnya
dalam pembentukan kebiasaan. Tetapi hal ini harus dibarengi dengan perasaan suka didalam hati.
Dan sebalikanya tidak hanya senang atau suka hati saja tanpa diulang-ulang tidak akan menjadi
kebiasaan. Maka kebiasaan dapat tercapai karena keinginan hati dan dilakukan berulang-ulang.
5. Kehendak
1. Pengertian
Suatu perbuatan yang ada berdasar atas kehendak dan bukan hasil kehendak. Contoh
berdasarkan kehendak adalah menulis, membaca, mengarang atau berpidato dan lain sebagainya.
Adapun contoh yang berdasarkan bukan kehendak adala detik hati, bernafas dan gerak mata.
Ahli-ahli mengatakan bahwa keinginan yang menang adalah keinginan yang alamnya lebih
kuat meskipun dia bukan keinginan yang lebih kuat.
Keinginan yang kuat desebut “roghbah”, lalu datang 4 azam atau niat berbuat. Azam ini ialah
yang disebut dengan kehendak kemudian diikuti dengan perbuatan.
2. Kehendak adalah kekuatan
Kehendak adalah suatu kekuatan dari beberapa kekuatan. Seperti uap atau listrik, kehendak
ialah kehendak manusia dan dari padanya timbul segala perbuatan yang hasil dari kehendak, dan
segala sifat manusia dan kekuatannya seolah olah tidur nyenyak sehingga dibangunkan oleh
kehendak. Maka kemahiran penggunaan, kekuatan akal ahli pikir, kepandaian bekerja, kekuatan
urat, tahu akan wajib dan mengetahui apa yang seharusnya dan tidak seharusnya, kesemuanya ini
tidak mempengaruhi dalam hidup, bila tidak didorongkan oleh kekuatan kehendak, dan semua
tidak ada harganya bila tidak dirubah oleh kehendak menjadi perbuatan.
Ada dua macam perbuatan atas kehendak yaitu: kadang menjadi pendorong dan kadang
menjadi penolak. Yakni kadang mendorong kekuatan manusia supaya berbuat, seperti
mendorong membaca, mengarang atau berpidato; terkadang mencegah perbuatan tersebut,
seperti melarang berkata atau berbuat.
3. Obat kehendak
Bagaimana juga kehendak juga dapat sakit. Ada beberapa cara mengobatinya yaitu:
a. Bila kehendak itu lemah, dapat diperkuat dengan latihan. Sepeti tubuh dapat diperkuat
dengan gerak badan dan akal dengan penyelidikan yang dalam.
b. Wajib bagi kita jangan membiarkan kehendak kita lenyap dengan tiada ditanfidzkan menurut
agama kita, karena yang demikian itu akan melemahkan kehendak.
c. Apabila kehendak itu kuat tetapi penyakitnya di dalam menjuruskan ke arah dosa dan
keburukan. Maka obatnya dengan memperkenalkan jiwa, pada jalan-jalan yang baik dan buruk
dan ditambah keterangan dengan buah dan akibat kedua jalan itu, dan menganjurkan supaya
tunduk kepada maksud kebaikan dan mengelilingi jiwa dengan apa yang menarik kebaikan
sehingga ia menuju ke arah kebaikan.
4. Kebebasan berkehendak
Ahli filsafat yunani setengahnya berpendapat bahwa kehendak itu mereka dalam memilih,
dan setengahnya berpendapat bahwa kehendak itu terpaksa menjalani suatu jalan yang tidak
dapat dilampauinya.
Ilmuan arab berkata bahwa: manusia itu terpaksa dan tidak mempunyai kehendak yang
merdeka, bahkan kepastian itu yang menjalankan menurut apa yang digambarkannya. Dan
manusia itu seperti kapas dalam tipuan angin atau seperti kulit biji diatas gelombang, tiada
kehendak dan memilih, hanya Allah-lah yang berbuat menurut kehendaknya.
Kedua faktor ini mengendalikan kehendak yang menggambarkan baginya jalan untuk
berbuat sehingga dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh manusia yang membentuk
akhlak.
6. Pendidikan
Dunia pendidikan, sangat besar sekali pengaruhnya terhadap perubahan prilaku akhlak
seseorang. Berbagai ilmu diperkenalkan, agar siswa memahaminya dan dapat melakukan
perubahan pada dirinya. Dengan demikian, setrategis sekali, dikalangan pendidikan dijadikan
pusat perubahan perilaku yang kurang baik untuk diarahkan menuju ke prilaku yang baik. Maka
dibutuhkan beberapa unsurdalam pendidikan, untuk bisa dijadikan agen, perubahan sikap dan
perilaku manusia, yaitu:
1. Tenaga pendidik
2. Materi pengajaran
3. Metodologis pengajaran
4. Lingkungan sekolah
BAB III
PENUTUP
Sesi pertanyaan:
1 .Sarah kelompok 7:Bagaimana yang dimaksud dengan perkembangan kejiwaan primitive
2. Asnaini kelompok 1:Mengapa akhlak menjadi simbol harkat dan martabat seorang muslim?
3. Intan Nuraini kelompok 3:Apakah kebiasaan dapat diubah dengan adanya kehendak?
4. Mawaddah kelompok 4:Tolong berikan contoh dari insting menjaga lawan jenis!
5.Tasya Ramadhani kelompok 8:Sebutkan contoh dari insting menjaga diri sendiri,inting
menjaga lawan jenis,inting merasa takut?
6. Rahmatun Nisa kelompok 6:Apa pengaruh lingkungan terhadap pembentukan akhlak?
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulakan bahwa kata akhlak berasal dari bahasa
Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut bahasa, akhlak artinya perangai, tabiat, dan agama.
3.2Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa
khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan pemikiran dan
pengetahuan bagi rekan-rekan Mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA