Anda di halaman 1dari 7

Muhammad Hanifah *

L021181313

Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 dijelaskan bahwa


Kawasan Konservasi Perairan (KKP) adalah kawasan perairan yang dilindungi,
dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan
lingkungannya secara berkelanjutan.
Mac Kinnon et al. (1993) menyebutkan kawasan konservasi disebut juga
kawasan yang dilindungi karena memiliki ciri-ciri yang dapat menjadi daya tarik
untuk kegiatan pariwisata berbasis alam dan ekowisata antara lain:
1. keunikan ekosistemnya;
2. adanya sumberdaya fauna yang telah terancam kepunahan;
3. keanekaragaman jenis baik flora maupun faunanya;
4. panorama atau ciri geofisik yang memiliki nilai estetik;
5. fungsi hidro-orologi kawasan untuk pengaturan air, erosi dan
kesuburan tanah.

Sumber: http://indonesiabaik.id/infografis konservasi perairan berkelanjutan


S

Sumber:Suplemen Pedoman Penentuan E-KKP3K KKP.


Kawasan Konservasi Maritim (KKM) ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan
KKM terdiri atas 2 (dua) jenis kawasan yakni:
1. Daerah Perlindungan Adat Maritim, dengan kriteria:
a. wilayah pesisir dan/atau pulau kecil yang memiliki kesatuan masyarakat
hukum adat dan/atau kearifan lokal, hak tradisional dan lembaga adat yang
masih berlaku;
b. mempunyai aturan lokal/kesepakatan adat masyarakat yang diberlakukan
untuk menjaga kelestarian lingkungan; dan
c. tidak bertentangan dengan hukum nasional.
2. Daerah Perlindungan Budaya Maritim, dengan kriteria:
a. tempat tenggelamnya kapal yang mempunyai nilai arkeologi-historis khusus;
b. situs sejarah kemaritiman yang mempunyai nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan dan budaya yang perlu dilindungi bagi tujuan pelestarian
dan pemanfaatan guna memajukan kebudayaan nasional;
c. tempat ritual keagamaan atau adat; dan
d. tidak bertentangan dengan hukum nasional.
Beberapa dasar hukum yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kawasan konservasi perairan adalah
sebagai berikut ;

 Undang-undang No. 45 tahun 2009 Tentang perubahan atas undang-udang No. 31 tahun 2009 tentang
perikanan
 Undang-undang No. 1 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang No. 27 Tahun 2007 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
 Undang-Undang No. 32 tahun 2014 Tentang Kelautan
 Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2007 Tentang Konservasi Sumberdaya Ikan
 Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2019 Tentang Rencana Tata Ruang Laut
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 17 Tahun 2008 Tentang Kawasan Konservasi dan Pulau-
Pulau kecil
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 2 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Penetapan Kawasan
Perairan
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 30 Tahun 2010 Tentang Rencana Pengelolaan Dan
Zonasi
Kawasan Konservasi Perairan
Sumber : https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/14882-tahapan-pembentukan-kawasan-
konservasi-perairan

Sumber: http://indonesiabaik.id/infografis konservasi perairan berkelanjutan


Eksisting Kawasan Konservasi Perairan
Pemerintah RI memiliki komitmen untuk pengembangan 20 juta hektar KKP hingga tahun 2020, dan
sesuai CBD 10 di Nagoya, diharapkan Indonesia memiliki 10 % KKP dari laut perairan di Indonesia atau
sekitar 31 juta hektar. Hingga tahun 2016 sudah dikembangkan 17.980.651,99 hektar kawasan konservasi
perairan di Indonesia, yang dikelola KLHK 32 unit, Kementerian Kelautan dan Perikanan 10 unit dan
Pemprov 123 unit.

kawasan konservasi perairan nasional (KKPN) KKPN yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan adalah :

1. Taman Wisata Perairan Kepulauan Pieh dan Laut Sekitarnya di Provinsi Sumatera Barat
2. Taman Wisata Perairan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau
3. Taman Wisata Perairan Pulau Gili Ayer, Gili Meno dan Gili Trawangan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat
4. Taman Wisata Perairan Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya di Provinsi Sulawesi
Selatan
5. Taman Nasional Perairan Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur
6. Taman Wisata Perairan Laut Banda di Provinsi Maluku
7. Suaka Alam Perairan Kepulauan Aru Bagian Selatan di Provinsi Maluku
8. Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat dan Laut Sekitarnya di Provinsi Papua Barat
9. Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo dan Laut Sekitarnya di Provinsi Papua Barat
10. Taman Wisata Perairan Kepulauan Padaido dan Laut Sekitarnya di Provinsi Papua
Sumber: https://kkp.go.id/djprl/bkkpnkupang/artikel/3307-konservasi-perairan-dan-
keanekaragaman-hayati-laut
Kawasan konservasi di perairan lahir dari 2 nomenklatur
Kawasan Konservasi Perairan

Nomenklatur Undang- Undang

UU 45/2009 jo UU 31/2004
& UU 1/2014 jo UU 27/2007
PP 602007(Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K))
(Kawasan Konservasi Periaran
(KKP))

Sumber : https://kkp.go.id/djprl/bpsplpadang/page/262-konservasi-kawasan
Biodiversitas

Rawat & Agrawal,2015 mengemukakan pendapat mengenai biodiversitas,Biodiversitas merupakan suatu variasi dari berbagai bentuk
kehidupan yang berbeda di muka bumi ini termasuk dalam segi perbedaan tanaman,hewam ,micro-organisme dan bahkan gen yang
termasuk didalam suatu ekosistem.Hal ini merujuk pada variasi genetic,variasi ekosistem,variasi spesies dalam suatu area.Biodiversitas
relative terhadap komunitas biotik maupun habitat serta proses ekologis dalam suatu biosfer dan merupakan suatu hal yang vital yang
menyediakan nilai aestetis dari lingkungan alam termasuk didalam kontribusi bagi tersedianya makanan,bahan bakar ,dll. Sehingga dapat
dikatakan bahwa biodiversitas merupakan system penunjang kehidupan

Biodiversity is the variety of different forms of life on earth, including the different plants, animals, micro-organisms, the genes they
contain and the ecosystem they form. It refers to genetic variation, ecosystem variation, species variation (number of species) within an
area, biome or planet. Relative to the range of habitats, biotic communities and ecological processes in the biosphere, biodiversity is vital in
a number of ways including promoting the aesthetic value of the natural environment, contribution to our material well-being through
utilitarian values by providing food, fodder, fuel, timber and medicine. Biodiversity is the life support system

Biodiversitas

Genetic Species Ecosystem


Diversity Diversity Diversity

Sumber:Swingland,2018.Biodiversity,Definition of . Encyclopedia of Biodiversity, Volume

Biodiversity
loss

Causes

Rusaknya Komposisi Over- Perubahan


Spesies Alien Pencemaran
Habitat Ekosistem Ekspolitasi Iklim Global

Sumber:UNEP.2010.What is biodiversity come with us on a journey.


Table diatas merupakan struktur rencana strategis terhadap biodiversitas tahun 2011-2020 dimana
melalui pencapaian misi ini visi biodiversitas tahun 2050 dapat tercapai.
Sumber : Secretariat of the Convention on Biological Diversity (2014) Global Biodiversity Outlook 4.
Montréal, 155 pages.

Anda mungkin juga menyukai