Anda di halaman 1dari 20

Sirkulasi darah ikan

TIM DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


FISIOLOGI HEWAN AIR
Pola Sirkulasi Darah Ikan
• Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah
melewati jantung hanya sekali selama setiap
rangkaian lengkap.
• Darah yang kekurangan oksigen datang dari
jaringan tubuh masuk ke jantung, kemudian akan
dipompa ke insang.
• Pertukaran gas terjadi di dalam insang, dan darah
beroksigen dari insang diedarkan ke seluruh
tubuh.
• Sistem peredaran ikan cukup sederhana, terdiri dari
jantung, darah, dan pembuluh darah.
• Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang
terletak di belakang (dan di bawah) insang.
• Jantung dibungkus oleh membran perikardial atau
perikardium.
• Jantung terdiri dari atrium, ventrikel, struktur
berdinding tipis yang dikenal sebagai sinus
venosus, dan sebuah tabung yang disebut
bulbus arteriosus.
• Meskipun memiliki empat bagian, jantung
ikan dianggap dua bilik.
• Tidak seperti manusia, empat bagian dari
jantung ikan tidak membentuk organ tunggal.
Biasanya, mereka ditemukan satu di belakang
yang lain.
• Pembuluh darah membawa darah ke seluruh
tubuh.
• Arteri membawa darah beroksigen dari insang ke
seluruh tubuh, vena mengembalikan darah
terdeoksigenasi dari berbagai bagian tubuh ke
jantung.
• Arteriole adalah arteri kecil berdinding tipis yang
berakhir pada kapiler, sedangkan venula adalah
pembuluh darah kecil yang terus menerus dengan
kapiler.
• Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang terletak
di dalam jaringan tubuh, dan mereka membentuk
hubungan antara arteri dan vena.
• Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi
difusi, suatu proses di mana oksigen dan nutrisi
lain dari darah arteri ditransfer ke dalam sel.
• Pada saat yang sama, CO2 dan bahan limbah
dipindahkan ke kapiler.
• Kapiler dengan darah terdeoksigenasi
(mengandung karbon dioksida) mengalir ke
pembuluh darah kecil yang disebut vena, yang
pada gilirannya mengalir ke pembuluh darah
yang lebih besar.
• Pembuluh darah membawa darah
terdeoksigenasi ke dalam sinus venosus, yang
seperti ruang pengumpul yang kecil.
• Sinus venosus memiliki sel-sel pacu jantung
yang bertanggung jawab untuk memulai
kontraksi, sehingga darah dipindahkan ke
atrium berdinding tipis, yang memiliki sangat
sedikit otot.
• Atrium menghasilkan kontraksi yang lemah
sehingga mendorong darah ke ventrikel.
• Ventrikel adalah struktur berdinding tebal
dengan banyak otot jantung.
• Ini menghasilkan tekanan yang cukup untuk
memompa darah ke seluruh tubuh.
• Ventrikel memompa darah di dalamnya ke
dalam bulbus arteriosus, sebuah ruangan kecil
dengan komponen elastis.
• Setelah dari bulbus arteriosus, darah dipompa
menuju insang.
• Insang adalah organ pernapasan utama ikan.
Mereka memfasilitasi pertukaran gas, yaitu
penyerapan oksigen dari air dan penghapusan
karbon dioksida. Arteri membawa darah beroksigen
(dari insang) ke seluruh tubuh.
• Arteri bercabang ke arteriol, yang mengalir ke
kapiler, di mana darah arteri menjadi darah vena,
karena memasok oksigen dan nutrisi lainnya ke sel
dan menyerap karbon dioksida dan bahan limbah.
• Darah vena dibawa ke jantung, kemudian dipompa
ke insang, di mana karbon dioksida diganti dengan
oksigen.
• Darah beroksigen dipasok ke sel-sel dalam tubuh,
dan siklus berlanjut.
Pembuluh Darah dan Darah
• Darah mengandung plasma (bagian cairan) dan sel
darah.
• Sel sel darah terdapat dalam plasma dan terdiri dari
tiga macam, yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit.
• Sel darah merah atau eritrosit mengandung
hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke
seluruh tubuh.
• Sel darah putih atau leukosit merupakan bagian tak
terpisahkan dari sistem kekebalan.
• Trombosit melakukan fungsi yang setara dengan
peran trombosit dalam tubuh manusia, yaitu
membantu dalam pembekuan darah.
Morfologi eritrosit, leukosit dan
trombosit

Eritrosit Leukosit

Leukosit

Trombosit
Eritrosit
• Berbentuk lonjong dan berinti dengan diameter 7 – 3671
mikron (tergantung spesies ikannya).
• Warna merah dari darah disebabkan oleh hemoglobin
(Hb) yang terdapat dalam eritrosit.
• Jumlah eritrosit tiap mm3 darah berkisar antara 20.000 –
3.000.000 sel.
• Pengangkutan O2 sebagai fungsi utama sel darah
bergantung kepada komponen Fe pada hemoglobin
(pigmen pernapasan) yang terdapat di dalam eritrosit.
• Kemampuan mengikat O2 pada tingkat kejenuhan 95%,
sangat bervariasi tergantung pada stadia hidup,
kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan ikan.
Leukosit
• Leukosit terdiri atas dua kelompok sel yakni yang
mengandung butir-butir (granula) yang disebut
granulosit dan yang mengandung sedikt sekali bahkan
tidak mengandung butir-butir disebut agranulosit.
• Leukosit yang mengandung granula terdiri atas:
neutrofil, eosinofil dan basofil sedang yang tidak
mengandung granula terdiri atas: limfosit dan monosit.
• Leukosit pada ikan tidak berwarna, berjumlah
antara 20.000 – 150.000 dalam tiap mm3 darah.
• Walaupun leukosit merupakan unsur darah, tetapi
fungsi utamanya berada di luar pembuluh darah.
Leukosit
• Leukosit dapat menerobos keluar dari pembuluh darah,
dan bergerak secara amoeboid di antara jaringan
sekelilingnya.
• Mereka mempunyai sifat daya fagositos dengan banyak
reaksi kimia.
• Di luar pembuluh darah, leukosit hanya berumur
pendek.
• Berdasarkan penyerapan warna, granuloait terdiri dari
neutrofil, acidofil (eosinofil) dan basofil.
• Agranulosit merupakan komponen terbesar leukosit.
Trombosit
• Trombosit ukurannya jauh lebih kecil dari
eritrosit, besarnya bervariasi antara 2 sampai 3
mikron.
• Trombosit merupakan penghasil utama
thrombokinase (zat pembeku darah).
Hematokrit
• Hematokrit merupakan persen volume sel
darah merah di dalam darah. Nilai hematokrit
pada ikan teleostei berkisar antara 20-30 %,
dan pada beberapa spesies ikan laut sekitar
42 % (Bond 1979).
• Pada beberapa anggota keluarga
Chaenichthyidae (Antartika icefishes) memiliki
darah yang tidak berwarna dan hanya
mempunyai sangat sedikit eritrosit, yang
rapuh dan kekurangan hemoglobin.
Jlh eritrosit Konsentrasi Panjang
Jenis ikan Hematokrit (%)
(103/μl) hemoglobin (g%) eritrosit (μm)

Cyclostomes

Myxine glutinosa 19.1 (5) 0.12-0.19 (8) 4.1 (5) 15-35 (6)

Elasmobranchs

0.06-0.07 (8)
Squalus acanthias 16.3 (5) 3.2 (8) 21(4)
0.24 (4)

Somniosus microcephalus 20 (5) - 3.2 (5) 31-38 (1)

Prionace glauca 25 (2) 0.76 (2) 10.0 (2) 15.7 (2)

Teleosts, perenang lambat

Lophius piscatorius 17.2 (5) 0.97-1.30 (8) 3.2 (5) 13-15 (8)

Cyclopterus lumpus 19.3 (5) 1.09 (4) 3.3 (5) 10-12 (1)

Teleost, perenang cepat

Thunnus thynnus 52.4 (3 2.15 (3) 15.4 (3) 13.1 (3)

Scomber scombrus 52.5 (5) 3.87 (4) 15.2 (5) 12.0 (7)

12.0 (7)
Clupea harengus 51.2 (5) - 14.0 (5)
9.0-14 (9)

Anda mungkin juga menyukai