Anda di halaman 1dari 160

Sistem Hematologi dan

Limphatik
Abdul Majid
Kamis, 10 Oktober 2022
Sistem Hematologi
• Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri
Darah Manusia
Fungsi Darah
• Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh,
mengantarkan semua bahan kimia, oksigen
dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh
supaya fungsi normalnya dapat dijalankan,
dan menyingkirkan karbondioksida dan hasil
buangan yang lain
• Sel darah merah mengantarkan oksigen ke
jaringan dan menyingkirkan sebagian dari
karbondioksida
Lanjutan..
• Sel darah putih menyediakan banyak bahan
pelindung dan fagositosis guna melindungi tubuh
terhadap serangan bakteri
• Plasma membagi dalam beberapa protein yang
diperlukan dalam proses pembentukan jaringan
baru : menerima cairan kedalam jaringan
sehingga melalui cairan ini semua sel tubuh dapat
menerima makanannya.
• Selain itu untuk mengangkut bahan buangan ke
berbagai organ exkretorik untuk dibuang
Lanjutan..
• Pengangkut Hormon dan enzim diantarkan
dari organ ke organ dengan perantaraan darah
Hematologi
• Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan
yang mempelajari darah,organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Asal katanya dari
bahasa Yunani haima artinya darah.
• Hematologi tersusun atas darah dan tempat
darah diproduksi, termasuk sumsum tulang
dan nodus limpa
Komponen Darah
• Sel-sel darah dan plasma darah (cairan darah)
• sel-sel darah terbagi menjadi tiga yaitu
Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit
• Plasma darah (cairan darah ) terdiri dari cairan
yang didalamnya terlarut berbagai macam zat,
baik zat organik maupun zat anorganik dan
zat yang berguna serta zat sisa yang tidak
berguna, sehingga jumlahnya lebih kurang 7 -
10%
Sel – sel darah
• Sel-sel darah
merupakan bagian
terbesar dari darah,
yaitu sekitar 40 – 50 %.
• Sel-sel darah terdiri atas
tiga macam, yaitu
Eritrosit, Leukosit, dan
Trombosit
Kandungan Darah

Protein = 3%
(albumin,
Air = 91% globulin,
protombin dan
fibrinogen)

Bahan Organik = 0,1%


Mineral = 0,9% (natrium
(glukosa, lemak asam
klorida, natrium bikarbonat,
urat, kreatinin,
garam fosfat, magnesium,
kolesterol, dan asam
kalsium, dan zat besi).
amino).
Eritrosit
• Bagian dalam eritrosit terdiri dari Hemoglobin, sebuah
biomolekul yang dapat mengikat oksigen.
• Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan
oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh
kapiler.
• Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna
hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.
• Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang
belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.
• Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus.
• Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum
akhirnya dihancurkan
Ciri – ciri sel Darah Merah
• berukuran 7,5-7,7 µm
• bentuknya bikonkaf
• tidak berinti
• tidak dapat bergerak bebas
• tidak dapat menembus dinding kapiler
• berwarna merah kekuning-kuningan
Lanjutan...
• Eritrosit secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah
metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme, dimana
dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung secara
temporer dengan molekul oksigen (O2) di paru-paru, kemudian
molekul oksigen ini akan di lepas ke seluruh tubuh.
• Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah
merah.
• Hemoglobin di eritrosit juga membawa beberapa produk buangan
seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh.
• Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dalam bentuk
bikarbonat dalam plasma darah.
• Myoglobin, sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin,
berperan sebagai pembawa oksigen di jaringan otot.
Lanjutan...
• Warna dari eritrosit berasal dari gugus heme yang terdapat
pada hemoglobin.
• Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning
kecoklatan.
• Eritrosit akan berubah warna tergantung pada kondisi
hemoglobin.
• Ketika terikat pada oksigen, eritrosit akan berwarna merah
terang dan ketika oksigen dilepas maka warna erirosit akan
berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna
kebiru-biruan pada pembuluh darah dan kulit.
• Metode tekanan oksimetri mendapat keuntungan dari
perubahan warna ini dengan mengukur kejenuhan oksigen
pada darah arterial dengan memakai teknik kolorimetri
Leukosit
• Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell,) adalah
sel yang membentuk komponen darah.
• Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan
berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan
tubuh.
• Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara
ameboeid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis.
• Normalnya leukosit terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih
di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-
25000 sel per tetes.
• Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai
10000(rata-rata 8000) sel darah putih .
• Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000
sel per tetes.
Ciri – ciri Sel Darah Putih
• Berukuran 10-12 µm
• Mempunyai bentuk
sangat bervariasiselnya
mempunyai nukleus
(inti sel)
• Bergerak bebas secara
ameboeid
• Menembus dinding
kapiler yang disebut
diapedesis
Lanjutan...
• Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat
dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja
secara independen seperti organisme sel tunggal.
• Leukosit mampu bergerak secara bebas dan
berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel
asing, atau mikroorganisme penyusup.
• Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau
bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan
mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic
pluripotent terdapat pada sumsum tulang
Lanjutan...
• Leukosit meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil,
basofil, dan fagosit termasuk makrofaga,
neutrofil, dan sel dendritik
Jenis Sel Darah Putih
• Granulosit ; sel polimorfonuklear
(bergranulasi)
• tanpa granula dalam sitoplasma
Lanjutan...
❑ Eosinofil:
Granula berwarna merah dengan pewarnaan asam, ukuran
dan bentuknya hamper sama dengan neutrofil, tetapi
granula dalam sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-
kira 24%.
❑ Basofil
Granula berwarna biru dengan pewarnaan basa, sel ini lebih
kecil daripada eosinofil, tetapi mempunyai inti yang
bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat
granula-granula yang besar, banyaknya kira-kira 0,5% di
sumsum merah.
a. Granulosit
Granulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
❑Limfosit
Limfosit memiliki nucleus besar bulat dengan
menempati sebagian besar sel limfosit berkembang
dalam jaringan limfe.
Tidak Bergranulasi
• Limfosit : berinti satu, selnya tidak dapat
bergerak bebas, ukurannya ada yang sebesar
eritrosit. Sel ini berperan besar dalam
pembentukan zat kebal (antibodi)
b. Monosit
Ukurannya lebih besar dari limfosit, protoplasmanya
besar, warna biru sedikit abu-abu, serta mempunyai
bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat
atau panjang. selnya berinti satu, bisa bergerak
cepat, dan bersifat fagosit
Fungsi Sel Darah Putih
• Granulosit dan Monosit mempunyai peranan
penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme.
• Kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan),
mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke
sistem peredaran darah.
• Diperoleh melalui mikroskop adakalanya dapat
dijumpai sebanyak 10 - 20 mikroorganisme
tertelan oleh sebutir granulosit.
• Pada waktu menjalankan fungsi ini mereka
disebut fagosit
Lanjutan...
• Mengepung daerah yang terkena infeksi atau
cidera
• Menangkap organisme hidup dan
menghancurkannya
• Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-
kotoran, serpihan kayu, benang jahitan (catgut)
dan lain – lain, dengan cara yang sama
• Sebagai tambahan granulosit memiliki enzim
yang dapat memecah protein yang
memungkinkan merusak jaringan hidup,
menghancurkan dan membuangnya.
Butir Pembeku atau Trombosit
• Trombosit merupakan
bagian dari sel darah
yang berfungsi
membantu dalam
proses pembekuan
darah dan menjaga
integritas vaskuler.
• Nilai normal trombosit
berkisar antara 150.000
- 400.000 sel/ul darah
Plasma Darah
• Plasma darah adalah komponen darah berbentuk
cairan berwarna kuning yang menjadi medium
sel-sel darah, dimana sel darah ditutup.
• 55% dari jumlah/volume darah merupakan
plasma darah.
• Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air
dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor
koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon
dioksida.
• Plasma darah juga merupakan medium pada
proses ekskresi
Fungsi Plasma
• Fungsi plasma yaitu bekerja sebagai medium
(perantara) untuk penyaluran makanan,
mineral, lemak, glukose dan asam amino ke
jaringan.
• Sebagai medium untuk mengangkat bahan
buangan: urea, asam urat, dan sebagian dan
karbon dioksida
Lanjutan...
• Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba
berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-
koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel
darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan
berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat,
plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan
kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l.
• Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan
faktor koagulasi lainnya.
• Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam
plasma dan merupakan faktor penting dalam proses
pembekuan darah
Lanjutan...
• Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga
dengan pengaturan osmosis yang berfungsi
dengan baik.
• Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96%
elektrolit anorganik.
• Perbandingan ion yang satu terhadap ion yang
lain dan pH plasma juga dijaga hampir tetap oleh
proses pengaturan khusus.
• Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi
adalah natrium sedangkan anion plasma yang
secara kuantitatif paling berarti adalah klorida
Zat Yang Terlarut Dalam Plasma
• Zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam
lemak, kolesterol, serta garam-garam mineral
• Zat-zat yang diproduksi sel, seperti enzim, hormon, dan antibodi
• Protein darah, yang tersusun atas beberapa asam amino, yaitu:
– Albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
– Fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah
– Globulin, untuk membentuk gemaglobulin, yaitu komponen zat kebal
yang sangat penting
• Zat-zat metabolisme, seperti urea, asam urat, dan zat-zat sisa
lainnya.
• Gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma, seperti O2, CO2, dan
N2
Lanjutan...
Hematopoiesis
• Hematopoiesis merupakan proses
pembentukan komponen sel darah, dimana
terjadi Proliferasi, Maturasi dan Diferensiasi
sel yang terjadi secara serentak
Lanjutan..
• Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau
pelipat gandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan
sejumlah sel darah.
• Maturasi merupakan proses pematangan sel
darah.
• Diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah
yang terbentuk memiliki sifat khusus yang
berbeda-beda
Perkembangan Hematopoiesis
• Hematopoiesis yolk sac (megaloblastik atau
primitif)
• Hematopoiesis hati (definitif)
• Hematopoiesis medular
Hematopoiesis Yolk Sac
(Megaloblastik/Primitif)
• Sel darah dibuat dari jaringan mesenkim 2-3
minggu setelah fertilisasi.
• Mula-mula terbentuk dalam blood island yang
menjadi pelopor dari sistem vaskuler dan
hemopoiesis.
• Selanjutnya sel Eritroid dan Megakariosit
dapat diidentifikasikan dalam yolk sac pada
masa gestasi 16 hari
Lanjutan..
• Sel induk primitif hematopoiesis berasal dari
sel mesoderm mempunyai respon terhadap
faktor pertumbuhan antara lain eritropoietin,
IL-3, IL-6 dan faktor stem.
• Sel induk hematopoiesis (blood born
pluripotent hematopoietic progenitors) mulai
berkelompok dalam hati janin pada masa
gestasi 5-6 minggu dan pada masa gestasi 8
minggu blood island mengalami regresi
Hematopoiesis hati (definitif)
• Hematopoiesis hati berasal dari sel stem
pluripotent yang berpindah dari yolk sac.
• Perubahan tempat hematopoiesis dari yolk
sac ke hati dan kemudian sumsum tulang
mempunyai hubungan dengan regulasi
perkembangan oleh lingkungan mikro,
produksi sitokin dan komponen merangsang
adhesi dari matriks ekstraseluler, dan ekspresi
pada reseptor
Lanjutan...
• Pada masa gestasi 9 minggu, hematopoiesis
sudah terbentuk dalam hati.
• Hematopoiesis dalam hati yang terutama adalah
eritropoiesis, walaupun masih ditemukan
sirkulasi granulosit dan trombosit.
• Hematopoiesis hati mencapai puncaknya pada
masa gestasi 4-5 bulan kemudian mengalami
regresi perlahan-lahan.
• Pada massa pertengahan kehamilan, tampak
pelopor hematopoietik terdapat di limpa, thimus,
kelenjar limfe dan ginjal
Hematopoiesis Medular
• Merupakan priode terakhir pembentukan
sistem hematopoiesis dan dimulai sejak masa
gestasi 4 bulan.
• Ruang medular terbentuk dalam tulang rawan
dan tulang panjang dengan proses reabsorpsi
Lanjutan...
• Pada masa gestasi 32 minggu sampai lahir, semua
rongga sumsum tulang diisi jaringan hematopoietik
yang aktif dan sumsum tulang penuh berisi sel darah.
• Dalam perkembangan selanjutnya fungsi pembuatan
sel darah diambil alih oleh sumsum tulang, sedangkan
hepar tidak berfungsi membuat sel darah lagi.
• Sel mesenkim yang mempunyai kemampuan untuk
membentuk sel darah menjadi kurang, tetapi tetap ada
dlaam susmsum tulang, hati, limpa, kelenjar getah
bening dan dinding usus, dikenal sebagai sistem
retikulo-endotelial
Lanjutan...
• Proses Hematopoiesis dalam sumsum tulang
dinamakan Hematopoiesis Intramedullar,
sedangkan hematopoiesis di luar sumsum
tulang juga dapat terjadi dalam keadaan
patologis dan dinamakan Hematopoiesis
Ekstramedullaer
Sistem limphatik
• Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah
bening membawa cairan dan protein yang hilang
kembali ke darah .
• Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke
dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-
kapiler sistem kardiovaskuler.
• Apabila suda berada dalam sistem limfatik, cairan itu
disebut limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya
kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial.
• Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem
sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan
atrium kanan
Lanjutan...
Lanjutan...
• Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai
katup yang mencegah aliran balik cairan
menuju kapiler.
• Kontraksi rithmik (berirama) dinding
pembuluh tersebut membantu mengalirkan
cairan ke dalam kapiler limfatik.
• Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat
bergantung pada pergerakan otot rangka
untuk memeras cairan ke arah jantung
Lanjutan..
• Sistem limfatik adalah jalur tambahan dimana
cairan dan protein dari ruang interstitiel dapat
masuk ke ruang intravaskuler
Struktur Sistem Limfatik
• Endotel dari kapiler limfatik mempunyai struktur
yang hampir sama dengan endotel kapiler
pembuluh darah yaitu hanya sedikit atau tidak
mempunyai membran basalis
• Ujung dari satu endotel saling overlab dengan
endotel lainnya sehingga membentuk katup.
• Bentuk saluran limfatik irregular dan dindingnya
hanya terdiri dari satu lapis, lapisan endotel yang
dilapisi oleh lapisan otot polos yang dapat
berkontraksi untuk memompa cairan limfe.
• Saluran limfe dikelilingi oleh arteriole
Lanjutan..
Fungsi Limphatik
• Mengembalikan kelebihan protein, air,
elektrolit dari ruang interstial ke sistem
sirkulasi.
• Aborsi bahan-bahan nutrisi dari saluran cerna
terutama lemak.
• Transport bakteri yang menyerang jaringan
Lanjutan...
• Bila terjadi infeksi,kalenjar limfe regional akan
mengalami peradangan akibat bakteri atau
toksin yang dibawa oleh saluran limfe menuju
ke kalenjar limfe dimana bakteri tersebut
difagosit
Pembentukan dan
Komposisi Cairan Limfe
• Cairan limfe berasal dari cairan interestial yang
masuk ke dalam sistem limfatik
• Komposisinya hamper sama dengan cairan
interstial, konsentrasi protein cairan limfe dapat
berbeda, tergangtung dari jaringannya.
• Protein cairan interstial pada sebagian besar
jaringan 2 gr/dl sehingga konsentrasi protein
cairan limfe hampir sama dengan nilai ini.
• Cairan limfe yang dibentuk dihati mempunyai
konsentrasi 6 gr/dl sedangkan disaluran cerna 3-4
gr/dL
Lanjutan..
• Konsentrasi elektrolit kation plasma hanya sedikit
lebih tinggi dibandingkan pada cairan
limfe,sedangkan Cl dan bikarbonat pada cairan
limfe sedikit lebih tinggi dibanding plasma.
• Cairan limfe juga mengandung faktor pembekuan
dan antibody sel ; yaitu limfosit (paling banyak),
monosit, makrofag dan sel plasma.
• Bila dalam cairan limfe ditemukan eritrosit pada
pendarahan dan ditemukan granulosit pada
infeksi
Fungsi limfa
• Menginisiasi respon imun bila ada antigen
didalam darah
• Reservoir eritrosit dan platelet
• Memfagosit eritrosit dan platelet yang defecti
• Fagosit bakteri dan benda asing lainnya
Fungsi Sistem Limfatik
• Aliran Cairan Interestial
• Mencegah Infeksi
• Pengangkutan Lipid
Aliran Cairan Interestial
• Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus
menerus yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut
dengan Limfa.
• Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya
kembali ke sistem sirkulasi.
• Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik
yang dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang
kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari
kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian
ke kelenjar getah bening.
• Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari
limfatik eferen.
• Dari sana getah bening melewati batang limfatik dan
akhirnya ke dalam saluran limfatik
Lanjutan...
Mencegah Infeksi
• Kelenjar getah bening dirancang untuk
menghancurkan virus dan bakteri dengan
menggunakan berbagai metode ;
– Pertama sel makrofag menelan bakteri, ini dikenal
sebagai fagositosis.
– Kedua sel limfosit menghasilkan antibodi, ini
dikenal sebagai respon kekebalan tubuh.
Lanjutan...
• Beberapa sel Limfosit akan meninggalkan
node dengan perjalanan di getah bening dan
memasuki darah ketika getah bening
bergabung kembali, ini memungkinkan untuk
menangani infeksi pada jaringan lain
Lanjutan...
• Limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama
seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel
B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah
dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis
sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang
dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh
sebelumnya.
• Sel T lain disebut T helper dan sitotoksik yang
melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel
makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen
yang dilakukan oleh fagositosis
Pengangkutan Lipid
• Jaringan kapiler dan pembuluh mengangkut
lipid dan vitamin yang larut lemak A, D, E dan
K ke dalam darah, yang menyebabkan getah
bening berubah warna menjadi krem.
• Lipid dan vitamin yang diserap dalam saluran
pencernaan dari makanan dan kemudian
dikumpulkan oleh getah bening pada saat ini
dikirimkan ke darah.
Lanjutan...
• Tanpa sistem limfatik kita akan berada dalam
kesulitan, memiliki masalah dengan banyak
penyakit.
• Jaringan tubuh akan menjadi macet dengan
cairan dan sisa-sisa yang membuat kita
menjadi bengkak.
• Kita juga akan kehilangan vitamin yang
diperlukan
Faktor Pendorong Limfe
Lanjutan...
Perbandingan dan limfatik Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular (Darah) Sistem limfatik (Getah bening)

Darah bertanggung jawab untuk Getah bening bertanggung jawab untuk


mengumpulkan dan mendistribusikan mengumpulkan dan mengeluarkan produk-
oksigen, nutrisi dan hormon ke seluruh produk sisa tertinggal dalam jaringan.
jaringan tubuh.
Darah mengalir dalam suatu loop terus Getah bening mengalir dalam rangkaian
menerus tertutup seluruh tubuh melaluiterbuka dari jaringan ke pembuluh limfatik.
arteri, kapiler, dan vena. Setelah di dalam kapal ini, getah bening
mengalir hanya satu arah.
Darah dipompa tubuh. Jantung memompa. Getah tidak dipompa. Hal pasif mengalir dari
Darah ke dalam arteri yang membawa ke jaringan ke kapiler getah bening. Aliran
semua dari. Vena kembali darah dari dalam pembuluh limfatik dibantu oleh
seluruh bagian tubuh ke jantung. gerakan tubuh lainnya seperti pernapasan
dan tindakan otot di dekatnya dan pembuluh
darah.
Lanjutan...
Perbandingan dan limfatik Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular (Darah) Sistem limfatik (Getah bening)


Darah terdiri dari plasma cair yang Getah bening yang telah disaring dan siap
mengangkut sel-sel darah putih dan merah untuk adalah cairan putih susu atau jelas.
dan platelet.
Darah terlihat dan kerusakan pembuluh Getah tidak terlihat dan kerusakan pada
darah menyebabkan tanda-tanda jelas sistem limfatik sulit untuk mendeteksi sampai
seperti perdarahan atau memar. bengkak terjadi.
Darah disaring oleh ginjal. Semua darah Limfe disaring oleh kelenjar getah bening di
mengalir melalui ginjal di mana sampah seluruh tubuh. Simpul tersebut menghapus
produk dan cairan kelebihan dihapus. beberapa cairan dan puingpuing. Mereka juga
Diperlukan cairan dikembalikan ke sirkulasi membunuh patogen dan beberapa sel-sel
jantung. kanker.
Pembuluh darah kerusakan atau insufisiensi Limfatik kapal kerusakan atau insufisiensi
menghasilkan pembengkakan yang berisi menghasilkan pembengkakan yang berisi
cairan protein rendah.
cairan kaya protein.
Pertimbangan Khusus
Pemeriksaan Diagnostik Sistem
Hematologi

Pemeriksaan Fisik
• Sistem Integumen
• Mulut dan Leher Pemeriksaan Diagnostik
• Sistem Respiratori
• Hitung sel darah
• Sistem Kardiovaskuler
• Hitung jenis sel darah
• Sistem Perkemihan • Pengukuran hematokrit Pemeriksaan
• Sistem Musculoskeletal • Mean Corpuscular Hemoglobin Lainnya
• Pemeriksaan Abdomen (MCH)
• Pemeriksaan
• Sistem Pernafasan • Mean Corpuscular Volume
(MCV)
darah
• Mean Corpuscolar Hemoglobin • Bone Marrow
Concentration (MCHC) Pungtion (BMP)
• Hitung leukosit
• Hitung trombosit
Daftar Pustaka
Black, J.M, Jacob, E.M, (2008), Medical Surgical
Nursing Clinical Management For Continuity of
Care, 6th Edition, Philadelpia: WB. Saunders
Potter, PA., and Perry, AG., (2000). Fundamental of
Nursing, Concept, Process and Practice, 4th eds,
St Louis: Mosby Company
Smeltzer, S.C&. Bare, B.G. (2007). Textbook of
Medical Surgical Nursing Brunner and Suddarth,
12th Edition, Philadelphia: WB Saunders
Company
Daftar Pustaka
• http://www.i-tbi.org/2011/12/komponen-plasma-dan-fungsinya.html
• http://juprimalino.com/2012/02/cairanplasma-darah-protein-plasma-
dan.html
• http://www.pendidikanbekam.com/2012/10/komponen-darah-dan-
fungsinya.html
• http://www.sridianti.com/trombosit-fungsi.html
• http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/pengertian-pembentukan-
fungsi-eritrosit.html
• http://www.biologionline.info/2013/02/proses-pembentukan-sel-
darah.html
• http://www.sodiycxacun.web.id/2010/02/hematopoiesis.html
• http://www.labsaya.com/2013/03/makalah-hematologi-jaringan-
darah.html
Pengkajian Sistem Hematologi
dan Limphatik
Abdul Majid
Riwayat Kesehatan
• Anemia
• Riwayat perdarahan
• Riwayat penyakit  leukemia, thalasemia dll
• Riwayat malabsobsi  hati (hepatitis, serosis hepatis) ginjal
dan gangguan limpha
• Riwayat transplantansi ginjal/ trauma limpha
• Riwayat penggunaan obat – obatan ; vitamin, herbal dan
konsumsi suplement
• Riwayat konsusmsi alkohol
• Riwayat infeksi (depresi sumsum tulang)
• Riwayat gangguan pembekuan darah pada pasien yang
menjalani kemoterapi
Lanjutan...
• Riwayat operasi
– Mempengaruhi absobsi zat besi seperti ;
splenectomy, deudenum
– Mempengaruhi absobsi kobalamin (vitamin 12) ;
gasterectomy, ileus recection
• Wound healing and bleeding response
• riwayat administrasi transfusi darah
Lanjutan..
Sistem limphatik
Letak
Lanjutan...
Lanjutan..
Lanjutan...
Cervikal Limphatik Nodule
Petechie
Hand – Foot Syndrome
Skin Hemorhage in DIC
Kerusakan Tulang
Lanjutan..
Cervikal Hodgkin’s Disease
Lymphatic Obstruksi
Infeksi
Daftar Pustaka
• Hopper D. P. & Williams S. L., (2007),
Understanding medical surgical nursing., Third
edition, F. A. Davis company, Philadelphia
• Smith E. N. & Timby K. B., (2010), Introductory
medical – surgical nursing., Tenth edition,
Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia
Prinsip – prinsip Etika Keperawatan :
Otonomi, Beneficience, Justice dan
Non Maleficience Serta Nursing
Advocacy
Abdul Majid
Pendahuluan
Latar Belakang
• Ciri – ciri profesi
– PEKERJAAN SEUMUR HIDUP, BUKAN SAMPINGAN
– PERLU PENDIDIKAN KHUSUS, LAMA DAN
DITUNTUT STANDAR YG TINGGI
– MERUPAKAN PENGABDIAN DARI SUATU
KELOMPOK MASYARAKAT UNTUK MEREALISISR
NILAI-NILAI TERTENTU YANG DIJUNJUNG TINGGI
– KONTROL DAN PENILAIAN HANYA DAPAT
DILAKUKAN Oley KELOMPOK PROFESI ITU SENDIRI
Lanjutan..
Lanjutan...
Lanjutan..
Lanjutan..
Prinsi Dasar Etik American Nurses
Association (ANA) Tahun 1985
• Prinsip (isu nyata)
– Menghormati otonomi  hak pasien untuk
menentukan diri
– Beneficense atau benevolance  melakukan kebaikan
atau memenuhi kebutuhan
– Non – maleficence  tidak
merugikan/membahayakan
– Veracity  mengatakan kebenaran
– Confidentianty  menghargai informasi rahasia
– Fidelity  menepati janji
– Justice  bertindak adil
Otonomi
• Kebebasan individu untuk menentukan nasib
diri  “dasar untuk menghormati orang”
• Keputusan mandiri  “pilihan yang normal”
• Pertimbangan ;
– Kesengajaan
– Pengertian
– Kesukarelaan atau tida ada “pengaruh yang
mengatur” (Beauchamp & Childress, 1994)
Otonomi
• otonomi adalah klien memilki hak untuk
menentukan tindakannya sendiri
• Keputusan otonomi memliki beberapa
karakteristik yaitu :
– Didasarkan pada nilai individu
– Menggunakan informasi yang adekuat
– Bebas dari tekanan atau paksaan
– Didasarkan pada alasan dan disadari.
Lanjutan..
• Tindakan yang otonom merupakan hasil dari
keputusan otonomi.
• Menjadikan prinsip otonomi dalam seluruh
pelayanan kesehatan adalah sulit atau tidak
mungkin. Pasien tidak dapat selalu membuat
pilihannya sendiri
Kompetensi
• Kemampuan untuk melakukan suatu tugas
“makna utama tunggal” dari kompetensi
(Beauchamp & Childress, 1994)
• Keputusan perawatan terminal  memahami
risiko dan manfaat terapi  membuat keputusan
rasional  terapi lanjut atau dihentikan
• Contoh pertimbangan : suatu kontinum dan
dapat berubah ; hiperkalemia, depresi dan
masalah fisik atau psikologis
Persetujuan Tindakan
(informed Consent)
• Berkompeten
• Keterbukaan  penjelasan lengkap prosedur
• Memberikan kesempatan untuk
mempertimbangkan
• Kesukarelaan
• Persetujuan diberikan
(Beauchamp & Childress, 1994; Butow, Maclean,
Dunn, Tattersall & Boyer, 1997; Davison & Degnel,
1998)
Beneficense atau benevolance
• Adalah kewajiban moral untuk bermurah hati,
melakukan kebaikan, kasih sayang, dan amal
(Beauchamp & Childress, 1994)
• Perawatan terminal  berbagai kebutuhan
pasien
Beneficience
• Beneficiency umumnya didefinisikan sebagai
“melakukan yang baik”. Menurut Frankena
( 1988 ) ada bebarapa hal yang termasuk
dalam prinsip tersebut yaitu :
a. Tidak menimbulkan beban atau merugikan
orang lain
b. Mencegah kerugian atau kejahatan.
c. Menghilangkan kerugian atau kejahatan
d. Meningkatkan atau melakukan kebaikan.
Lanjutan..
• Kewajiban yang pertama tidak menimbulkan
beban, merupakan prioritas dari ke empat hal
tersebut
• Sebagai pertimbangan utama jika terjadi
konflik dilakukan tindakan yang sesuai, contoh
tindakan pembedahan yang membebani
secara fisik tetapi potensial memberikan
keuntungan dalam jangka waktu yang
panjang.
Non – maleficence
• Perbuatan yang tidak menimbulkan kerugian
fisik, psikologis, sosial, spritual atau kerugian
lainnya, termasuk merugikan harga diri pasien
• “tidak mengatakan kebenaran” misalnya
adalah suatu perbuatan yang merugikan
(Latimer, 1991)
Veracity
• Veracity  tidak berbohong dan tidak
menyesatkan (Beauchamp & Childress, 1994)
• Berkata jujur dapat mempengaruhi hubungan
antara pasien dan perawat
• Mempengaruhi kualitas hidup pasien secara
bermakna
• Prinsip manfaat, otonomi dan kejujuran
merawat pasien terminal
Confidentianty
• Kewajiban perawat  “ menyimpan raharia
semua informasi” KECUALI  “relevan dengan
terapi dan kesejahteraan pasien/klien”
• Informasi  “hanya dibagi untuk mereka yang
berkepentingan secara langsung dengan
perawatan pasien” (ANA, 1985)
Fidelity
• Pada dasarnya Kesetiaan  “suatu janji
setia..” (Ramsey, 1970)
• Kesetiaan mencangkup kontrak atau janji
tersirat atau tersurat yang ada yang dilakukan
seseorang yang mencari perawatan kesehatan
dari orang lain (Beauchamp & Childress,
1994)
Justice
• Keadilan  memberikan perawatan tanpa
membeda – bedakan atau berprasangka “dalam
setiap situasi” (ANA, 1985)
• Beberapa teori utama keadilan;
– Egaliter (akses yang sama)
– Komuniter (keadilan yang berkembang dari tradisi
komunitas)
– Utiliter (kriteria campuran untuk memaksimalkan
utilitas publik)
(Beauchamp & Childress, 1994)
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
Terdiri dari 5 pokok etik, yaitu:
1. Prawat dan klien
2. Perawat dan praktek
3. Perawat dan masyarakat
4. Perawat dan teman sejawat
5. Perawat dan profesi
PERAWAT DAN KLIEN
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien
dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan
agama yang dianut serta kedudukan.
• 1.1. Otonomi klien (ANA 1.1.)
• 1.2. Status sosial dan ekonomi klien (ANA 1.2.)
• 1.3. Tatanan asuhan kesehatan (ANA 1.5)
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yg
menghormati nila-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien.

2.1. Atribut/karakteristik pribadi (ANA 1.3)


2.2. Proses menjelang kematian (ANA 1.6)

3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka


yang membutuhkan asuhan keperawatan.

3.1. Penerimaan tanggung jawab dan akontabilitas


(ANA 4.1)
3.2. Tanggung Jawab (4.2)
3.3. Akontabilitas (ANA 4.3)
3.4. Evaluasi penampilan kinerja (ANA 4.4)
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.

4.1. Penyingkapan terhadap tim kesehatan (ANA 2.1)


4.2. Penyingkapan untuk kepentingan penjaminan
mutu (ANA 2.2)
4.3. Penyingkapan terhadap orang yang tidak terlibat
asuhan klien (ANA 2.3)
4.4. Penyingkapan di hadapan persidangan/di
pengadilan (ANA 2.4)
4.5. Membuka catatan (ANA 2.5)
PERAWAT DAN PRAKTEK
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi
dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus.

1.1 Tanggung jawab pribadi terhadap kompetensi


( ANA 5.1)
1.2. Pengukuran kompetensi dalam praktek
keperawatan (ANA 5.2)
1.3. Pendidikan berkelanjutan untuk memelihara
kompetensi (ANA 5.3)
1.4. Tanggung jawab intra profesional terhadap
kompetensi pelayanan keperawatan (ANA 5.4)
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional
dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

2.1. Kejujuran professional dalam menerapkan


pengetahuan serta keterampilan keperawatan.
(Tidak ada di ANA)
2.2. Telaah kesejawatan/kelompok sebaya (3.4)
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan
pada informasi yang adekuat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima
delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.

3.1 Perubahan Fungsi ( ANA 6.1)


3.2. Melindungi klien dari produk-produk yang
membahayakan (ANA 10.4)
3.3. Pelaporan pelanggaran-pelanggaran (ANA 10.5)
PERAWAT DAN MASYARAKAT

1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama


masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat.

1.1. Asuhan kesehatan yang bermutu sebagai hak.


(ANA 11.1)
1.2. Tanggung jawab kepada konsumen asuhan
kesehatan (ANA 11.2)
PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan


sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan
lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

1.1. Memelihara hubungan baik antar sesama perawat.


( tidak ada di ANA)
1.2. Hubungan dengan dokter dan disiplin yang lain
(ANA 11.3 dan 11.4)
1.3. Perselisihan kepentingan (ANA 11.5)
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan
illegal.

2.1 Peran advokasi ( ANA 3.1)


2.2. Tindakan awal (ANA 3.2)
2.3. Tindakan lanjut (ANA 3.3)
PERAWAT DAN PROFESI
1. Perawat mempunyai peran utama dalam
menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

1.1. Tanggung jawab terhadap masyarakat.


( ANA 8.1 )
1.2. Tanggung jawab terhadap disiplin ilmu
(ANA 8.2)
1.3. Tanggung jawab peserta didik keperawatan
(ANA 8.3)
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan
pengembangan profesi keperawatan.

2.1 Perawat dan Riset. ( ANA 7.1)


2.2. Pedoman umum untuk berpartisipasi dalam riset
(ANA 7.2)
2.3. Perlindungan hak manusia dalam riset (ANA 7.3)
2.4. Hak dan tanggung jawab praktisi dalam riset
(ANA 7.4)
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang
kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang
bermutu tinggi.

3.1. Tanggung jawab bagi kondisi-kondisi pekerjaan.


( ANA 9.1)
3.2. Tindakan kolektif (ANA 9.2)
3.3. Tindakan individual (ANA 9.3)
Nursing Advocacy
• Landasan Hukum
– UUD 1945 pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1)
– UU no.23 th 1992 ttg Kesehatan
– UU no.8 th. 1999 ttg Perlindungan Konsumen
– UU no.22 th.1999 ttg Pemerintah Daerah
– PP no.32 th 1996 ttg Tenaga kesehan
– PP no.25 th 2000 ttg Kewenangan Pemerintah
Daerah dan Propinsi sbg Daerah Otonomi
– Kepmenkes RI no.1239 th 2001 ttg Registrasi dan
Praktik Perawat
UU NO 23 th 1992 TENTANG KESEHATAN

• Pasal 23 ayat 4 :
• Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu
Lanjutan...
• Pasal 53 ayat 1
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya

• Pasal 53 ayat 2
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
untuk memenuhi standar profesi dan menghormati hak
pasien
Nursing Advocacy
Daftar Pustaka
• Kemp charles., (2010). Terminal illness: a
guide to nursing care 2nd Ed. USA : Lippincott
williams & wilkins inc.
Rangkuman Tanda dan Gejala Sistem
Hematologi dan Limphatik
Abdul Majid
Cervikal Limphatik Nodule
Petechie
Hand – Foot Syndrome
Skin Hemorhage in DIC
Kerusakan Tulang
Lanjutan..
Cervikal Hodgkin’s Disease
Lymphatic Obstruksi
Infeksi
Daftar Pustaka
• Hopper D. P. & Williams S. L., (2007),
Understanding medical surgical nursing., Third
edition, F. A. Davis company, Philadelphia
• Smith E. N. & Timby K. B., (2010), Introductory
medical – surgical nursing., Tenth edition,
Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai