Anda di halaman 1dari 12

PROJEK KURIKULUM MERDEKA

(ANALISIS RUMAH ADAT)

OLEH

KELOMPOK V (LIMA)
Nelpiyanti
Nurul Syafika
Muhammad Akbar
Muhammad Jibran
A. Ardiman Yulia
Ardiansyah
Fika

SMAN 6 BULUKUMBA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, peneliti bisa menyelesaikan makalah penelitian yang
berjudul "Analisis Miniatur Rumah Adat" ini tepat pada waktunya.
Tak lupa peneliti mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu selaku guru
Mata Pelajaran Proyek Kurikulum Merdeka yang terlibat dan telah membantu
peneliti dalam mengerjakan makalah penelitian ini. Peneliti juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan makalah penelitian  ini masih jauh dari
sempurna karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena
itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan makalah
penelitian di masa mendatang.

Bulukumba, 25 September 2022

Peneliti

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Hipotesis 3
B. Ciri Khas Rumah Adat Kel. Tanuntung 3
C. Makna Rumah Adat Kel.Tanuntung……………………/……………….3
BAB III METODE PENELITIAN 5
A. Waktu Penelitian 5
B. Lokasi Penelitian 5
C. Alat dan Bahan 5
D. Langkah-langkah Penelitian 5
BAB IV PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
Dokumentasi iv
Daftar Pustaka……………………………………………………………………iv

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya, agama,
keanekaragaman suku, adat istiadat, dan kesenian. Setiap adat mempunyai
segudang tradisi yang dapat dimiliki sehingga memberikan warnah tersendiri
pada wajah Indonesia yang dapat mengangkat Indonesia di mata dunia.
Indonesia memiliki banyak ragam rumah adat tradisional dari Sabang sampai
Merauke dengan memiliki gaya arsitekstur yang khas dan unik yang menjadi
ciri khas dari suatu daerah.
Sulawesi Selatan dengan segala kearifan lokal yang dimiliki dan sumber
daya manusianya menjadikannya sebagai salah satu provinsi yang patut untuk
dipertimbangkan di kancah Nasional, dengan ragam adat istiadat, budaya dan
seni yang dimiliki masing-masing daerah yang ada di Sulawesi selatan. untuk
rumah adat di Sulawesi selatan yang berasal dari ketiga daerah Makassar,
Bugis dan Tana Toraja memiliki arsitektur yang hampir sama bentuknya.
Rumah-rumah tersebut dibangun di atas tiang-tiang sehingga rumah adat yang
ada memiliki kolong dibawahnya.
Rumah adat merupakan salah satu ciri khas bangunan suatu etrik disuatu
wilayah tertentu yang memiliki keragaman dan kekayaan budaya. Rumah
adat yang ada di Indonesia merupakan salah satu sumber daya budaya yang
memiliki nilai penting bagi sejarah perkembangan arsitekstur. Rumah adat
Sulawesi Selatan masyarakat Bugis merupakan rumah panggung yang terbuat
dari kayu, bentuk atapnya berlerang dua dan di hubungkan dengan hubungan
memanjang ke belakang dengan menggunakan sirap, rumbia,atau seng.
Rumah adat (Balla' Lompoa) tepatnya yang berada di Desa Tanuntung
menjadi objek penelitian kami. Rumah adat tradisional Balla' Lompoa ini
memiliki susunan atap depan atau Timba' Lajara yang unik, serta simbol
(Anjung) atau yang masyarakat Herlang kenal dengan sebutan anjong
berbentuk naga yang sangat khas.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah pada penelitian kami ialah :
1. Apa ciri khas dari Rumah adat Kel. Tanuntung Kab. Bulukumba?
2. Apa makna dari Rumah adat Kel. Tanuntung Kab. Bulukumba ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian kami ialah:
1. Untuk mengetahui ciri khas dari Rumah adat Kel. Tanuntung Kab.
Bulukumba
2. Untuk mengetahui makna dari Rumah adat Kel. Tanuntung Kab.
Bulukumba
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian kami ialah:
1. Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat menjalankan tugas sebagai
pendidik dengan baik yaitu dengan merencanakan pembelajaran secara
matang.
2. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat yaitu sebagai bahan pembelajaran
bagi masyarakat terkait bagaimana sejarah yang ada di Kelurahan
Tanuntung terkhusus pada Balla Lompoa dan makna simbolis rumah adat
tersebut.
3. Bagi Siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu sebagai media untuk mengeksplor
budaya-budaya warisan leluhur dan meningkatkan semangat serta
kreativitas siswa yang dikemas dengan studi lapangan ke beberapa rumah
adat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hipotesis
Adapaun Hipotesis penelitian berdasarkan Rumusan masalah yang kami.
Yaitu;
1. menurut hipotesis kami,ciri khas bangunan Rumah adat
Balla’Lompoa adalah berbentuk rumah panggung yang
memangjang ke samping dan memiliki sekitar 3 atau 4 timba’lajara
dan memiliki simbol berbentuk naga.
2. Menurut hipotesis kami,makna dari ciri khas bangunan
Balla’Lompoa yakni sebagai rumah panggung, utnuk tempat
hunian oleh suatu masyarakat tertentu.
B. Pembahasan
Rumah adat Kel. Tanuntung atau yang biasa kita sebut Balla Lompoa
pertama kali didirikan di Dajo tepatnya berada di Lojong, 1939. Balla
Lompo Tanuntung didirikan oleh seorang bangsawan yang bernama Andi
Makkaraseng Petta Nompo, sekaligus merupakan pemilik rumah pertama
di Balla Lompoa Kel. Tanuntung. Sesuai dengan namanya, kata “Andi”
merupakan istilah bagi orang bugis yang memiliki status sosial yang tinggi
dan merupakan seorang bangsawan.
Salah satu keturunan dari Andi Makkaraseng Petta Nompo sang
pemilik Balla Lompoa di kel. Tanuntung adalah Andi Agung Andi
Mappiwali Karaeng Lange-Lange. Beliau merupakan salah satu penerus
dari Andi Makkaraseng Petta Nompo yang tentunya berhak untuk tinggal
di Balla Lompoa kel. Tanuntung. Andi Agung Andi Mappiwali Karaeng
Lange-Lange lahir pada 4 februari 1956 yang sekarang sudah menginjak
usia 66 tahun.

3
C. Ciri Khas Rumah Adat Kel. Tanuntung
Balla Lompoa Kel.Tanuntung memiliki beberapa ciri khusus yang
sangat unik.Rumah adat Kel.Tanuntung ini memiliki benteng atau
penyangga rumah yang cukup banyak, yakni sekitar 40 buah banteng.
selain itu,rumah adat ini juga memiliki simbol khusus yang biasa disebut
dengan “anjong” yang melambangkan ciri khas dari ketimuran-timuran
yang merupakan ciri khasn atau simbol dari rumah seorang raja.selain
Anjong,ada juga yang di sebut Teba yang merupakan simbol dari makna
sosial dalam masyarkat.
Balla lompoa Kel.Tanuntung memiliki atap depan yang cukup unik.
Atapini dikenal dengan istilah “Timba’lajara” dan memiliki jumlah yang
berbeda yang terdiri dari 7 lapisan atap ,5 lapisan atap, atau 4 lapisan atap.
dan untuk Balla lompoa Kel.Tanuntung memiliki 5-7 lapisan atap depan
atau 5-7 rimba’ lajara menandakan bahwa rumah tersebut merupakan
rumah dari seorang raja.dan untuk rumah yang memakai 4 lapisan atap
menandakan bahwa rumah tersebut merupakan rumah dari keluarga raja.
Balla lompoa Kel.Tanuntung memiliki kamar yang cukup banyak
yakni Sekitar 20 buah kamar termasuk kamar tamu dan kamar untuk
makan.Namun diantara 20 buah kamar di Balla Lompoa tersebut, ada 1
kamar khusus yang tidak bisa dimasuki oleh orang lain kecuali orang
tertentu dan tertentu dan di percaya bahwasanya ruangan tersebut
merupakan ruangan yang sangat sakral. Dan yang berhak tinggal di Balla
Lompoa adalah keturunan dari para raja terdahulu, salah satunya Andi
Agung Andi mappiwali karaeng lange-lange.

D. Makna Rumah Adat Kel.Tanuntung


Balla Lompoa adalah istanah kediaman raja Gowa, dan secara harfiah
Berarti rumah besar.Nama ini berasal dari bahasa makassar dimana
“Balla” berarti rumah dan “Lompo” berarti besar sehingga dapat di artikan
bahwasanya Balla Lompoa merupakan rumah besar yang merupakan
kediaman dari para raja-raja . Kelurahan Tanuntung merupakan salah satu

4
daerah jajahan Gowa hingga nama “Balla Lompoa” di Kel.Tanuntung juga
melekat sebagai nama dari warisan budaya.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada selasa, 20 september 2022 pukul
15.00 WITA sampai selesai.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Adat Kelurahan Tanuntung,
Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan pada penelitian ini ialah alat tulis berupa
buku dan pulpen, serta alat rekam berupa handphone
D. Langkah-langkah Penelitian
Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan cara :
1. Observasi
Observasi yaitu pengambilan data yang dilakukan melalui pengamatan
langsung terhadap objek yang teliti.
2. Wawancara
Wawancara yaitu melakukan wawancara langsung dengan pihak
masyarakat mengenai variabel-variabel terkait dengan menggunakan
bantuan kuisioner.
Langkah -langkah penelitian :
Pertama-tama peneliti menyiapkan alat dan bahan sebagai media untuk
mencatat hal penting terkait penelitian yang akan berlangsung. Karena
peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara, tentunya peneliti
harus turun langsung kelapangan dan menyiapkan beberapa rangkaian
pertanyaan yang siap di lontarkan kepada narasumber dengan bantuan
kuisioner, kemudian peneliti menarik kesimpulan dari hasil wawancara
dengan narasumber.

6
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Balla Lompoa berasal dari bahasa Makassar dimana “Balla” berarti
rumah dan “Lompo” berarti besar sehingga dapat diartikan bahwasanya Balla
Lompoa merupakan rumah besar yang merupakan kediaman dari para
raja-raja. Dan Kelurahan Tanuntung merupakan salah satu daerah jajahan
Gowa sehingga nama “Balla Lompoa” di kelurahan Tanuntung juga melekat
sebagai nama dari warisan budaya. Balla Lompoa yang ada di kelurahan
Tanuntung memiliki banyak ciri khas yang sangat unik.
B. Saran
Adapun saran untuk peneliti berikutnya yakni diharapkan bisa menggali
informasi lebih dalam dan lebih luas lagi terkait Balla Lompoa Kel.
Tanuntung.

7
DOKUMENTASI

8
4

Anda mungkin juga menyukai