Anda di halaman 1dari 43

HEMATOIMUNOLOGI

Rinaldi Tri Frisianto


Definisi
• Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan
yang mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya.

• Hematologi berasal dari bahasa Yunani


“haima” yang artinya darah.
FUNGSI
• mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh
tubuh.

• menyuplai tubuh dengan nutrisi,

• mengangkut zat-zat sisa metabolisme,

• mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg


bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.

• Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan


melalui darah.
SISTEM DAN PRODUKSINYA
• Sistem hermatologi tersusun atas darah dan
tempat darah diproduksi, termasuk sumsum
tulang

• Hematopoisis adalah proses pembentukan sel


darah dan sel imun.

• Terjadi di sumsum tulang, dimana sel batang


multipotensial memunculkan 5 jenis sel yang
berbeda yang dikenal sebagai sel batang
unipotensial
• Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain
karena berbentuk cairan.

• Cairan darah tersusun atas komponen sel yang tersuspensi


dalam plasma darah.

• Sel darah terbagi menjadi eritrosit (sel darah merah,


normalnya 5 ribu per mm³ darah) dan lekosit (sel darah
putih, normalnya 5.000 sampai 10.000 per mm³ darah).

• Lekossit dapat berada dalam beberapa bentuk: eosinofil,


basofil, monosit, netrofil, dan limfosit.
• dalam suspensi plasma, ada juga fragmen –
fragmen sel tak berinti yang disebut trombosit
(normalnya 150.000 sampai 450.000 trombosit
per mm³ darah)

• Komponen seluler darah ini normalnya menyusun


40% sampai 45% volume darah

• Fraksi darah yang ditempati oleh eritrosit disebut


hemaktorit.
• Darah terlihat sebagai cairan merah, opak dan
kental. Warnanya ditentukan oleh hemoglobin
yang terkandung dalam sel darah merah.

• Hemoglobin terdapat pada sel darah merah dan


berfungsi untuk mengikat oksigen

• Volume darah manusia sekitar 7% sampai 10%


berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter.
• Darah bersikulasi di dalam sistem veskuler dan
berperan sebagai penghubung antara organ
tubuh, membawa oksigen yang diabsorbsi
oleh paru dan nutrisi yang diabsorbsi oleh
traktus gastroinestinal ke sel tubuh untuk
metabolisme sel.
SUMSUM TULANG
(MEDULLA OSSEA)
• Sumsum tulang menempati bagian dalam tulang spons
dan bagian tengah rongga tulang panjang

• Sumsum bisa berwarna merah dan kuning.

• Sumsum merah merupakan tempat produksi sel darah


merah aktif dan merupakan organ hematopoetik
(penghasil darah) utama.

• Sedang sumsum kuning, tersusun terutama oleh lemak


dan tidak aktif dalam produksi elemen darah.
• Sumsum merah pada orang dewasa terbatas terutama pada rusuk,
kolumna vertebralis, dan tulang pipih lainnya.
• Sumsum sangat banyak mengandung pembuluh darah dan tersusun
atas jaringan ikat yang mengandung sel bebas.

• Sel paling primitif dalam populasi sel bebas ini adalah sel stem yang
merupakan prekursor dari dua garis keturunan sel yang berbeda.

• Garis keturunan mieloid meliputi eritrosit, berbagai jenis lekosit,


dan trombosit.

• Garis keturunan limfoid berdiferensiasi menjadi limfosit.


ERITROSIT
(SEL DARAH MERAH)
• Sel darah merah normal terbentuk cakram bikonkaf, konvigurasi mirip
dengan bola lunak yang di pijat antara dua jari.

• Membran sel darah merah sangat tipis sehingga gas seperti karbon
dioksida dapat dengan mudah berdifusi melaluinya.

• Sel darah merah dewasa tersusun terutama oleh hemoglobin, yang


menyusun sampai 95% masa sel.

• Sel ini tidak mempunyai inti dan hanya sedikit memiliki ensimmetabolisme
di banding sel lainnya.

• Adanya sejumlah besar hemoglobin memungkinkan sel ini menjalankan


fungsi umumnya, transport oksigen antara paru dan jaringan.
• Pigmen pembawa oksigen hemoglobin merupakan protein yang
berat molekulnya 64.000.
• molekul ini tersusun empat sub unit, masing-masing mengandung
bagian heme yang terikat pada rantai globin. Besi berada pada
bagian heme molekul ini.

• Kemampuan khusus bagian heme adalah kemampuannya mengikat


oksigen secara longgar dan reversibel. Ketika hemoglobin berikatan
dengan oksigen, dinamakan oksihemoglobin. Oksihemoglobin
berwarna merah lebih terang dibanding hemoglobin yang tidak
mengandung oksigen (hemoglobin teroksidasi),

• maka darah arteri berwarna lebih terang daripada darah vena.


Darah keseluruhan mengandung 15 g hemogglobin per 100 ml
darah, atau 30 µmhemoglobin per seribu eritrosit.
• Pembentukan Eritrosit dinamakan eritropoesis

• Eritrosit muncul dari sel stem primitif dalam sumssum tulang.


Eritroblas adalah sel berinti yang dalam peroses pematangan di
sumsum tulang menimbun hemoglobin dan secara bertahap
kehilangan intinya.

• Pada tahap ini, sel dikenal sebagai retikulosit. Pematangan lebih


lanjut menjadi eritrosit, disertai dengan menghilangnya material
berwarna gelap dan sedikit penyusutan ukuran. Eritrosit matang
kemudian dilepaskan dalam sirkulasi. Dalam keadaan eritropoesis
cepat, retikulasi dan sel imatur dapat dilepaskan dalam sirkulasi
sebelum waktunya.
• Deferiensiasi sel stem multipotensial primitif
sumsum tulang menjadi eritroblas distimulus oleh
eritropoietin, suatu substansi yang diproduksi oleh
ginjal. D

• alam keadaan hipoksia lama, seperti pada kasus


orang yang tinggal di ketinggian atau setelah
perdarahan berat terjadi peningkatan kadar
erittropoetin dan stimulasi produksi sel darah merah.
• Untuk produksi eritrosit normal, sumsum
tulang memerlukan besi (Fe), vit B¹² , asam
folat, pridoksin vit B6 dan faktor
lainnya.defisiensi faktor-faktor tersebut
selama eritropoesis mengakibatkan
penurunan produksi sel darah merah dan
anemia.
• Destruksi (penghancuran) sel darah merah.
• Rata-rata rentang hidup sel darah yang
bersirkuasi adalah 120 hari.
• Sel darah merah tua dibuang dari darah oleh
sistem retikuloendotelial khususnya dalam
hati dan limfa. sel retikuloendotelial
menghasilkan fragmen yang disebut bilirubin,
berasal dari hemoglobin yang di lepaskan dari
sel darah merah rusak.
LEKOSIT
(SEL DARAH PUTIH)
• Lekosit dalam dua kategori, granulosit dan sel mononuklear
(angranulosit). Dalam darah normal, jumlah total leukosit
adalah 5.000-10.000 sel per mm3. Sekitar 60% diantaranya
adalah granulosit dan 40% sel mononuklear.

• Lekosit dengan mudah dapat dibedakan dari eretrosit dengan


adanya inti, ukurannya yang besar dan perbedaan
kemampuan mengikat warna.
• GRANULOSIT
• Granulosit ditentukan oleh adanya granula dalam sitoplasmanya. Diameter
granulosit biasanya dua sampai tiga kali eritrosit.

• Granulosit dibagi dalam tiga sub grup, yang ditandai dengan perbedaan
kemampuannya mengikat warna seperti yang terlihat dalam pemeriksaan
mikroskopis : Eosinofil, Basofil, Netrofil
• Eusinopil memiliki granula berwarna merah terang dalam sitoplasmanya,
sementara granula pada basopil berwarna biru. Yang ketiga, dan yang paing
banyak, adalah netropil dengan granula yang berwarna ungu pucat.

• Inti granulosit matang biasanya mempunyai banyak lobus (biasanya dua sampai
empat) dihubungakan dengan filamen tipismaterial inti. Karena sifat khas intinya,
maka sel ini dinamakan lekosit polimorfonuklear (PMN). Granulosit yang belum
matang memiliki inti oval satu lobus dan disebut sel band. Normalnya sel band
hanya merupakan persentase kecil granulosit yang bersirkulasi, meskipun
persentasenya dapat meningkat pesat pada saat produksi lekosit PMN meningkat.
• Lekosit mononuklear (AGRANULOSIT)

• Lekosit mononuklear (limfosit dan monosit) adalah sel darah putih dengan
inti satu lobus dan sitoplasmanya bebas granula.

• Dalam darah orang dewasa normal, limfosit berjumlah sekitar 30% dan
monosit sekitar 5% dalam total lekosit.
• Limfosit matang adalah sel kecil dengan sitoplama sedikit. Diproduksi
terutama oleh nodus limfe dan jaringan limpoid usus, limpa, dan
kelenjar timus dari sel prekursor yang berasal sebagai sel stem sumsum.

• Monosit adalah lekosit yang terbesar. Diproduksi oleh sumsum tulang


dan dapat berubah menjadi histiosit jaringan, termasuk sel kupfer di hati,
makrofag peritoneal, makropag alveolar, dan komponen lain sistem
retikuloendotelial.
• FUNGSI LEKOSIT

• Fungsi lekosit adalah melindungi tubuh terhadap


invasi bakteri atau benda asing lainnya.

• Fungsi utama netrofilik PMN adalah memakan benda


asing (fagositosis) netrofil tiba di tempat dalam
waktu satu jam setelah awitan reaksi peradangan
dan memulai fagositosis, namun relatif berumur
pendek.
• Fungsi limfosit terutama menghasilkan substansi
yang membantu penyerangan benda asing.
Sekelompok limfosit (limfosit T) membunuh sel
secara langsung atau menghasilkan berbagai
limfokin, suatu substansi yang memperkuat aktivitas
sel fagositik.

• Kelompok limfosit lainnya (limfosit B) menghasilkan


antibodi, suatu melekul protein yang akan
menghancurkan benda asing dengan berbagai
mekanisme.
• Eosinopil dan basopil berfungsi sebagai tempat
penyimpanan berbagai material biologis kuat
seperti histamin, serotonin dan heparin.

• Pelepasan senyawa tersebut mempengaruhi


suplai darah ke jaringan, seperti yang terjadi
selama peradangan, dan membantu memobilisasi
mekanisme pertahanan tubuh. Peningkatan
jumlah eosinopil pada keadaan alergi
menunjukan bahwa sel ini terlibat dalam reaksi
hipersensitivitas.
• TROMBOSIT
• Trombosit merupakan partikel kecil, berdiameter 2
sampai 4 µm, yang terdapat dalam sirkulasi plasma
darah.
• Karena dapat mengalami disintegrasi cepat dan mudah,
jumlahnya selalu berubah antara 150.000. dan 450.000
per mm3 darah, tergantung jumlah yang dihasilkan,
bagaimana digunakan, dan kecepatan kerusakan.

• Dibentuk oleh fragmentasi sel raksasa sumsum tulang,


yang disebut megakariosit.
• Trombosit berperan penting dalam mengontrol
perdarahan.
• Apabila terjadi cedera vaskular, trombosit mengumpul
pada tempat cedera tersebut.

• Substansi yang dilepaskan dari granula trombosit dan


sel darah lainnya menyebabkan trombosit menempel
satu sama lain dan membentuk tambalan atau
sumbatan, yang sementara menghentikan perdarahan.

• Substansi lain dilepaskan dari trombosit untuk


mengaktifasi faktor pembekuan dalam plasma darah
• PLASMA DARAH
• Apabila elemen seluler diambil darah, bagian cairan yang
tersisa dianamakan plasma darah.

• Plasma darah mengandung ion, protein dan zat lain. Apabila


plasma dibiarkan membeku , sisa cairan yang tertinggal
dinamakan serum.

• Serum mempunyai kandungan yang sama dengan plasma,


kecuali kandungan fibrinogen dan beberapa faktor
pembekuan.

• Plasma darah tanpa fibrinogen = Serum


• Protein plasma terususun terutama oleh albumin dan globulin.
Globulin tersusun atas fraksi alfa, beta dan gama yang dapat dilihat
dengan uji laboratorium yang dinamakan elektroforesis protein.
Masing-masing kelompok disusun oleh protein tertentu.

• Gamaglobulin yang tersusun terutama oleh antibodi. Protein ini


dihasilkan oleh limfosit dan sel plasma. Globulin dalam fraksi alfa
dan beta adalah globulin traspor dan faktor pembekuan yang
dibentuk dihati. Globulin tranport membawa berbagai zat dalam
bentuk terikat sepanjang sirkulasi. Misalnya tiroid terikat globulin
transport membawa tiroksin dan transferin membawa besi.
Globulin beta membentuk fibrinogen yang berfungsi dalam proses
pembekuan darah
• Albumin terutama penting pemeliharaan volume cairan
dalam sistem vaskuler.

• Dinding kapiler tidak permeabel terhadap albumin,


sehingga keberadaanya dalam plasma menciptakan gaya
onkotik yang menjaga cairan dalam rongga vaskuler.

• Albumin, dihasilkan oleh hati, memiliki kapasitas


mengikat berbagai zat yang ada dalam plasma. Dalam hal
ini, albumin berfungsi sebagai protein trasnport untuk
logam, asam lemak, bilirubin, dan obat-obatan diantara
zat lainnya
BAGAN PRODUKSI SEL DARAH
IMUNOLOGI
• Ilmu yang mempelajari tentang sistem imun

• Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia


sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.

• Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan


terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yg
terjadi pada autoimunitas dan melawan sel yang
teraberasi menjadi tumor.
a. Sumsum Tulang
• Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam
sumsum tulang. Sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel
darah putih, (termasuk limfosit dan makrofag) dan platelet. Sel-sel dari
sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.
b. Thymus
• Glandula thymus memproduksi dan mematurasi/mematangkan T limfosit
yang kemudian bergerak ke jaringan limfatik yang lain,dimana T limfosit
dapat berespon terhadap benda asing. Thymus mensekresi 2 hormon
thymopoetin dan thymosin yang menstimulasi perkembangan dan
aktivitas T limfosit.
1. Limfosit T sitotoksik : limfosit yang berperan dan imunitas yang
diperantarai sel. Sel T sitotoksik memonitor sel di dalam tubuh dan
menjadi aktif bila menjumpai sel dengan antigen permukaan yang
abnormal. Bila telah aktif sel T sitotoksik menghancurkan sel abnormal.
2. Limfosit T helper : Limfosit yang dapat meningkatkan respon sistem
imun normal. Ketika distimulasi oleh antigen presenting sel sepeti
makrofag, T helper melepas faktor yang yang menstimulasi proliferasi sel
B limfosit.
3. Limfosit B : Tipe sel darah putih, atau leukosit penting untuk imunitas
yang diperantarai antibodi/humoral. Ketika di stimulasi oleh antigen
spesifik limfosit B akan berubah menjadi sel memori dan sel plasma yang
memproduksi antibodi.
4. Sel plasma. Klon limfosit dari sel B yang terstimulasi. Plasma sel berbeda
dari limfosit lain, memiliki retikulum endoplamik kasar dalam jumlah
yang banyak, aktif memproduksi antibodi.
c. Nodus limfatikus (limfonodi)
Nodus limfatikus (limfonodi) terletak sepanjang sistem limfatik.
Nodus limfatikus mengandung limfosit dalam jumlah banyak dan
makrofag yang berperan melawan mikroorganisme yang masuk
ke dalam tubuh. Limfe bergerak melalui sinus, sel fagosit
menghilangkan benda asing. Pusat germinal merupakan produksi
limfosit.

d. Tonsil
• Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terletak pada
rongga mulut dan nasofaring. Tiga kelompok tonsil adalah
tonsil palatine, tonsil lingual dan tonsil pharyngeal.
e. Limpa
• Limpa mendeteksi dan merespon terhadap benda
asing dalam darah, merusak eritrosit tua dan
sebagai penyimpan darah. Parenkim limpa terdiri
dari 2 tipe jaringan: pulpa merah dan pulpa putih.
» Pulpa merah terdiri dari sinus dan di dalamnya
terisi eritrosit
» Pulpa putih terdiri limfosit dan makrofag
• Benda asing di dalam darah yang melalui pulpa
putih dapat menstimulasi limfosit.
MEKANISME PERTAHANAN
a. Mekanisme Pertahanan Non Spesifik
• Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan
non spesifik disebut juga respons imun alamiah.

• Terdiri dari kulit dan kelenjarnya, lapisan mukosa dan


enzimnya, serta kelenjar lain beserta enzimnya, contoh
kelenjar air mata.

• Kulit dan silia merupakan system pertahan tubuh terluar.


Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit,
polimorfonuklear) dan komplemen merupakan
komponen mekanisme pertahahan.
b. Mekanisme pertahanan spesifik

Bila pertahanan non spesifik belum dapat


mengatasi invasi mikroorganisme, maka imunitas
spesifik akan terangsang. Mekanisme pertahanan
spesifik adalah mekanisme pertahanan yg
diperankan oleh limfosit, dengan atau tanpa
bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel
makrofag dan komplemen. Dilihat dari cara
diperolehnya, mekanisme pertahanan spesifik
disebut juga sebagai respons imun didapat.
1) Imunitas humoral adalah imunitas yg diperankan
oleh limfosit B dengan atau tanpa bantuan dari
imunokompeten lainnya.
 Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yg
disekresi oleh plasma.
 Terdapat 5 kelas imunoglobulin yg kita kenal, yaitu
IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgE.
 Antibodi (antibody, gamma globulin) adalah
glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi
dari limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel
plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan
reaktif terhadap antigen tersebut.
2.) Imunitas seluler didefinisikan sbg suatu respon
imun terhadap suatu antigen yg diperankan oleh
limfosit T dg atau tanpa bantuan komponen sistem
imun lainnya.

Anda mungkin juga menyukai