2. Maximilianus R. V. 1811604034
KELOMPOK 3 3. Annisa Sakinah 1811603039
PROPOFOL
Propofol 2,6-di-isopropylphenol,
diperkenalkan pada praktek klinis pada awal
tahun 1980-an. Saat ini propofol merupakan
obat pilihan induksi dan sedasi anestesi yang
populer, berhubungan dengan waktu tidur
yang cepat, waktu pulih yang cepat, dan
kejadian mual dan muntah paska bedah lebih
sedikit.
Propofol sebagai salah satu obat induksi anestesi dengan kandungan protein
tinggi padapelarutnya memiliki potensi untukmerangsang proses inflamasi
hebatpadat tubuh sehingga mempengaruhimediator-mediator,
sehinggamenyebabkan peningkatan kadar procalcitonin.
PEMBAHASAN
Nilai neutrofil rata-rata sebelum induksi, 10 menit setelah induksi (T2), dan 60
menit setelah insisi (T3) secara statistika tidak terdapat penurunan neutrofil yang
signifikan pada pemberian induksi dengan propofol (p>0,05).
20.10.XX 01.11.XX
Nilai neutrofil rata-rata pada T1, T2, dan T3 didapatkan penurunan nilai neutrofil
yang signifikan pada pemberian induksi dengan ketamin (p<0,05)
Didapatkan perbedaaan kadar procalcitonin bermakna sebelum dan sesudah
perlakuan pada kelompok propofol (K1) (p=0,008) dan perbedaan tidak
bermakna pada kelompok ketamin (K2) (p=1,00). Nilai tengah kadar
procalcitonin K1 dan K2 adalah 0,175±0,1 dan 0,05±0,05. Propofol
menyebabkan peningkatan kadar procalcitonin lebih tinggi dibandingkan
ketamin (p=0,053)
Kesimpulan
penurunan neutrofil pada pemberian induksi
ketamin dibanding dengan pemberian
propofol. Penurunan neutrofil pada induksi
ketamin mungkin memiliki efek yang lebih
baik bila digunakan pada pasien infeksi atau
sepsis yang nilai neutrofil telah meningkat di
atas batas normal sebelum tindakan
anestesi.
TERIMA KASIH