Anemia Defisiensi Anemia Akibat Thalassemia Anemia
Besi Penyakit Kronik sideroblastik
Derajat Ringan sampai Ringan Ringan Ringan- berat anemia berat MCV Menurun Menurun/N Menurun Menurun/ N MCH Menurun Menurun/N Menurun Menurun/ N Besi serum Menurun <> Menurun <> Meningkat/N Meningkat/N TIBC Meningkat > 360 Menurun <> Menurun/N Menurun/N Saturasi Menurun <> Menurun / N Meningkat > Meningkat > Transferin 20% 20% Besi sumsum Negatif Positif Positif kuat Positif dengan tulang ring sideroblast Protoporfirin Meningkat Meningkat N N eritrosit Feritin serum Menurun<20μg/dl N 20-200 μg/dl Meningkat>50 Meningkat>50 μg/dl μg/dl Elektrofoesis N N Hb A2 N Hb meningkat Analisa Hb Elektroforesa meupakan pemeriksaan untuk mendeteksi beberapa jenis Hb secara kualitatif atau semi- kuantitatif. Pemeriksaan ini juga mampu memisahkan HbA dan HbA2.
Jenis yang paling umum dari hemoglobin
normal adalah: •Hemoglobin F, jenis normal yang ditemukan pada janin dan bayi baru lahir. Ini diganti dengan hemoglobin A segera setelah lahir. •Hemoglobin A, tipe normal paling sering ditemukan pada anak-anak yang sehat dan orang dewasa. •Hemoglobin S, C, D, E, F, dan ratusan • Molekul globin terdiri atas sepasang rantai-alfa dan sepasang rantai lain yang menentukan jenis Hb. Pada orang normal terdapat 3 jenis Hb, yaitu Hb A (merupakan > 96% dari Hb total, tersusun dari 2 rantai alfa dan 2 rantai beta = alfa2beta2), Hb F (< 2% = alfa2gama2) dan HbA2 (< 3% = alfa2delta2). Kelainan produksi dapat terjadi pada ranta-alfa (alfa-thalassemia), rantai beta (beta-thalassemia), rantai-gama (gama-thalassemia), rantai-delta (delta-thalassemia), maupun kombinasi kelainan rantai-delta dan rantai-beta (deltabeta- thalassemia). • Pada thalassemia-beta, kekurangan produksi rantai beta menyebabkan kekurangan pembentukan alfa2beta2 (Hb A); kelebihan rantai-alfa akan berikatan dengan rantai- gama yang secara kompensatoir Hb F meningkat; sisanya dalam jumlah besar diendapkan pada membran eritrosit sebagai Heinz bodies dengan akibat eritrosit mudah rusak (ineffective erythropoesis). Beda Hasil Lab Thalassemia & Defisiensi Fe
• Thalassemia, terutama yang ringan (thalassemia
beta trait), sering salah terdiagnosa sebagai anemia defisiensi Fe, dikarenakan gejala yang dialami penderita dan gambaran laboratorium, terutama hapusan darah yang hampir sama. • Pada thalassemia trait, gejala yang timbul kebanyakan hanya berupa anemia ringan dengan gambaran hapusan darah hipokrom mikrositik. Gejala klinis thalassemia bervariasi tergantung tipe dan patofisiologinya. Pada penderita thalassemia beta, gejala klinisnya lebih berat karena rantai alfa yang bebas tidak larut sehingga menjadi sangat beracun terhadap sel prekursor dari sel darah merah. Menurut gejala klinik, secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu thalassemia trait, minor, dan mayor. Pada thalassemia trait tidak menimbulkan gejala, penderita berperan sebagai silent carrier. Pada thalassemia minor biasanya menunjukkan gejala anemia ringan. Sedangkan penderita thalassemia mayor menunnjukkan gejala anemia berat, ikterus, gagal jantung kongestif, splenomegali, dan mongoloid facies. Ada sedikit perbedaan yang perlu kita ketahui : • 1. lihat bagaimana hasil serum iron, TIBC (Total Iron Binding Capacity), dan ferritin. Pada thalassemia trait hasil ketiga lab tersebut normal, sedangkan pada anemia defisiensi Fe serum iron dan ferritin mengalami penurunan dan TIBC naik. • 2. Dihitung berapakah Mentzer Indexnya. Didapat dari pembagian MCV (Mean Cospuscular Volume)dengan jumlah eritrosit (MCV/RBC). Apabila hasilnya >13 berarti anemia defisiensi Fe, sedangkan bila <13 berarti thalassemia beta trait. Beda Hasil Laboratorium Anemia Kurang Besi dan Anemia karena Penyakit Kronis Apabila pada anemia kurang besi sel darah merahnya hipokromik mikrositik, sedangkan pada anemia karena penyakit kronis normokrom normositik. Akan tetapi perlu diingat bahwa pada fase awal anemia kurang besi masih normokrom normositik, dan sekitar 30-40% pasien dengan anemia karena penyakit kronis menunjukkan sel darah merah hipokrom mikrositik. Cadangan Fe yang dilihat melalui pemeriksaan BMP merupakan gold standard dalam diagnosa anemia kurang besi.