PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini merupakan ikan tangkap yang populer di Nusantara. Ikan yang berstatus
terancam punah karena rusaknya habitat ini menghuni perairan terbuka, laut
maupun pada Internasional dan selain itu nilai jualnya cukup tinggi. Eksport
ikan kerapu melaju pesat sebesar 350% yaitu dari 19 ton pada tahun 1987
konsumen dari ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup, telah
1
Budidaya ikan kerapu telah dilakukan dibeberapa tempat di Indonesia, namun
B. Rumusan Masalah
pembenihan. Selain itu, pembenihan ikan kerapu macan juga dapat membantu
macan ?
2
C. Tujuan
Dalam penyusunan Laporan Studi Wisata ini penulis memiliki tujuan umum,
antara lain:
Selain itu penulis memiliki tujuan khusus dalam penyusunan Laporan Studi
Macan
kelautan
D. Kegunaan
Dalam penyusunan Laporan Studi Wisata ini, penulis bertujuan agar karya
Macan
3
4. Agar dapat mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam
E. Metodologi
1. Observasi
2. Wawancara
3. Study pustaka
Yaitu dilakukan dengan cara mencari sumber dari internet. Dengan metode
ini, penulis memperoleh informasi atau data ........ yang diperlukan dalam
F. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah memahami isi laporan karya tulis ini, maka penulis
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
4
C. Tujuan
D. Kegunaan
E. Metodologi
F. Sistematika Pembahasan
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
5
PEMBAHASAN
Teluk hurun merupakan teluk kecil yang memiliki luas sekitar 1,5 km2 dengan
panjang 1,5 km dan lebar 1 km.memiliki dasar perairan yang landai pada
bagian barat daya dan selatan dengan kedalaman kurang dari 5 m.Sedangkan
dasar peairan sekitar tenggara atau pada mulut teluk cukup dalam yaitu
10-15 m.
yaitu:
KEPPRES RI No.23 Tahun 1982 dan SK. Menteri Pertanian Nomor A 437
6
Ikpts/Uml7/1982, pada tahun 1982 Direktorat Jenderal Perikanan telah
Laut dan Perikanan Nomor 61 Tahun 2000 tanggal 31 Juli 2000 dan SK
laut serta pelestarian sumber daya induk atau benih ikan laut dan lingkungan.
B. Hasil Pengamatan
yaitu memiliki bentuk tubuh pipih, lebar tubuh lebih kecil dari pada panjang
tubuh dan tinggi tubuh, rahang atas dan bawah di lengkapi dengan gigi yang
lancip dan kuat, mulut lebar, serong ke atas dengan bibir bawah yang sedikit
tunggal dan memanjang dimana bagian yang berjari-jari keras kurang lebih
7
sama dengan yang berjari-jari lunak, posisi sirip perut berada di bawah sirip
cokelat atau kuning, merah atau putih, tinggi badan pada sirip punggung
pertama biasanya lebih tinggi dari pada sirip dubur, sirip ekor berbentuk
bundar.
Ikan ini termasuk ikan pemakan aktif dan sensitif terhadap perubahan kualitas
air yang fluktuatif, perlu cahaya tetapi tidak langsung dari matahari, berenang
maksimal 90 cm. Tubuh kerapu macan dipenuhi sisik yang berukuran kecil
relatif lebih besar dan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan jenis
ikan kerapu lainnya. Habitat ikan kerapu macan adalah pntai yang banyak
C. Pembahasan
a. Teknik Pembenihan
1) Sarana Pembenihan:
8
a) Induk sebanyak 5 ekor dan 2 ekor jantan. Induk jantan
b) Pakan induk berupa ikan segar dari jenis selar, japuh dan
lemaknya rendah.
x 3 m3.
2) Metode
9
b. Pemeliharaan Induk
c. Sex reversal
dan berat 5 kg. Sel kelamin betina berubah menjadi sel kelamin
diberikan adalah :
10
d. Seleksi Induk
yang keluar warna putih susu dan jumlahnya banyak diamati untuk
e. Pemijahan
11
Puberogrn untuk merangsang terjadinya pemijahan. Takaran
c) Penetasan telur
12
larutan 1-5 ppm acriflvin untuk mencegah serang bakteri. Padat
f. Perkembangan dan Pe
g.
h. meliharaan Larva
1) Perkembangan larva
13
Hari ke Tahap Perkembangan Panjang(mm)
perut.
D7-8 Timbul calon sirip punggung yang keras dan 7,98 – 8,96
panjang.
D9-11 Timbul calon sirip punggung yang keras dan 15,88-17,24
panjang.
D15-17 Duri memutih, bagian ujung agak 17,2-18,6
kehitaman.
D23-26 Sebagian duri mengalami reformasi dan 20,31-22,64
lunak.
D29-31 Sebagian larva yang pertumbuhannya capat 22,40-23,42
dewasa.
9 hari (D9), dimana pada saat itu mulai terjadi perubahan bentuk tubuh yang
sangat panjang dan spesifik, sampai pada hari ke 20 (D20) larva berkembang
tetapi memasuki hari ke 22 (D22), 23 (D23) sebagian dari larva baik yan
masih kecil maupun yang sudah besar mulai nampak adanya kematian.
kemudian terbalik lalu mati. Pada kasus tersebut diupayakan dengan cara
Dari kasus ini tentunya dapat diajukan suatu hepotesa sementara bahwa
14
kurannya unsur tertentu pada larva kerapu dalam waktu yang
2) Pemeliharaan larva
itu pada hari ke tujuh belas (D17) larva mulai diberi pakan
15
Artemia setengah dewasa dan akhirnya dewasa sampai larva
berumur 50 hari.
ditimbulkan oleh telur yang tidak menetas dan sisa cangkang telur
sisa telur yang tidak menetas dan cangkang telur. Penggantian air
diganti juga semakin banyak. Pada saat larva telah berumur 30 hari
(D30) pengganti air dilakukan sebanyak 20% dan bila larva telah
a. Penyakit
16
menyebabkan larva mudah stres dan menurunkan daya tahan tubuh
mengalami sirip busuk dan borok, hal ini terjadi terutama akibat
infeksi bakteri.
1) Oleh virus
17
protozoa lebih cepat menimbulkan epizootic bila dibandingkan
Broollynelliasis
Icththyosporidosis
Neorotic Nerveus).
b. Parameter Lingkungan
a. Mengatasi Penyakit
18
Penyakit ikan akan terjadi karena ikan sebagai substrat bagi
terlarut dan water quality test kit untuk mengukur kualitas air
19
langsung dari matahari, berenang di dasar air dengan
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kualitas air.
2. Kendala yang dihadapi dalam pembudidayaan ikan kerapu macan antara lain:
macan antara lain : mengatasi penyakit dan parasit serta mengatasi parameter
lingkungan.
B. Saran
1. Sarana dan prasarana di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung perlu
ditingkatkan perawatannya.
guna membuka lapangan kerja sehingga hasil budidaya dapat menyaingi hasil
tangkapan alam.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/kerapu macan
http://www.duniaikanku.com/2015/10/ikan-kerapu-epinephelus-sp-
umumnya.html
https://konsumenikan.wordpress.com/budidaya-perikanan/budidaya-ikan-kerapu-
macan/
Kerapu di Indonesia
%20Budidaya%20Kerapu.
22