PENCERNAAN)
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BONDOWOSO
Tahun 2020-2021
BAB I
1. Landasan Teori
dalam tubuh walaupun efek yang menyolok terjadi pada hepar. Telah ditemukan 5
kategori virus yang menjadi agen penyebab yaitu Virus Hepatitis A (HAV), Virus
Hepatitis E (HEV).
tetapi kesemuanya memberikan gambaran klinis yang mirip, yang dapat bervariasi
dari keadaan sub klinis tanpa gejala hingga keadaan infeksi akut yang total.
(Hepatitis B). kedua istilah ini lebih disukai daripada istilah lama yaitu hepatitis
infeksiosa dan hepatitis serum, sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan secara
ditemukan bahwa jenis hepatitis ini ada 2 macam, yang pertama dapat ditularkan
NANBH (Bradley, 1990; Centers for Disease Control, 1990). Tata nama terbaru
menyebutkan PT-NANBH sebagai Hepatitis C dan ET-NANBH sebagai Hepatitia
Virus delta atau virus Hepatitis D (HDV) merupakan suatu partikel virus yang
menyebabkan infeksi hanya bila sebelumnya telah ada infeksi Hepatitis B, HDV
(hanya dibawah penyakit kelamin dan cacar air dan merupakan penyakit epidemi
ke Center for Disease Control di Amerika Serikat setiap tahun, tetapi jumlah yang
mortalitas akibat hepatitis virus ini rendah, tetapi penyakit ini sering dikaitkan
1.1 Hepatitis
a. Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002;
131)
1.2 Etiologi
Dua penyebab utama hepatitis adalah penyebab virus dan penyebab non virus.
Sedangkan insidensi yang muncul tersering adalah hepatitis yang disebabkan oleh
virus.
Semua jenis virus tsb merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis B yang
a) Alkohol
sirosis.
b) Obat-obatan
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab
yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah,
3. Hepatitis C
ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual
tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis C. Jika
ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati
4. Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D
merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus
hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya
5. Hepatitis E
menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya
Menifestasi klinik dari semua jenis hepatitis virus secara umum sama. Manifestasi
a) Fase Inkubasi
merupakan waktu diantara saat masuknya virus dan saat timbulnyagejala atau
iktrus
atau epigastrikum
c) Fase icterus
Muncul setelah 5-10 hr,tetapi dapatjuga munculbersamaan dengan
munculnyagejala.
b. Ditandai dengan :
1.5 Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit
fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai
pada hepar terganggu.Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar
ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.Setelah lewat masanya, sel-
sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan
digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat.Oleh karenanya, sebagian besar
suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal,
tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis).Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi
garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul),
nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan
sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5
hepatitis virus B.
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu
badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus
ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah
sakit.
g. Pada saat ini belum ada obat yang dapat memperbaiki kerusakan sel
hati.
3. Leukopenia
6. Feses
disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai
gangguan hati.
10. HbsAG
15. Urinalisa
A.Pengkajian
1. Identitas Pasien
Data biografi : Nama, Umur, Jenis kelamin, Status, Agama, Suku/Bangsa,
Bahasa, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, Nama Penanggung Jawab
2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Alasan utama pasien datang ke rumah sakit atau
pelayanan kesehatan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan pasien yang dirasakan saat melakukan
pengkajian.
3. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit
yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang
pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi
dan perawatan rumah sakit.
4. Riwayat penyakit keluarga
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat
penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit
pencernaan.
Data Fisiologi – Psikologis
a. Aktivitas / istirahat
Takipnea
b. Sirkulasi
Kenaikan TD
c. Integritas Ego
Gejala :
marah
Tanda :
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi
e. Makanan / Cairan
Gejala :
Mual, muntah
Riwayat penggunaan diuretik
Tanda :
Edema
Kongesti vena
Peningkatan JVP
Glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :
Episode kebas
Episode epistaksis
Tanda :
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala :
h. Pernapasan
Gejala :
Takipnea
Ortopnea
Riwayat merokok
Tanda :
Sianosis
i. Keamanan
j. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala :
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada pasien dengan hepatitis yaitu:
1. Hipertermia b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadapt inflamasi
hepar.
3. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
kebutuhan oksingen.
5. Resiko gangguan fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan terinfeksi virus
hepatitis.
kaborhidrat lemak dan protein, kurang penerimaan terhadap diagnostic dan asupan
Penyusunan intervensi keperawatan berpedoman pada buku Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA
NOC dan NIC (Nurarif, 2015). Intervensi keperawatan yang dapat disusun pada pasien dengan hepatitis yaitu:
kebutuhan tubuh 1009 3. Status nutrisi: Asupan nutrisi 1240 3. Bantuan peningkatan berat badan
cairan
3. Nyeri akut 1606 1. Kontrol nyeri 2210 1. Pemberian analgetik
2102 2. Tingkat nyeri 1400 2. Manajemen nyeri
pemberian analgesic
glukosa darah 2300 2. Kadar gula darah normal 1100 2. Management nutrisi
A. Kesimpulan
a) Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
b) Etiologi
a. Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis : Hepatitis A, B, C, D, E
b. Hepatitis Non Virus : alkohol, obat – obatan, bahan beeracun, akibat penyakit
lain
c) Klasifikasi dan penyebab
Hepatitis A : masa inkubasi 14-49 hari, cara penularan melalui fekal oral
Hepatitis B :masa inkubasi 30-180 hari, cara penularan melalui pereteral
Hepatitis C :masa inkubasi 15-150 hari, cara penularan melalui pereteral
Hepatitis D :masa inkubasi 35 hari, cara penularan melalui pereteral
Hepatitis E :masa inkubasi 14-63 hari, cara penularan melalui fekal oral
B. Saran
1) Meningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur dalam pembuatan
makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar.
2) Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya untuk
mahasiswa keperawatan agar mengetahui bagaimana asuhan keperawatan
pada pasien hepatitis.
DAFTAR PUSTAKA
Bolivar, JJ. (2013). Essential Hypertension: An Approach to Its Etiology and Neurogenic
Whelton, PK. Carey, RM. (2017). The 2017 Clinical Practice Guideline for High Blood
University Press.
Medication.
Bintang.