Anda di halaman 1dari 29

Hydraulic and Pneumatic System

Hydraulic Pump
Hydraulic Pump mentransfer mechanical energy ke hydraulic energy. Ini adalah suatu alat yang
mengambil energy dari satu sumber (engine,electric motor, dll) dan mentransfer energy tersebut menjadi
bentuk hydraulic. Pompa mensirkulasikanp oil dari tangki ke dalam hydraulic system yang disebut sebagai
‘Flow ’. Semua pompa menghasilkan oil flow dengan cara yang sama. kevacuuman akan terjadi pada pump
inlet. Atmospheric pressure yang lebih tinggi akan mendorong oli melalui inlet passage dan masuk ke dalam
pump inlet chamber. Pompa hanya menghasilkan flow (gallon per menit, liter per menit, cubic centimeter per
revolution, dll) yang akan digunakan di hydraulic system. Pompa tidak menghasilkan atau menyebabkan
“pressure”. pressure disebabkan oleh hambatan terhadap aliran.

Hambatan disebabkan oleh flow melalui hose, orifice, fitting , cylinder, motor atau apapun yang ada di dalam
system yang menghambat flow menuju ke tangki. Ada dua type pompa
yaitu : Positive displacement dan Non-Positive displacement pump.
Hydraulic motor mentransfer hydraulic energy menjadi mechanical energy. Hydraulic
motor menggunakan oil Flow yang sedang di tekan ke dalam hydralic system oleh pompa dan mentrans-
NOTES :
fernya menjadi rotary motion untuk menggerakkan peralatan yang lain seper ti final drive, differential,
transmission, wheel, fan, pompa yang lain dan lain sebagainya.
Positive Displacement Pump
Ada 3 (tiga) type dari Positive displacement pump :
• Gear
• Vane
• Piston

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 1


Hydraulic and Pneumatic System

2. Hydraulic Pump
Hydraulic Pump mentransfer mechanical energy ke hydraulic energy. Ini adalah suatu
alat yang mengambil energy dari satu sumber (engine,electric motor, dll) dan mentransfer
energy tersebut menjadi bentuk hydraulic. Pompa mengisap oil dari tangki dan mendoro
ngnya ke dalam hydraulic system yang disebut sebagai ‘Flow ’. Semua pompa mengha
silkan oil flow dengan cara yang sama. kevacuuman akan terjadi pada pump inlet.
Atmospheric pressure yang lebih tinggi akan mendorong oli melalui inlet passage dan
masuk ke dalam pump inlet chamber. Gear – gear yang ada di dalam pompa akan mem
bawa oil ke pump outlet chamber. Volume dari chamber akan mengecil saat chamber
tersebut mendekati outlet. Hal ini akan memperkecil ukuran chamber dan mendorong
oli keluar melalui outlet passage. Pompa hanya menghasilkan flow (gallon per menit,
liter per menit, cubic centimeter per revolution, dll) yang akan digunakan di hydraulic
system. Pompa tidak menghasilkan atau menyebabkan “pressure”. pressure disebabkan
oleh hambatan terhadap aliran.
NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 2


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 2


Hydraulic and Pneumatic System

Hambatan disebabkan oleh flow melalui hose, orifice, fitting , cylinder, motor atau apapun
yang ada di dalam system yang menghambat flow menuju ke tangki. Ada dua type pompa
yaitu : Positive displacement dan Non-Positive displacement pump.

Hydraulic motor mentransfer hydraulic energy menjadi mechanical energy. Hydraulic


motor menggunakan oil Flow yang sedang di tekan ke dalam hydralic system oleh pompa
dan mentrans- fernya menjadi rotary motion untuk menggerakkan peralatan yang lain seper
ti final drive, differential, transmission, wheel, fan, pompa yang lain dan lain sebagainya.

Positive Displacement Pump


Ada 3 (tiga) type dari Positive displacement pump :
• Gear
• Vane
• Piston

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 3


Hydraulic and Pneumatic System

Positive displacement pump mempunyai clearance diantara komponen – komponennya le


bih kecil. Ini akan mengurangi kebocoran dan menghasilkan Efficiency yang lebih baik saat
digunakan pada high pressure hydraulic system. Output flow pada positive displacement
pump pada dasarnya sama untuk setiap putaran pompa. Positive displacement pump
dikelompokkan menjadi dua berdasarkan kontrol output dan konstruksi pompa.

Komponen Positive Displacement Pump sesuai gambar diatas adalah:

(1) Seal Retainer, (2) Seal, (3) Back Up Seal, (4) Isolation Plates, (5) Spacer,

(6) Drive Gear, (7) Idle Gear, (8) Housing, (9) Mounting, (10) Flange Seal,

(11) Balance Plates.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 4


Hydraulic and Pneumatic System

Gear Pump

Pompa gear terdiri beberapa komponen seperti gambar di atas. Bearing dipasang pada
housing dan flange mountingnya di sisi gear-gear nya untuk mendukung gear shaft sela ma
berputar. Gear pump termasuk positive displacement pump. Gear pump menghasil kan jumlah
oil yang sama pada setiap putaran dari input shaft. Pump output dikontrol dengan merubah
kecepatan putaran. Pressure operasi maksimum dari gear pump dibata si sampai 4000 psi
(285 kg/cm²). Pembatasan pressure ini dilakukan karena adanya keti dak seimbangan hydrolik
yang menjadi sifat hydrolik dan merupakan karakteristik gear pump. Ketidak seimbangan
hydraulic akan menghasilkan beban pada satu sisi shaft yang dilawan oleh bearing dan roda
gigi yang bersentuhan dengan housing. Gear pump menghasilkan volumetric efisiensi di atas
90% pada saat pressure tetap berada pada range operasi yang diijinkan.
A. Gear Pump Flow
Output flow dari gear pump ditentukan oleh kedalaman dan lebar gigi. Banyak dari produsen
gear pump men-standardkan pada kedalaman gigi dan profil yang ditentukan oleh jarak garis
tengah antara gear shaft (1.6”, 2.0”, 2.5”, 3.0”). Dengan standard yang mengacu pada keda
laman gigi dan profil, perbedaan flow dari pompa praktis ditentukan oleh lebar gigi. Pada saat
pompa berputar, oli dibawa diantara roda gigi dan housing dari sisi inlet menuju ke sisi outlet
dari pompa. Arah perputaran drive gear shaft ditentukan oleh lokasi dari inlet dan outlet port.
Pada kebanyakan gear pump, diameter inlet port lebih besar dari pada outlet port. Pada
bidirectional pump dan bidirect tional motor, ukuran inlet dan outlet port akan sama.
NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 5


Hydraulic and Pneumatic System

Gear Pump Force

Outlet flow dari sebuah gear pump dihasilkan dengan mendorong oil keluar dari roda gigi
pada saat bertemu di sisi outlet. Hambatan pada oil flow akan menghasilkan pressure
pada sisi outlet. Ketidakseimbangan dari gear pump lebih disebabkan karena pressure
yang ada di outlet port lebih tinggi dari inlet port. Pressure yang lebih tinggi pada outlet
port ini akan mendorong gear ke arah sisi inlet port. Dengan demikian maka shaft bea
ring akan menerima sebagian besar beban untuk mencegah keausan yang berlebihan
antara puncak roda gigi (Top Clearance) dengan housingnya. Pada pressure yang lebih
tinggi, gear shaft akan sedikit miring ke arah roda gigi. Hal ini akan memungkinkan kon
tak antara shaft dan bearing yang akan mengakibatkan shaft menjadi sedikit bengkok
bila terjadi pressure yang tidak balance. Oli yang bertekanan juga diarahkan diantara
sealed area dari pressure balance plate dan housingnya (Side Clearance). Ukuran dari
sealed area diantara pressure balance plate dan housingnya tergantung area yang
membatasi jumlah force yang menekan plate terhadap ujung gear.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 6


Hydraulic and Pneumatic System

Pressure Balance Plate


Ada dua tipe pressure balance plate yang digunakan di gear pump.Tipe ini menggunakan
isolation plate,back up untuk seal, seal mirip seperti angka 3 dan sebuah retainer. Tipe
kedua mempunyai sebuah groove (alur) seperti angka 3 pada permukaanya dan lebih
tebal dari tipe pertama.

Gear pump dengan housing di machining dengan ‘ pocket ’ untuk roda gigi-nya mempu
nyai radius dari pocket wall menuju dasar pocketnya. Isolation plate atau pressure balan
ce plate yang digunakan di pocket harus mempunyai chamfer supaya masuk dengan pas
ke pocketnya. Menggunakan isolation plate, seal retainer atau pressure balance plate de
ngan ujung yang tajam di dalam housing pocket akan menekan pressure balance plate
ujung-ujung roda giginya dan akan menyebabkan kerusakan.

Berdasarkan klasifikasinya ada 5 jenis gear pump sbb;


1. FAL/R dengan tekanan 30 kg/cm²
2. GAL/R dengan tekanan 125 kg/cm²
3. PAL/R dengan tekanan 140 kg/cm²
4. KAL/R dengan tekanan 175 kg/cm²
5. SAL/R dengan tekanan 210 kg/cm²
NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 7


Hydraulic and Pneumatic System

Internal Oil Leakage

Kebocoran oli dari tempat bertekanan tinggi ketempat bertekanan rendah, dikarenakan oleh
gap dan clearance, pada pompa roda gigi (gear pump) selalu ada clearance antara gear dan
case,antara gear dan side plate yang memungkinkan oli lewat keluar dan juga sebagai
pelumasan.
Gambar dibawah ini (anak panah) menunjukkan tempat-tempat yang dilalui oleh oli sebagai
kebocoran,yang menyebabkan jumlah oli yang didelivery jadi berkurang. semakin tinggi tekan
nan discharge,semakin banyak oli yang bocor. banyaknya oli yang bocor / internal leakage
dapat dipengaruhi oleh;
- Tekanan oli
- Clearance / celah
- Temperature
- Viscositas oli

Adapun sumber internal leakage tersebut ialah :


- Antara ujung gigi dan rumahnya, disebut top clearance
- Antara sisi gigi dan sisi plate disebut side clearance
- Antara gigi yang satu dengan yang lainnya disebut back lash.

Berdasarkan internal leakage tersebut maka external gear


Pump digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Fix side plate type gear pump.
2. Pressure balancing type gear pump

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 8


Hydraulic and Pneumatic System

1.Fix side plate type gear pump memiliki tekanan antara 30 – 125 kg/cm² dengan volumetric
efficiency 75 – 85 % (type F dan G)
2. Pressure balancing type gear pump dirancang untuk tekanan tinggi (kurang lebih 140
kg/cm²) dengan menggunakan side plate untuk mengurangi side clearancenya. Adapun
volumetric efficiency pompa jenis ini adalah 93 %. Pada maksimum rpm dan lebih besar dari
88 % pada setengah maksimum rpm nya dengan tekanan yang maksimum (Type P,K,S).

Gaya Yang Mendorong Gigi Gear Pump


Gambar dibawah ini ditunjukkan arah gaya-gaya yang mendorong gigi gear pump,dimana
gaya yang terjadi adalah pada sisi discharge dan akan memaksa gigi bertahan kesisi suction.
agar pompa tahan lama maka gaya dorong disisi dischar
ge tersebut perlu diimbangi dengan gaya dorong lain ya
ng berlawanan,untuk keperluan ini ada beberapa cara
yang dilakukan seperti menggunakan V-groove, balanci
ng line dsb.Selain gaya tersebut diatas juga ada gaya
pada bagian belakang pompa untuk menekan bushing
agar side clearance tetap pada saat tekanan tinggi.hal
Ini dilakukan dengan menyalurkan tekanan disisi dischar
ge ke cover untuk mendorong bushing / side plate.Nama
saluran ini adalah high pressure oil introduction hole.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 9


Hydraulic and Pneumatic System

Entrapment Groove

Ada 2 macam entrapment groove pada gear pump yaitu :


1. Entrapment Relief Groove , Ketika gigi-gigi pompa bertemu (mesh) seperti gambar
di bawah, ada sebagian oli yang terjebak disela-sela gigi pompa,saat ruangan menyem
pit dan oli tidak dapat keluar dari tempatnya akan menyebabkan tekanan naik. tekanan
tinggi ini berpotensi untuk merusak komponen dalam pompa.
2. Entrapment Vacuum Groove, pada saat pompa berputar,akan terjadi kevacuman pa
da sisi suction.untuk melepas tekanan ini dibuatlah Entrapment Relief Groove yang
ter dapat pada side plate / Bushing. istilah lain ada yang menyebut Relief Notch.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 10


Hydraulic and Pneumatic System

Vane Pumps
Vane pumps termasuk Positive displacement pump. Pump outputnya bisa fixed dan juga
bisa variable. Keduanya menggunakan komponen yang umum. Masing-masing pump
mempunyai housing (1), Cartridge (2), mounting plate (3), mounting plate seal (4), cartridge
seal (5), cartridge back-up rings (6), Snap ring (7), serta input shaft dan bearing (8).Cartrid
ge terdiri dari support plate (9), ring (10),flex plate (11), slotted rotor (12), dan vane (13).
Slotted rotor diputar oleh input shaft. Vane bergerak masuk dan keluar pada slot yang ada
di dalam rotor dan menyekat pada ujung luarnya terhadap cam ring. Ring yang ada di
dalam fixed pump displacement berbentuk elips, sedangkan ring yang ada didalam
variable pump displacement berbentuk lingkaran / bundar. Flex plate menutup sisi dari
rotor dan ujung-ujung vane nya. Dalam beberapa design pressure rendah, support plates
dan housing menyekat seal sisi dari rotating rotor dan ujung-ujung vane. Support plate
digunakan untuk mengarahkan ke passage – passaage yang ada di dalam housing.
Housing juga berfungsi sebagai support untuk komponen- komponen yang lain dari vane
pump, mengarahkan flow masuk dan keluar vane pump.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 11


Hydraulic and Pneumatic System

Vane Pump Operation


Pada saat rotor berputar di dalam cam ring-nya, vane keluar masuk di dalam rotor slot
untuk menjaga sealing terhadap ringnya. Pada saat vane bergerak keluar dari slotted rotor,
terjadi peruba han volume diantara vanenya. Semakin besar jarak antara ring dan rotor,
semakin besar pula volume yang ditimbulkan. Volume yang membesar akan men imbulkan
kevaccum-an yang memungkinkan inlet oil ditekan menuju ke ruang di antara vane oleh
tekanan atmosphere atau tank pressure. Bilamana rotor terus berputar, ma ka jarak
antara ring dan rotor akan semakin kecil. Hal ini mengakibatkan volumenya juga akan
semakin mengecil. Hal ini memungkinkan oli ditekan keluar dari segment rotor menuju ke
outlet passage dari pompa.

Balance d, vane pump mempunyai cam ring berbentuk elips. Bentuk seperti ini memung
kinkan jarak antara rotor dan cam ring membesar dan mengecil pada setiap satu kali pu
taran. Dua inlet dan dua outlet masing-masing berhadap-hadapan sehingga bisa menye
imbangkan gaya yang timbul terhadap rotor. Design seperti ini tidak memerlukan bearing-
bearing dan housing yang besar untuk men-support komponen-komponen yang berputar.
Operating pressure maksimum vane pump berkisar antara 4000 psi. Vane pump yang
dipakai pada hydraulic system mempunyai operating pressure sekitar 3300-psi atau
kurang.

Variable Vane Pump


Variable output vane pump dikontrol dengan menggeser ring maju dan mundur sesuai
dengan pusat rotornya. Variable output vane pump jarang penggunaanya. Jika ada
kebanyakan dipakai aplikasi mobile hydraulic.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 12


.

Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 12


Hydraulic and Pneumatic System

Piston Pump
Terlihat pada gambar di atas, adalah piston pump dimana mempunyai komponen sebagai
berikut : head (1),housing (2), shaft (3), piston (4),port plate (5), barrel (6) dan swashplate (7).
Ada dua type piston pump yang umum dikenal adalah :
• Axial Piston Pump
• Radial Piston Pump
Kedua pompa ini merupakan Positive displacement pump, dan mempunyai efisiensi yang tinggi.
Output dari kedua pompa ini bisa fixed (tetap) dan juga bisa variable (berubah-ubah).

A. Straight Housing Axial Piston Pump


Gambar berikut memperlihatkan masing-masing Positive displacement Fixed Output Axial
Piston Pump dan Positive displacement Variable Output Axial Piston Pump. Secara umum,
kedua pompa tersebut sering disebut dengan Fixed displacement pump dan variable displace
ment pump. Pada fixed displacement axial piston Pump, piston bergerak lurus maju dan mundur
parallel dengan shaftnya. Pada variable displacement axial piston Pump atau motor,swashplate
atau barrel dan port platenya juga bergerak maju dan mundur merubah sudutnya sendiri
terhadap shaftnya. Perubahan sudut ini membuat pump flow bervariasi antara minimum dan
maksimum setting meskipun shaft speednya konstan.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 13


Hydraulic and Pneumatic System

Pada pompa yang lain, saat piston bergerak mundur, oli mengalir melalui intake / suction
port menuju ke piston. Pada saat pompa berputar, piston akan bergerak maju,oli kemudian di
dorong menuju ke system. Kebanyakan piston pump yang digunakan pada mobile equiptment
adalah axial piston pump. fixed displacement axial piston pump dan motor dapat dibuat dengan
housing yang lurus / axial dan housing yang bengkok / bent axis. Piston pump dengan housing
yang lurus (seperti yang terlihat pada gambar kiri), piston ditahan oleh fixed swashplate. Sudut
dari swashplate akan menentukan jarak piston bergerak keluar masuk pada barrel chamber.
Semakin besar sudut dari swash- plate semakin besar pula jarak pergerakan piston, dengan
demikian pump output per revolution juga akan lebih besar.
Pada bent axis piston pump (gambar dibawah), piston tersambung ke input shaft dengan linka
ge atau ujung spherical piston yang pas masuk ke dalam socketnya pada plate. Platenya sendi
ri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari shaft. Sudut housing terhadap poros pusatnya
akan menentukan jarak piston bergerak keluar masuk pada barrel chamber. Semakin besar
sudut dari housing, akan semakin besar pula pump output yang dikeluarkan per revolution.
Output flow dari fixed displacement piston pump tergantung kecepatan engine.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 14


Hydraulic and Pneumatic System

Output flow hanya bisa dirubah dengan merubah speed dari input shaftnya. Pada housing lurus
fixed displacement piston motor, swash plate angle akan menentukan speed dari output
shaftnya. Pada bent axis fixed displacement piston motor, sudut dari housing terhadap pusat
poros menentukan speed dari output shaft motor. Piston pump yang lebih kecil bekerja pada
pressure 10.000 psi. Piston pump yang digunakan pada hydraulic system bekerja pada pressure
di bawah 7000 psi (500 kg/cm²) atau berkisar antara 300 – 380 kg/cm².

Radial Piston Pump

Pada Radial Piston Pump, (gambar dibawah) piston bergerak maju dan mundur memben tuk
sudut 90 derajat terhadap shaftnya. Pada saat cam follower berputar turun pada Cam ring,
piston akan bergerak mundur. pressure atau charge pump mendorong oil melalui inlet valve port
dan menggerakkan mekanisme piston. Pada saat cam follower berputar naik pada cam ring,
piston akan bergerak maju. Oli kemudian ditekan keluar dari cylinder melalui outlet port.
NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 15


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 16


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 17


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 18


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 19


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 20


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 21


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 22


Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 23


Hydraulic and Pneumatic System

Internal Gear Pump

Internal gear pump mempunyai pinion gear kecil pada bagian dalam (drive gear) yang akan
menggerakkan ring gear besar (outer gear). Ring gearnya sendiri mempunyai ‘pitch ’ yang se
dikit lebih besar dari pinion gear. Ada satu komponen yang diam menyerupai sabit (crescent)
yang terletak di bawah pinion gear di antara pinion gear dan ring gear. Inlet dan outlet port
terletak juga pada ujung crescent ini. Pada saat pompa berputar, gigi dari pinion dan ring
gear tidak bertemu saat berada pada sisi inlet port. Maka ruang yang kosong di antara gigi
akan menjadi lebih besar, ruangan ini kemudian diisi oleh inlet oil. Oil dibawa di antara roda
gigi pinion gear dan crescent, roda gigi ring gear dan crescent menuju ke outlet port. Pada
saat roda gigi melewati outlet port, ruang kosong di antara gigi akan mengecil dan roda gigi
akan kembali bersen tuhan. Pada fase ini akan menekan oil keluar dari antara roda gigi dan
menuju keluar. Internal gear pump biasa digunakan sebagai charging pump pada piston pump
yang besar.

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 24


Hydraulic and Pneumatic System

Conjugate Curve Pump


Conjugate curve pump (Gambar di atas), biasa disebut dengan Gear Rotor pump. Inner dan
outer komponen berputar bersama-sama dengan housing. Pemompaan dihasilkan dengan
cara lobe dari komponen inner dan outer kontak / bersentuhan selama berputar. Pada saat
komponen inner dan outer berputar, komponen inner akan berputar mengelilingi sisi dalam dari
komponen luar. Inlet dan outlet port terletak di ujung cover dari housing. Oil masuk melalui
Inlet dan dibawa menuju outlet dan dikeluarkan saat lobe –nya bertautan. Type dari gear
rotor pump banyak dipakai pada steering system hand metering unit (HMU). Saat digunakan di
HMU, outer gearnya akan tetap diam sementara inner gearnya berputar.

Non-Positive Displacement Pump


Non-positive displacement pump mempunyai karakteristik clearance yang lebih besar antara
komponen yang diam dan komponen yang bergerak dibandingkan dengan positive displace
ment pump ( Memiliki internal leak yang besar ). Extra clearance ini memungkinkan oil ditekan
kembali di antara komponennya bila outlet pressure ( resistant to flow-nya) meningkat.
Non-positive displacement pump mempunyai efisiensi yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan positive displacement pump karena output flow dari pompa akan turun secara drastis
bila outlet pressure naik. Non-positive displacement pump juga diaplikasi pada centrifugal
impeller pump. Pompa semacam ini biasa digunakan pada aplikasi dengan pressure rendah
seperti water pump.
NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 25


Hydraulic and Pneumatic System

Centrifugal Impeller Pump


Centrifugal impeller pump terdiri dari dua komponen dasar yaitu : impeller (2) yang diikat pada
input shaft (4) dan housing (3). Impeller mempunyai sebuah cakram dengan sudu-sudu yang
melengkung (1) yang dicetak pada sisi inputnya. Oil memasuki bagian tengah dari housing (5)
di dekat input shaft dan mengalir ke impeller. Sudu-sudu impeller yang melengkung akan
mendorong oil keluar terhadap housing. Housingnya sendiri dibentuk sedemikian rupa untuk
mengarahkan oil menuju ke outlet port.

3 . CONTROL VALVE
Pada sistem hidrolik,control valve berfungsi untuk :
• Mengatur tekanan oli (Pressure control valve)
• Mengatur jumlah aliran oli (Flow control valve)
• Mengatur arah aliran oli (Directional control valve)

Pressure Control Valve


Pressure control valve digunakan untuk mengontrol pressure di dalam sebuah circuit atau
system. Fungsi valve akan tetap sama meskipun design nya berbeda. Contoh dari pressure
control valve termasuk di dalamnya adalah : Relief valve, sequence valve, pressure reducing

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 26


valve, pressure differential valve, dan unloading valve.

Hydraulic and Pneumatic System

NOTES :

Program Study Teknik Mesin Alat Berat Rev.Mar20 Page 26

Anda mungkin juga menyukai