BLOK NEUROMUSKULOSKLETAL II
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
Kampus : Jalan Unizar No. 20 Turida, Sandubaya, Mataram
Telp/Fax:0370–6175565,Fax:0370–6175146
Telah dipertahankan dan disetujui di depan tim verifikasi dan dinyatakan telah
memenuhi syarat pada.
Hari, Tanggal : Selasa, 30 Maret 2021
Blok : Neuromuskuloskeletal II
Penanggung jawab blok : dr. I Wayan Tunjung, Sp.S
dr. Audi Hidayatullah Syahbani, Sp.OT
Mengesahkan
Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Al-Azhar Mataram
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Dr. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes.
Pada kurikulum 2020, terdapat perubahan konsep pada mapping blok dengan
penguatan pada aspek spiral dari tahapan fisiologi ke tahap patologis. Perubahan
tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pengetahuan dasar mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar sesuai Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI).
Terimakasih kami ucapkan kepada Dekan, Wakil Dekan I, dan Penanggung Jawab
dan Sekretaris Blok juga segenap dosen yang ikut berpartisipasi dalam tersusunnya
Panduan Blok Neuromuskuloskeletal II ini.
Semoga Blok Neuromuskuloskeletal II ini dapat berjalan dengan baik dan dapat
mencapai seluruh tujuan pembelajaran.
Penyusun
A. Deskripsi Blok
Blok Neuromuskuloskeletal II dilaksanakan pada semester 4 tahun kedua
tahap 1 dengan bobot 5 SKS dan dilaksankan dalam waktu 5 minggu efektif
dimulai dari tanggal 5 April 2021 sampai 8 Mei 2021. Pencapaian belajar
mahasiswa dijabarkan dengan penetapan area kompetensi, kompetensi inti,
komponen kompetensi, learning objective sebagaimana yang diatur dalam
Standar Kompetensi Dokter Indonesia serta sasaran pembelajaran yang dapat
diperoleh dari penjabaran learning objective.
Panduan Blok ini terdiri dari 4 lembar pembelajaran mahasiswa sebagai
bahan untuk diskusi. Masing-masing LBM dilengkapi dengan learning
objective, learning task dan skenario. Pada blok ini mahasiswa akan belajar
tentang aspek klinis pada sistem Neuromuskuloskeletal dengan mengacu
kepada SKDI 2012 dan gangguan klinis yang sering ditemui.
Blok ini akan dipelajari dengan menggunakan strategi Problem Based-
learning, dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jump steps, kuliah
pakar, journal reading, dan clinical skill lab.
Pelaksanaan blok tahap ini berbeda dari biasanya dikarenakan dalam
situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Dalam rangka memutus rantai
penyebaran Covid-19 melalui konsep physical and social distancing, maka
sistem pembelajaran dan penilaian yang diterapkan adalah sistem Blended
Learning. Untuk metode pembelajaran yang ranahnya pengetahuan sementara
dilaksanakan secara daring/online melalui aplikasi zoom meeting dengan
memberikan penugasan essay kepada mahasiswa khusus untuk metode kuliah.
Sedangkan yang ranahnya skill dan praktikum identifikasi dilakukan secara
langsung/luring/offline di kampus dengan penerapan protokol pencegahan
penularan Covid-19.
D. Komponen Kompetensi
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5. Keterampilan Klinis
F. Metode Pembelajaran
Dalam penerapan konsep Blended Learning ada beberapa metode
Pembelajaran yang dilakukan secara luring yakni praktikum baik pratikum di
Laboratorium dan lapangan juga Clinical Skilss Lab (CSL). Adapun metode
pembelajaran yang dilakukan secara daring adalah Kuliah, SGD, Pleno dan JR.
1. Diskusi Tutorial
Tutorial akan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu dalam bentuk small
group discussion (SGD). Setiap kegiatan tutorial akan berlangsung selama
100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi,
kelompok dapat melanjutkan diskusi tanpa tutor. Keseluruhan kegiatan
tutorial tersebut dilaksanakan dengan menggunakan seven jump steps
meliputi :
1. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi terminologi yang belum diketahui
2. Menentukan permasalahan yang ada di skenario
2. Kuliah
Kuliah diberikan sesuai dengan jadwal yang bertujuan untuk :
1. Menjelaskan gambaran secara umum isi blok Neuromuskuloskeletal II
mengenai relevansi, dan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang
berbeda terhadap tema blok
2. Mengklarifikasi materi yang sukar untuk mencegah atau mengoreksi
adanya kesalahan konsep pada waktu mahasiswa belajar mandiri atau
berdiskusi
3. Kuliah dapat memberikan stimulasi kepada mahasiswa untuk belajar lebih
dalam tentang materi tersebut
4. Mahasiswa diizinkan mengikuti ujian akhir jika persentase kuliah
mencapai lebih atau sama dengan 90%
G. Evaluasi Pembelajaran
Untuk mengikuti ujian MCQ akhir blok, mahasiswa harus memenuhi
syarat sebagai berikut.
1. Mengikuti 100% dari keseluruhan SGD dan pleno SGD
2. Mengikuti 90% dari kuliah dan journal reading
Untuk mengikuti ujian praktikum, mahasiswa harus memenuhi dari
kehadiran praktikum. Artinya jika mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian
MCQ dikarenakan tidak memenuhi syarat, maka ujian praktikum tetap bisa
dilaksanakan jika memang syarat ujian praktikum terpenuhi. Begitu juga
sebaliknya.
Apabila mahasiswa tidak memenuhi persyaratan tersebut dengan alasan
sakit,maka sakit dapat dibuktikan dengan surat sakit yang harus diberikan ke
Penanggung Jawab (PJ) blok maksimal 2 x 24 jam.
Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan over view blok, maka
mahasiswa harus:
1. Membuat Proyeksi Diri yang berisi mengenai : kenapa alasan tidak
mengikuti overview blok/terlambat ?, apa tujuannya mengambil blok
tersebut ?, apa target yang ingin dicapai untuk blok tersebut ?, apa
usahanya untuk mencapai target tersebut ?
2. Proyeksi diri tersebut dibuat dalam bentuk powerpoint, dan
dipresentasikan di hadapan teman kelasnya dan dosen
3. Waktu pelaksanaanya, ditentukan dan dihadiri oleh PJ/Sekblok
bersangkutan
4. Bukti presentasi akan dihitung sebagai nilai kehadiran atau syarat ikut
ujian blok
Blok sistem
nerumuskuloskeletal
Kondisi Patologis
- etiologi,
- patofisiologi,
- proses diagnosis,
- diagnosis dan
- diagnosis banding,
- penatalaksanaan
1. Mardjono, M., Sidharta, P., 2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian
Rakyat.
2. Gilden, DH. Clinical Practice. Bell’s palsy. N Engl J Med. Sep 23,
2004;Lewis R. 2005. Human Genetics. Concept and Applicants. 6th Ed.
Mc Graw Hill, New York.351(13): 1323-31.
3. Vincent A. Autoimmune Disorders of The Neuromuscular Junction. Neurol
India. 2008; 56(3): 305-13.
4. Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. 2010. Kumpulan Kuliah Ilmu
Bedah. Jakarta: Binarupa Aksara.
5. Apley, A.G., Soloman, L., 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem
Apley Edisi 7. Jakarta: Widya Medika
6. Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Manusia ed 25, EGC Jakarta
7. Guyton, Arthur C, Hall, John E, 2005. Textbook of Human physiology,10th,
W.B Saunders: New York
8. Ganong, WF. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 20, EGC: Jakarta
9. Langman, 2000. Embriologi Kedokteran. Penerbit EGC:Jakarta
10. Neonatus, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
11. Braunwald, et al, 2001. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 15th
edition, Vol.1, Mc‐Graw Hill: Boston
12. Lullman, Heinz, Mohr, Klauss, 2000, Color atlas of Pharmacology, 2nd
edition.
13. Moore, K.L., Agur, A.M., Essential Clinical Anatomy, 4th edition. 2010.
Lippincot William and Wilkins.
14. Richard S. Snell.2009. Neuroanatomi Klinik, Edisi ke 7. EGC : Jakarta
15. Allan H. Ropper. 2005. Principles Of Neurologi, 8th edition. McGrwa-Hill
: Boston
16. Tortora GJ & Derrickson B 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th
Ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
17. Sherwood L 2010. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th Ed.
California: Brooks/ Cole Cengage Learning.
18. Baehr, M. & Frostsicher, M. 20007. Diagnosis Topik Neurologi DUUS:
Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala Ed.4. EGC: Jakarta
19. Kelompok Studi Neurootologi dan Neurooftalmologi PERDOSSI. 2017.
Pedoman Tatalaksana Vertigo. Pustaka Cendekia.