PENDAHULUAN
Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada
zaman dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya sebuah
kejadian luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat dalam
keadaaan gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan
sedikitpun.Secara harfiah, Renaisans (Prancis : renaissance) berarti “kelahiran
kembali”. Dalam pengertian yang luas, Renaisans adalah sebuah periode dalam
sejarah Eropa yang ditandai dengan gerakan melahirkan atau menghidupkan
kembali peradaban Barat yang mati suri, yaitu kebudayaan Yunani Kuno dan
Romawi Kuno. Kedua kebudayaan tersebut dianggap oleh kaum humanis (paham
yang menjunjung tinggi martabat manusia demi mencapai kesejahteran manusia di
dunia) sebagai puncak peradaban Eropa karena kemajuan seni dan ilmu
pengetahuannya. Kemajuan tersebut didapat karena manusia mengembangkan
potensi rasio akan pengetahuan. Gerakan Renaisans dan humanisme tidak hanya
bersifat budaya, tetapi juga sosial-politis. Pada awalnya, kedua gerakan ini lebih
bersifat budaya, dalam bentuk lahirnya karya sastra, seni, dan arsitektur yang
menawan diberbagai kota di Eropa. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua
gerakan ini memberi landasan yang kuat bagi lahirnya perubahan-perubahan
radikal dan revolusioner dalam bidang politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan.
PEMBAHASAN
Zaman pertengahan juga merupakan salah satu dari zaman dimana terjadi
banyak kekacauan, ketidakteraturan, konflik dan kekerasan yang berasal dari
tidak adanya kontrol dan organisasi politik wilayah. Terkadang perang
merupakan pertempuran antar peradaban agama seperti perang salib (1096-
1291). Kekuasaan dan kekuatan untuk terlibat dalam peperangan tidak
dikuasai oleh negara, sehingga raja tidak dapat mengendalikan perang.
Kapasitas dan hak untuk menyatakan perang dimiliki oleh anggota dari kasta
tertentu, seperti ksatria bersenjata beserta pemimpin dan pengikutnya.
Oleh karena itu pencapaian tujuan negara harus menghalalkan segala cara,
baik dengan cara yang bermoral maupun tidak bermoral. Pandangan
Machiavelli ini sering disebut konsep realistik namun amoral. Machiavelli
menulis anjuran kepada para negarawan, berupa kalimat yang terkena hingga
kini. “Adalah baik memberi kesan pengasih, penyayang, setia,
berperikemanusiaan, tulus, taat beragama, dan juga untuk benar-benar
berpertilaku seperti itu. Namun engkau harus menyiapkan diri bahwa jika
diperlukan untuk hal-hal sebaliknya, maka engkau mampu berubah ke
perilaku berlawanan”. Machiavelli menulis buku ini pada era kekuasaan raja-
raja karena belum adanya bentuk republik pada abad ke-15.
Seorang filsuf Perancis, Jean Bodin (1530-1596) merasa prihatin melihat
perpecahan (fragmentation) yang mengakibatkan terjadinya perang saudara
dan kekacauan di Perancis. Oleh sebab itu, tujuan yang utama adalah untuk
memperkuat posisi raja sebagai sumber ketertiban dan kesatuan di seluruh
Perancis.
Renaissance menjadi akhir dari zaman pertengahan dan menjadi awal dari
zaman modern. Perubahan politik yang sesungguhanya terjadi dari masa
pertengahan hingga masa modern pada akhirnya ialah mengkonsolidasikan
aturan nilai-nilai kenegaraan dalam kerangkan tunggal dari satu-satunya
organisasi sosial yang merdeka dan bersatu, yaitu negara berdaulat.
2.2 Perkembangan IPTEK Pada Zaman Renaisans