Makalah Bhs - Indonesia Surastina Amir
Makalah Bhs - Indonesia Surastina Amir
BAHASA INDONESIA
Tentang
KARYA ILMIAH
Guru Bidang Studi: NURHAYATI S.Pd
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : ULFA
NIS :
KELAS : XI MIA 2
MATA PELAJARAN : BHS.INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
D. Manfaat.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah.................................................................. 4
B. Ciri-Ciri Karya Ilmiah...................................................................... 5
C. Syarat Karya Ilmiah......................................................................... 7
D. Jenis-Jenis Karya Ilmiah.................................................................. 11
E. Sitematika Atau Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah..................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menulis karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena
menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan
gelar study nya, seperti contoh study S1 harus membuat skripsi, S2 membuat tesis dan S3
membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk
mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat-syarat serta metode-metode dalam pembuatan
karya ilmiah.
Dan tidak sedikit pula mahasiswa yang ingin mengembangkan skill nya dalam bidang tulis
menulis, terkhusus dalam karya ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak kecil yang
sedang belajar mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan bahkan kurang dari
itu, untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu berbulan-bulan agar ia dapat
menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita belajar menulis, hanya butuh waktu
singkat untuk dapat menulis, namun untuk menjadi penulis yang ditunggu-tunggu bacaan
nya oleh pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.
Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk
mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di hadapkan dengan sebuah tugas karya
ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan pada akhirnya tengok kanan tengok kiri ambil
sana ambil sini bahkan juga ada pula yang tidak mengerjakan, semua ini tidak lain dan tidak
bukan karena mereka belum faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah, bagaimana
cara dan prosedur pembuatannya.
Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu
tentang karya ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang
karya ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis
sebuah karya ilmiah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Karya Ilmiah?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Karya Ilmiah?
3. Apa Syarat Karya Ilmiah ?
4. Apa Saja Jesnis-Jenis Karya Ilmiah?
5. Bagaimana Sistematika Atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Karya Ilmiah
2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Karya Ilmiah
3. Untuk Mengetahui Syarat Karya Ilmiah
4. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Karya Ilmiah
5. Untuk Mengetahui Sitematika Atau Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah
D. MAFAAT
a. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada
manfaatnya maka tentu sekolah atau instansi atau sejenisnya tidak akan menuntutnya.
Beberapa manfaat antara lain: melatih kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan
pemikirnnya tentang suatu kajian atau topik-topik yang sudah dialaminya. Disini secara tidak
langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berfikir secara logis dan
sestematis, kemampuan membahasakan , kemampuna menganalisis kritik dll.
b. Karya tulis ini tidak hanya berguna bagi penulis saja namun juga sebagai bahan
referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa
yang anda sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut.
c. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus
dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis , penulis di latih secara
khusus untuk terbiasa menulis atau mengelola sesuatu yang menjadi objek tulisan ilmiah,
sehingga dapat mempermudah manakala melanjutkan studi ilmiahnya dan untuk mencapai
gelar-gelar ilmiah lainnya.
d. Melatih befikir tertip dan sistematis karena menulis ilmiah harus mengikuti tata
cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur nya, metode dan teknik, aturan atau kaidah,
standar, disajikan runtun dan tertib.
e. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil dan karya tulis dalam
bidang ilmu pengetahuan terutama setelah penyelesaian studinya.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas,dan sebagainya.
Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang digunakan pola
induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis, pola yang di
gunakan pola deduktif.
6. Tidak Pleonastik
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal
Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab
itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia
yang baik dan benar.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir
karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari
penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan
penulisan catatan kaki adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor
urut baru pada setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu
diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-singkatan
dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan
lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya
tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang
telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain.
Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu.
Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen
yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota
penerbit,nama penerbit.[4]
c. Sekripsi
adalah karya ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain, pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif,
baik yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak
langsung (study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana
atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu
logis dan empiris.
d. Tesis
Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan
syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan
ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru
dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis
tersebut.
e. Disertasi
Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji
pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan
menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari
disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi
berhak menyandang gelar doctor.
c. Jurnal penelitian
Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi
buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomer
dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional standart serial number).
b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan
atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman
pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah
yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi dan
pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan huruf kapital,
simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan
ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan
sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
f. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian
depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir
sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman,
sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta
rinciannya
g. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka
harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[5]
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan
penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat
umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya
tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan
masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk
mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu
yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan
manfaat yng bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan
penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam
penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat
hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk
bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam
hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait
dalam penelitian. Hasil eksperimen atau survei atau rancangan bangun beserta analisisnya
dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa
uraian,tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan
mentah.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.
Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain
yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah
perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya.
Tata cara penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu
berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen
web dan lain-lain. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar
pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama
keluarga harus ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-
lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.[6]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di
lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di
kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori,
objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang
baik adalah:
1. Objektif
2. Pola berfikir deduktif – induktif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil penelitian
B. SARAN
Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sesuai
jenisnya sehingga karya ilmiah dapat diterima oleh berbagai kalangan.
Dalam menulis karya ilmiah penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat menjadi
menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan para pembaca dapat memulai dan meningkatkan kekreativitasannya
dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah