Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
Tentang
KARYA ILMIAH
Guru Bidang Studi: NURHAYATI S.Pd

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : SURASTINA AMIR


NIS :
KELAS : XI MIA 2
MATA PELAJARAN : BHS.INDONESIA

SMA NEGERI 10 BONE


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Tentang
KARYA ILMIAH
Guru Bidang Studi: NURHAYATI S.Pd

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : ULFA
NIS :
KELAS : XI MIA 2
MATA PELAJARAN : BHS.INDONESIA

SMA NEGERI 10 BONE


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya, tidak lupan kami ucapkan
terimakasih kepada Andi Sriwijaya, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini yang berjudul
“Karya Ilmiah”. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah ini.
Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah karya ilmiah ini, harapan
kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca, khususnya
memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta dapat menjadi pembelajaran bagi
kami dalam pembuatan sebuah makalah, terkhusus dalam materi karya ilmiah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari teman-teman demi perbaikan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman dan
pembaca, unuk memuali berkarya khususnya dalam hal tulis menulis.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
D. Manfaat.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah.................................................................. 4
B. Ciri-Ciri Karya Ilmiah...................................................................... 5
C. Syarat Karya Ilmiah......................................................................... 7
D. Jenis-Jenis Karya Ilmiah.................................................................. 11
E. Sitematika Atau Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah..................... 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................... 20
B. Saran................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menulis karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena
menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan
gelar study nya, seperti contoh study S1 harus membuat skripsi, S2 membuat tesis dan S3
membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk
mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat-syarat serta metode-metode dalam pembuatan
karya ilmiah.
Dan tidak sedikit pula mahasiswa yang ingin mengembangkan skill nya dalam bidang tulis
menulis, terkhusus dalam karya ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak kecil yang
sedang belajar mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan bahkan kurang dari
itu, untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu berbulan-bulan agar ia dapat
menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita belajar menulis, hanya butuh waktu
singkat untuk dapat menulis, namun untuk menjadi penulis yang ditunggu-tunggu bacaan
nya oleh pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.
Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk
mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di hadapkan dengan sebuah tugas karya
ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan pada akhirnya tengok kanan tengok kiri ambil
sana ambil sini bahkan juga ada pula yang tidak mengerjakan, semua ini tidak lain dan tidak
bukan karena mereka belum faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah, bagaimana
cara dan prosedur pembuatannya.
Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu
tentang karya ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang
karya ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis
sebuah karya ilmiah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Karya Ilmiah?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Karya Ilmiah?
3. Apa Syarat Karya Ilmiah ?
4. Apa Saja Jesnis-Jenis Karya Ilmiah?
5. Bagaimana Sistematika Atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Karya Ilmiah
2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Karya Ilmiah
3. Untuk Mengetahui Syarat Karya Ilmiah
4. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Karya Ilmiah
5. Untuk Mengetahui Sitematika Atau Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah

D. MAFAAT
a. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada
manfaatnya maka tentu sekolah atau instansi atau sejenisnya tidak akan menuntutnya.
Beberapa manfaat antara lain: melatih kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan
pemikirnnya tentang suatu kajian atau topik-topik yang sudah dialaminya. Disini secara tidak
langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berfikir secara logis dan
sestematis, kemampuan membahasakan , kemampuna menganalisis kritik dll.
b. Karya tulis ini tidak hanya berguna bagi penulis saja namun juga sebagai bahan
referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa
yang anda sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut.
c. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus
dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis , penulis di latih secara
khusus untuk terbiasa menulis atau mengelola sesuatu yang menjadi objek tulisan ilmiah,
sehingga dapat mempermudah manakala melanjutkan studi ilmiahnya dan untuk mencapai
gelar-gelar ilmiah lainnya.
d. Melatih befikir tertip dan sistematis karena menulis ilmiah harus mengikuti tata
cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur nya, metode dan teknik, aturan atau kaidah,
standar, disajikan runtun dan tertib.
e. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil dan karya tulis dalam
bidang ilmu pengetahuan terutama setelah penyelesaian studinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARYA ILMIAH


Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.[1]
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang
disusun secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam
bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan
penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
bentuknya dapat berupa makalah, skripsi, dan laporan penelitian.[2]
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk
memberitahukan suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah
biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Dengan demikian sudah
selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual)
dan belum pernah ditulis orang lain.
Mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis, yaitu:
1. Karangan Ilmiah : Makalah, Laporan, Skripsi, tesis, disertasi.
2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer : Artikel, editorial, opini, reportase.
3. Karangan nonilmiah : anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah
drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah
memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa, sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak
terikat pada persyaratan khusus. Sedangkan semiilmiah berada di antara keduanya.
Dalam menulis karya ilmiah, isinya harus mengandung kajian pengetahuan ilmiah dengan
menggunakan metode berfikir keilmuan dan membentuk tulisan keilmuan pula seperti logis
dan empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan objektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di
lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di
kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan. Pada dasarnya tulisan ilmiah dapat
berwujud artikel, makalah, naskah siaran radio.

B. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH


Tidak semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan berdasarkan fakta di lapangan
adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri -ciri tertentu.
1. Objektif
Keobjektifan ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak di manipulasi juga setiap pernyataan atua kesimpulan
yang di sampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.
2. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-
kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
pernyataan pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca
perlu dihindarkan.

3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas,dan sebagainya.
Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang digunakan pola
induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis, pola yang di
gunakan pola deduktif.

5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)


Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu menyajikan
fakta. Oleh karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti
orang berkampaye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperi orang
mendapat hadiah, dan perasaan marah seperti orang yang bertengkar) hendaknya
dihindarkan.

6. Tidak Pleonastik
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal
Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab
itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia
yang baik dan benar.

C. SYARAT KARYA ILMIAH


Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil
penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya
ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun
khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat
penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil
tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir
yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan
indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik
kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek,
lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya
jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta –
fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat
umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa
“semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang
runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan
sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut
mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.[3]
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik
langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu:
Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya).
Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat
keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan
menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung
panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan
spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris
berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat
penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan
pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan
didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan
langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.

2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir
karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari
penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan
penulisan catatan kaki adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor
urut baru pada setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu
diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-singkatan
dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan
lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya
tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang
telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain.
Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu.
Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.

3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen
yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota
penerbit,nama penerbit.[4]

D. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH


Pada prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini
yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya ilmiah
tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah
pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1. Karya Ilmiah Pendidikan
Adalah digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta sebagai persyaratan
mencapai suatu gelar pendidikan.
Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:
a. Paper
Atau lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan resum
suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen
kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper adalah melatih mahasiswa untuk
mengambil inti sari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen. Penulisan
paper agak di perdalam dengan beberapa bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2
:pemaparan data, bab 3: pembahasan atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
b. Praskripsi
Adalah karya ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar
sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau
setingkat diploma 3 atau D3. Format tulisannya terdiri atas:
Bab 1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan penelitian atau manfaat
penelitian dan metode penelitian)
Bab 2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan
permaslahan penelitian)
Bab 3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian)
Bab 4 analisis ( pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan
Bab 5 penutup ( kesimpulan penelitian dan saran).

c. Sekripsi
adalah karya ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain, pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif,
baik yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak
langsung (study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana
atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu
logis dan empiris.

d. Tesis
Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan
syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan
ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru
dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis
tersebut.

e. Disertasi
Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji
pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan
menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari
disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi
berhak menyandang gelar doctor.

2. Karya Ilmiah Penelitian


Terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah penelitian sebagai berikut:
a. Makalah Seminar
Meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.
1) Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas
dari suatu permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.
2) Naskah bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan
pokok bahasan atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara
bersambung atau bisa juga saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
b. Laporan Hasil Penelitian
Adalah bagian dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif singkat.
Laporan ini bisa di kelompokan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu
kegiatan penelitian meskipun dari tahap awal.

c. Jurnal penelitian
Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi
buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomer
dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional standart serial number).

E. SITEMATIKA ATAU KERANGKA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH


Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena
itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan
tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum,
kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan
penutup.
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital,
biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun laporan hasil penelitian di
tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di tulis dengan:
a. merumuskan secara singkat
b. Mencerminkan area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi
c. Membuat kata kunci yang diacu dalam penelitian
d. Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap

b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan
atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman
pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah
yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi dan
pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan huruf kapital,
simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan
ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan
sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
f. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian
depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir
sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman,
sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta
rinciannya
g. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka
harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.

2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[5]
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan
penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat
umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya
tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan
masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk
mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu
yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan
manfaat yng bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan
penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam
penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;

b. Landasan Teori / Tinjauan Pustaka


Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan
masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu
ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang
diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic,
masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang
penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).
Dalam penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.
1. Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja
penelitian.
2. Metodologis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk
langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.

c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat
hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk
bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam
hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait
dalam penelitian. Hasil eksperimen atau survei atau rancangan bangun beserta analisisnya
dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa
uraian,tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan
mentah.

d. Kesimpulan dan Saran


Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan
kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.
Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain
yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah
perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya.
Tata cara penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu
berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen
web dan lain-lain. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar
pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama
keluarga harus ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-
lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.[6]
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di
lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di
kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori,
objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang
baik adalah:
1. Objektif
2. Pola berfikir deduktif – induktif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil penelitian

B. SARAN
Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sesuai
jenisnya sehingga karya ilmiah dapat diterima oleh berbagai kalangan.
Dalam menulis karya ilmiah penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat menjadi
menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan para pembaca dapat memulai dan meningkatkan kekreativitasannya
dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah

Anda mungkin juga menyukai