DENGAN GASTRITIS
Oleh :
20131062
NERS
Pembimbing :
2020/2021
A. KONSEP DASAR LANSIA
a. Pengertian Lansia
Pada saar memasuki usia lanjut atau lansia terjadinya perubahan fisik yang
sangat banyak dan bervariasi, terjadi juga pada berbagai sistem seperti sistem
karviovaskuler, sistem reproduksi, sistem integumen, sistem neurologi dan sistem
muskuloskeltal. Menurut (Fatimah, 2010) lansia merupakan proses yang alamiah
yang terjadi secara berkkesinambungan pada manusia dimana ketika menua
seseorang akan menmpengaruhi keadaan fungsi dan kemampuan seluruh tubuh.
b. Proses Menua
Pada proses penuaan merupakan proses fisiologis tubuh yang dialami setiap
manusia. Proses penuaan ini ditandai dengan proses menghilangnya kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri ataupun mempertahankan dan mengganti fungsi
normalnya, sehingga tubuh tidak mampu lagi untuk mempertahankan fungsi
normalnya, menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan dirinya terhadap
infeksi serta tubuh tidak dapat memperbaiki kerusakan yang dideritanya (Azizah,
2011).
Sistem kerja pada jantung serta pembuluh darah pun akan mengangalami
perubhana seiring dengan meningkatnya usia. Perubahan yang dialami lansia
terutama sistem kerja pada jantung seperti perubahan pada ventrikel dan katup
jantung yang mengalami perubahan dan membentuk benjolan.
1. Pengertian gastritis
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut,kronis dan difus (local). Dua jenis gastritis yang sering terjadi
adalah gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi & Huda Amin,
2015).
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan
ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
suferpisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan.
Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin,
2011).
2. Etiologi gastritis
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit
lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah meminum
alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan
penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID
aspirin dan ibuprofen. (Dewit, Stromberg & Dallred, 2016).
Menurut (Gomez 2012) penyebab gastritis adalah sebagagi berikut :
a. Infeksi bakteri
1) Sering menggunakan pereda nyeri
2) Konsumsi minuman alcohol yang berlebihan
3) Stres
4) Autoimun
Selain penyebab gastritis di atas, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ad
juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
1. Nyeri epigastrium
2. Mual
3. Muntah
4. Perut terasa penuh
5. Muntah darah
6. Bersendawa
3. Patofisiologi
1)Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia misalnya obat – obatan
dan alcohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami
stress akasraf simpatis NV Nervus Vagus) yang akan meningkatkan produksi sam
klorida (HCL) di dalam lambung.
Adanya HCL yang berda di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan
anoreksia.
Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel
kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mucus, mengurangi produksinya.
Sedangkan mucus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut
tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mucus bervariasi
diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster nyeri. Lapisan mukosa gaster terdapat sel
yang memproduksi HCL (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi
mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCL meningkat. Anoreksia juga dapat
menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCL dengan
mukosa gaster.
Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mucus dapat berupa eksfeliasi
(pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkanerosi pada sel
mukosa. Hilangnya sel mukosa memicu timbulnya perdarahan. Perdarahan yang
terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena
proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah
perdarahan.
2) Gastritis Kronis
Helicobacter Pylori merupakan bakteri gram negative. Organisme ini
menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan
muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar
5. Komplikasi
a. Gastritis akut
Komplikasi yang dapat di timbulkan oleh gastritis akut adalah perdahan saluran
cerna bagian atas (SCBA) berupa haematomesis dan melena, dapat berakhir dengan
shok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu di bedakan dengan tukak
peptic. Gambaran klinis yang di perlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptic
penyebab utamanya adalah Helicobacter Pylory, sebesar 100 % pada tukak
duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat di tegakkan
dengan endoskopi (Hardi & Huda Amin, 2015).
b. Gastritis kronis
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, ferporasi dan anemia karena
ganggguan absorpi vitamin B12 (Hardi & Huda Amin, 2015).
6. Penatalaksanaan gastritis
a. Pengobatan pada gastritis meliputi:
1) Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung
2) Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan intravena
untuk mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-gejala mereda, untuk
gastritis yang tidak parah diobati dengan antasida dan istirahat.
Histonin: Dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam lambung dan
kemudian menurunkan iritasi lambung.
1) Sulcralfate : diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara
menyelaputinya, untuk mencegah difusi kembali asam dan pepsin yang
menyebabkan iritasi ( Ikatan Apoteker Indonesia. 2010)
7. Pencegahan
Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya kita mengontrol semua
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya gastritis, dengan melakukan tindakan
pencegahan seperti dibawah ini:
a. Hindari minuman beralkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga
terjadi inflamasi.
b. Hindari merokok karena dapat menganggu lapisan dinding lambung sehingga
lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak/ulkus. Dan rokok dapat
meningkatkan asam lambung dan memperlambat penyembuhan luka.
c. Atasi stress sebaik mungkin.
d. Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur dan buah
yang bersipat asam .
e. Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik) asam
lambung.
f. Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercapat aliran makanan
melalui usus.
7. Pengkajian Fokus
I. Identitas
Biasanya penyakit gastritis dapat terjadi pada semua usia maupun usia lanjut dan
sering terjadi karena pola makan yang tidak teratur atau karena infeksi bakteri
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Bisanya terjadi pada keluarga dengan tahap perkembangan akhir dimana orang tua
sudah lanjut usia dan mengalami penurunan pada fungsi tubuh. Pada tahap
perkembangan ini lansia tinggal dengan anaknya
2. Tahap Perkemangan keluarga yang belum terpenuhi
Biasanya perkembangan keluarga dengan lansia gastritis yang belum terpenuhi yaitu
perkembangan dalam merawat lansia
3. Riwayat Keluarga Inti
Biasanya pasien tinggal dengan keluarga seperti anak namun ada juga beberapa
pasien dengan gastritis tinggal sendiri
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Biasanya pasien dengan gastritis berhubungan baik dengan tetangga dan dapat
melakukan kegiatan dikomunitas seperti biasa.
2. Mobilitas grafis keluarga
3. Perkumpulan Keluarga dan interaksi Komunitas
Biasanya pasien gastritis memiliki sistem pendukung keluarga dan pasien dengan
lanjut usia sangat dihargai oleh keluarganya.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga
Biasanya pasien mampu bekomunikasi dengan baik dan komunikasi antar keluarga
timbal balik
2. Struktur Kekuatan keluarga
Biasanya keluarga dengan pasien lansia memiki struktur kekuatan keluarga yang
utuh
3. Struktur Peran
Biasanya dalam keluarga lansia memiki peran sebagai orang tua dan juga nenek.
Lansia juga berperan dalam pengambilan keputusan.
4. Nilai atau Norma Keluarga
Biasanya keluarga lansia memiliki nilai norma dalam keluarga yang baik.
V. Fungai Keluarga
1. Fungsi Afektif
Biasanya keluarga dengan lansia yang mengalami gastritis dapat melakukan dan
berinteraksi dengan baik akan tetapi pasien biasanya lebih banyak beristiraha karena
nyeri pada perut yang di alami
3. Fungsi perawatan
Biasanya keluarga dengan lasnia yang mengalami gastritis dapat menjaga lansia dan
merawat penyakit yang dialami lansia.
VI. Streess dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Biasanya keluarga dengan lasnia yang mengalami gastritis memiki respon yang baik
dengan mengobati apabila lansia mengalami peyakit
3. Stategi adaptasi keluarga
Biasanya keluarga dengan lansia yang mengalami gastritis berharap agar lansia dapat
mengontrol pola makannya dengan baik.
a. Kepala
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
b. Mata, Telinga, Hidung
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
c. Leher
Biasanya tidak ada perubahan atau masalah
d. Dada & Punggung
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
e. Abdomen & Pinggang
Pada umumnya klien akan mengalami nyeri pada bagian perinya dan terasa kembung
pada perut pasien.
f. Ekstremitas Atas & Bawah
Pada umumnya tidak tampak perubahan
g. Sistem Immune
Biasanya terjadi penurunan.
h. Genetalia
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
i. Sistem Reproduksi
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
j. Sistem Persyarafan
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
k. Sistem Pengecapan
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
l. Sistem Penciuman
Pada umumnya tidak akan tampak perubahan
m. Tactil Respon
Biasanya terjadi penurunan
2. Pola tidur dan istirahat
Biasanya lansia dengan gastitis mengalami gangguan pada tidurnya karena nyeri
pada perut yang dia alami
3. Pola persepasi diri
Biasnaya lansia menganggap drinya sudah tua dan memahami penyakit yang
dideritanya
4. Masalah psikososial
Baisanya lansia mengalami gangguan pada psikososial namun ada juga yang dapat
menerima keadaanya sekarang
d. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Gangguan pola tidur b.d restrain fisik
e. Intervensi
NO DX KEP SLKI SIKI
1 Nyeri akut Tingkat nyeri Menejemen nyeri
b.d agen Kriteria hasil: Tindakan:
cidera - Keluhan nyeri Observasi
fisiologis - Merimgis - Identifikasi lokasi, karakteristik,
- Sikap protektif durasi, frekuensi, kualitas,
- Gelisah intensitas nyeri
- Kesulitan tidur - Identifikasi skala nyeri
- Frekuensi nadi - Identifikasi respon nyeri non
- Nafsu makan verbal
- Pola tidur - Identifikasi faktor yang
- Tekanan darah memperberat dan meringankan
- Pola nafas nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
Teraupetik :
- Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, priode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan anal
getik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
2 Intoleransi Toleransi aktifitas Menejemen energi
aktivitas b.d Kriteria hasil: Tindakan :
kelemahan - Frekuensi nadi Obserfasi
- Keluhan lelah - identifikasi ganguan fungsi
- dispnea saat tubuh yang mengakibatkan
- aktifitas dispnea kelelahan
setelah aktifitas - monitor kelelahan fisik dan
perasaan lemah emosional
- aritmia saat - monitor pola dan jam tidur
- aktifitas setelah - monitor lokasi dan
- aktifitas sianosis ketidaknyamanan selama
- Warna kulit melakukan aktifitas
- tekanan darah terapeutik
- sediakan lingkungan nyaman
- frekuensi nafas
dan rendah stimulus
(mis,cahaya,suara, kunjungan)
- lakukan latihan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
- berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
- fasilitasi duduk ditempat
tidur,jika tidak dapat berpindah
atau barjalan
Edukasi :
Anjurkan menghindari makanan
dan minuman yang mengganggu
tidur
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DI PANTI
A. PENGKAJIAN
2. Derajat Kesehatan
a. Keluhan sakit yang dirasakan
Saat dilakukan pengkajian pada hari Senin, 26 November 2020 Ny. M Pada saat
pengkajian Ny. M mengatakan memiliki riwayat gastritis. Ny. M mengatakan
bila bila ia telat makan atau tidak sengaja memakan makanan pedas maka
perutnya langsung merasakan nyeri. Ny. M akan pergi ke dokter apabila saat
tidak bisa menahan lagi karena akan terasa sangat nyeri pada perutnya Ny. M
mengatakan dokter memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Ny. M
memiliki makanan pantangan yaitu pedas akibat sakit yang dirasakannya maka
dokter menyarankan agar tidak makan pedas dan makan secara teratur, apabila
dia mengonsumsi makanan pedas dan makan tidak teratur makan gastritisnya
akan kambuh. Ny. M juga mengatakan ia juga sering merasakan sesak nafas,
apalagi jika penyakit gastritisnya kambuh sesaknya akan bertambah akibat
kembung dan nyeri dibagian perutnya, membuatnya sering gelisah dan
mengeluarkan keringat dingin juga.
1) Penyebab : apabila Ny. M makan telat dan makan makanan yang pedas
2) Kualitas : kualitas nyeri yang dirasakan sedang
3) Region : nyeri dirasakan sepertu tusuk-tusuk
4) Derajat : skala nyeri yang dirasakan skala 6
5) Waktu : nyeri yang dirasakan kadang tidak menentu, bisa pada siang
hari dan malam hari dan nyeri terasa hilang timbul
b. Riwayat penyakit dahulu :
Ny. M mengatakan ia juga menderita penyakit tekanan darah tinggi kadang jika
penyakit gastritisnya kambuh makan akan disertai dengan kenaikan tekanan
darah.
d. Psikososial
1) Hubungan sosial : Ny. M mengatakan ia masih berhubungan sosial
dengan tetangga disekitarnya akan tetapi sejak mulai corona Ny. M
mengatakan sudah tidak mengikuti kegiatan social lagi karena badannya sudah
terasa lemah dan sering sakit-sakitan sehingga hanya bisa beraktivitas di
rumah
2) Konsep diri
a. Gambaran diri
Ny. M mengatakan merasa keadaannya sudah tua dan sakit, tetapi tidak
pernah mematahkan semangatnya untuk mencari keselamatan untuk
kehidupannya diakhirat nanti. Saat ini masih berharap untuk sembuh dari
penyakit yang dialaminya dan ingin umur panjang.
c. Harga diri
d. Identitas diri
Ny. M sudah dapat menerima keadaannya. Ny. M tidak ada merasa malu
dengan keadaannya saat ini. Ny. M juga masih merasakan diperhatikan dan
didukung oleh keluarganya
e. Peran diri
Ny. M merasa perannya dalam rumah masih baik, dia merasa puas dapat
melakukan aktivitas-aktivitas walaupun sudah sedikit terbatas untuk
membantu keluarganya dan yang lainnya.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status mental
1) Penampilan : saat dilakukan pengkajian penampilan Ny. M tampak
baik, bersih dan rapi.
2) Pembicaraan : saat dilakukan pengkajian pembicaraan Ny. M
tampak normal dan tidak ada masalah dalam pembicaraannya. Bicaranya
lancar dan tidak ada gangguan
3) Motorik : tampak motorik Ny. M masih cukup baik hanya saja
akan terganggu jika penyakitnya kambuh
4) Afek : afek labil kadang terjadi perubahan irama
diungkapkan cepat dan tiba-tiba tidak berhubungan dengan stimulus eksternal
yang diberikan.
5) Tingkat kesadaran : Ny. M tingkat kesadarannya composmentis
6) Memori : memori jangka pendek Ny. M masih baik klien masih
ingat namun memori jangka panjang klien agak sedikit tenggangu karena saat
ditanya klien lahir tanggal dan bulan lahirnya klien sudah tidak ingat lagi.
b. TTV
1) TD : 160/80 mmhg
2) Nadi : 80x/menit
3) Pernafasan : 22x/menit
4) Suhu : 36,5 C
c. Status Gizi
1) TB : 161 cm
2) BB : 50 kg
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
a) Rambut : bersih, kulit kepala tampak bersih, rambut berwarna hitam
dan rambut sudah ada beruban
b) Mata : mata simetris kiri dan kanan, penglihatan sedikit kabur, tidak
ada edema pada palpebra, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
c) Hidung : simetris kri dan kanan, terdapat sekat diantara lubang hidung
d) Telinga : simetris kri dan kanan , pendengaran masih baik, serumen
tampak tidak ada dan bersih
e) Leher : tidak ada pembengkakan kelejar tiroid dan kelenjar limfe
2) Dada
a) Paru-paru
I : simetris kiri dan kanan, tampak tidak ada penggunaan otot bantu nafas
dan pergerakan nafas sedikit cepat dan tampak sedikit sesak
P : tidak ada pembesaran , tidak ada nyeri tekan, fremitus kiri dan kanan
sama
P : sonor
A : suara nafas vesikuler
b) Jantung
c) Perut
Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat ada edema, tidak ada nyeri
pada bagian esktermitanya, CRT kurang dari 3 detik
e) Pemeriksaan penunjang
Tahun pendidikan : SD
Skor
No. Pertanyaan Jawaban
+ -
Pasien mampu mengingat tanggal
1 1 Tanggal berapa hari ini?
hari ini yaitu tanggal 26
Pasien mampu menjawab bahwa hari
1 2 Hari apa sekarang ini?
ini hari Kamis
1 3 Apa nama tempat ini? Pacuan
Dimana alamat anda?
1 4 Jalan Raya Pacuan, Pesisir Selatan
(Tanyakan bila tidak memiliki telepon)
Pasien mampu mengingat yaitu
1 5 Berapa umur anda?
68 tahun
1 6 Kapan anda lahir? Pasien masih mampu mengingat
1 7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
Pasien mampu mengingat a
1 8 Siapa presiden sebelumnya?
menjawab SBY
1 9 Siapa nama kecil Ibu anda? Pasien menjawab Zulma
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan
1 10 3 dari setiap angka baru, semua secara Pasien mampu menjawab
menurun?
Jumlah kesalahan total 0
Keterangan:
Bisa dimaklumi bila > 1 kesalahan bila subyek hanya berpendidikan sekolah dasar.
Bisa dimaklumi bila < 1 kesalahan bila subyek mempunyai pendidikan di atas sekolah
menengah atas.
Bisa dimaklumi bila > 1 kesalahan untuk subyek kulit hitam, dengan menggunakan
kriteria pendidikan yang sama.
2. Indeks Barthel
INDEKS BARTHELL
Skor : 20
Pengskoran menurut Indeks Berthel dalan Setia Budi, (1999) membagi aktivitas
sehari- hari kedalam tiga kategori yaitu :
a. Mandiri : Skor 20
b. Kurang Mandiri : skor 9 -19
c. Tidak Mandiri : skor 0 – 8
Untuk Mengetahui tingkat Depresi Lansia Dari Beck & Deck (1972)
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih / tidak bhagia dimana saya tak dapat menghadapinya.
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya.
1 Saya merasa sedih atau galau.
0 Saya tidak merasa sedih.
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik.
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan.
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri).
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan.
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya tidak merasa gagal.
D. Ketidak Puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah.
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.
1 Saya merasa lebih baik mati.
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri.
H. Menarik Diri dari Sosial
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka
3
semuanya.
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan
2
pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik.
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.
Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya dan
2
ini membuat saya tampak tua atau tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya.
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu.
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu.
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu.
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya.
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anorekisa
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali.
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang.
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 Napsu makan saya tidak buruk dari biasanya.
Penilaian : 4
0–4 Depresi tidak ada atau minimal.
5 -7 Depresi ringan.
8 – 15 Depresi sedang.
16 + Depresi berat.
Dari Beck AT, Beck RW : screening depressed patients in family practice (1972)
cara yang sering digunakan adalah “Time up And Go Test” dengan langkahnya sebagai
berikut: (Perhatikan video/ Perawat mendemonstrasikan)
Pasien menggunakan alas kaki yang biasa digunakan, sediakan sebuah kursi dan tandai
sebuah garis dari tempat duduk pasien ke garis yang berjarak 3 meter pada lantai
Instruksi:
• Ketika saya (pemeriksa) mengatakan “MULAI” maka pasien akan :
• Duduk
Interpretasi:
KAMAR MANDI
NO Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah jalan dari kamar tidur ke kamar mandi cukup terang? √
2 Apakah ada pegangan dekat toilet, kamar mandi dan bak mandi? √
3 Jika Anda mengalami kesulitan berdiri di kamar mandi, apakah √
Anda menggunakan kursi mandi?
4 Apakah jika ada tumpahan sabun segera dibersihkan? √
5 Apakah Anda membersihkan/melap sabun yang tumpah di kamar √
mandi untuk menghindari tergelincir
6 Dapatkah Anda mengambil sabun di kamar mandi tanpa √
membungkuk atau memutar badan terlalu jauh?
KAMAR TIDUR
No Pertanyaan Ya Tidak
7 Apakah ada meja dekat tempat tidur Anda dengan lampu dan √
lemari untuk menyimpan kacamata dan HP?
8 Apakah kabel-kabel tertempel di dinding kamar? √
9 Apakah barang-barang di lantai yang berantakan? √
DAPUR
NO Pertanyaan Ya Tidak
10 Apakah karpet atau tikarnya kuat menahan gerakan kaki berjalan √
diatas nya?
11 Bisakah Anda mengambil sesuatu benda yang anda butuhkan √
tanpa membungkuk atau berjalan terlalu jauh?
12 Apakah tumpahan dibersihkan segera? √
13 Apakah makanan disiapkan di meja dapur? √
LINGKUNGAN SEKITAR
NO Pertanyaan Ya Tidak
14 Apakah penutup lantai aman dan kokoh? √
15 Dapatkah Anda menyalakan lampu tanpa harus berjalan ke √
ruangan gelap?
16 Apakah Anda memiliki bangku yang memiliki pembatas yang √
kokoh dalam kondisi baik?
17 Apakah lantai aman dan tidak berantakan sehingga sangat mudah √
untuk berjalan di rumah Anda?
18 Dapatkah Anda menyalakan lampu atau kipas angin tanpa harus √
berjinjit?
19 Apakah ada pegangan tangan di kedua sisi tangga di rumah √
Anda?
20 Apakah anak tangga Anda aman dan kuat untuk pegangan √
tangan?
21 Apakah ada lampu di bagian atas dan bagian bawah tangga? √
Pertanyaan Positif:
Ya= 1 Tidak= 0
Interpretasi: SKOR 15
• Skor 1-7 : berisiko tinggi
• Skor 8-14 : berisiko sedang
• Skor 15-21 : berisiko rendah
B. ANALISA DATA
DO:
RR 22 kali/menit
Nafas tamak sesak dan sedikit cepat
2 DS : Gangguan pola tidur b.d
- Ny. M mengatakan sering gelisah restraint fisik
dan keringat dingin saat malam
hari saat perutnya sakit
- Ny. M mengatakan sering
terbangun dimalam
- Ny. M mengatakan sering gelisah
saat tidur dimalam hari
DO :
TD: 160/80 mmHg
ND:80x/i
RR:22x/i
suhu: 36,5 C
D. PERENCANAN
Diagnosa
NO SLKI SIKI
Keperawatan
1 Nyeri kronis b.d Tingkat Nyeri : Manajemen Nyeri
-keluhan nyeri 2-3
agens pencedera Observasi :
-meringis 2-3
biologis -gelisah 2-3 - Identifikasi lokasi,
-kesulitan tidur3-4
karaketristik, durasi,
-pola nafas 3-4
-tekanan darah 3-2 frekuesni, kualitas dan
-frekuensi nadi 3-4
intensitas nyeri
- Indentifikais skala
nyeri
Teraupetik :
-berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(terapi relaksasi nafas
dalam)
Edukasi :
-ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mnegurangi rasa nyeri
2 Pola nafas tidak Pola nafas : Manajamen jalan nafas
efektif b.d -dispnea 3-4 Observasi:
depresi pusat -frekuensi nafas 3-4 -monitor pola napas
pernafasan -kedalam nafas 3-4 (frekuensi, kedalaman,
-penggunaan oto bantu nafas usaha nafas)
3-4 Teraupetik :
-tekanan eksipirasi 3-4 -posisikan semi fowler
-tekanan inspirasi 3-4
3 Gangguan pola Pola Tidur : Dukungan tidur :
tidur b.d
-Kesulita sulit tidur 3-4 Observasi :
restraint fisik
-keluhan sering terjaga 3-4 - Identifikasi faktor
-kemampuan beraktivitas 3-4 penggganggu tidur
-keluhan tidak puas tidur 3-4 - Identifikasi pola
aktivitas dan tidur
Teraupetik :
- Tetapkan jadwal
tidur
- Modifikasi
lingkungan
Edukasi :
- Anjurkan
menghindari makanan
dan minuman yang
mengganggu tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
- Objektif :
1. Ny
.M tampak nafasya
sedikit sesak
2. Ny
.M Tampak gelisah
3. Ny
.M tampak paham
dan mengerti
terhadap teknik
yang telah
diajarkan perawat
- Analisis :
Masalah belum
teratasi
- Perencanaan :
Lanjutkan dan
pertahankan
intervensi yang akan
dilakukan
Modifikasi
- Analisis :
lingkungan sperti Masalah belum teratasi
pencahayaan, temat - Perencanaan :
Lanjutkan dan
tidur yang
pertahankan intervensi
digunakan
- menganjurkan
untuk menghindari
makanan dan
minuman yang
mengganggu tidur
DOKUMENTASI