Oleh :
Ressy Rahmadani
20131062
Kelompok F1
Pembimbing :
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Pembahasan : Upaya Meredakan Batuk Pilek Dengan Bahan Yang Aman
Sasaran : Ibu Y
Hari/Tanggal : Kamis/ 13 November 2020
Waktu : 11.00-11.30 Wib
Tempat : Padang Panjang
Penyuluh : Ressy Rahmadani
A. Latar Belakang
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjaga pernapasan
dari benda atau zat asing. Batuk merupakan cara tubuh melindungi paru-paru dari
masuknya zat atau benda asing yang mengganggu. Batuk juga merupakan refleks
alami tubuh, dimana saluran pernapasan berusaha untuk mengeluarkan benda asing
atau produksi lendir yang berlebihan (Junaidi, 2010).
Salah satu penyakit infeksi yang angka kejadiannya cukup sering baik di
dunia maupun di Indonesia adalah common cold. Common cold yang juga disebut
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah infeksi primer di nasofaring dan
hidung yang sering mengeluarkan cairan, penyakit ini banyak dijumpai pada bayi
dan anak (Ngastiyah, 2011).
Menurut World Health Organization (WHO) common cold atau ISPA
merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi. WHO memperkirakan
insidensi ISPA di negara berkembang dengan angka kematian balita diatas 40 per
1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia bayi dan balita
Batuk pilek adalah penyakit saluran pernapasan yang sangat umum di derita oleh
anak –anak. Batuk pilek merupakan salah satu gejala dari penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA). Kasus ISPA merupakan penyebab 10-25% kematian dan
bertanggung jawab terhadap 1/3 – 1/2 kematian pada balita. Kejadian di lapangan
anak-anak lebih sering mengalami batuk-pilek daripada dewasa. Rata-rata anak
mengalami 6-8 kali common cold per tahun (Maryunani, 2014)..
Berdasarkan hasil (Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2013) pravelensi
common cold di Indonesia sekitar 25,0% dan 13,8% kasus setelah terdiagnosis pasti
oleh dokter. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah pravelensi common cold sekitar
28,0% dan di Kota Surakarta dengan 4.0% diantaranya telah terdiagnosis pasti oleh
dokter. Pravelensi ini tertinggi pada golongan bayi dan balita. Prevalensi ISPA di
Indonesia menurut Riskesdas 2013 (25,0%) tidak jauh berbeda dengan 2007
(25,5%). Prevalensi ISPA di Jawa Tengah pada tahun 2013 adalah 26,6%.
Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4
tahun (25,8%). Penyakit common cold pada balita di Indonesia diperkirakan sebesar
3 sampai 6 kali per tahun, hal ini berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan
batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. Upaya penangan
Menurut Menkes, pengendalian penyakit ISPA memiliki kendala diantaranya
cakupan penemuan masih sangat rendah akibat tingginya mutasi tenaga kesehatan.
Di sisi lain, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit-penyakit
pernapasan dapat menyebabkan bertambah parah penyakit yang diderita balita,
dikarenakan kesalahan atau keterlambatan penanganan. Orang tua sering
menganggap ringan masalah pernapasan pada balita, terlebih ketika anak mengalami
gejala batuk dan/atau pilek. Permasalahan lain, dokter atau pakar terdekat tidak
dapat ditemui untuk konsultasi sewaktu-waktu, sehingga menyebabkan terlambatnya
mengetahui diagnosis penyakit yang diderita. Akibatnya penyakit dapat bertambah
parah, dikarenakan kesalahan atau keterlambatan penanganan. Hal tersebut dapat
berakibat fatal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, karena penyakit
dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu pasien mampu mengatasi cara
penanganan batuk pilek pada anak dengan tepat dengan menggunakan bahan yang
aman
2. Tujuan Khusus
a. Ibu pasien mengetahui pengertian batuk pilek pada anak
b. Ibu pasien mengetahui penyebab batuk pilek pada anak
c. Ibu pasien mengetahui tanda dan gejala batuk pilek
d. Ibu pasien mengetahui komplikasi batuk pilek
e. Ibu pasien mengetahui cara penularan batuk pilek
f. Ibu pasien mengetahui tindakan/pengobatan batuk pilek
g. Ibu pasien mengetahui bahan aman untuk meredakan batuk pilek
h. Ibu pasien mengetahuiobat yang tidak dianjurkan untuk batuk pilek
i. Ibu pasien mengetahui bahan tradisional untuk meredakan batuk pilek
j. Ibu pasien mengetahui cara pencegahan batuk pilek
k. Ibu pasien mengetahui cara perawatan dirumah dengan batuk pilek pada anak
C. Materi
a) Pengertian batuk pilek pada anak
b. Penyebab batuk pilek pada anak
c. Tanda gejala batuk pilek
d. Komplikasi batuk pilek
e. Cara penularan batuk pilek
f. Tindakan/pengobatan batuk pilek
g. Bahan aman untuk meredakan batuk pilek
h. Obat yang tidak dianjurkan untuk batuk pilek
i. Bahan tradisional untuk meredakan batuk pilek
j. Pencegahan batuk pilek
k. Cara perawatan dirumah dengan batuk pilek pada anak
D. Media
a. Leaflet
E. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi
F. Setting Tempat
Keterangan :
: Pelaksana
: Anak
: orangtua
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang penanganan batuk pilek pada
anak
b. Melakukan kontrak waktu kepada Ibu Y untuk dilakukan satuan acara
penyuluhan
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
d. Setting tempat
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati.
b. Ibu Y memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Ibu Y mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menjelaskan pengertian batuk pilek
b. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menjelaskan penyebab batuk pilek pada anak
c. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menjelaskan tanda dan gejala batuk pilek
d. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menyebutkan komplikasi batuk pilek pada
anak
e. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menyebutkan cara penularan batuk pilek pada
anak
f.
g. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menjelaskan tindakan/pengobatan batuk pilek
pada anak
h. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menyebutkan bahan aman untuk mengatasi
batuk pilek
i. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menyebutkan bahan tradisional untuk
mengatasi batuk pilek
j. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menyebukan pencegahan batuk pilek
k. Diharapkan 75% Ibu Y mampu menyebutkan cara perawatan dirumah pada
anak dengan batuk pilek
Lampiran Materi
1. Pengertian Batuk Pilek
Pilek adalah radang yang terjadi pada lapisan hidung dan tenggorokan,
sehingga menyebabkan produksi lendir menjadi lebih banyak. Mereka yang terkena
pilek akan mengalami gejala berupa nyeri tenggorokan, bersin-bersin, hidung
tersumbat yang kemudian beringus, bahkan batuk-batuk.
Pilek disebabkan oleh virus dari kelompok virus dan bakteri. Kondisi ini dapat
menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Contoh penularan melalui
kontak langsung adalah ketika seseorang tanpa sengaja menghirup butiran-butiran
bersin yang dikeluarkan penderita pilek di udara. Sedangkan contoh penularan tidak
langsung adalah ketika seseorang tidak sengaja memegang benda yang telah
terkontaminasi virus dari penderita pilek, lalu orang itu memegang hidung atau
mulutnya.
Pilek biasanya berlangsung selama seminggu. Tapi pada anak, pilek
cenderung berlangsung lebih lama, yaitu sekitar sepuluh hingga empat belas hari.
Namun jika pilek disertai batuk, kondisi ini bisa berlangsung hingga tiga minggu.
4. Komplikasi Penyakit
1) Sinusitis (infeksi sinus), ditandai dengan nyeri daerah sinus dan nyeri kepala
hebat.
2) Penutupan tuba eustachii (bindeng), dapat mengakibatkan infeksi pada telinga
bagian tengah.
3) Kejang demam.
4) Penyebaran infeksi ke organ tubuh yang lain. Missal; meningitis, diare, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10711264/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP
Iskandar, Junaidi, 2010. Penyakit Paru dan Saluran. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer