Oleh :
DOSEN PENGAMPUH:
Ir.ARDIAN, M.S
EDO SAPUTRA, S.TP.,M.P
Kuliah lapangan atau field trip adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek
tertentu diluar lingkungan kampus, yang bertujuan untuk mencapai tujuan
intruksional tertentu. Mahasiswa diajak melihat langsung objek yang akan
dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang kreatifitas karena
mahasiswa menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena alam yang terjadi.
Melalui penggalian sumber belajar yang ada dilingkungan, secara tidak langsung
dosen telah mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan. Kegiatan pembelajaran
seperti ini termasuk cara mencerdaskan, mendewasakan, dan membebaskan
mahasiswa dalam mengembangkan pemikiran mahasiswa (Learning to think),
menambah pengalaman mengajar (Learning by expirience), menimbulkan rasa
peduli (Learning to care), dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat
sekitarnya (Learning to live together).
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan nya praktikum ini adalah untuk mengetahui alat dan
mesin pada proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak dan minyak inti
kelapa sawit, pengolahan padi menjadi beras, pengolahan biji coklat menjadi
produk olahan coklat, dan melakukan perbandingan peralatan dan mesin dalam
Politani Payakumbuh.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman padi memiliki akar serabut yang berfungsi menyerap air dan zat
makanan dari dalam tanah. Batang tanaman padi berbentuk silindris, agak pipih
atau bersegi dan berlubang atau masif. Batang padi berwarna hijau tua dan ketika
memasuki fase generatif berubah menjadi kuning (Arafah, 2009). Tanaman padi
berdaun tunggal, berwarna hijau tua dan akan berubah kuning keemasan setelah
memasuki masa panen. Daun meruncing pada bagian ujung, panjang daun sekitar
100-150 cm. Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Bunga tanaman padi 7
tersusun dalam bulir. Memiliki satu atau lebih benang sari dan satu bakal buah,
kepala sari berwarna putih atau kuning (Utama, 2015).
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat
yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalam padi terkandung bahan yang
mudah diubah menjadi energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang
dewasa adalah 1821 kalori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari
diperlukan beras sebanyak 0,88 kg, beras mengandung berbagai zat makanan
antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu,vitamin, dan unsur
mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya
(Prasetyo,2003).
Produk olahan yang diproduksi dengan bahan baku kakao banyak ditemui
di pasaran, misalnya permen, bubuk, susu dll yang terbuat dari coklat. Produk
olahan dari biji coklat banyak disukai masyarakat. Selain itu, kandungan
komponen bioaktif di dalamnya, berpotensi untuk meningkatkan
kesehatan. Produk hasil olahan kakao memiliki sifat yang spesial dari pangan
lainnya, bukan karena rasa dan nutrisinya yang baik, tetapi lebih karena sifatnya
yang tidak dimiliki oleh pangan lain yaitu bersifat padat di suhu ruang, rapuh saat
dipatahkan dan meleleh sempurna pada suhu tubuh (Misnawi, 2008).
Salah satu produk berbahan dasar kakao yaitu kakao bubuk.Coklat bubuk
atau cocoa powder terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang telah dipisahkan
lemak coklatnya. Bahan baku cokelat bubuk biasanya memiliki kadar lemak yang
tinggi, dengan kadar lemak antara 10%-12% dan ukuran partikel antara 15-30 um
(Vogt et al., 1994).
2.4 Mie
Mie merupakan makanan yang paling populer di Asia. Sekitar 40% dari
konsumsi tepung terigu di Asia digunakan untuk pembuatan mie. Di Indonesia
pada tahun 1990, penggunaan tepung terigu untuk pembuatan mie mencapai 60-
70% (Kruger dan Matsuo, 1996). Hal ini menunjukkan bahwa mie merupakan
makanan yang paling populer di Asia khususnya Indonesia hingga saat ini. Mie
pertama kali dibuat dari bahan baku beras dan tepung kacang-kacangan. mie
basah memiliki ketahanan masa simpan selama 36 jam (Chamdani, 2005)
Bahan dan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah papan alas
kertas, buku catatan atau kertas, ballpoint dan kamera.
3.3 Metode
PTPN 5 Tandun ini berdiri pada tahun 1985, pabrik ini memiliki kapasitas
40 ton/jam. PTPN 5 Tandun ini mengolah TBS (Tandan Buah Segar) dari kebun
sendiri yang menghasilkan 800 ton/ hari. Pada pabrik PTPN terdapat pekerja 125
orang laki-laki dan 7 orang wanita. Dalam system pengerjaanya terdapat 2 shift
yaitu dari jam 7 pagi- 7 malam dan dari 7 malam- 7 pagi.
Tandan buah segar (TBS) yang telah dipanen harus langsung diproduksi
menjadi
CPO..PTPN.V.TANDUN.memproduksi.40.ton/jam.TBS.Dengan.total jam produk
si perharinya 12 jam.Sehingga total buah yang diproduksi setiap harinya adalah
480 ton.
Pada stasiun ini, TBS yang dipanen dari kebun ditimbang dan di
grading sebelum memasuki tahapan perebusan.
1.Jembatan Timbang (Weight Bridge)
Terdapat 2 lintasan pada jembatan timbang, yaitu lintasan masuk bagi truk yang
mengangkut TBS dan juga lintasan keluar bagi truk kosong. Jembatan timbang
yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk menentukan berat TBS yang
masuk. Prinsip kerjanya yaitu, truk yang melewati jembatan timbang berhenti ±5
menit, lalu dicatat berat truk awal yang masih berisi TBS,lalu isi truk(TBS)
dibongkar di loading ramp, kemudian setelah dibongkar,truk
kembali.ditimbang.Selisih berat awal dan akhir.merupakan berat TBS
yang.masuk.
2. Loading Ramp
3. Lori
Gambar 3 Lori
Lori merupakan wadah untuk menampung TBS dari loading ramp yang
akan dilakukan perebusan TBS. Kapasitas dari lori di pabrik ini yaitu 2,5 ton,
dimana dalam pengoperasian akan terdapat 10 lori yang digunakan dalam
perebusan. Lori dari penampung loading ramp selanjutmya akan bergerak ke alat
perebusan. Perpindahan lori dari loading ramp dilakukan dengan cara penarikan
menggunakan tali manila. Penggunaan kapstan masih secara mekanis, karena pada
elektomotor gear box terdapat operator yang mengendalikan gulungan tali di
mesin kapstan agar tali tidak keluar dari tempat penggulungan.
Buah yang telah dimasukkan kedalam lori kemudian siap melalui tahapan
perebusan didalam sterilizer dengan sistem 3 peak pada suhu 142˚C. Tekanan
yang dipakai yaitu 1,5 bar, 2,5 bar dan 2,75 bar. PTPN V TANDUN memiliki 4
sterilizer berbentuk horizontal. 1 buah sterilizer dapat menampung 10 lori sekali
perebusan. Kapasitas 1 buah lori adalah 2,75 ton. Jadi total TBS yang direbus di 4
buah sterilizer adalah 110 ton. Perebusan pada TBS memeliki beberapa
fungsi,diantaranya yaitu :
1.Sterilizer
Lorilori.yang.membawa.TBS.dimasukkan.kedalam.sterilizer.Perebusan be
rlangsung selama 90 menit pada suhu 142˚C dengan sistem 3 peak. Dimana pada
tahap 1 dan 2, proses yang terjadi hanyalah pemasukan steam danpembuangan air.
Tahap 1 terjadi pada tekanan 1,5 bar dan tahap 2 terjadi padatekanan 2,5 bar.
Tahap 3 merupakan proses perebusan, dimana tekanan dinaikkanmenjadi 2,75 bar.
Pada proses perebusan ini, sebanyak 13% kandungan air dalamTBS terevaporasi.
Gambar 1 Sterilizer
1. Thresher
Lori yang berisi TBS yang telah direbus diangkut menuju
thresher menggunakan hosting crane. Lori diangkut kemudian dibalikkan diatas
hopperthresher. Dengan menggunakan putaran, TBS dibanting sebanyak 6 kali
dengankecepatan putaran 6-7 rpm. Pada bagian dalam thresher, dipasang batang-
batangbesi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan
brondolankeluar dari thresher dan jatuh ke conveyor yang selanjutnya
diumpankan kedalam digester. Sementara tandan kosong sendiri didistribusikan
dengan conveyor kedaerah penampungan empty bunch.
2. Screw Press
Brondolan yang telah lumat kemudian diperas didalam screw press. Pada
screw press, brondolan dipress sehingga dihasilkan minyak. Tekanan pada
screw press
dijaga agar tidak terlalu tinggi < 40 bar karena akan dapat merusak nut.Suhu pada
screw press dijaga pada 90-95˚C agar minyak tetap dalam keadaan cair. Pada
proses ini, dihasilkan CPO (crude palm oil) dan juga cake (nut yangmasih
mengandut fiber). CPO yang dihasilkan kemudian memasuki stasiun pemurnian.
4.1.5 Stasiun Pemurnian CPO
1. Sand Trap Tank
2. Vibrating Screen
Minyak hasil dari sand trap tank tidak 100% bebas dari pasir, untuk
itudilakukan penyaringan pada vibrating screen.Vibrating screen (ayakan
getaruyang digunakan) memliki screen dengan ukuran 30mesh.
Dimanamemungkinkan serabut, pasir, tanh yang masih terbawa oleh minyak
tertahansehingga akan dihasilkan minyak yang lebih murni yang kemudian
dipompakanke dalam crude oil tank .
3. Crude Oil Tank
4. Continuous Settling Tank
5. Oil Tank
Minyak dari CST dialirkan kedalam oil tank untuk disimpan sementarawaktu.
Minyak ini masih mengandung air dan kotoran-kotoran ringan. Untuk itu suhu
minyak dipanaskan hingga 90˚C untk memudahkan memisahkannya dengan air
dan kotoran-kotoran ringan.Over flow merupakan minyak yang
kemudiandiumpankan kedalam purifier tank sementara down flow adalah
kotoran-kotoranyang tersisa dan diumpankan kedalam sludge tank.
6. Purifier Tank
Minyak dari oil tank dimurnikan didalam purifier tank. Pemurnian
berfungsiuntuk memurnikan minyak dari kotoran-kotoran sehingga kotoran
yangdikandung < 0,03%. Minyak dimurnikan dari kotoran-kotoran yang
tertinggalmenggunakan gaya sentrifugal sehingga kotoran yang memiliki densitas
yanglebih besar berada bagian yang luar, sedangkan minyak dengan densitas
yanglebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar untuk dialirkan ke vaccum
dryer.Kotoran disalurkan kedalam sludge tank.
7. Vaccum Dryer
Minyak yang telah murni kemudian di keringan untuk mengurangi kadar
airyang masih terkandung dalam minyak. Kandungan air dalam minyak harus
<0,15%. Disini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga
campuranminyak dan air akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air
dalamminyak, dimana minyak yang memliki tekanan uap lebih rendah dari air
akanturun kebawah dan dipompakan kedalam storage tank sementara uap air
dihisapoleh vaccum.
8. Sludge Tank
Untuk over flow dari tangki ini dialirkan ke drain tank, sedangkan
down flow nya dialirkan ke vibrating screen atau langsung ke bak transit untuk
dipompakan ke sand cyclone. Untuk mempercepat pengendapan lumpur,sludge
dipanaskan pada suhu 90˚C dengan menginjekksikan steam. Sehingga
densitasminyak menjadi lebih rendah dan lumpur halus yang melekat pada
minyak akanterlepas dan mengendap pada dasar tangki. Dari sand cyclone,sludge
dialirkan ke balance tank sebagai umpan untuk sludge centrifuge.
9. Sludge Centrifuge
Sludge centrifuge untuk mengolah sludge.Sludge centrifuge adalah
alatyang digunakan untuk memisahkan minyak yang masih terkandung
didalamsludge dengan cara pemisahan berdasarkan gaya sentrifugal. Minyak
yangdihasilkan dari proses ini kemudian dialirkan kedalam CST sedangkan sludge
dipompakan menuju kolam penampungan (cooling pond ).
storage tank kriteriadari CPO yang dihasilkan adalah :
a. FFA : < 3%
b. Moisture : < 0,15%
c. Dirt: <0,03%
d. DOB : >3,0
4.1.2 PKO (Palm Kernel Oil)
Palm kernel oil (PKO) merupakan minyak ekstraksi hasil inti kelapa sawit.
Inti kelapa sawit merupakan buah tanaman kelapa sawit yang telah dipisahkan
dari daging buah dan cangkangnya. Pengolahan kernel menjadi minyak inti sawit
dimulai dari penimbangan kernel yang dibawa dari pabrik kelapa sawit sampai
diperoleh minyak inti sawit.
Kernel yang dibawa dari pabrik pengolahan kelapa sawit dibawa menuju
tempat pengolahan kernel menjadi minyak inti sawit melalui jembatan timbang
yang disebut timbangan bruto untuk menimbang berat brutonya. Gambar
jembatan timbang kernel sawit dapat dilihat pada gambar berikut.
Bak silo ini digunakan untuk menampung kernel yang dihasilkan yang
selanjutnya akan diolah langsung atau disimpan. Kernel yang masuk ke bak silo
sebanyak 500 ton/hari dan yang diolah langsung sebanyak 400 ton/hari untuk
diolah dan melalui proses pengepresan. Kernel yang tidak diolah langsung
seluruhnya hal ini karena kapasitas kernel yang dikerjakan perharinya yaitu 400
ton/hari. Karena kapasitas maksimal PKO hanya 400 ton/hari, maka 100 ton
sisanya dilakukan penyimpanan atau tetap didalam bak silo (tempat penyimpanan)
yang memiliki kapasitas 600 ton.
Mesin screening tank ini digunakan untuk memisahkan ampas kasar dari hasil
pengepresan. Mesin penyaring ini menggunakan saringan dengan ukuran 30-40
mesh sehingga dapat menyaring minyak hasil press dari kernel press maupun cake
press. Selanjutnya minyak masuk menuju elevator.
4.1.2.5 Elevator
Mesin Cake Press ini digunakan untuk mengepress fibre hasil press pada
kernel press yang masih mengandung minyak. Pada pabrik pengolahan kernel ini
mesin cake press yang berjumlah 26 unit dengan kapasitas sebesr 400-600 kg/jam.
Selanjutnya hasil press berupa minyak dan palm kernel mill yang masing-masing
dialirkan ke screening tank dan ke gudang penyimpanan palm kernel mill (PKM).
Palm kernel mill (PKM) yang dihasilkan menyerupai butiran seperti pasir dengan
rendemen sekitar 55%.
Minyak yang telah disaring pada mesin screening tank yang selanjutnya
dialirkan menuju leaf filter. Leaf filter ini dilengkapi dengan saringan vertikal
didalmnya dan blower yang berguna untuk memisahkan ampas halus.
Selanjutnya minyak yang masuk dialirkan ke oil tank dan kernel yang tersisa akan
kering dan otomatis terdorong kedalam gudang penyimpanan.
Pada storage tank ini penggunaanya untuk menyimpan minyak yang dihasilkan
yaitu dengan rendemen palm kernel oil (PKO) sebesar 42%. Sedangkan sisanya
sebanyak 3% dianggap telah menguap. Pada storage yank yang digunakan adalah
dengan kapasitas 24 ton.
Gabah merupakan butiran padi yang telaah lepas dari tangkainya setelah
proses perontokan. Butiran padi yang masih terdapat bagian-bagian yang tidak
dapat dikonsumsi seperti sekam dan dedak sehingga perlu untuk dipisahkan.
Proses pemisahan sekam dari beras disebut penggilingan.untuk menjalankan
proses penggilingan padi maka diperlukan rangkaian mesin atau alat yang
keseluruhannya disebut system penggilingan padi. Dalam kunjungan yang
dilakukan di Kabupaten Baso, Sumatra Barat pada Huller (penggilingan padi)
yang terdapat 2 jenis mesin yaitu Huller dinamis dan Huller statis.
a. Huller Dinamis
Huller dinamis ini dapat digunakan untuk proses penggilingan padi
di tempat atau rumah masyaraka yang ingin menggiling padi namun
terkendala karena jarak yag jauh. Alat transportasi yang dapat digunakan
untuk membawa huller dinamis ini ke lokasi tujuan seperti mobil pick up.
Mesin penggiling padi ini merk Richi Rice Polsher type N70A, speed 800
(r/min), productivity 600-800 (Kg/h) dan power 7,5-11(kw) serta
diproduksi oleh China.. Mesin penggiling ini digerakkan oleh bantuan
mesin lain yaitu Dong Feng Diesel Engine merk S1115, tenaga 26 HP dan
2200 RPM serta bahan bakar yang digunakan adalah solar. Mesin
penggerak (Dong Feng Diesel Engine) dengan mesin penggiling padi
(Richi Rice Polsher) dihubungkan dengan karet, sehingga mesin
penggiling padi dapat bekerja.
Mesin penggiling padi ini bekerja dengan memasukkan bahan
berupa padi kedalam wadah menyerupai corong yang tersedia dan
selanjutnya dibuka tutup perlahan agar padi yang turun tidak terlalu
banyak sehingga tidak menumpuk dan dapat memperlancar mesin bekerja.
Padi yang diproses menjadi beras dalam mesin penggiling ini hingga ke
tahap akhir yang dihasilkan berupa beras, dedak dan sekam.
Dedak yang dihasilkan ditampung menggunakan karung pada
saluran yang telah dirancang untuk khusus mengeluarkan dedak dan
sekam yang dihasilkan ditampung dalam wadah seperti drum pada saluran
yang lain pula. Sedangkan beras yang dihasilkan perlu pengecekan yaitu
jika masih terdapat padi yang utuh maka diatur piringan yg terdapat pada
mesin penggiling ini dengan mempersempit piringan sampai padi yang
dihasilkan bersih dan bebas dari kulitnya. Dalam 1 karung padi yang
digiling menggunakan huller dinamis ini dapat menghasilkan ± 1/3 karung
beras dan selebihnya merupakan dedak dan sekam padi. Gambar huller
dinamis dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar. 4.2.1 Huller Dinamis
b. Huller Statis
Huller statis ini merupakan mesin penggiling padi yang pengerjaannya
sama dengan huller dinamis. Namun mesin penggiling ini tidak dapat dipindahkan
karena lebih besar dibandingkan dengan huller dinamis dan hanya dirancang
khusus untuk menggiling padi pada ruangan penggiling padi. Huller statis ini
juga menggunakan mesin penggerak yaitu Dong Feng dengan tenaga mesin yang
lebih besar dibandingkan dengan mesin penggiling dinamis sebelumnya. Mesin
penggerak dengan mesin penggiling ini juga dihubungkan dengan karet yang lebih
besar sehingga tenaga yang dihasilkan lebih besar.
Padi yang akan diproses menjadi beras dimasukkan melalui ruangan
khusus yang telah dipersiapkan diatas mesin. Sekam yang dihasilakn langsung
disalurkan keluar dari ruangan melalui jendela pada ruangan tersebut dan tidak
perlu penampungan dalam wadah seperti huller dinamis, karena sekam yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan dengan huller dinamis sebelumnya.
Dedak yang dihasilkan dari huller statis ini tidak ditampung didalam karung
melainkan disalurkan melalui pipa keatas dan belok keruangan disebelah ruang
penggiling yang merupakan ruangan penampung khusus dedak. Dedak yang
disalurkan dihembuskan oleh mesin sehingga dedak dapat bergerak keatas dan
menuju ruangan penampung dedak.
Proses penghasilan beras menggunakan huller statis ini sama halnya
dengan huller dinamis sebelumnya yaitu, jika beras yang dihasilkan masih
bercampur dengan padi maka piringan pada mesin penggiling ini diatur lebih
sempit agar diperoleh beras besih bebas dari kulitnya.
Beras yang dihasikan dari proses penggilingan padi menggunakan huller
statis dan huller dinamis ini tidak dapat merusak penampakan beras sepeti beras
menjadi patah. Beras patah yang dihasilkan dapat disebabkan pada saat
penjemuran padi yang terkena air hujan dan menyebabkan padi menjadi lembab
sehingga kualitas beras yang dihasilkan akan menurun. Gambar huller statis dapat
dilihat pada gambar berikut.
HTST adalah aat yang digunakan untuk pasteurisasi susu pada temperatur
tinggi dan waktu yang singkat. Suhu yang digunakan alat ini biasanya 70-800C
selama 15-30 menit.Alat ini juga bisa digunakan untuk Ultra Hight Temperature
(UHT) biasanya suhu >1000C selama 2-5 detik.Pada alat HTST terdapat selang
Cooling Water Inlet dan Cooling Water Outlet yang berfungsi untuk pengaliran
air.Cooling Water Outlet adalah selang untuk pertukaran panas atau menukar
suhunya karna prosesnya ada pemansan dan pendinginan,jadi air dimasukkan ke
selang melalui keran kemudian di keluarkan lagi melalui Cooling Water Inlate.
Selama proses pastuerisasi berlansung air tetap dihidupkan agar dalam proses
cooling tetap terjadi pertukaran panas.Sistem alat dari HTST ini ada 3 tahapan
yaitu heating (sebelum pasteurisasi), Heating(Pasteurisasi), dan Cooling.Kapasitas
sampel yang dapat dipasteurisasi pada alat ini sekitar 3-5 liter.Alat HTST setelah
digunakan selalu dilakukan pembersihan untuk menghindari kerusakn pada
alat.Cara pembersihan dilakukan menggunakan asam dan basa misalnya NaOH
kemudian ditambahkan asam sitrat dalam konsentrasi yang randah dan dilakukan
Clean In Process (CIP).
4.4.2 Separator
Vakum drying adalah alat yang digunakan untuk pengeringan dengan cara
menurunkan tekanan.Jika Sudah menurunkan tekanan untuk mengeringkan suatu
bahan tidak membutuhkan suhu yang tinggi. Suhu yang digunakan sekitar 30-
600C tujuannya agar produk yang dikeringkan tidak mengalami kerusakan akibat
panas.Vakum dryng terdapat pompa yang berfungsi untuk untuk menarik udara,
kemudian udara dikeluarkan di penampungan air sehingga tercipta kondisi vakum.
Kapasitas dari alat ini sekitar 10 kg bahan.
Arafah. 2009. Pengelolaan dan Pemanfaatan Padi Sawah. Bumi Aksara, Bogor.
[Askindo] Asosiasi Kakao Indonesia. 2005. Prospek Agroindustri Kakao
Indonesia di Pasaran Dunia Sampai Dengan 2010. Temu Teknis
Agroindustri Kakao, Jember 27 September 2005.
Chamdani. 2005. Pemilihan Bahan Pengawet yang Sesuai pada Produk Mie
Basah. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Fauzi, Y. 2008. Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis
Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta
Irviani dan Nisa. 2014. Kualitas Mie Kering Tersubsitusi Mocaf. Jurnal Pangan
dan Agroindustri. 3 (1): 215-225.
Pagani, M.A. 1985. Pasta Product From Non Conventional Raw Material.
Proceeding of An International Symposium Milan. Italy.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Bogor
Prasetyo. YT. 2003. Bertanam Padi Gogo Tanpa Olah Tanah. Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta.
Purwono, L dan Purnamawati. 2007. Budidaya Tanaman Pangan. Penerbit
Agromedia. Jakarta.
Riszha, S. 1994. Kelapa Sawit (Upaya Peningkatan Produktivitas). Kanisius.
Jakarta
Suandi, A., Nurul. I.S dan Angky. P. 2016. Analisa pengolahan kelapa sawit
dengan kapasitas olah 30 ton/jam di PT. BIO Nusantara Teknologi.
Teknosia. Vol.2(17): 12-19.
Utama, Z. H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marginal, Kiat Meningkatkan
Produksi Padi Edisi I Cetakan I. Andi Offset, Yogyakarta
Vogt, S,W.Pengabean,T.R., dan Suchard.1994.Process for Producing A Soluble
Cocoa Product.Food Chemisty.Unid States Patent
Winarno, F.G. dan Rahayu, T. S. 1994. Bahan Makanan Tambahan untuk
Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Yusuf, A.2010. Teknologi Budidaya Padi Sawah Mendukung SI-
PTT.BPTP.Sumatra Utara.