Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI MESIN DAN PERALATAN

PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DI PTPN V
TANDUN,PENGOLAHAN PADI DI BASO PAYAKUMBUH,
PENGOLAHAN COKLAT DI UKM CHOKATO PAYAKUMBUH DAN
PENGOLAHAN MIE DI POLITEKNIK PERTANIAN PAYAKUMBUH

Oleh :

Arfian Dwi Hariansyah


NIM.1706115049
Darwin Evander S
NIM.1706113736
Husnul
NIM.1706110313
Latifa Husnaini
NIM.1706113934
Monica Septiyani Br.S
NIM.1706122554
Namira Husnul Qodirah
NIM.1706111373

DOSEN PENGAMPUH:
Ir.ARDIAN, M.S
EDO SAPUTRA, S.TP.,M.P

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan perkuliahan yang di selenggarakan oleh perguruan – perguruan


tinggi dilaksanakan dalam ruangan perkuliahan, atau dilakukan di dalam
laboratorium untuk melaksanakan praktikum. Praktikum ini dilakukan di salah
satu fakultas yaitu fakultas pertanian, dengan mata kuliah berbeda beda. Dasarnya,
mata kuliah yang dibahas merupakan pengolahan pengolahan yang ada di industri,
salah satu mata kuliah tersebut yaitu mesin dan alat pengolahan hasil pertanian.
Biasanya mahasiswa mempelajari dasar dasar dan prosedur kerja yang dilakukan
oleh mesin mesin pengolahan hasil pertanian, tetapi dalam dunia perindustrian
langsung banyak hal hal yang belum diketahui oleh mahasiswa, sehingga perlu
diadakan field trip untuk menambah wawasan dan prosedur yang sebenarnya pada
lapangan pengolahan hasil pertanian di industri – industry yang cukup besar.

Kuliah lapangan atau field trip adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek
tertentu diluar lingkungan kampus, yang bertujuan untuk mencapai tujuan
intruksional tertentu. Mahasiswa diajak melihat langsung objek yang akan
dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang kreatifitas karena
mahasiswa menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena alam yang terjadi.
Melalui penggalian sumber belajar yang ada dilingkungan, secara tidak langsung
dosen telah mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan. Kegiatan pembelajaran
seperti ini termasuk cara mencerdaskan, mendewasakan, dan membebaskan
mahasiswa dalam mengembangkan pemikiran mahasiswa (Learning to think),
menambah pengalaman mengajar (Learning by expirience), menimbulkan rasa
peduli (Learning to care), dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat
sekitarnya (Learning to live together).

Manfaat utama melaksanakan kuliah lapangan adalah kuliah lapangan mampu


menyajikan kebenaran yang nyata dengan cara menjumpai langsung mesin –
mesin industri yang langsung mengolah hasil pertanian . Hal ini memberikan
keuntungan bagi siswa untuk mendapatkan informasi awal. Selain itu manfaat lain
setelah melakukan field trip terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa dalam
ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Ranah kognitif merupakan ranah yang
mencakup kegiatan mental atau otak, sedangkan psikomotor ranah yang berkaitan
dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu, dan ranah afektif adalah ranah yang
berkaitan dengan sikap dan nilai.

Industri – industri pengolahan hasil pertanian banyak terdapat di suatu


provinsi bahkan di suatu daerah tertentu. Industri yang dikunjungi yaitu pabrik
pengolahan kelapa sawit, rice milling unit, pabrik coklat, dan perguruan tinggi
politani payakumbuh. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan teori-teori yang
diajarkan dari mata kuliah di jam perkuliahan, salah satu nya yaitu lemak dan
minyak yang diajarkan mengenai pengolahan kelapa sawit dan sumber sumber
minyak dari nabati lainnya. Kenyataannya kegiatan kunjungan industri ini banyak
yang belum tertera pada paparan dosen dalam slide, sehingga kemampuan
mahasiswa hanya sebatas teori yang diberikan oleh dosen, dan untuk mencari
wawasan yang lebih niat mahasiswa sangat minimum. Kunjungan field trip ini
akan berpengaruh kepada mahasiswa apabila sudah menyelesaikan perkuliahan
nya kedepan yaitu apabila sudah sama dengan staff-staff yang ada di perkebunan
seperti kelapa sawit, sehingga dikemudian hari tidak terjadi kebingungan ketika
interview bahkan sudah bekerja di suatu industri pengolahan hasil
pertanian.Berdasarkan uraian di atas maka dilakukanlah kunjungan industri (field
trip) ke pabrik kelapa sawit tandun, rice milling unit payakumbuh, Chokato
payakumbuh dan Politani payakumbuh dalam mata kuliah Mesin dan Peralatan
Pengolahan Hasil Pertanian.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukan nya praktikum ini adalah untuk mengetahui alat dan
mesin pada proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak dan minyak inti
kelapa sawit, pengolahan padi menjadi beras, pengolahan biji coklat menjadi
produk olahan coklat, dan melakukan perbandingan peralatan dan mesin dalam
Politani Payakumbuh.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Nigeria,


Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit
berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan spesies
kelapa sawit di hutan Brazil dibandingkan Afrika. Pada kenyataannya, tanaman
kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia,
Thailand, dan Papua Nugini. Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi
pembangunan perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja
dan mengarah kepada kesejahteraan masyarakat, kelapa sawit juga sumber devisa
negara dan Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak kelapa sawit
(Fauzi et al., 2008). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman
golongan plasma yang menghasilkan minyak. Tanaman kelapa sawit
diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Embryophta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Areacacea (dahulu disebut Palmae)
Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq. (Pahan,2006).
Buah kelapa sawit termasuk buah batu dengan ciri yang terdiri atas tiga
bagian, yaitu bagian luar (epicarpium) disebut kulit luar, lapisan tengah
(mesocarpium) atau disebut daging buah, mengandung minyak kelapa sawit yang
disebut Crude Palm Oil (CPO), dan lapisan dalam (endocarpium) disebut inti,
mengandung minyak inti yang disebut PKO atau Palm Kernel Oil. Proses
pembentukan buah sejak pada saat penyerbukan sampai buah matang kurang lebih
6 bulan. Dalam 1 tandan terdapat lebih dari 2000 buah. Biasanya buah ini yang
digunakan untuk diolah menjadi minyak nabati yang digunakan oleh manusia.
Buah sawit (Elaeis guineensis) adalah sumber dari kedua minyak sawit
(diekstraksi dari buah kelapa) dan minyak inti sawit (diekstrak dari biji buah)
(Riszha, 1994).
Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Kualitas produksi pada pengolahan
kelapa sawit sangat berpengaruh terhadap rendement yang dihasilkan. Proses
pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi crude palm oil dan palm kernel
melalui banyak perlakuan dan tahapan. Pengolahan buah sawit menjadi CPO
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu penerimaan tandan buah segar (TBS),
perebusan, perontokan, pelumatan, ekstraksi minyak, dan klarifikasi. Sedangkan
pengolahan inti sawit menjadi PKO dilakukan dengan cara ekstraksi (Suandi et
al.,2016).
2.2 Padi (Oryza sativa L.)

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting


karena menghasilkan beras yang menjadi sumber bahan makanan pokok, seperti
di Indonesia padi merupakan komoditas utama dalam menyokong pangan
masyarakat. Padi tergolong dalam family Gramineae (rumput-rumputan)
(Purwono dan Purnamawati, 2009). Padi adalah komodiktas utama yang berperan
sebagai pemenuh kebutuhan pokok karbohidrat bagi penduduk. Komoditas padi
memiliki peranan pokok sebagai pemenuhan kebutuhan pangan utama yang setiap
tahunnya meningkat sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk yang besar,
serta berkembangnya industri pangan dan pakan (Yusuf, 2010).

Tanaman padi memiliki akar serabut yang berfungsi menyerap air dan zat
makanan dari dalam tanah. Batang tanaman padi berbentuk silindris, agak pipih
atau bersegi dan berlubang atau masif. Batang padi berwarna hijau tua dan ketika
memasuki fase generatif berubah menjadi kuning (Arafah, 2009). Tanaman padi
berdaun tunggal, berwarna hijau tua dan akan berubah kuning keemasan setelah
memasuki masa panen. Daun meruncing pada bagian ujung, panjang daun sekitar
100-150 cm. Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Bunga tanaman padi 7
tersusun dalam bulir. Memiliki satu atau lebih benang sari dan satu bakal buah,
kepala sari berwarna putih atau kuning (Utama, 2015).
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat
yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalam padi terkandung bahan yang
mudah diubah menjadi energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang
dewasa adalah 1821 kalori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari
diperlukan beras sebanyak 0,88 kg, beras mengandung berbagai zat makanan
antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu,vitamin, dan unsur
mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya
(Prasetyo,2003).

2.3 Kakao (Theobroma cacao)

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya


cukup penting bagi prekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan
pekerjaan, sumber pendapatan, dan devisa Negara. Indonesia negara pemasok
utama kakao dunia urutan ketiga yaitu Pantai Gading 38,3 %, Ghana 20,2%,
Indonesia 13%, Nigeria 5%, Brasil 5%, Kamerun 5%, Ekuador 4% dan Malaysia
1%, sedangkan negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya (Askindo,
2005). Kakao merupakan salah satu hasil perkebunan yang dapat memberikan
konstribusi untuk peningkatan devisa bagi Indonesia. Selain itu, kakao memiliki
nilai ekonomis yang tinggi.Produksi kakao semakin meningkat dan pemanfaatan
kakao sangat banyak, mulai dari biji sampai lemaknya dapat dimanfaatkan
menjadi produk (Maluto et al., 2005).

Produk olahan yang diproduksi dengan bahan baku kakao banyak ditemui
di pasaran, misalnya permen, bubuk, susu dll yang terbuat dari coklat. Produk
olahan dari biji coklat banyak disukai masyarakat. Selain itu,  kandungan
komponen bioaktif di dalamnya, berpotensi untuk meningkatkan
kesehatan. Produk hasil olahan kakao memiliki sifat yang spesial dari pangan
lainnya, bukan karena rasa dan nutrisinya yang baik, tetapi lebih karena sifatnya
yang tidak dimiliki oleh pangan lain yaitu bersifat padat di suhu ruang, rapuh saat
dipatahkan dan meleleh sempurna pada suhu tubuh (Misnawi, 2008).
Salah satu produk berbahan dasar kakao yaitu kakao bubuk.Coklat bubuk
atau cocoa powder terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang telah dipisahkan
lemak coklatnya. Bahan baku cokelat bubuk biasanya memiliki kadar lemak yang
tinggi, dengan kadar lemak antara 10%-12% dan ukuran partikel antara 15-30 um
(Vogt et al., 1994).  
2.4 Mie

Mie merupakan makanan yang paling populer di Asia. Sekitar 40% dari
konsumsi tepung terigu di Asia digunakan untuk pembuatan mie. Di Indonesia
pada tahun 1990, penggunaan tepung terigu untuk pembuatan mie mencapai 60-
70% (Kruger dan Matsuo, 1996). Hal ini menunjukkan bahwa mie merupakan
makanan yang paling populer di Asia khususnya Indonesia hingga saat ini. Mie
pertama kali dibuat dari bahan baku beras dan tepung kacang-kacangan. mie
basah memiliki ketahanan masa simpan selama 36 jam (Chamdani, 2005)

Mie dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Pembagian jenis


mie yang paling umum yaitu berdasarkan warna, ukuran diameter mie, bahan
baku, cara pembuatan, jenis produk yang dipasarkan, dan kadar air. Berdasarkan
warnanya, mie yang ada di Asia dibagi menjadi dua jenis, yaitu mie putih dan mie
kuning karena penambahan alkali. Berdasarkan bahan bakunya, mie dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mie dengan bahan baku dari tepung terutama
tepung terigu dan mie transparan dengan bahan baku dari pati misalnya soun dan
bihun. Berdasarkan cara pembuatannya, mie dibedakan menjadi mie basah mentah
dan mie basah matang, sedangkan berdasarkan jenis produk yang tersedia di pasar
terdapat dua jenis mie yaitu mie basah (contohnya mie ayam dan mie kuning) dan
mie kering contohnya mie telur dan mie instan. Komposisi dasar dari produk mie
kering dan mie basah pada umumnya hampir sama.Perbedaan dari kedua produk
ini ialah kadar air dan tahapan proses pembuatan (Pagani, 1985).
Berdasarkan kadar air dan tahap pengolahannyamie yang terbuat dari
gandum menjadi lima golongan, yaitu : (1) mie basah mentah yang dibuat
langsung dari proses pemotongan lembaran adonan dengan kadar air 35%, (2)mie
basah matang, yaitu mie basah mentah yang telah mengalami perebusan dalam air
mendidih sebelum dipasarkan dengan kadar air 52%, (3) mie kering, yaitu mie
basah mentah yang langsung dikering dengan kadar air 10%, (4) mie goreng, yaitu
mie mentah yang lebih dahulu digoreng sebelum dipasarkan, dan (5) mie instan,
yaitu mie basah mentah yang telah mengalami pengukusan dan pengeringan
sehingga menjadi mie instan kering atau digoreng sehingga menjadi mie instan
goreng (Winarno dan Rahayu, 1994).
III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Mesin dan Peralatan Pengolahan Hasil Pertanian mengenai


kunjungan industri (field trip) dilakukan di PKS PTPN V Tandun, PKO PTPN V
Tandun, Rice Milling Unit Payakumbuh, Chokato Payakumbuh, dan Politani
Payakumbuh pada hari Jumat, 1 November 2019 – Sabtu, 2 November 2019 .

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah papan alas
kertas, buku catatan atau kertas, ballpoint dan kamera.

3.3 Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu dengan melakukan


wawancara, observasi, perekaman, dokumentasi, dan pencatatan yang diperoleh
dari narasumber.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pabrik Kelapa Sawit PTPN 5 Tandun

PTPN 5 Tandun ini berdiri pada tahun 1985, pabrik ini memiliki kapasitas
40 ton/jam. PTPN 5 Tandun ini mengolah TBS (Tandan Buah Segar) dari kebun
sendiri yang menghasilkan 800 ton/ hari. Pada pabrik PTPN terdapat pekerja 125
orang laki-laki dan 7 orang wanita. Dalam system pengerjaanya terdapat 2 shift
yaitu dari jam 7 pagi- 7 malam dan dari 7 malam- 7 pagi.

Tandan buah segar (TBS) yang telah dipanen harus langsung diproduksi
menjadi
CPO..PTPN.V.TANDUN.memproduksi.40.ton/jam.TBS.Dengan.total jam produk
si perharinya 12 jam.Sehingga total buah yang diproduksi setiap harinya adalah
480 ton.

Proses pengolahan TBS menjadi CPO melalui beberapa tahapan yang dibagi


atas beberapa stasiun-stasiun, diantaranya yaitu :

a. Stasiun Penerimaan TBS


b. Stasiun Perebusan
c. Stasiun Penebahan
d. Stasiun Pengempaan
e. Stasiun Pemurnian
f. Stasiun Pengolahan Inti Sawit

4.1.1 Stasiun Peneriman TBS

Pada stasiun ini, TBS yang dipanen dari kebun ditimbang dan di
grading sebelum memasuki tahapan perebusan.
1.Jembatan Timbang (Weight Bridge)

Gambar 1 Jembatan Timbang (Weight Bridge)

Terdapat 2 lintasan pada jembatan timbang, yaitu lintasan masuk bagi truk yang
mengangkut TBS dan juga lintasan keluar bagi truk kosong. Jembatan timbang
yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk menentukan berat TBS yang
masuk. Prinsip kerjanya yaitu, truk yang melewati jembatan timbang berhenti ±5
menit, lalu dicatat berat truk awal yang masih berisi TBS,lalu isi truk(TBS)
dibongkar di loading ramp, kemudian setelah dibongkar,truk
kembali.ditimbang.Selisih berat awal dan akhir.merupakan berat TBS
yang.masuk.

2. Loading Ramp

Gambar 2 Loading Ramp


Loading ramp merupakan tempat penampungan sementara buah sebelum
memasuki perebusan. Sebelum diolah, kualitas TBS yang diterima harus diperiksa
terlebih dahulu tingkat kematangannya,karena kematangan sangat berpengaruh
terhadap rendemennya. Pada

loadingramp terdapat beberapa bilik (ruang) yang posisinya seperti bidang miring


yang berfungsi sebagai jalur masuknya TBS kedalam lori yang berada dibawah

3. Lori

Gambar 3 Lori

Lori merupakan wadah untuk menampung TBS dari loading ramp yang
akan dilakukan perebusan TBS. Kapasitas dari lori di pabrik ini yaitu 2,5 ton,
dimana dalam pengoperasian akan terdapat 10 lori yang digunakan dalam
perebusan. Lori dari penampung loading ramp selanjutmya akan bergerak ke alat
perebusan. Perpindahan lori dari loading ramp dilakukan dengan cara penarikan
menggunakan tali manila. Penggunaan kapstan masih secara mekanis, karena pada
elektomotor gear box terdapat operator yang mengendalikan gulungan tali di
mesin kapstan agar tali tidak keluar dari tempat penggulungan.

4.1.2 Stasiun Perebusan TBS

Buah yang telah dimasukkan kedalam lori kemudian siap melalui tahapan
perebusan didalam sterilizer dengan sistem 3 peak pada suhu 142˚C. Tekanan
yang dipakai yaitu 1,5 bar, 2,5 bar dan 2,75 bar. PTPN V TANDUN memiliki 4
sterilizer berbentuk horizontal. 1 buah sterilizer dapat menampung 10 lori sekali
perebusan. Kapasitas 1 buah lori adalah 2,75 ton. Jadi total TBS yang direbus di 4
buah sterilizer adalah 110 ton. Perebusan pada TBS memeliki beberapa
fungsi,diantaranya yaitu :

a. Menghentikan perkembangan enzim lipase yang dapat meningkatkan asam


lemak bebas
b. Membantu proses pelepasan inti dari cangkang
c. Memudahkan dalam proses pemipilan
d. Memudahkan proses pelumatan buah
e. Melepaskan serat dan biji
f. Menurunkan kadar air

Gamabar 4.1.2 Stasiun Perebusan TBS

1.Sterilizer

Lorilori.yang.membawa.TBS.dimasukkan.kedalam.sterilizer.Perebusan be
rlangsung selama 90 menit pada suhu 142˚C dengan sistem 3 peak. Dimana pada
tahap 1 dan 2, proses yang terjadi hanyalah pemasukan steam danpembuangan air.
Tahap 1 terjadi pada tekanan 1,5 bar dan tahap 2 terjadi padatekanan 2,5 bar.
Tahap 3 merupakan proses perebusan, dimana tekanan dinaikkanmenjadi 2,75 bar.
Pada proses perebusan ini, sebanyak 13% kandungan air dalamTBS terevaporasi.
Gambar 1 Sterilizer

4.1.3 Stasiun Penebahan

Pada stasiun ini, buah akan melalui tahap pembrondolan di


thresher.Dimana nantinya brondolan akan terlepas dari janjangan. Brondolan
selanjutnyadiumpankan kedalam digester, sementara tandan buah segar dikirim
kedaerahpenampungan tandan buah segar.

1. Thresher
Lori yang berisi TBS yang telah direbus diangkut menuju
thresher menggunakan hosting crane. Lori diangkut kemudian dibalikkan diatas
hopperthresher. Dengan menggunakan putaran, TBS dibanting sebanyak 6 kali
dengankecepatan putaran 6-7 rpm. Pada bagian dalam thresher, dipasang batang-
batangbesi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan
brondolankeluar dari thresher dan jatuh ke conveyor yang selanjutnya
diumpankan kedalam digester. Sementara tandan kosong sendiri didistribusikan
dengan conveyor kedaerah penampungan empty bunch.

4.1.4 Stasiun Pengempaan

Brondolan yang telah lepas dari janjang kemudian memasuki tahapanpelumatan


buah pada

digester dan pengepresan pada screw press.


1. Digester

Berondolan yang keluar dari theresher jatuh ke conveyor, kemudian


diangkut dengan  fruit elevator ke top cross conveyor yang mendistribusikan
brondolan ke distributing conveyor untuk dimasukkan kedalam digester. Pada
digester 

 terdapat pisau-pisau pengaduk dengan kecepatan 13 rpm, sehingga brondolan


dapat dicacah didalam tangki. Brondolan yang telah lumat akan masuk kedalam
screw press. Pada digester, untuk memudahkan pelumatan suhu pada
digester harus panas yaitu 90˚C.

2. Screw Press
Brondolan yang telah lumat kemudian diperas didalam screw press. Pada
screw press, brondolan dipress sehingga dihasilkan minyak. Tekanan pada
screw press

 dijaga agar tidak terlalu tinggi < 40 bar karena akan dapat merusak nut.Suhu pada
screw press dijaga pada 90-95˚C agar minyak tetap dalam keadaan cair. Pada
proses ini, dihasilkan CPO (crude palm oil) dan juga cake (nut  yangmasih
mengandut fiber). CPO yang dihasilkan kemudian memasuki stasiun pemurnian.

4.1.5 Stasiun Pemurnian CPO

Minyak yang masuk ke stasiun pemurnian akan mengalami beberapa


tahappengendapan dan penyaringan. Hal ini bertujuan agar minyak yang
dihasilkantidak mengandung Impurities yang tidak terlalu besar

1. Sand Trap Tank

Minyak dari mesin press masih mengandung banyak kotoran terutama


pasir.Oleh karena itu,minyak akan memasuki sand trap tank untuk
mengendapkanpartikel-partikel yang mempunyai densitas yang tinggi. Pada
bagian atasmerupakan minyak dan bagian bawah adalah partikel-partikel padat.
Selama  pengendan, suhu dijaga pada 90˚C.
 

2. Vibrating Screen
Minyak hasil dari sand trap tank tidak 100% bebas dari pasir, untuk
itudilakukan penyaringan pada vibrating screen.Vibrating screen (ayakan
getaruyang digunakan) memliki screen dengan ukuran 30mesh.
Dimanamemungkinkan serabut, pasir, tanh yang masih terbawa oleh minyak
tertahansehingga akan dihasilkan minyak yang lebih murni yang kemudian
dipompakanke dalam crude oil tank .
3. Crude Oil Tank

Crude oil tank  merupakan tempat penampungan sementara minyak


yangkeluar dari vibrating screen. Pada crude oil tank, minyak dipanaskan
denganmenginjeksikan steam melalui sistem pipa pemanas, dan suhu dijaga pada
90˚C.Dari sini minyak dipompakan ke Continuous settling tank.

4. Continuous Settling  Tank

Continuous settling tank  berfungsi untuk memisahkan minyak dari


lumpuryang masih terkandung dalam minyak dengan cara pengendapan
berdasarkan  perbedaan berat jenis. Pada CST suhu dijaga pada 90˚C. Bagian over
flow merupakan minyak yang kemudian dialirkan kedalam oil tank sementara
bagian down flow adalah sludge

yang diumpankan kedalam sludge tank.

5. Oil Tank

Minyak dari CST dialirkan kedalam oil tank untuk disimpan sementarawaktu.
Minyak ini masih mengandung air dan kotoran-kotoran ringan. Untuk itu suhu
minyak dipanaskan hingga 90˚C untk memudahkan memisahkannya dengan air
dan kotoran-kotoran ringan.Over flow  merupakan minyak yang
kemudiandiumpankan kedalam  purifier tank sementara down flow adalah
kotoran-kotoranyang tersisa dan diumpankan kedalam sludge tank.

6. Purifier Tank
Minyak dari oil tank dimurnikan didalam purifier tank. Pemurnian
berfungsiuntuk memurnikan minyak dari kotoran-kotoran sehingga kotoran
yangdikandung < 0,03%. Minyak dimurnikan dari kotoran-kotoran yang
tertinggalmenggunakan gaya sentrifugal sehingga kotoran yang memiliki densitas
yanglebih besar berada bagian yang luar, sedangkan minyak dengan densitas
yanglebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar untuk dialirkan ke vaccum
dryer.Kotoran disalurkan kedalam sludge tank.

7. Vaccum Dryer
Minyak yang telah murni kemudian di keringan untuk mengurangi kadar
airyang masih terkandung dalam minyak. Kandungan air dalam minyak harus
<0,15%. Disini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga
campuranminyak dan air akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air
dalamminyak, dimana minyak yang memliki tekanan uap lebih rendah dari air
akanturun kebawah dan dipompakan kedalam storage tank sementara uap air
dihisapoleh vaccum.

8. Sludge Tank
Untuk over flow dari tangki ini dialirkan ke drain tank, sedangkan
down flow nya dialirkan ke vibrating screen atau langsung ke bak transit untuk
dipompakan ke sand cyclone. Untuk mempercepat pengendapan lumpur,sludge
dipanaskan pada suhu 90˚C dengan menginjekksikan steam. Sehingga
densitasminyak menjadi lebih rendah dan lumpur halus yang melekat pada
minyak akanterlepas dan mengendap pada dasar tangki. Dari sand cyclone,sludge
dialirkan ke balance tank sebagai umpan untuk sludge centrifuge.

9. Sludge Centrifuge
Sludge centrifuge untuk mengolah sludge.Sludge centrifuge adalah
alatyang digunakan untuk memisahkan minyak yang masih terkandung
didalamsludge dengan cara pemisahan berdasarkan gaya sentrifugal. Minyak
yangdihasilkan dari proses ini kemudian dialirkan kedalam CST sedangkan sludge
dipompakan menuju kolam penampungan (cooling pond ).

10. Storage Tank


Minyak dari vaccum dryer kemudian dipompakan kedalan storage
tank yang berwarna orange pada suhu simpanan 45-55˚C. Pada

storage tank kriteriadari CPO yang dihasilkan adalah :

a. FFA : < 3%
b. Moisture : < 0,15%
c. Dirt: <0,03%
d. DOB : >3,0
4.1.2 PKO (Palm Kernel Oil)

Palm kernel oil (PKO) merupakan minyak ekstraksi hasil inti kelapa sawit.
Inti kelapa sawit merupakan buah tanaman kelapa sawit yang telah dipisahkan
dari daging buah dan cangkangnya. Pengolahan kernel menjadi minyak inti sawit
dimulai dari penimbangan kernel yang dibawa dari pabrik kelapa sawit sampai
diperoleh minyak inti sawit.

4.1.2.1. Timbangan Bruto

Kernel yang dibawa dari pabrik pengolahan kelapa sawit dibawa menuju
tempat pengolahan kernel menjadi minyak inti sawit melalui jembatan timbang
yang disebut timbangan bruto untuk menimbang berat brutonya. Gambar
jembatan timbang kernel sawit dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.1.2.1. Timbangan Bruto

4.1.2.2 Penerimaan Kernel

Setelah melalui jembatan timbang untuk menghitung berat brutonya, maka


proses selanjutnya adalah penerimaan kernel.

Gambar 4.1.2.2 Penerimaan Kernel


Pada stasiun penerimaan kernel ini sekaligus digunakan untuk tempat
pengecekan dan menyesuaikan mutu dengan berita acara yang dikirim. Berita
acara berupa kadar air dan kadar kotoran pada permukaan kernel yang diterima
dari seluruh PKS di PTPN V. PKS pada PTPN V Tandun memberikan 6 ton
kernel dan PKS lain memberikan sebanyak 33 ton dengan kadar air dan kadar
kotoran yang telah diberikan harus sesuai dengan berita acara yang telah diterima
oleh pabrik pengolahan kernel yaitu dengan kadar air 7% dan kadar kotoran 7%.

Pada proses penerimaan kernel yang mula-mula dilakukan pengecekan


mengenai kadar air dan kadar kotoran pada kernel dan sesuai dengan berita acara,
maka selanjutnya jack diangkat hingga kernel yang berada di bak truk keluar
semua dari bak tersebut dan masuk ke bak silo (tempat penyimpanan).

4.1.2.3 Bak Silo (Tempat Penyimpanan)

Gambar 4.1.2.3 Bak Silo (Tempat Penyimpanan)

Bak silo ini digunakan untuk menampung kernel yang dihasilkan yang
selanjutnya akan diolah langsung atau disimpan. Kernel yang masuk ke bak silo
sebanyak 500 ton/hari dan yang diolah langsung sebanyak 400 ton/hari untuk
diolah dan melalui proses pengepresan. Kernel yang tidak diolah langsung
seluruhnya hal ini karena kapasitas kernel yang dikerjakan perharinya yaitu 400
ton/hari. Karena kapasitas maksimal PKO hanya 400 ton/hari, maka 100 ton
sisanya dilakukan penyimpanan atau tetap didalam bak silo (tempat penyimpanan)
yang memiliki kapasitas 600 ton.

4.1.2.4 Screening Tank


Gambar 4.1.2.4 Screening Tank

Mesin screening tank ini digunakan untuk memisahkan ampas kasar dari hasil
pengepresan. Mesin penyaring ini menggunakan saringan dengan ukuran 30-40
mesh sehingga dapat menyaring minyak hasil press dari kernel press maupun cake
press. Selanjutnya minyak masuk menuju elevator.

4.1.2.5 Elevator

Gambar 4.1.2.5 Elevator

Elevator ini berguna untuk memisahkan fibre hasil pengepresan pada


mesin press yang masih memiliki kandungan minyak. Pada elevator ini fibre yang
telah dipisahkan dari minyak untuk masuk ke hopper yang selanjutnya dipress
pada mesin cake press.

4.1.2.7 Cake Press


Gambar 4.1.2.7 Cake Press

Mesin Cake Press ini digunakan untuk mengepress fibre hasil press pada
kernel press yang masih mengandung minyak. Pada pabrik pengolahan kernel ini
mesin cake press yang berjumlah 26 unit dengan kapasitas sebesr 400-600 kg/jam.
Selanjutnya hasil press berupa minyak dan palm kernel mill yang masing-masing
dialirkan ke screening tank dan ke gudang penyimpanan palm kernel mill (PKM).
Palm kernel mill (PKM) yang dihasilkan menyerupai butiran seperti pasir dengan
rendemen sekitar 55%.

4.1.2.8 Leaf Filter

Gambar 4.1.2.8 Leaf Filter

Minyak yang telah disaring pada mesin screening tank yang selanjutnya
dialirkan menuju leaf filter. Leaf filter ini dilengkapi dengan saringan vertikal
didalmnya dan blower yang berguna untuk memisahkan ampas halus.
Selanjutnya minyak yang masuk dialirkan ke oil tank dan kernel yang tersisa akan
kering dan otomatis terdorong kedalam gudang penyimpanan.

4.1.2.9 Oil Tank


Gambar 4.1.2.9 Oil Tank

Oil tank penggunaanya dengan mengendapkan minyak hasil saringan dari


proses leaf filter.

4.1.2.10 Storage Tank

Gambar 4.1.2.10 Storage Tank

Pada storage tank ini penggunaanya untuk menyimpan minyak yang dihasilkan
yaitu dengan rendemen palm kernel oil (PKO) sebesar 42%. Sedangkan sisanya
sebanyak 3% dianggap telah menguap. Pada storage yank yang digunakan adalah
dengan kapasitas 24 ton.

4.1.2.11 Gudang Penyimpanan Palm Kernel Mill


Gambar 4.1.2.11 Gudang Penyimpanan Palm Kernel Mill

Gudang penyimpanan palm kernel ini berfungsi untuk menampung palm


kernel mill (PKM) yang dihasilkan yaitu sebanyak 55%.

4.2 Huller (Penggilingan Padi)

Gabah merupakan butiran padi yang telaah lepas dari tangkainya setelah
proses perontokan. Butiran padi yang masih terdapat bagian-bagian yang tidak
dapat dikonsumsi seperti sekam dan dedak sehingga perlu untuk dipisahkan.
Proses pemisahan sekam dari beras disebut penggilingan.untuk menjalankan
proses penggilingan padi maka diperlukan rangkaian mesin atau alat yang
keseluruhannya disebut system penggilingan padi. Dalam kunjungan yang
dilakukan di Kabupaten Baso, Sumatra Barat pada Huller (penggilingan padi)
yang terdapat 2 jenis mesin yaitu Huller dinamis dan Huller statis.

a. Huller Dinamis
Huller dinamis ini dapat digunakan untuk proses penggilingan padi
di tempat atau rumah masyaraka yang ingin menggiling padi namun
terkendala karena jarak yag jauh. Alat transportasi yang dapat digunakan
untuk membawa huller dinamis ini ke lokasi tujuan seperti mobil pick up.
Mesin penggiling padi ini merk Richi Rice Polsher type N70A, speed 800
(r/min), productivity 600-800 (Kg/h) dan power 7,5-11(kw) serta
diproduksi oleh China.. Mesin penggiling ini digerakkan oleh bantuan
mesin lain yaitu Dong Feng Diesel Engine merk S1115, tenaga 26 HP dan
2200 RPM serta bahan bakar yang digunakan adalah solar. Mesin
penggerak (Dong Feng Diesel Engine) dengan mesin penggiling padi
(Richi Rice Polsher) dihubungkan dengan karet, sehingga mesin
penggiling padi dapat bekerja.
Mesin penggiling padi ini bekerja dengan memasukkan bahan
berupa padi kedalam wadah menyerupai corong yang tersedia dan
selanjutnya dibuka tutup perlahan agar padi yang turun tidak terlalu
banyak sehingga tidak menumpuk dan dapat memperlancar mesin bekerja.
Padi yang diproses menjadi beras dalam mesin penggiling ini hingga ke
tahap akhir yang dihasilkan berupa beras, dedak dan sekam.
Dedak yang dihasilkan ditampung menggunakan karung pada
saluran yang telah dirancang untuk khusus mengeluarkan dedak dan
sekam yang dihasilkan ditampung dalam wadah seperti drum pada saluran
yang lain pula. Sedangkan beras yang dihasilkan perlu pengecekan yaitu
jika masih terdapat padi yang utuh maka diatur piringan yg terdapat pada
mesin penggiling ini dengan mempersempit piringan sampai padi yang
dihasilkan bersih dan bebas dari kulitnya. Dalam 1 karung padi yang
digiling menggunakan huller dinamis ini dapat menghasilkan ± 1/3 karung
beras dan selebihnya merupakan dedak dan sekam padi. Gambar huller
dinamis dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar. 4.2.1 Huller Dinamis

b. Huller Statis
Huller statis ini merupakan mesin penggiling padi yang pengerjaannya
sama dengan huller dinamis. Namun mesin penggiling ini tidak dapat dipindahkan
karena lebih besar dibandingkan dengan huller dinamis dan hanya dirancang
khusus untuk menggiling padi pada ruangan penggiling padi. Huller statis ini
juga menggunakan mesin penggerak yaitu Dong Feng dengan tenaga mesin yang
lebih besar dibandingkan dengan mesin penggiling dinamis sebelumnya. Mesin
penggerak dengan mesin penggiling ini juga dihubungkan dengan karet yang lebih
besar sehingga tenaga yang dihasilkan lebih besar.
Padi yang akan diproses menjadi beras dimasukkan melalui ruangan
khusus yang telah dipersiapkan diatas mesin. Sekam yang dihasilakn langsung
disalurkan keluar dari ruangan melalui jendela pada ruangan tersebut dan tidak
perlu penampungan dalam wadah seperti huller dinamis, karena sekam yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan dengan huller dinamis sebelumnya.
Dedak yang dihasilkan dari huller statis ini tidak ditampung didalam karung
melainkan disalurkan melalui pipa keatas dan belok keruangan disebelah ruang
penggiling yang merupakan ruangan penampung khusus dedak. Dedak yang
disalurkan dihembuskan oleh mesin sehingga dedak dapat bergerak keatas dan
menuju ruangan penampung dedak.
Proses penghasilan beras menggunakan huller statis ini sama halnya
dengan huller dinamis sebelumnya yaitu, jika beras yang dihasilkan masih
bercampur dengan padi maka piringan pada mesin penggiling ini diatur lebih
sempit agar diperoleh beras besih bebas dari kulitnya.
Beras yang dihasikan dari proses penggilingan padi menggunakan huller
statis dan huller dinamis ini tidak dapat merusak penampakan beras sepeti beras
menjadi patah. Beras patah yang dihasilkan dapat disebabkan pada saat
penjemuran padi yang terkena air hujan dan menyebabkan padi menjadi lembab
sehingga kualitas beras yang dihasilkan akan menurun. Gambar huller statis dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2.2 Huller Statis

4.3 Chokato (Pengolahan Coklat)

Pabrik coklat yang dikunjungi yaitu bernama Chokato (Chocolate Kapalo


Koto) yang berlokasi di Kapalo Koto, Payakumbuh, Sumatera Barat. Pabrik
Chokato ini berdiri sejak bulan februari tahun 2012. Pabrik Chokato ini
merupakan salah satu pabrik pengolahan biji kakao hingga menjadi beberapa
produk olahan coklat seperti es krim coklat, coklat batangan, coklat putih, lemak
coklat, bubuk coklat alami, permen coklat dan masih banyak lagi. Pabrik Chokato
ini juga digunakan sebagai tempat wisata bagi pengunjung dari luar daerah.

Pengolahan coklat di pabrik chokato ini memproduksi 50-60 kg/minggu


bubuk coklat dari pengolahan biji kering kakao dan sebanyak 15-20 kg/ hari.
Proses pengolahan coklat dimulai pada saat buah coklat matang kemudian
dilakukan pemanenan dengan cara dipetik lalu diambil bijinya, kemudian disortasi
biji basah dan biji kering. Setelah dilakukan sortasi kemudian biji coklat
difermentasi. Kapasitas dari 1 box fermentasi 40-50 kg/kotak (tidak boleh lebih
dari 70 kg) kapasitas kotak fermentasi ini tidak boleh lebih dari 70 kg agar tidak
terjadi peningkatan suhu fermentasi. Pada proses fermentasi ini tidak dilakukan
penambahan bahan kimia lain, suhu yang digunakan dalam fermentasi biji coklat
ini min 400 c (tidak boleh lebih dari 500 c). Setelah itu dilakukan pengeringan
(penjemuran) dibawah matahari langsung dan selanjutnya biji kakao yang sudah
dikeringkan disortasi kembali. Mesin yang digunakan dalam pengolahan kakao
yang digunakan meliputi mesin sangrai, mesin pemecah kulit, mesin pemasta,
mesin penghalus (refiner), mesin pengempa lemak (Hidrolik) dan mesin
pembubuk (councing).

4.3.1 Mesin sangrai


Gambar 4.3.1 Mesin Sangrai
Proses penyangraian merupakan salah satu proses penentu dalam
kualitas kakao yang akan dihasilkan. Proses ini bertujuan untuk mengembangkan
rasa, aroma, warna, memudahkan pelepasan kulit dari biji, menurunkan kadar air
dan mengendorkan kulitnya sehingga mudah dipisahkan kulitnya pada saat proses
pemisahan kulit biji. Mesin ini memiliki daya listrik 5 A dan memiliki daya
tampung 15 kg dalam waktu 30 menit. Kualitas cita rasa yang dihasilkan sangat
ditentukan oleh kondisi penyangraian yaitu waktu penyangraian dan suhu
penyangraian. Selama proses penyangraian ini air akan menguap dari biji dan
kulit yang menempel di permukaan inti biji akan terlepas

4.3.2 Mesn Pemecah Kulit

Gambar 4.3.2 Mesin Pemecah Kulit


Mesin ini digunakan untuk proses pemisahan kulit biji kakao
menjadi nib sekaligus memperkecil ukuran kakao. Proses ini dilakukan karena
hanya biji kako nib saja yang digunakan untuk proses selanjutnya. Pemisahan
dilakukan menggunakan alat yaitu Desheller. Cara kerjanya yaitu biji kakao
dimasukkan kedalam mesin winnowing yang berfungsi untuk memishkan kulit
dari daging kakao berdasarkan densitasnya. Pecahan daging biji yang lebih berat
akan ditampung dibawah dan yang ringan akan terhisap ke dalam kantong sistem
penyaring udara. Pada pabrik ini kulit biji yang merupakan limbah dimanfaatkan
sebagai campuran pakan ternak dan sebagai pupuk organik.

4.3.3 Mesin Pemasta

Gambar 4.3.3 Mesin Pemasta


Pada proses ini dilakukan penghancuran nib menjadi ukuran
tertentu sehingga dapat dihancurkan menjadi pasta cair kental. Pada tahap ini
dilakukan penggilingan nib menjadi pasta kakao kasar. kapasitas mesin ini tidak
signifikan karena mesin ini dilakukan penggilingan berulang kali sehingga
kapasitasnya disesuaikan dengan kapasitas mesin pengempa lemak (Hidrolik)
yaitu 25 kg/hari.
4.3.4 Mesin Penghalus (Refiner)

Gambar 4.3.4 Mesin Penghalus ( Refiner)


Dari proses pemastaan dilakukan pelumatan lanjut dengan silinder
berputar sehingga diperoleh pasta coklat dengan kehalusan tertentu.

4.3.5 Mesin Pengempa Lemak (Hidrolik)

Gamabr 4.3.5 Mesin Pengempa Minyak (Hidrolik)


Mesin ini berfungsi untuk memisahkan lemak kakao dari pasta kasar yang
sudah dihasilkan. Inti biji kakao dimasukkan ke dalam mesin press hidrolik
dengan dinding silinder diberi lubang-lubang sebagai penyaring cairan lemak akan
keluar melewati lubang-lubang tersebut. Mesin ini menghasilkan lemak dan
bungkil kakao. Rendemen lemak yang diperoleh dari pengempaan dipengaruhi
oleh waktu pengempaan, suhu inti biji, kadar air, ukuran partikel inti biji, kadar
protein inti biji dan tekanan kempa. Mesin ini memiliki kapasitas maksimum 25
kg/hari.
4.3.6 Mesin Pembubuk (Councing)

Gambar 4.3.6 Mesin Pembubuk ( Councing)


Merupakan proses penghalusan bungkil hasil pengempaan dan
menghasilkan bubuk kakao yang akan digunakan sebagai bahan baku yang
penting di makanan dan minuman coklat. Bubuk coklat merupakan salah satu
produk yang penting dan memiliki potensi yang besar.
4.4 Politani (Politeknik Pertanian Negri) Payukumbuh
Politeknik Pertanian Negri Payukumbuh adalah sebuah Perguruan Tinggi
Negri berbasis Politeknik yang terletak di Kota Payukumbuh, Sumatra Barat. Saat
ini Politeknik Pertanian Negri Payukumbuh memiliki 3 Jurusan dengan 10
Program Studi.
4.4.1 Mesin High Temperature Short Time (HTST)

Gambar 4.4.1 Mesin High Temperature Short Time (HTST)

HTST adalah aat yang digunakan untuk pasteurisasi susu pada temperatur
tinggi dan waktu yang singkat. Suhu yang digunakan alat ini biasanya 70-800C
selama 15-30 menit.Alat ini juga bisa digunakan untuk Ultra Hight Temperature
(UHT) biasanya suhu >1000C selama 2-5 detik.Pada alat HTST terdapat selang
Cooling Water Inlet dan Cooling Water Outlet yang berfungsi untuk pengaliran
air.Cooling Water Outlet adalah selang untuk pertukaran panas atau menukar
suhunya karna prosesnya ada pemansan dan pendinginan,jadi air dimasukkan ke
selang melalui keran kemudian di keluarkan lagi melalui Cooling Water Inlate.
Selama proses pastuerisasi berlansung air tetap dihidupkan agar dalam proses
cooling tetap terjadi pertukaran panas.Sistem alat dari HTST ini ada 3 tahapan
yaitu heating (sebelum pasteurisasi), Heating(Pasteurisasi), dan Cooling.Kapasitas
sampel yang dapat dipasteurisasi pada alat ini sekitar 3-5 liter.Alat HTST setelah
digunakan selalu dilakukan pembersihan untuk menghindari kerusakn pada
alat.Cara pembersihan dilakukan menggunakan asam dan basa misalnya NaOH
kemudian ditambahkan asam sitrat dalam konsentrasi yang randah dan dilakukan
Clean In Process (CIP).

4.4.2 Separator

Gambar 4.4.2 Separator dan


Separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan skim
(protein) dan krim (lemak) dari susu. Mekanisme dari alat ini yaitu susu
dimasukkan ke dalam separato kemudian akan terjadi proses separasi dibagian
bawah dan kecepatan berdasarkan dari berat molekul. Kemudian Krim akan
keluar dari bagian atas aliran separator sedangkan skim akan keluar dari bagian
bawah separator. Suhu yang digunakan <200C karna jika suhu tinggi maka susu
akan mengalami denaturasi. Disk bowl terdiri dari piringan-piringan berbentuk
mangkok tersusun membentuk satu kesatuan. Prinsip utama alat ini adalah
memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan
gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada didasar,
sedangkan substansi yang ringan akan terletak diatas.
4.4.3 Dough Sheeter

Gambar 4.4.3 Dough Sheeter

Dough sheeter adalah alat yang digunakan untuk pelembaran pada


pembuatan pastry.sistem kerja dari alat ini maju mundur dan dapat mengatur
ketebalan dari pastry yang dihasilkan.

4.4.4 Dough Mixer

Gambar 4.4.4 Dough Mixer

Dough mixer adalah alat yang digunakan utuk mangaduk adonan


mie dengan mencampurkan semua bahan pembuatan mie didalam nya .Sistem
dari alat ini bekerja dengan cara berputar guna untuk semua bahan tercampur
merata.Selama pemutaran dough mixer ditutup agar adonan tidak
terbuang.Kapasitas dari alat ini dapat membuat sebanyak 6 kg tepung dan
ditambah bahan lainnya.
4.4.4 Homogenizer
Homogenizer adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan
globula lemak. Kapasitas dari alat ini yaitu 250 ml dan suhunya menggunakan
suhu ruang. Alat ini mempunyai paper filter yang berfungsi untuk
menyeragamkan ukuran globula lemak.

Gambar 4.4.5 Homogenizer

4.4.6 Rooling Mie Statis

Gambar 4.4.6 Rolling Mie Statis


Alat yang digunakan untuk membuat mie kering.Sistem kerja dari
alat ini mulai dari pencetakan mie,sterilisasi mie,pemotongan mie dan
penggorengan mie sehingga diperoleh mie kering.Kapasitas dari alat ini
tergantung dari berapa banyak adonan yang dibuat
4.4.7 Dough Moulder

Gambar 4.4.7 Dough Moulder


Dough moulder adalah alat yang digunakan untuk mengkaliskan roti dengan
menghilangkan gas.
4.4.8 Vakum Drying
Gambar 4.4.8 Vakum Drying

Vakum drying adalah alat yang digunakan untuk pengeringan dengan cara
menurunkan tekanan.Jika Sudah menurunkan tekanan untuk mengeringkan suatu
bahan tidak membutuhkan suhu yang tinggi. Suhu yang digunakan sekitar 30-
600C tujuannya agar produk yang dikeringkan tidak mengalami kerusakan akibat
panas.Vakum dryng terdapat pompa yang berfungsi untuk untuk menarik udara,
kemudian udara dikeluarkan di penampungan air sehingga tercipta kondisi vakum.
Kapasitas dari alat ini sekitar 10 kg bahan.

4.4.9 Extruder Ulir Tunggal

. Gambar 4.4.9 Extrude Ulir Tunggal

Extruder ulir tunggal adalah alat yang digunakan untuk memproduksi


makanan ringan. Proses pembuatan makanan ringan dengan suhu 135OC. terdapat
beberapa bagian yaitu panel suhu untuk mengukur suhu, lampu hijau untuk
menandakan bahwa suhu belum tercapai, lampu merah untuk menandakan bahwa
suhu telah tercapai, dan ulir yaitu yang digunakan untuk mencampur bahan dan
menciptakan tekanan. Kapasitasnya dari alat ini yaitu 5 kg, dengan kecepatan 10-
15 menit tergantung pada bahannya.

4.4.10 Vakum Frying


Vakum frying adalah alatyang digunakan untuk penggorengan
vakum dengan cara menurunkan tekanan dengan suhu yang rendah.
Gambar 4.4.10 Vakum Friying

4.4.11 Bread Final Proof

Gambar 4.4.11 Bread Final Proof


Final Proofer adalah alat yang digunakan untuk fermentasi terakhir pada
proses pembuatan roti pada suhu 60-800C dan suhu kelembaban sikitar 400C
selam 45 menit.Kapasitas dari alat ini yaitu 4 kg skala pabrik.
4.4.12 Mesin Pemotong Kue

Gambar 4.4.12 Mesin Pemotong Kue


Mesin pemotong kue digunakan untuk memotong kue dengan ukuran yang
seragam dan lebih halus. Mesin ini berfungsi untuk mempermudah pekerjaan
dalam pemotongan kue sehingga lebih efisien, seragam dan ukuran yang sama.
V SIMPULAN

Berdasarkan praktikum Kunjungan Lapangan yang telah dilakukan dapat


disimpulkan bahwa pengetahuan dan wawasan tentang alat dan mesin industri
pengolahan pertanian dapat diketahui cara kerja, spesifikasi dan kapasitas secara
langsung. Alat dan mesin pengolahan kelapa sawit menjadi CPO terdapat dalam
satu pabrik dengan kapasitas 40 ton/jam, dengan rangkaian mesin berproses, tetapi
masih banyak menggunakan tenaga manusia tidak otomatis begitu juga dengan
PKO, Rice Milling Unit ,dan Chokato, Pada Rice milling unit terdapat mesin
Dinamis yang dapat dibawa langsung kedalam lapangan dan statis yang proses
pada gudang pengolahan tetapi kapasitas lebih besar daripada dinamis. Pabrik
chokato berkapasitas kecil sehingga tidak banyak menghasilkan coklat dalam
hitungan jam, faktor penyebab nya yaitu Pengekstraksian lemak coklat.
DAFTAR PUSTAKA

Arafah. 2009. Pengelolaan dan Pemanfaatan Padi Sawah. Bumi Aksara, Bogor.
[Askindo] Asosiasi Kakao Indonesia. 2005. Prospek Agroindustri Kakao
Indonesia di Pasaran Dunia Sampai Dengan 2010. Temu Teknis
Agroindustri Kakao, Jember 27 September 2005.
Chamdani. 2005. Pemilihan Bahan Pengawet yang Sesuai pada Produk Mie
Basah. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Fauzi, Y. 2008. Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis
Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta
Irviani dan Nisa. 2014. Kualitas Mie Kering Tersubsitusi Mocaf. Jurnal Pangan
dan Agroindustri. 3 (1): 215-225.

Kruger, J. E and Matsuo, R. B. 1996. Pasta and Noodle Technology. American


Association of Cereal Chemist, Inc. Minnesota.
Maluto, S.,Misnawi, dan Suharyanto, E.2005.Pengelolahan Produk Primer dan
Sekunder Kakao.Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia .Jember

Misnawi.2008.Physico-Chemical Changes During Cocoa Fermentation and Key


Enzymes Involved. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia .Jember

Pagani, M.A. 1985. Pasta Product From Non Conventional Raw Material.
Proceeding of An International Symposium Milan. Italy.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Bogor
Prasetyo. YT. 2003. Bertanam Padi Gogo Tanpa Olah Tanah. Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta.
Purwono, L dan Purnamawati. 2007. Budidaya Tanaman Pangan. Penerbit
Agromedia. Jakarta.
Riszha, S. 1994. Kelapa Sawit (Upaya Peningkatan Produktivitas). Kanisius.
Jakarta
Suandi, A., Nurul. I.S dan Angky. P. 2016. Analisa pengolahan kelapa sawit
dengan kapasitas olah 30 ton/jam di PT. BIO Nusantara Teknologi.
Teknosia. Vol.2(17): 12-19.
Utama, Z. H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marginal, Kiat Meningkatkan
Produksi Padi Edisi I Cetakan I. Andi Offset, Yogyakarta
Vogt, S,W.Pengabean,T.R., dan Suchard.1994.Process for Producing A Soluble
Cocoa Product.Food Chemisty.Unid States Patent
Winarno, F.G. dan Rahayu, T. S. 1994. Bahan Makanan Tambahan untuk
Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Yusuf, A.2010. Teknologi Budidaya Padi Sawah Mendukung SI-
PTT.BPTP.Sumatra Utara.

Anda mungkin juga menyukai

  • BAHAN
    BAHAN
    Dokumen1 halaman
    BAHAN
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mesinn
    Makalah Mesinn
    Dokumen19 halaman
    Makalah Mesinn
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS SERAT
    ANALISIS SERAT
    Dokumen8 halaman
    ANALISIS SERAT
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • Alat Dan Mesin Pengecilan Ukuran
    Alat Dan Mesin Pengecilan Ukuran
    Dokumen10 halaman
    Alat Dan Mesin Pengecilan Ukuran
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen20 halaman
    Bab 2
    Alib Yanuar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 PDF
    Bab 1 PDF
    Dokumen4 halaman
    Bab 1 PDF
    Rahmat
    Belum ada peringkat
  • SR PPRF
    SR PPRF
    Dokumen2 halaman
    SR PPRF
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Tekfer
    Makalah Tekfer
    Dokumen6 halaman
    Makalah Tekfer
    syafitri haryani
    Belum ada peringkat