Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohammad Syafa Arridho

Kelas : Administrasi Bisnis 2D


NPM : 203101062

JAWABAN UTS

1. Profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus bisa didapat
melalui pendidikan maupun kebiasaan, agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik
atau profesional.
2. Etika adalah cabang ilmu pengetahuan dalam ilmu filsafat yang belajar tentang nilai
atau kualitas (norma). Etika juga merupakan kajian standar dan penilaian moralitas.
Etika adalah kebiasaan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat.

Fungsi dari etika diantaranya:


a) Untuk mendapatkan orientasi kritis yang menghadapi berbagai masalah
moralitas.
 Dimana saat kita memiliki masalah berkaitan dengan akhlak/sifat kita
maka kita harus berfikir bagaimana cara bersikap
b) Mengadopsi sikap yang wajar dalam lingkup pluralisme.
 Kita diajarkan untuk saling menghargai keberbedaan.
c) Dapat membantu pendirian dalam berbagai pandangan dan moralitas.
 Dimana etika ini menyangkut akhlak dan arti dari akhlak itu kebiasaan
baik segingga dapat mempengaruhi kebiasaan dan cara bertindak kita.
d) Dapat membedakan yang tidak boleh dan yang boleh.
 Dengan etika kita dibiasakan untuk melakukan hal yang popsitif dan
bernilai baik untuk kita maupun orang lain, dan juga
mempertimbangkan kekurangan, dan menjadi filsafat moral
e) Dapat memecahkan moralitas atau masalah sosial lainnya yang
membingungkan masyarakat dengan pemikiran yang sistematis dan kritis.
 Saat seseorang memiliki etika dan memiliki masalah maka dia akan
bertanggung jawab dan memikirkan jalan apan yang terbaik karena
dalam etika terdapat nilai norma
f) Berpikir dan bekerja secara sistematis dan teratur (langkah demi langkah).
 Dalam perusahaan jelas memiliki etika agar segala permasalahan dan
pekerjaan teratur dan dapat berjalan dengan baik.
g) Dapat menyelidiki masalah hingga akarnya, bukan karena hanya penasaran
tanpa membahayakan itu
 Dalam etika kita akan mencari sebuah masalah itu agar dapat
terselesaikan dengan memikirkan dampaknya.

Intinya adalah etika merupakan pegangan bagi sesorang maupun


kelompok dalam mengatur perilakunya dan etika merupakan kode
etik dan sebagai filsafat moral.

3. Prinsip-prinsip etika profesi :


a) Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
b) Bertanggung jawab terhadap dampak yang terjadi dari profesinya
c) Prinsip keadilan, dimana ini menuntuk agar seseorang menjalankan
profesinya tanpa adanya kecurangan/ keberpihakan dalam menjalankan
profesinya
d) Para profesional perlu diberi kebebasan penuh untuk mengejar
profesinya.
e) Prinsip integritas moral. Profesional juga harus membuat komitmen
pribadi untuk melindungi kepentingan profesional, pribadi, dan sosial
mereka.
f) Prinsip integritas moral. Profesional juga harus membuat komitmen
pribadi untuk melindungi kepentingan profesional, pribadi, dan sosial
mereka.
4. Etika khusus adalah penerapan prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
tertentu. Cara mengambil keputusan dan melakukan tindakan dalam kehidupan dan
kegiatan khusus dilakukan menurut metode, teori dan prinsip moral dasar.
Penerapannya dapat berupa bagaimana mengambil keputusan dan melakukan
tindakan dalam kehidupan serta kegiatan tertentu yang dilakukan atas dasar prinsip
moral dasar, teori dan prinsip. Selain itu, penerapannya juga dapat berupa:
bagaimana mengevaluasi perilaku diri sendiri dan orang lain yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang mungkin terjadi dalam kegiatan dan kehidupan khusus.

Etika khusus dibagi menjadi 2 :


I. Etika individu
II. Etika sosial

Intinya adalah Etika khusus didasarkan pada metode, teori, dan prinsip moral dasar
yang digunakan, serta menjelaskan prinsip moral dasar dalam bentuk bagaimana
mengambil keputusan dan melakukan tindakan dalam kehidupan dan kegiatan
khusus. Menilai bagaimana mengevaluasi tingkah laku sendiri dan tingkah laku
orang lain dalam berbagai kegiatan dan kehidupan khusus yang diilhami oleh
kondisi yang memungkinkan orang untuk bertindak secara etis.

5. Kesalahan moral merupakan dimana saat seseorang tau jika perbuatannya salah akan
tetapi tetap melakukannya. Seperti menyontek saat ujian dimana orang itu kalo
menyontek itu perbuatan salah akan tetapi dia masih melakukannya, akan tetapi ada
beberapa pendapat lain contohnya menurut Friedrich Nietzche dan Max Sceler
Frederich Nietzchen yang berpandangan bahwa rasa salah moral itu hanyalah
perasaan anak kecil atau budak saja, manusia tidak perlu merasa bersalah/berdosa
ketika menyakiti sesama, karena sudah merupakan fungsi atau pelaksanaan hidup
manusia. Jadi baginya manusia atau bangsa yang unggul itu tidak berlaku norma apa
pun. Pendapat ini tentunya sangatlah ekstrem, orang yang mempraktikkannya itu
seperti Hitler, ras Aria, tindakan Israel.
Akan tetapi saya tidak setuju dengan pendapat Frederich Nietzchen.

6. Ilmu dan moral suatu sisi yang berbeda tetapi mempunyai keterkaitan yang erat.
Semakin berkembangnya teknologi kita juga harus memperhatikan peranan moral
dan etika, untuk menyeimbangkan dan menjadi landasan dari iptek itu.
Contoh yang sudah terlaksana:
 Atom jika digunakan dengan etika, moral dan niatan baik maka dapat
memajukan negara itu dapat digunakan sebagai pembangkit
 Sound/ pengeras suara jika digunakan dengan benar contohnya untuk
panggilan beribadah
 Pakaian untuk menutup tubuh kita dalam Agama Islam untuk menutup
aurat merupakan implementasi dari moral juga
 Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dimana diterapkan dengan
baik maka didalamnya terdapat nilai moral
Intinya karena ilmu kita dapat mengetahui kebenaran dan kesalahan, baik dan buruk
dan itu merupakan nilai moral

7. Teknologi berkembang pesat. Dengan perkembangan ini diharapkan dapat menjaga


dan meningkatkan taraf hidup manusia. Menjadi seluruh umat manusia. Oleh karena
itu, hanya mengandalkan iptek saja tidak cukup, manusia juga harus hidup dalam
pada iptek dan etika kehidupan. Ketika manusia menjauh dari nilai-nilai, hidup ini
akan menjadi kering dan hampa. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dikembangkan manusia tidak boleh mengabaikan kehidupan dan nilai-nilai
luhur. Evaluasi ilmuwan bisa saja salah dan menyimpang dari norma, dan harus
diganti dengan etika yang dapat menjamin tanggung jawab bersama, yaitu
pemerintah, masyarakat dan ilmuwan itu sendiri.

Peranan etika tersebut adalah :


 Etika sebagai landasan berpikir dan berkarya (artinya etika sebagai
landasan saat berkarya)
 Etika sebagai pengendali (Etika adalah bentuk pengendalian diri
dalam pergaulan hidup bersama)
 Etika sebagai pendorong (Dimana etika mengharuskan berbuat baik
sesuai norma norma)
 Etika sebagai penyeimbang (Dalam hal ini etika sebai penyeimbang/
kontrol pikiran negatif)
 Etika sebagai Norma-norma (Etika sebagai aturan dan pedoman dalam
berperilaku)

8. Hubungan antara budaya dan moralitas dan budaya tidak dapat dipisahkan.
Keduanya saling bergantung dan saling melengkapi. Karena ketika suatu masyarakat
menetapkan batas dan aturan secara moral, hal tersebut tentunya berdasarkan adat
istiadat dan hukum yang berlaku di tempat tersebut. Karena terkadang moralitas
tidak selalu bisa diterapkan, terkadang nilai moral merosot dan memudar.
Nah, untuk membentuk atau menetapkan batas moral yang baru diperlukan budaya,
karena budaya adalah kebiasaan yang berlaku untuk masyarakat tertentu, dan
sekarang disinilah budaya dihubungkan, malu atau tidak harus mempertimbangkan
rasa malu, semua itu bagian dari unsur budaya.

9. Persamaan Etika dan Hukum


 Sumber pemikiran dan pengalaman. Bangun kesadaran manusia.
 Digunakan sebagai sarana atau alat untuk mengatur tatanan sosial.
 Riset dan ditargetkan perilaku manusia.
 Batasi ruang di mana orang diberi wewenang dalam kehidupan sosial untuk
menghindari saling merugikan.
 Sumbernya dari pemikiran dan pengalaman.
Perbedaan Etika dan Hukum

 Etika bermula dari perilaku yang dianggap baik dalam masyarakat. Hukum
dibuat oleh orang-orang, dan terkadang partai politik dihargai.
 Kode etik berlaku untuk lingkungan profesional. Hukum berlaku untuk
umum.
 Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi. Hukum disusun oleh
badan pemerintahan.
 Etika keberadaannya tidak tertulis. Hukum dalam bentuk tertulis atau
terbukukan sebagai hukum negara.
 Etika tidak membutuhkan alat untuk memastikan implementasinya. Hukum
membutuhkan alat penegakan hukum untuk diterapkan.
 Etika bersifat subyektif dan fleksibel. Hukum bersifat objektif dan tegas.

10. Sanksi pelanggaran Kode Etik :


 Sanksi Moral (Merupakan Sanksi yang diberikan karena berhubungan dengan
masyarakat/ kesalahan sosial)
 Sanksi terhadap Tuhan YME (Merupakan sanksi yang diberikan karena
kesalahan terhadap Tuhan YME)
 Sanksi dijatuhkan dari organisasi yang berlaku ( Merupakan sanksi yang
diberikan oleh organisasi contohnya tempat bekerja kepada karyawan karena
kesalahannya.)

Anda mungkin juga menyukai