Anda di halaman 1dari 1

Nama : Indriani

Nim : P17220194058
Kelas : 1B
Saya izin menjawab, menurut saya mengenai stigma ini tidak hanya terjadi pada perawat
bahkan dokter juga. Kejadian ini begitu miris di dengar ini tidak patut ditiru oleh seluruh
masyarakat yang lain. Perlu masyarakat ketahui mereka para tenaga medis sudah mati-matian
menjadi garda terdepan tangani corona. Mereka rela waktu tidurnya berkurang, rela
meninggalkan rumah dan seluruh keluarganya demi sebuah kata profesionalisme. Mereka
tenaga medis rela bertaruh nyawa antara hidup dan mati demi keselamatan pasien yang
terjangkit virus corona.
Memang tenaga medislah yang kemungkinan besar berisiko tertular virus corona. Namun,
sebelum itu mereka sudah memakai APD lengkap dan benar. Bahkan pada saat kekurangan
APD pun mereka rela memakai jas hujan supaya tetap bisa aman, melakukan segala tindakan
sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar profesi sehingga bisa aman dalam
menangani pasien corona dan memutuskan rantai penularan virus corona.
Ini merupakan salah satu tugas bagi pemerintah dan pihak manajemen rumah sakit untuk
mencarikan tempat tinggal bagi perawat dan tenaga medis lainnya. Setelah kejadian itu,
akhirnya manajemen rumah sakit menyuruh perawat tersebut untuk sementara waktu tinggal
di rumah sakit dulu. Namun, itu belum seberapa dengan apa yang telah tenaga medis
korbankan untuk pasien corona. Seharusnya pemerintah dan manajemen rumah sakit
memberikan tempat tinggal yang layak sehingga perawat dan tenaga medis lainnya bisa
beristirahat dan bisa melalukan tindakan keesokan harinya dengan maksimal.
Dari kejadian tersebut teori tahapan penyelesaian etik dan moral yang bisa diambil, yaitu :
1. Teori utilitarian, yaitu mempertimbangkan antara besarnya manfaat dan bahaya yang
ditimbukan dari suatu tindakan. Tenaga medis tetap mau melakukan penanganan
secara profesional padahal mereka tau risiko yang akan didapatkan dan mereka
mempertimbangkan bagaimana mereka bisa menangani pasien yang terjangkit virus
corona dengan aman dan selamat.
2. Teori deontology, yaitu tidak mempedulikan segala konsekuensi yang terjadi. Tenaga
medis yang bekerja untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona mereka tau
resikonya adalah kematian namun mereka masih mau melakukan hal tersebut demi
keselamatan pasien.
Dengan begitu kita sebagai masyarakat boleh khawatir namun jangan berlebihan. Mari saling
menjaga satu sama lain, segala hal kecil bisa berarti besar. Manfaatkan waktu sehat untuk
kegiatan yang bermanfaaat bagi kita, namun bermakna bagi orang lain. Cukup melakukan
sosial distracting dan berdiam dirumah saja.

Anda mungkin juga menyukai