PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kavum/rongga pleura. Tekanan di rongga pleura pada orang sehat selalu negatif
Tekanan pada rongga pleura pada akhir inspirasi 4 s/d 8 cm H2O dan pada
udara luar masuk ke dalam rongga pleura, Sehingga paru akan kolaps. Paling
sering terjadi spontan tanpa ada riwayat trauma; dapat pula sebagai akibat
sebelum ditemukannya obat anti tuberkulosis dan tindakan bedah dan dikenal
kasus pneumotoraks antara lain prosedur diagnostik seperti biopsi pleura, TTB,
TBLB; dan juga beberapa tindakan terapeutik seperti misalnya fungsi pleura,
ventilasi mekanik, IPPB, CVP dapat pula menjadi sebab teradinya
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Anatomi Fisiologi
1. Sistem pernafasan
yang banyak yang mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari
tubuh ( ekspirasi ).
dari udara masuk ke dalam darah dan CO 2 akan dikeluarkan dari darah
secara osmose.
a. Hidung
b. Faring
d. Trakea
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang
Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang
e. Bronkus
Merupakan lanjutan dari trakea ada dua buah yang terdapat pada
serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.
f. Paru-paru
endotel.
2. Sistem Kardiovaskuler
sel.
Jantung adalah organ yang mensirkulasi darah teroksigenasi ke paru-
adekuat, darah dalam arteri dan vena tercampur yang mengakibatkan perfusi
sel-sel berkurang.
3. Sistem Muskuloskeletal
dada), bentuknya gepeng dan sedikit melebar yang terdiri atas 3 bagian :
b) Korpus Sterni, bagian yang terbesar dari tulang dada dan membentuk
c) Prosessus Xipoid, bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih
Tulang iga ada 12 pasang, kiri dan kanan, bagian depan berhubungan
B. Defenisi
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat
baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 2008).
benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-
paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul
2001)
Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum
thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat
darah dalam rongga pleura, sehingga paru terdesak dan terjadinya perdarahan.
Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan
manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan
jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan atau trauma pada
dada, kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.
C. Etiologi
mediastinum/daerah jantung.
atau spontan
3. Pneumothoraks : spontan (bula yang pecah) ; trauma (penyedotan luka
D. Patofisiologi
Rongga dada terdiri dari sternum, 12 verebra torakal, 10 pasang iga yang
berakhir di anterior dalam segmen tulang rawan dan 2 pasang iga yang
terjadi masalah paru-paru dan akan berpengaruh juga bagi sistem pernafasan.
tertutup dikarenakan adanya tusukan pada paru seperti patahan tulang iga dan
4. Dyspnea, takipnea
5. Takikardi
F. Klasifikasi
penyebab trauma
b. Terutama akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca, dsb) atau peluru
dikenakan secara direk yang berlaku tiba-tiba pada suatu area fokal. Pisau
stretching dan crushing dan cedera biasanya menyebabkan batas luka yang
yang telah terkena dan seberapa vital organ tersebut. Derajat cidera
lain, adalah efisiensi dari energy yang dipindahkan dari obyek ke jaringan
tubuhyang terpenetrasi.
seperti kecepatan, size dari permukaan impak, serta densitas dari jaringan
bisa mencapai kecepatan lebih dari 1800-2000 kali per detik. Proyektil
2. Trauma tumpul
blastinjuries.
terjadinya impak.
menyebabkan luka robek dan kerusakan dari jaringan lunak dan tulang
G. Komplikasi
Kerusakan pada paru dan pleura oleh ujung patahan iga yang tajam
2. Cedera Vaskuler
darah vena yang kembali. Pembulu vena leher akan mengembung dan
denyut nadi cepat serta lemah yang akhirnya membawa kematian akibat
3. Pneumothorak
Adanya udara dalam kavum pleura. Begitu udara masuk ke dalam tapi
4. Pleura Effusion
Adanya udara, cairan, darah dalam kavum pleura, sama dengan efusi pleura
yaitu sesak nafas pada waktu bergerak atau istirahat tetapi nyeri dada lebih
Akibat adanya cairan udara dan darah yang berlebihan dalam rongga
5. Plail Chest
Pada trauma yang hebat dapat terjadi multiple fraktur iga dan bagian
tersebut. Pada saat insprirasi bagian tersebut masuk sedangkan saat ekspirasi
berlawanan)
2. Pemeriksaan Diagnostik
6. Pa O2 normal / menurun.
3. Penatalaksanaan
a. Pemberian analgetik
b. Pemasangan plak/plester
d. Fisiotherapy
c. Pemasangan drain.
d. Aspirasi (thoracosintesis).
mengancam.
e. Oksigen tambahan.
BAB III
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
Primary Survey
1. Airway (A)
Batuk dengan sputum kental atau darah, terkadang disertai dengan muntah
Adanya napas spontan, dengan gerakan dada asimetris (pada pasien tension
3. Circulation (C)
4. Disability (D)
5. Eksposure (E)
Adanya kontusio atau jejas pada bagian dada. Adanya penetrasi penyebab
SECONDARY SURVEY
2. Daerah dada :
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
meliput :
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba selama batuk atau regangan,
6. Pernapasan
Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah dada/trauma, penyakit
peningkatan kerja napas ; bunyi napas turun atau tak ada ;fremitus
kkeganasan
7. Penyuluhan / pembelajaran
intratorakal/biopsy paru
B. Diagnosa Keperawatan
bullow drainage.
C. Intervensi
Kriteria hasil :
Intervensi :
tidur. Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak
mungkin.
keamanan.
kolaps paru-paru.
8. Periksa batas cairan pada botol penghisap, pertahankan pada batas yang
ditentukan.
9. Observasi gelembung udara botol penempung.
10. Posisikan sistem drainage slang untuk fungsi optimal, yakinkan slang tidak
peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan
keletihan.
Kriteria hasil :
3. Klien nyaman.
Intervensi :
1. Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa terdapat
Kriteria Hasil :
Intervensi :
2. Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe cairan luka.
4. Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan kasa
debridement.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik tumpul maupun tajam pada dada atau dinding thorax, yang menyebabkan
bagian dalam rongga thorax seperti jantung dan paru-paru, sehingga dapat
B. Saran
gambaran keadaan pasien dan rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. Amjmed.org