TINJAUAN PUSTAKA
“The way state power is used in managing economic and social resources
masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang
baik.
Dalam hal ini, World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah
13
14
legs) yaitu :
of live.
kebijakan.
Oleh karena itu institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu state
(negara atau pemerintah), private sector (sektor swasta atau dunia usaha), dan
society berperan positif dalam interaksi sosial, ekonomi dan politik, termasuk
Menurut Bank Dunia (World Bank), yang dikutip dari Tangkilisan (2003)
“Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas, pengusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dan jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan nilai-nilai etika”.
Akuntabilitas dan Good Governance (2000) menuliskan arti good dalam good
menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat
aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien
yang sejalan dengan demokrasi, penghindaran salah alokasi dana investasi yang
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan political frams, works
1. Transparansi
2. Kemandirian
3. Akuntabilitas
4. Pertanggungjawaban
5. Kewajaran
1. Transparansi
stakeholders.
2. Kemandirian
3. Akuntabilitas
4. Pertanggungjawaban
5. Kewajaran
1. Accountability
berkepentingan.
2. Transparency
diberikan kepada semua pihak secara terbuka, tepat waktu, serta jelas
3. Participation
1. Participation
2. Rule of Law
3. Tranparency
4. Responsiveness
melayanistakeholder.
5. Consensus Orientation
6. Equity
8. Accountability
dilakukan.
9. Strategic vision
jauh kedepan.
20
Dari sembilan karaktertistik tersebut, paling tidak terdapat tiga hal yang
effectiveness).
2.1.2 Akuntabilitas
dan komisaris.
berikut :
Third World (2000) yang dikutip oleh Mardiasmo (2006) menyatakan bahwa :
yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa
Pertanyaan yang memerlukan jawaban tersebut antara lain ada yang harus
nilai-nilai atau norma-norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders yang
sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta standar yang berlaku.
seperti dikutip oleh LAN dan BPKP (2000) perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
yang berlaku.
3. Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat
yang diperoleh.
(2001), tipe atau jenis akuntabilitas dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
1. Akuntabilitas Internal
Pemerintah (AKIP).
2. Akuntabilitas Eksternal
environment).
peraturan yang berlaku terutama yang terkait dengan peraturan fiskal dan
“complience accountability”.
sumber lainnya.
pemerintah.
aktivitas organisasi.
yaitu:
pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah
yang tidak memadai merupakan salah satu faktor penyebab tidak diperolehnya
terdiri atas beberapa aspek. Dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh
mengutip dari Hopwood dan Tomkins, 1984;Elwood, 1993 yaitu sebagai berikut :
2. Akuntabilitas Manajerial
3. Akuntabilitas Program
4. Akuntabilitas Kebijakan
5. Akuntabilitas Finansial
2. Akuntabilitas Manajerial
3. Akuntabilitas Program
pelaksanaan program.
4. Akuntabilitas Kebijakan
kebijakan tersebut.
5. Akuntabilitas Finansial
efisien, dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana serta
29
luar.
akuntabilitas, yaitu:
masing).
mungkin saja tergantung pada target kinerja formal yang berkaitan dengan
menjalankannya.
visi organisasi.”
pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus
dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi merupakan suatu pedoman
dan pendorong organisasi untuk mencapai tujuannya. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi,
dengan demikian visi harus menjadi milik dan diyakini oleh seluruh anggota
organisasi.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin
menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana
melakukannya.
tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangkja waktu 1
misi lembaga.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran,
triwulan atau bulanan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai
dapat diukur dan dapat dicapai.Organisasi yang efektif adalah organisasi yang
keterkaitannya dengan pencapaian arah organisasi di masa yang akan datang yang
dinyatakan dalam visi dan misi organisasi. Produk dan jasa yang dihasilkan diukur
baru. Setiap departemen, satuan kerja, dan Unit Pelaksanaan Tugas, telah
sayangnya, pelaporan ini lebih berfokus kepada input (masukan), misalnya jumlah
tenaga (SDM), anggaran dan material yang terserap dalam suatu proyek, dan lain-
lain. Kadang-kadang sudah ada juga instansi yang melaporkan output (keluaran)
dikumpulkan. Informasi atas input dan output dari pelaporan tersebut bukannya
tidak penting, akan tetapi melaui pengukuran kinerja, maka fokus dari pelapoan
bergeser dari besarnya jumlah sumber daya yang dialokasikan ke hasil yang
visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dapat diukur dari satu dan keseluruhan
program. Ukuran tersebut bisa dikaitkan dengan hasil atau outcome dari setiap
1. Aspek Finansial
Aspek finansial meliputi anggaran atau cash flow. Aspek finansial ini
2. Kepuasan Pelanggan
organisasi.
4. Kepuasan Pelanggan
stakeholders.
6. Waktu
bagian yang yang signifikan atas sistem pengukuran kinerja yang berhasil. Di
samping kesamaan dalam aspek informasi yang diharapkan dari kinerja, ada
organisasi publik, yaitu pada sektor swasta, pengukuran utama atas keberhasilan
kinerja diukur dengan cara membandingkan misi dan tujuan dengan capaiannya.
kinerja yang dicapai oleh pemerintah disusun setelah memperoleh masukan dari
berbagai konstituen, sehingga diperoleh suatu konsensus atas apa yang diharapkan
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan
diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja
baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan
selesai dan berfungsi. Selain itu, indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan
bahwa kinerja hari demi hari organisasi/unit kerja yang bersangkutan menunjukan
kemajuan dalam rangka menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk menilai kinerja
dalam suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik.
5. Indikator manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
ditetapkan.
1. Efektivitas
mencapai tujuan.
2. Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Karena output
dan input (biaya) diukur dalam unit yang berbeda maka efisiensi dapat
38
terwujud ketika dengan sumber daya yang ada dapat dicapai output yang
maksimal atau output dapay dicapai dengan sumber daya yang sekecil-
kecilnya.
4. Kepuasan Pelanggan
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan).
a. Produktivitas
b. Kualitas Layanan
organisasi publik.
c. Responsivitas
d. Responsibilitas
implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika
e. Akuntabilitas
kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat publik yang dipilih
oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena
Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang
target. Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Suatu kegiatan organisasi
benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam
masyarakat.
41
dapat dinilai kurang pesat. Pada waktu itu, akuntansi sektor publik kurang
sektor publik. Sebagai akibatnya, sektor publik kurang efisien dan tertinggal
dengan sektor swasta. Dengan adanya era reformasi, terdapat tuntutan untuk
memiliki peran yang strategis dan sentral dalam mewujudkan good public and
World Bank memberikan definisi governance sebagai “the way state power is
authority to manage a nation’s affair at all levels”. Dalam hal ini, World Bank
lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya sosial dan
mengacu pada program World Bank dan UNDP, orientasi pembangunan sektor
sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik. Sementara itu, World Bank
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien,penghindaran salah alokasi dana investasi, dan
disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya
Dalam hal ini akuntabilitas sebagai salah satu prinsip good governance
direksi dan komisaris. Pada dasarnya akuntabilitas yaitu sebagai bentuk kewajiban
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
suatu sistem pemerintahan yang bersih dan baik. dengan adanya akuntabilitas
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam
dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh
organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006). Kinerja birokrasi publik diukur
tidak hanya berlaku bagi instansi pemerintah, tetapi juga sektor pribadi dan
organisasi dari masyarakat sipil dituntut untuk akuntabel ke publik dan kepada
publik dalam hal ini adalah instansi pemerintah harus dapat bertanggungjawab
terhadap apa yang menjadi sikap, perilaku, dan sepak terjangnya kepada publik
dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangan yang diberikan kepadanya. Hal
yang sejalan dengan demokrasi, penghindaran salah alokasi dana investasi yang
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan political frams, works
dilaksanakan dengan baik, maka dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang baik
unsur yang terpenting untuk mewujudkan suatu sistem pemerintahan yang bersih
dan baik. dengan adanya akuntabilitas tentunya akan mendorong kinerja instansi
45
suatu bagan kerangka pemikiran dan paradigma penelitian sebagai bentuk alur
pemikiran peneliti. Dibawah ini akan disajikan bagan kerangka pemikiran dan
Good Governance
1. Akuntabilitas hukum dan
kejujuran
2. Akuntabilitas manajerial
3. Akuntabilitas program Akuntabilitas
4. Akuntabilitas kebijakan
5. Akuntabilitas finansial
Kinerja Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota
Bandung
1. Produktivitas
2. Kualitas layanan
3. Responsivitas
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
46
Gambar 2.2
Paradigma Pemikiran
Berikut ini akan disajikan hasil review dari penelitian terdahulu megenai
Tabel 2.1
Sedangkan
Variabel
penelitian yang
Dependen
dilakukan
(Y) sama
penulis lebih
yaitu Kinerja
ke setiap
Instansi
SKPD yang
Pemerintah
berada di
pemerintah
Kota Bandung
4. Nita Pengaruh Akuntabilitas mempunyai Variabel Dalam
Akuntabilitas pengaruh positif dan independen penelitian ini
Garnita
Terhadap signifikan X1 sama tidak hanya
(2008) Kinerja terhadap kinerja instansi yaitu menggunakan
Instansi pemerintah variabel
48
berikut :