Anda di halaman 1dari 33

ORGANIZATIONAL CULTURE

AND ETHICAL VALUES


Seira Adilia Fauzi 1806225661
Qilya Sekar Kinasih 1806144134
Ananda Aisyah Fajar 1806143806
Shafa Alya Firdausya 1806225610
TABLE OF CONTENTS

01 02
Organizational Culture Organizational Design
03
Organizational Culture,
and Culture Learning, and
Performance

04
Ethical Values and
05
How Leaders Shape
06
Corporate Culture and
Social Culture and Ethics Ethics in a Global
Responsibilities Environment
Organizational
Culture
Culture
Sejumlah nilai, norma,
kepercayaan yang
dipercaya oleh anggota
dalam suatu organisasi
dan diajarkan ke anggota
baru sebagai cara yang
benar untuk berpikir,
merasakan, dan
berperilaku.
1. Visible artifacts and
observable behaviors.
2. Underlying values and
assumptions.
Emergence and Purpose of Culture
Fungsi Budaya :

01 02
untuk mengintegrasikan untuk membantu
anggota sehingga mereka organisasi beradaptasi
tahu bagaimana dengan lingkungan
berhubungan satu sama lain eksternal

Internal Integration berarti anggota


mengathui identitas kolektif (bersama) dan
tahu bagaimana bekerja sama secara
efektif.
External Adaptation mengacu pada
bagaimana organisasi memenuhi tujuan dan
berurusan dengan pihak luar.
Interpreting Culture
Untuk mengidentifikasi dan
menafsirkan budaya
mengharuskan orang
membuat kesimpulan
berdasarkan kondisi atau
hal yang dapat diamati.
Kondisi ini dapat dipelajari
tetapi sulit diuraikan
secara akurat. Aspek yang
dapat diamati dari
budaya organisasi
Rite Of Passage
Memfasilitasi transisi
karyawan ke peran
sosial baru
Rites and Ceremonies
Kegiatan yang rumit dan terencana yang
membentuk acara khusus dan sering dilakukan
untuk kepentingan audience. Manajer Rite Of Integration
mengadakan ritus dan upacara untuk Menciptakan ikatan
dan hubungan baik
memberikan contoh tentang apa yang dihargai antar karyawan.
perusahaan. Ini adalah acara khusus yang Meningkatkan
memperkuat nilai-nilai tertentu, menciptakan komitmen organisasi
ikatan di antara orang-orang untuk berbagi
sesuatu yang penting
Stories and Myths

Stories Myths
Narasi berdasarkan peristiwa Mitos sejalan dengan nilai
nyata yang sering dibagikan dan kepercayaan organisasi
di antara karyawan dan tetapi tidak didukung oleh
diceritakan kepada karyawan fakta.
baru untuk memberitahu
mereka tentang suatu
organisasi.

Heroes Legends
cerita tentang pahlawan Beberapa cerita dianggap
perusahaan yang menjadi legenda karena peristiwa
model atau cita-cita untuk tersebut bersejarah dan
melayani norma dan nilai mungkin telah dihiasi dengan
budaya detail fiksi.
Symbols Organizational Structure
Simbol adalah sesuatu yang Bagaimana organisasi itu dirancang,
mewakili hal lain. Upacara, struktur mekanistik yang kaku atau
cerita, dan ritus semuanya adalah struktur organik yang fleksibel,
simbol karena melambangkan hierarki yang tinggi atau datar, Cara
nilai yang lebih dalam. Simbol individu dan departemen diatur
adalah artefak fisik organisasi. menjadi satu kesatuan, dan tingkat
Physical Symbol sangat penting fleksibilitas dan otonomi yang dimiliki
karena dapat memusatkan karyawan, akan memberitahu
perhatian item tertentu. banyak tentang nilai-nilai budaya
yang mana ditekankan dalam
organisasi.
Power relationship
Mengartikan siapa yang
memengaruhi atau memanipulasi
atau memiliki kemampuan untuk
melakukan sesuatu. Orang dan
departemen mana yang merupakan
pemegang kekuasaan utama dalam
organisasi, Di beberapa
perusahaan, orang keuangan cukup
berkuasa, sedangkan di perusahaan
lain, insinyur dan desainer memiliki
kekuatan paling besar. Aspek lain
adalah mempertimbangkan apakah
hubungan kekuasaan bersifat formal
atau informal, seperti apakah orang
memiliki kekuasaan terutama
berdasarkan posisinya di hierarki
perusahaan atau terdapat faktor
lainnya.
Control System
Cara kerja internal tentang
bagaimana organisasi
mengontrol orang dan
operasi. Ini termasuk melihat
hal-hal seperti bagaimana
informasi dikelola, apakah
manajer menerapkan kontrol
perilaku atau hasil yang terkait
dengan aktivitas karyawan,
sistem kontrol kualitas, metode
pengendalian keuangan,
sistem penghargaan, dan
bagaimana keputusan
ORGANIZATION
DESIGN AND
CULTURE
The Adaptability Culture
● Adaptability culture dicirikan oleh strategic focus kepada
lingkungan eksternal melalui fleksibilitas dan perubahan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
● Perusahaan dengan adaptability culture bereaksi cepat
terhadap perubahan dan juga membuat perubahan dan
inovasi
● Contoh perusahaan: Google

Mission Culture
● Mission culture dicirikan dengan penekanan terhadap visi
perusahaan yang jelas mengenai tujuan perusahaan dan
pencapaian tujuan seperti pertumbuhan penjualan,
profitability, pangsa pasar
● Contoh perusahaan: InBev
Clan Culture
● Clan culture berfokus kepada partisipasi dan keterlibatan
anggota organisasi dan kepada perubahan ekspektasi
lingkungan eksternal secara cepat
● Budaya ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan karyawan
yang diharapkan akan menghasilkan performa yang tinggi
● Contoh perusahaan: Wegmans

Bureaucratic Culture
● Bureaucratic culture memiliki focus internal dan orientasi
konsistensi untuk lingkungan yang stabil
● Keterlibatan personal rendah, namun tingkat konsistensi,
conformity, dan kolaborasi antara para anggota tinggi
● Contoh: Pacific Edge Software
Empat Tipe Organizational Culture
CULTURE STRENGTH AND ORGANIZATIONAL
SUBCULTURE
● Culture strength merujuk pada sejauh mana persetujuan antara
anggota organisasi mengenai kepentingan dari suatu nilai spesifik
● Jika pemufakatan menyeluruh mengenai kepentingan dari suatu
nilai spesifik, maka budaya dinilai cohesive dan kuat
● Pada organisasi yang memiliki budaya yang kuat pun, masih
terdapat beberapa subculture
● Subcultures berkembang untuk merefleksikan masalah umum,
tujuan, dan pengalaman yang dibagikan antara anggota tim,
departemen, atau unit
● Ketika subculture melebihi corporate cultural values, maka
dimungkinkan konflik berdampak kepada organizational
performance
Organizational
Culture, Leaning, &
Performance
Culture

01 Strong Culture
Mendorong adaptasi dan perubahan yang konstan dapat meningkatkan
kinerja organisasi dengan memberi energi dan memotivasi karyawan,
menyatukan orang-orang, membentuk dan membimbing perilaku
karyawan

02 Budaya konstruktif &


Budaya Non-konstruktif

Konstruktif merupakan salah satu pekerjaan paling


penting bagi para pemimpin organisasi, sedangkan
non-konstruktif mendorong rigidity dan stabilitas.
Constructive Culture vs Non-Constructive Culture

Constructive Culture Non-Constructive Culture

Manajer sangat memperhatikan diri


Manajer sangat peduli dengan sendiri, kelompok kerja, atau
Underlying
pelanggan, pemegang saham, dan beberapa produk atau teknologi yang
values karyawan. terkait dengan kelompok kerja yang
dipimpin.

Manajer memperhatikan semua


Observable Manajer cenderung agak terisolasi,
konstituensi mereka, terutama
Behaviors politis, dan birokratis.
pelanggan
Ethical Values
and Social
Responsibility
Ethical Values

Sources of Individual Ethical


Principles

Pengaruh historis seperti budaya


nasional, agama, filsafat, dan
lingkungan geografis.
Managerial Ethics

The Rule of Law Standar Etika


Prinsip dan peraturan yang Peraturan → perilaku yang
dikodifikasikan → bagaimana tidak tercakup oleh hukum
orang bertindak, yang diterima
di masyarakat, dan ditegakkan
di pengadilan.

Managerial Ethics Ethical Dilemma


Prinsip → apakah keputusan Situasi → menyangkut
dan perilaku manajer benar benar dan salah, di mana
atau salah.
nilai-nilai berada pada
konflik
Corporate Social Kewajiban manajemen
untuk membuat pilihan
Responsibility dan mengambil tindakan
sehingga organisasi
berkontribusi terhadap
kesejahteraan dan
kepentingan semua
pemangku kepentingan
organisasi (employees,
customers, shareholders,
the community, the
broader society)
Why Company do CSR?

1. Perusahaan dituntut untuk


bertanggung jawab secara sosial
2. Pelanggan dan public atau
masyarakat lebih
memperhatikan apa yang
dilakukan oleh organisasi
3. Tanggung jawab sosial dapat
meningkatkan reputasi dan
profit perusahaan.
How Leaders Shape
Culture & Ethics
Bagaimana manajer
mengimplementasikan values
melalui leadership dan sistem
formal organisasi?
Values-Based Leadership
Hubungan antara pemimpin dan
pengikut yang didasarkan pada
kebersamaan, sangat
diinternalisasi nilai-nilai yang
dianjurkan/diadvokasi dan
ditindaklanjuti oleh pemimpin.

Actions speak louder than words,


so value based leaders “walk their
talk”.

John Tu & David Sun


(Kingston Technology Company)
Karakteristik
values-based
leadership
Formal Structure and Systems
Seperangkat tools yang dapat digunakan para pemimpin untuk membentuk nilai nilai budaya dan etika

Struktur Code of Ethics


Eksekutif puncak dapat memberikan Kode etik merupakan pernyataan
tanggung jawab untuk nilai-nilai formal tentang nilai-nilai
etika ke posisi tertentu, misalnya: perusahaan mengenai etika dan
ethics committee -> kelompok tanggung jawab sosial
eksekutif lintas fungsi yang
mengawasi etika perusahaan

Disclosure Mechanisms Training Programs


Organisasi dapat menetapkan Untuk memastikan bahwa masalah
kebijakan dan prosedur untuk etika dipertimbangkan dalam
mendukung dan melindungi pengambilan keputusan sehari-hari,
pelapor atau whistle-blowers. banyak perusahaan melengkapi kode
etik tertulis dengan program pelatihan
karyawan
Corporate Culture &
Ethics In A Global
Environment
Terdapat komponen spesifik yang
menjadi karakteristik budaya global:

● Penekanan pada nilai-nilai multicultural


daripada nilai-nilai nasional
● Mendasarkan status pada prestasi
daripada kebangsaan
● Terbuka untuk ide-ide baru dari budaya
lain
● Menunjukkan kegembiraan daripada rasa
gentar ketika memasuki lingkungan
budaya baru
● Peka terhadap perbedaan budaya.
Vijay Govindarajan
Social Audit
Social audit adalah
salah satu mekanisme
yang paling berguna untuk
membangun etika global.
Social udit mengukur dan
melaporkan dampak etis,
sosial, dan lingkungan dari
organisasi perusahaan.
TERIMA KASIH
-Kelompok 4-

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai