01 02
Organizational Culture Organizational Design
03
Organizational Culture,
and Culture Learning, and
Performance
04
Ethical Values and
05
How Leaders Shape
06
Corporate Culture and
Social Culture and Ethics Ethics in a Global
Responsibilities Environment
Organizational
Culture
Culture
Sejumlah nilai, norma,
kepercayaan yang
dipercaya oleh anggota
dalam suatu organisasi
dan diajarkan ke anggota
baru sebagai cara yang
benar untuk berpikir,
merasakan, dan
berperilaku.
1. Visible artifacts and
observable behaviors.
2. Underlying values and
assumptions.
Emergence and Purpose of Culture
Fungsi Budaya :
01 02
untuk mengintegrasikan untuk membantu
anggota sehingga mereka organisasi beradaptasi
tahu bagaimana dengan lingkungan
berhubungan satu sama lain eksternal
Stories Myths
Narasi berdasarkan peristiwa Mitos sejalan dengan nilai
nyata yang sering dibagikan dan kepercayaan organisasi
di antara karyawan dan tetapi tidak didukung oleh
diceritakan kepada karyawan fakta.
baru untuk memberitahu
mereka tentang suatu
organisasi.
Heroes Legends
cerita tentang pahlawan Beberapa cerita dianggap
perusahaan yang menjadi legenda karena peristiwa
model atau cita-cita untuk tersebut bersejarah dan
melayani norma dan nilai mungkin telah dihiasi dengan
budaya detail fiksi.
Symbols Organizational Structure
Simbol adalah sesuatu yang Bagaimana organisasi itu dirancang,
mewakili hal lain. Upacara, struktur mekanistik yang kaku atau
cerita, dan ritus semuanya adalah struktur organik yang fleksibel,
simbol karena melambangkan hierarki yang tinggi atau datar, Cara
nilai yang lebih dalam. Simbol individu dan departemen diatur
adalah artefak fisik organisasi. menjadi satu kesatuan, dan tingkat
Physical Symbol sangat penting fleksibilitas dan otonomi yang dimiliki
karena dapat memusatkan karyawan, akan memberitahu
perhatian item tertentu. banyak tentang nilai-nilai budaya
yang mana ditekankan dalam
organisasi.
Power relationship
Mengartikan siapa yang
memengaruhi atau memanipulasi
atau memiliki kemampuan untuk
melakukan sesuatu. Orang dan
departemen mana yang merupakan
pemegang kekuasaan utama dalam
organisasi, Di beberapa
perusahaan, orang keuangan cukup
berkuasa, sedangkan di perusahaan
lain, insinyur dan desainer memiliki
kekuatan paling besar. Aspek lain
adalah mempertimbangkan apakah
hubungan kekuasaan bersifat formal
atau informal, seperti apakah orang
memiliki kekuasaan terutama
berdasarkan posisinya di hierarki
perusahaan atau terdapat faktor
lainnya.
Control System
Cara kerja internal tentang
bagaimana organisasi
mengontrol orang dan
operasi. Ini termasuk melihat
hal-hal seperti bagaimana
informasi dikelola, apakah
manajer menerapkan kontrol
perilaku atau hasil yang terkait
dengan aktivitas karyawan,
sistem kontrol kualitas, metode
pengendalian keuangan,
sistem penghargaan, dan
bagaimana keputusan
ORGANIZATION
DESIGN AND
CULTURE
The Adaptability Culture
● Adaptability culture dicirikan oleh strategic focus kepada
lingkungan eksternal melalui fleksibilitas dan perubahan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
● Perusahaan dengan adaptability culture bereaksi cepat
terhadap perubahan dan juga membuat perubahan dan
inovasi
● Contoh perusahaan: Google
Mission Culture
● Mission culture dicirikan dengan penekanan terhadap visi
perusahaan yang jelas mengenai tujuan perusahaan dan
pencapaian tujuan seperti pertumbuhan penjualan,
profitability, pangsa pasar
● Contoh perusahaan: InBev
Clan Culture
● Clan culture berfokus kepada partisipasi dan keterlibatan
anggota organisasi dan kepada perubahan ekspektasi
lingkungan eksternal secara cepat
● Budaya ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan karyawan
yang diharapkan akan menghasilkan performa yang tinggi
● Contoh perusahaan: Wegmans
Bureaucratic Culture
● Bureaucratic culture memiliki focus internal dan orientasi
konsistensi untuk lingkungan yang stabil
● Keterlibatan personal rendah, namun tingkat konsistensi,
conformity, dan kolaborasi antara para anggota tinggi
● Contoh: Pacific Edge Software
Empat Tipe Organizational Culture
CULTURE STRENGTH AND ORGANIZATIONAL
SUBCULTURE
● Culture strength merujuk pada sejauh mana persetujuan antara
anggota organisasi mengenai kepentingan dari suatu nilai spesifik
● Jika pemufakatan menyeluruh mengenai kepentingan dari suatu
nilai spesifik, maka budaya dinilai cohesive dan kuat
● Pada organisasi yang memiliki budaya yang kuat pun, masih
terdapat beberapa subculture
● Subcultures berkembang untuk merefleksikan masalah umum,
tujuan, dan pengalaman yang dibagikan antara anggota tim,
departemen, atau unit
● Ketika subculture melebihi corporate cultural values, maka
dimungkinkan konflik berdampak kepada organizational
performance
Organizational
Culture, Leaning, &
Performance
Culture
01 Strong Culture
Mendorong adaptasi dan perubahan yang konstan dapat meningkatkan
kinerja organisasi dengan memberi energi dan memotivasi karyawan,
menyatukan orang-orang, membentuk dan membimbing perilaku
karyawan