Maksud/ Tujuan Budaya perusahaan menjadi penting karena dapat mendukung tujuan bisnis dari suatu perusahaan. Hal
ini yang kemudian menjadi tujuan utama dari budaya perusahaan. Lewat suatu budaya perusahaan
tertentu, bisnis dan operasional bisnis secara internal dapat berjalan dengan sinergis dan kolaboratif.
Adanya budaya perusahaan juga dapat membuat karyawan tertarik dan memiliki sense of belonging
terhadap perusahaan. Hal ini akan mendorong retensi karyawan dan perolehan bakat baru dari
mereka.
Manfaat Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Setiap
organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam
sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi.
Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota organisasi. Dengan budaya organisasi yang kuat,
anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasi
Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu; dan (4) Menjaga
stabilitas organisasi. Kesatuan komponen organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang
sama akan membuat kondisi organisasi relative stabil.
Pelaksana budaya organisasi Anggota yang berada dalam Organisasi
Penanggung jawab pelaksana 1. Pimpinan yang selalu mengevaluasi
2. Anggota yang melaksanakan
Asas implementasi Asas tujuan
Perusahaan yang berhasil menetapkan tujuan untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi
konsumen dan menghasilkan semangat bagi karyawan. Pimpinan harus memiliki pandangan mengeenai
tujuan perusahaan dan membangkitkan semangat kerja sama pada karyawan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Asas konsensus
Perusahaan sukses adalah pemimpi yang berhasil membuat kearifan kolektif dalam membuat keputusan.
Keputusan konsesus merupakan keputusan kelompok, yang umumnya lebih kompleks, jangka panjang, dan
strategis.
Asas keunggulan
Semangat menguasai kehidupan dan jiwa seseorang atau perusahaan menjadi sebuah keunggulan.
Keunggulan hanya dapat dicapai sebagai hasil dari kemampuan mempelajari dan menanggapi keadaan
lingkungannya dengan cara kreatif dan produktif.
Asas kesatuan
Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, setiap karyawan harus berpartisipasi dalam manajemen dan
melakukan pekerjaan yang produktif. Jika dalam sebuah organisasi masih mempertahankan perbedaan
kelas, akan menjadi penghalang terciptakanya produktivitas.
Asas prestasi
Jika perusahaan menghargai prestasi pekerja, maka perusahaan juga akan menerima kembali prestasi dari
orang lain yang dihargai. Menghargai prestasi karyawan dapat dilakukan dalam bentuk pemberian upah,
promosi, binus, pemilikan saham, profit sharing, surat penghargaan, dan masih banyak lainnya.
Asas empiris
Keberhasilan perusahaan di masa datang tergantung oada kemmapuan untuk berpikir realistik, jelas, kritis,
dan kreatif. Diperlukan data nyata atas dasar empiris, sepanjang waktu, yang perlu diketahui dan dilihat
oleh para karyawan, dan dapat dianalisis demi keperluan pengambilan keputusan.
Asas keakraban
Artinya kemampuan berbagi rasa dengan cara penuh percaya, yang akan memberikan penghargaan yang
tulus serta perhatian mengenai kepentingan-kepentingan pribadi yang bersangkutan. Keakraban
memungkinkan timbulnya kepercayaan, pengobranan, dan loyalitas.
Asas integrasi
Pemimpin membutuhkan pengikut. Pengikut mengikuti pemimpinnya, karena yakin bahwa langkah yang
dilakukan pemimpin itu benar. Kepercayaan dan keyakinan hanya bisa dibentuk bila pemimpin bertindak
atas dasar integritas, seperti jujur, bertanggung jawab, konsisten, adil, dan mampu.
Dasar pembuatan budaya organisasi Nilai – nilai (values), yaitu konsep dasar atau keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.
Panutan atau keteladanan, yaitu orang-orang yang menjadi panutan atau teladan bagi para
pegawainya.
Upacara – upacara (rites and ritual), yaitu acara – acara rutin yang diselenggarakan oleh organisasi
dalam rangka memberikan pengahrgaan pada pegawainya.
Jaringan budaya, yaitu jaringan komunikasi informal yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai – nilai
dan budaya organisasi
Bentuk-bentuk budaya organisasi Budaya Rasional
Proses informasi individual (klarifikasi sasaran pertimbangan logika, perangkat pengarahan) diasumsikan
sebagai sarana bagi tujuan kinerja yang ditunjukkan (efsien, produktivitas, dan keuntungan atau dampak).
Budaya Ideologi
Proses informasi intuitif (dari pengetahuan yang dalam, pendapat dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana
tujuan revitalisasi (dukungan dari luar, dukungan sumber daya dan pertumbuhan)
Budaya Konsensus
Proses informasi kolektif (diskusi, partisipasi, dan konsensus) diasumsikan sebagai sarana tujuan kohesi
(iklim, moral, dan kerja sama kelompok).
Budaya Hierarkis
Proses informasi formal (dokumen, kompotasi, dan evaluasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan
kesinambungan (stabilitas, control, dan koordinasi).