Sistem Reproduksi 2015 2016
Sistem Reproduksi 2015 2016
1
Q.S. Adz-Dzariyat: 49
2
Tinjauan Umum
• Sistem reproduksi mrpk sistem yang menjamin
kelangsungan hidup/kelestarian suatu spesies
dg cara menghasilkan keturunan melalui
produksi gamet (sel reproduktif).
• Gamet pd pria = spermatozoa.
• Gamet pd wanita = ovum/oosit.
• Spermatozoa dan ovum bertemu fertilisasi
menghasilkan keturunan yg memiliki 1 set
kromosom dari masing2 induk.
3
Organ Sistem Reproduksi (1)
Organ utama sistem reproduksi : gonad
Organ penyusun sistem reproduksi
dikelompokkan bdsrkan fungsi, yi:
1. Gonad (testis pd pria & ovarium pd
wanita)
Fungsi: menghasilkan gamet (sperma atau
ovum) dan sekresi hormon kelamin
Fungsi hormon kelamin:
• Menjaga fungsi dan perkembangan
organ-organ reproduksi
• Mempengaruhi tingkah laku dan
dorongan seksual
• mempengaruhi organ dan jaringan tubuh
lain.
2. Saluran Kelamin (sistem duktus)
Fungsi: sebagai tempat penyimpanan
dan transpor gamet
4
Organ Sistem Reproduksi (2)
3. Kelenjar Kelamin (kelenjar
aksesoris)
Fungsi: menghasilkan
substansi yg melindungi
gamet dan memfasilitasi
pergerakan gamet
4. Struktur Pendukung
- penis: membantu
pelepasan dan pertemuan
gamet
- uterus: tempat
pertumbuhan embryo/fetus
selama masa kehamilan
5
Sistem Reproduksi Pria (1)
Anatomi
• Testis dan scrotum
• Sistem ductus /
saluran, tdd:
epididimis, vas
deferen, saluran
ejakulatori, uretra
• Kelenjar-kelenjar
asesoris, tdd:
vesikula seminalis,
prostat, kelenjar
bulbouretra
• Penis
• Semen
6
Sistem Reproduksi Pria (2)
Fisiologi
• Spermatogenesis
• Respon seksual laki-laki
• Regulasi hormonal fungsi reproduksi laki-laki
11
Sistem Ductus (2)
Epididimis
• Tempat pematangan sperma
(motilitas & kemampuan
fertilisasi)
• Tempat menyimpan sperma
(dpt disimpan slm bbrp bulan
& sperma yg tdk
diejakulasikan akan
direabsorpsi / difagosit oleh
sel epitel epididimis)
• Mendorong sperma menuju
uretra selama ejakulasi
melalui kontraksi peristaltik
oleh otot-otot polos. Perjalanan sperma dr testis menuju
epididimis: ± 2 minggu 12
Sistem Ductus (3)
Vas deferens
• Mendorong sperma ke
uretra selama ejakulasi
• Sperma tersimpan
selama berbulan-bulan
• Kecepatan metabolik
sperma rendah.
• Menaikkan testis saat
stimulasi seksual atau
terkena udara dingin
13
Sistem Ductus (4)
Uretra
• Bagian terakhir
sistem duktus
• Tempat keluarnya
sperma
• Saluran yang sama
dengan tempat
keluarnya urin
14
Kelenjar Aksesoris (1)
• Vesica seminalis
• Kelenjar prostat
• Kelenjar bulbouretral
15
Kelenjar Aksesoris (2)
Vesica Seminalis
• Sekresi cairan yg bersifat alkali
(basa) yg membatu menetralkan
kondisi asam pd ureta (pria) dan
saluran reproduksi wanita
• Sekret : 60% dari semen yang
keluar
• Komposisi sekret :
fruktosa yg digunakan oleh
sperma utk pembentukkan
ATP;
prostaglandin yg berfungsi
sbg stimulator kontraksi otot
sepanjang sistem duktus.
Protein penggumpal yg
berfungsi menggumpalkan
semen setelah ejakulasi 16
Kelenjar Aksesoris (3)
Kelenjar Prostat
• Sekresi cairan putih susu yg bersifat
sedikit asam (pH 6,5) tdd bbrp
substansi, yi:
1) Asam sitrat utk produksi ATP via
siklus Krebs
2) Enzim proteolitik utk memecah
protein penggumpal dari vesikula
seminalis
3) Asam fosfat (fungsi blm diketahui)
4) Seminalplasmin sbg antibiotik,
membunuh bakteri yg kemungkinan
tdp dlm semen dan saluran
reproduksi wanita
• Sekret : 20-30% keseluruhan
volume semen
17
Kelenjar Asesoris (4)
Kelenjar Bulbouretral
• = Cowper’s gland
• Sekret : mukus
• Mukus : menetralkan
saluran urin yang asam
akibat adanya sisa-sisa
urin.
• Mukus mendukung
lingkungan untuk sperma
yang lewat, karena
sperma tidak tahan
asam.
• Mukus : lubrikan untuk
glans penis saat coitus
18
Penis
• Organ kopulasi
• Organ eksternal genitalia
(+scrotum dan testes)
Tdd:
• Akar
• Badan Penis, mrpk jaringan
erektil yg banyak dialiri
pembuluh darah dan saraf
peraba
• Glans (ujung/kepala)
19
Semen
• = cairan seminal, yi campuran sperma dengan sekret-sekret
dari kelenjar asesoris
• Volume rata-rata sekali ejakulasi : 2,5 – 6 ml
• Jumlah sperma : 50 – 100 juta / ml
• pH : 7,35-7,5
Fungsi Semen:
• Medium transportasi untuk sperma
• Menstimulasi kontraksi otot polos sepanjang saluran
reproduksi
• Nutrisi untuk sperma
• Mengaktifkan sperma setelah ejakulasi
• Antimikroba
• Pengenceran sperma
20
SPERMATOGENESIS
• Proses pembentukkan sperma
• Pd manusia berlangsung sekitar 65-75 hari
• Spermatogonia (=stem sel) memiliki jumlah kromosom yg diploid
(2n) dan bermultiplikasi melalui mitosis
• Terjadi di tubulus seminiferus di dlm testis
Proses Spermatogenesis:
1. Spermatogonia (2n) berkembang & berdiferensiasi menjadi
spermatosit primer (2n)
2. Spermatosit primer bereplikasi dan bersiap melakukan meiosis I
dan dihasilkan 2 sel haploid (n) yi spermatosit sekunder
3. Masing2 spermatosit sekunder melakukan meiosis II dihasilkan
4 sel haploid (n) yi spermatid
4. Spermatid mengalami proses pematangan (spermiogenesis)
menjadi sperma 21
SPERMATOGENESIS
22
23
SPERMIOGENESIS
25
Sperma
• ± 300jt sperma dihasilkan
setiap hari dr proses
spermatogenesis
• Bagian2 sperma: kepalam
bagian tengah dan ekor
• Bagian kepala tdpt nukleus di
dlmnya tdpt 23 kromosom. ⅔
bagian kepala ditutupi oleh
akrosom
• Bagian tengah : metabolik
• Ekor : kemudi
26
Respon Seksual Pria
• Ereksi : untuk penetrasi
Organ yang terlibat : jaringan erektil penis (sangat tervaskularisasi)
Kontrol saraf : saraf parasimpatik
Stimulasi seksual fisik dan nonfisik menstimulasi sistem saraf
parasimpatik
• Orgasme : klimaks
Terjadi setelah ejakulasi. Melibatkan kontraksi otot seluruh badan
Peningkatan kecepatan detak jantung
Peningkatan tekanan darah
Berlanjut ke relaksasi fisik/ otot dan psikologis 27
Regulasi Hormonal Fungsi
Reproduksi Pria
Peranan :
• spermatogenesis
• produksi testosteron
Kerjasama antara :
hipotalamus,
hipofisis
testes
Hipotalamus melapskan gonadotropin-releasing
hormone (GnRH). GnRH menstimulasi pituitari anterior
untuk melepaskan hormon gonadotropin yi FSH dan
LH. pelepasan FSH menyebabkan sel sustentacular
melepaskan Androgen-binding Protein (ABP). LH
mempengaruhi sel interstitial menstimulasi pelepasan
hormon testosteron. ABP yg berikatan dg terstosteron
akan meningkatkan spermatogenesis. Peningkatan
testosteron dan inhibin (dilepaskan oleh sel
sustentacular) menimbulkan umpan balik 28
penghambatan pd hipotalamus & pituitari.
Pelepasan Hormon
Sistem Hipotalamus-Hipofisis
GnRH
29
Sistem reproduksi perempuan
Anatomi
• Ovarium
• Sistem ductus /
saluran
• Vulva
30
Sistem reproduksi perempuan
Fisiologi
• Oogenesis
• Respon seksual perempuan
• Regulasi hormonal fungsi reproduksi
perempuan
31
Ovarium
• Organ utama sistem
reproduksi
perempuan (gonad
perempuan)
• Organ penghasil sel
telur
• Organ penghasil
hormon kelamin
perempuan
32
Sistem ductus
• Tuba uterus/ tuba
falopii
• Uterus (rahim)
• Vagina
33
Tuba falopii
• Mentransport sel telur (ova) dari ovarium
ke uterus
• Pada dinding terdapat otot polos yang jika
berkontraksi akan membantu
memindahkan sel telur ke uterus
34
Uterus
• Tdd : cervix uteri (leher
rahim), corpus uteri
(badan rahim), ostium
uteri (mulut rahim)
Fungsi :
• Tempat menstruasi
• Tempat penanaman
ovum yang terfertilisasi
• Tempat perkembangan
fetus selama kehamilan
35
Uterus
Secara histologi tdd :
• peritonium,
– Lapisan terluar
– Merupakan membran
mukosa
• myometrium,
• endometrium
36
Myometrium
• Lapisan tengah
• Membentuk dinding uterus
• Tdd serabut otot polos.
• Selama proses melahirkan, kontraksi yang
terkoordinasi dari otot-otot polos membantu
mengeluarkan fetus dari badan uterus
37
Endometrium
• Lapisan paling dalam
• Membran yg tdd 2
lapisan utama
stratum fungsionalis
stratum basalis
Stratum fungsionalis :
lapisan terdekat dengan rongga uterus
Dilepaskan (erosi) selama menstruasi
Stratum basalis
Lapisan yang permanen.
Menghasilkan suatu stratum fungsuonalis baru setelah 38
menstruasi
vagina
Fungsi :
• jalan keluar aliran Ovaries Oviduct
menstruasi
• Wadah untuk penis Corpus luteum Follicles
39
vagina
• Organ berotot , bentuk tubular (seperti
pipa) dan dilapisi membran mukosa
• Terdapat rugae
• Berkat rugae : Vagina mampu meregang
dengan baik
• Peregangan vagina penting untuk:
Menerima penis selama coitus
Proses melahirkan
40
vagina
• Mukosa tdd sejumlah glikogen
• Glikogen terdekomposisi menghasilkan asam-
asam organik
• Asam organik menyebabkan pH yang rendah
• pH yang rendah menghambat pertumbuhan
mikroba
• Keasaman vagina dapat merusak sel sperma
• Adanya semen dapat menetralkan keasaman
vagina untuk menjamin agar sperma dapat
survive (bertahan hidup)
41
Hymen
Fertilization
of ovum
Ovary
Oviduct
Secondary
oocyte
Blastocyst
oogenesis Ovulation
(implanted)
Endometrium
47
Siklus ovarium
• Terjadi berulang setiap bulan di ovarium
• Satu siklus rata-rata 28 hari (pada
perempuan normal)
• Ada 3 fase : fase folikular, fase ovulasi,
fase luteal
• Lama siklus bervariasi, tapi fase luteal
selalu konstan, yaitu pada 14 hari terakhir
48
Fase folikular
• Terjadi perkembangan folikel-folikel
• Beberapa folikel mulai matang
• Sel-sel folikel berproliferasi (bertambah
besar) dan menghasilkan hormon estrogen
49
• Siklus ovarium
Degenerating Start: PRIMARY OOCYTE
corpus luteum
within follicle
CORPUS LUTEUM
Growing
follicles
Mature follicle
SECONDARY Ovary
OOCYTE
OVULATION Ruptured follicle Figure 27.4C
50
Fase ovulasi
• Terjadi pelepasan sel telur
• Oosit primer berubah menjadi oosit sekunder
• Terjadi rata-rata pada hari ke-14 dari seluruh
siklus
• Folikel-folikel lain yang tidak mengeluarkan sel
telur kan terdegenerasi
51
Fase luteal
• Terjadi pembentukan corpus luteum
52
Corpus luteum
• menghasilkan hormon progesteron (dominan) dan hormon
estrogen (sedikit)
53
Q.S. Al-Baqarah: 222
54
Siklus menstruasi
• Terjadi secara berulang setiap bulan (di uterus)
55
Fase menstruasi
• Terjadi rata-rata pada hari ke-1 s/d hari
ke-5 dari siklus
• Yang terjadi : stratum fungsionalis terlepas
dari endometrium
• Pada siklus ovarium, yang terjadi : folikel-
folikel mulai tumbuh dan mulai
menghasilkan hormon estrogen.
56
Fase proliferatif
• Terjadi pada hari ke-6 s/d hari ke-14 dari
siklus
• Endometrium mengalami perbaikan
• Stratum fungsioanlis menebal, terbentuk
kelenjar-kelenjar dan pembuluh-pembuluh
darah baru.
• Estrogen bekerja menginduksi
terbentuknya reseptor untuk progesteron
• Pada akhir fase prolifertaif terjadi ovulasi
57
Fase sekresi
• Hari ke-15 s/d hari ke-28
• Sudah terbentuk corpus luteum
• Corpus luteum menghasilkan hormon
progesteron (dominan)
• Progesterone menyebabkan vaskularisasi
yang lebih banyak pada stratum
fungsionalis
58
Fase sekresi
• Progesterone menyebabkan
• vaskularisasi yang lebih banyak pada
stratum fungsionalis
• Sekresi gilkogen untuk suplay embrio (jika
terjadi fertilisasi)
• Mukus servisk menjadi tebal (sumbat
untuk menghalangi masuknya sperma)
59
Jika tidak terjadi fertilisasi
60
(3) OVARIAN CYCLE
Estrogen Progesterone
and estrogen
(4) OVARIAN HORMONES
IN BLOOD
Estrogen
Progesterone
Estrogen Progesterone
and estrogen
(5) MENSTRUAL CYCLE
Endometrium
63