Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Kimia Organik

PERCOBAAN IV

IDENTIFIKASI SENYAWA BAHAN ALAM

TUJUAN PERCOBAAN

Mengenal cara identifikasi awal terhadap tumbuh-tumbuhan yang mengandung


senyawa kimia aktif dan mengetahui pereaksi spesifik serta pembuatannya.

PERTANYAAN PRAPRATEK

1. Jelaskan pengertian senyawa bahan alam !


2. Apa yang dimaksud dengan Skrining Fitokimia ?
3. Jelaskan prinsip dasar pemisahan senyawa bahan alam !

LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan mempelajari kimia analisis organik adalah untuk memisahkan
senyawa campuran menjadi senyawa tunggal, seperti memisahkan senyawa Piperin
dari Lada, Kinina dari kulit Kina, Kafein dari Teh, dan senyawa lainnya. Pemisahan ini
dapat dilakukan dengan metode :

- Maserasi
- Sokletasi
- Destilasi
- Kromatografi

Sebelum memisahkan/mengisolasi senyawa campuran tersebut perlu dilakukan


analisis pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa-senyawa yang
diinginkan dalam tumbuhan tersebut. Identifikasi awal senyawa aktif yang ada
dalam tumbuhan dilakukan melalui pengujian dengan pereaksi-pereaksi pengenal
tertentu, yang telah lazim di gunakan untuk pengujian secara kualitatif.

A Identifikasi Alkaloid

Alkaloid dalam sampel dapat diidentifikasi mengunakan pereaksi :

- Pereaksi Meyer, terbentuk endapan Putih.


- Pereaksi Wagner, terbentuk endapan Coklat.
- Pereaksi Dragendorf, terbentuk endapan Merah Jingga.

B Identifikasi Steroid dan Triterpenoid

Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi Lieberman Buchard. Adanya steroid yang
ditunjukkan dengan terbentuknya larutan warna biru atau biru kehijauan.
Sedangkan adanya triterpenoid ditunjukkan oleh adanya warna merah jingga atau
ungu dari larutan.

C Identifikasi Flavonoid

Untuk mengetahui adanya flavonoid dalam sampel digunakan pereaksi berikut :

- Pereaksi Shinoda, terbentuk warna merah tua.


- Larutan NaOH 10 %, adanya perubahan warna kuning orange-merah.
BAHAN DAN ALAT

Bahan :

- HgCl2 analitis - Brusin


- KI - HCl 2 N
- BiNO3(OH)2BiO(OH) - NaOH
- Asam Asetat glacial - Kolesterol
- Amoniak - α-katecin
- Natrium Sulfat anhidrat - Kloroform
- Asam Sulfat Pekat

Alat :

- Neraca analitis - Botol Reagen (warna gelap)


- Gelas ukur 25, 100 ml - Lumpang-Mortar
- Pipet gondok 10, 25 ml - Tabung reaksi
- Gelas Piala 250 ml - Gunting
- Pipet tetes - Plat tetes
- Labu ukur 100 ml

KESELAMATAN KERJA

Hati-hati mengunakan :

- Asam sulfat pekat karena bersifat korosif.


- Asam Asetat glacial karena dapat menyebabkan kulit terbakar.
- Kloroform karena bersifat karsinogenik.
- Amoniak karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
PROSEDUR KERJA

Pembuatan pereaksi

1 Pereaksi Meyer

Larutkan 1,36 gr Hg2Cl2 dalam 60 ml air suling. Pada bagian lain larutkan pula 5 gr KI
dalam 10 ml air suling. Campurkan kedua larutan tersebut dan encerkan dengan air
suling sampai volume total 100 ml.

2 Pereaksi Wagner

Larutkan 1,27 gr I2 dan 2 gr KI dengan 5 ml air suling, kemudian encerkan dengan air
suling hingga 100 ml.

3 Pereaksi Dragendrof

Larutkan 8 gr NaOH dalam 20 ml air suling. Pada wadah lain larutkan pula 0,85 gr
Bismut subnitrat dalam 10 ml asam asetat glacial. Campurkan kedua larutan,
kemudian encerkan dengan air suling hingga 100 ml.

4 Pereaksi Lieberman-Buchard

Terdiri dari asam sulfat pekat dan asam asetat anhidrid, keduanya disimpan dalam
botol terpisah.

5 Larutan Amoniak-Kloroform 0,05 N

Satu ml larutan ammonia 25 % (BJ = 0,91 gr/ml) larutkan dalam 250 ml Kloroform.
Tambahkan pada larutan ini natrium sulfat anhidrat, kemudian di saring.

Semua larutan pereaksi di simpan dalam botol yang berwarna gelap


PROSEDUR IDENTIFIKASI

Sebanyak 2-4 gr sampel yang telah di haluskan dengan lumpang (ditambahkan


sedikit CHCl3 dan pasir bersih). Tambahkan 10 ml larutan 0,05 N ammonia-
kloroform. Campuran dikocok selama 1 menit, kemudian disaring kedalam tabung
reaksi. Kepada fitrat tambahkan 4-5 ml asam sulfat dan kocok dengan teratur,
biarkan sampai terbentuk 2 lapis. Lapisan atas (fase air) dipisahkan dan diuji dengan
pereaksi Meyer, Wagner, dan Dragendorf. Sebagai pembanding digunakan larutan
brusin dalam HCL 2 N

- Brusin 0,010%, alkaloid (+)


- Brusin 0,025%, alkaloid (++)
- Brusin 0,050%, alkaloid (+++)
- Brusin 0,100%, alkaloid (+++)

IDENTIFIKASI STEROID DAN TRITERPENOID

Pada fase organic (klorofrom) tambahkan 3 tetes asam asetat anhidrat dan biarkan
sampai kering. Kemudian tambahkan 3 tetes asamsulfat pekat

Anda mungkin juga menyukai