Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Kimia Organik

PERCOBAAN II
AMINA
SINTESIS ANILIN

TUJUAN PERCOBAAN
1. Agar mahasiswa dapat melakukan reaksi reduksi dari senyawa
aromatik.
2. Mempelajari salah satu sintesis senyawa organik dari senyawa
aromatik.

PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Apa prinsip reaksi sintesis anilin dari nitrobenzen?. Jelaskan!
2. Tuliskan persamaan reaksi lengkap sintesis anilin dari nitrobenzen!.
3. Jelaskan prinsip kerja sintesis anilin dari nitrobenzen.

LATAR BELAKANG
Pada umumnya, arilamina (anilin) dibuat dengan cara mereduksi senyawa
nitrobenzen dengan timah dan asam klorida, bila anilin yang diperlukan
hanya sedikit.
NO2 NH 2

Sn/HCl pekat
+ 6 [H] + 2HO
2

Nitrobenzena Anilina

Dalam skala industri, sebagai reduktor digunakan besi dan asam klorida.
NO2 + -
NH Cl NH
2
2
Fe, HCl 30%, dipanaskan Na CO
2 3

Nitrobenzena Anilina klorida Anilina

Beberapa sifat fisik dari anilin yang perlu diketahui yaitu:


Titik leleh : -6 0C
Titik didih : 184 0C
Kelarutan (g/100 g H2O) : 3,7
Tetapan keasaman (kb) : 4,2 x 10-10

ALAT DAN BAHAN


Alat:
▪ Labu bulat 500 mL ▪ Termometer 250 0C
▪ Penangas air ▪ Labu Buchner
▪ Penangas udara ▪ Corong pisah
▪ Satu set alat destilasi uap ▪ Enlenmeyer 250 mL
▪ Refluks ▪ Gelas kimia 250 mL
▪ Gelas ukur 100 mL ▪ Pipet tetes
▪ Conical flaks (labu bentuk kerucut) ▪ Refraktometer

Bahan:
▪ Nitrobenzen 10 gr ▪ NaCl bersih
▪ Butiran logam Sn (granular) 18 gr ▪ Eter (dietil eter)
▪ Larutan 30 gr NaOH dalam 50 mL air ▪ HCl pekat 40 mL
▪ K2CO3 anhidrat atau CaCl2 ▪ Kertas saring

KESELAMATAN KERJA
Pembakar Bunsen yang digunakan dalam percobaan ini. Pemeliharaan
harus dilakukan pada saat menyalakan dan menggunakan pembakar ini.
Jangan lupa menutup gas setelah selesai digunakan. Asam klorida pekat
yang digunakan pada percobaan ini bersifat korosif, hindari kontak dengan
kulit dan mata. Uapnya bersifat racun, lakukan percobaan di ruang asam.
Lebih baik jika menggunakan sarung tangan. Nitrobenzen bersifat racun
dan sangat berbahaya karena sangat mudah diserap melalui kulit. Hindari
kontak dengan kulit, oleh karena itu gunakan sarung tangan. Eter adalah
bahan yang mudah menyala/terbakar dan mudah menguap. Hindari
bekerja dekat dengan api dan jangan sampai uapnya terhirup kuat karena
akan berakibat pusing bahkan pingsan. Natrium hidroksida bersifat iritan,
hindari kontak dengan kulit dan mata. Anilin adalah racun yang dapat
menyebabkan luka serius atau kematian jika tertelan atau terhisap. Anilin
dapat di absorpsi melalui kulit bila tersentuh yang menyebabkan reaksi
alergi pada kulit. Anilin juga dapat menyebabkan karsinogen (penyebab
kanker). Oleh karena itu sebaiknya gunakan sarung tangan pelindung
dan dipipet dalam lemari asam, hindari kontak dan uapnya jangan sampai
terhisap.

PROSEDUR
1. Ke dalam labu bulat 500 mL yang dilengkapi pendingin refluks,
masukkan 10 gr (8,4 mL) nitrobenzen murni dan 18 gr Sn granul.
2. Sediakan 40 mL HCl pekat dan masukkan secara bertahap ke dalam
labu melalui pendingin. Lakukan hati-hati di ruang asam, karena
reaksinya eksoterm dan menghasilkan uap beracun. Mula-mula
tuangkan 6 mL HCl pekat dan kocoklah isi labu kuat-kuat terus
menerus. Campuran menjadi panas jika campuran sampai mendidih
kuat sekali, kurangi panasnya dengan cara mencelupkan labu ke
dalam penangas berisi es. Pendinginan jangan terus-menerus agar
reaksi dapat berjalan. Bila reaksi telah mereda, tuangkan lagi
sebanyak 15 mL HCl pekat dan labu tetap dikocok, dan lakukan hal
yang sama seperti sebelumnya. Lakukan hal yang sama sampai
semua HCl habis ditambahkan dalam waktu 15-20 menit.
3. Panaskan campuran reaksi di atas penangas air yang mendidih,
selama 30-60 menit, sampai bau nitrobenzen tercium sedikit dan
warnanya tidak tampak lagi, dan jika beberapa tetes campuran
diencerkan dengan air akan menghasilkan larutan yang sangat jernih.
Selama reduksi berjalan, terutama selama pendinginan, akan
terbentuk kompleks anilina-hidroklorida dan stanat-klorida yang
terpisah berupa padatan kristal berwarna putih atau kuning.
4. Dinginkan campuran reaksi sampai suhu ruang dan tambahkan secara
bertahap larutan 30 gr NaOH dalam 50 mL air. Jika campuran
mendidih selama penambahan alkali, dinginkan lagi. Stanat klorida
yang mengendap melarut kembali dan larutan menjadi sangat basa;
anilin akan memisah berupa minyak.
5. Lengkapi labu untuk destilasi uap (lihat gambar), jangan lupa
memasukkan beberapa batu didih ke dalam labu, lakukan destilasi.
Mula-mula destilat yang ke luar berupa cairan keruh. Bila semua
destilat keruh telah habis (kira-kira 60 mL), akan diperoleh destilat
jernih berupa air.
6. Tambahkan NaCl bersih ( 10 gr dalam 50 mL larutan) pada destilat
untuk salting out anilina yang larut dalam air (kelarutan  3%).
7. Pindahkan destilat yang dijenuhkan dengan garam ke corong pisah,
tambahkan kira-kira 20 mL eter, dan kocok supaya terjadi
percampuran yang baik antara larutan dan eter. Bebaskan tekanan
dalam corong dengan membuka tutupnya sebentar. Perhatian:
selama ekstraksi ini, semua api di sekitarnya harus padam.
8. Biarkan dua lapisan memisah; pisahkan kedua larutan dengan cara
mengalirkan lapisan bawah (lapisan air) ke labu Erlenmeyer, dan
masukkan larutan eter ke labu Erlenmeyer lain. Ekstraksi air-eter ini
dilakukan 2 kali. Keringkan lapisan eter dengan beberapa gr K 2CO3
anhidrid atau CaCl2 anhidrid. Setelah labu ditutup, kocok selama
beberapa menit, lalu disaring ke dalam labu destilasi  70 mL.
Lakukan destilasi pada hasil saringan ini, di atas penangas air (tanpa
menggunakan api, titik didih eter 34,5C), dan destilat ditampung
dalam labu destilasi 50 mL.
9. Lakukan destilasi berikutnya dengan menggunakan penangas udara
atau destilasi langsung dan tanpa pendinginan. Kemungkinan masih
terdapat eter, karena itu gunakan penyekat asbes antara labu
penampung dan api. Kumpulkan fraksi dengan titik didih 180-184C
dalam labu yang berbentuk kerucut (Conical flaks). Anilin yang
diperoleh  7,3 gr. Tentukan titik didih dan indeks biasnya.
PERTANYAAN
1. Bagaimana mengetahui reduksi nitrobenzena telah sempurna?
Jelaskan!
2. Perkirakan kristal putih bening apa yang terbentuk dalam percobaan
dan tuliskan rumus kimianya!
3. Apa sebabnya ekstraksi dilakukan dengan dietil eter? Dapatkah
diganti dengan pelarut lain?
4. Jelaskan mengapa sintesis anilina dari nitrobenzena di industri
dilakukan dengan menggunakan katalis yang berbeda dengan
percobaan!

Anda mungkin juga menyukai