Anda di halaman 1dari 27

PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN INSTALASI

LISTRIK
Instalasi listrik yang tidak dilakukan
pemasangan dan pemeliharaan
dengan baik akan menimbulkan potensi
bahaya dan dapat mengakibatkan
kecelakaan yang merugikan jiwa
manusia dan peralatan.
1
POTENSI BAHAYA LISTRIK PADA INSTALASI
Instalasi listrik memiliki potensi bahaya bagi
manusia maupun bagi instalasi itu sendiri. Potensi
bahaya ini bisa menjadi sumber penyebab
terjadinya kecelakaan listrik.
Terdapat 5 macam bahaya listrik yaitu :
1. Bahaya sentuh langsung dan tidak langsung
2. Bahaya kejut listrik karena tersentuh tegangan
3. Bahaya kebakaran
4. Bahaya panas yang dapat merusak isolasi
5. Bahaya ledakan atau percikan metal panas
PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

Perancangan instalasi listrik harus memenuhi


ketentuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 2000/2011 dan peraturan yang terkait
dalam dokumen seperti UU No. 18 Tahun
1999 tentang jasa kontruksi, Peraturan
Pemerintah No. 25 Tahun 1995 tentang Usaha
Penunjang Tenaga Listrik dan peraturan –
peraturan lainnya yang terkait 3
KETENTUAN PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL 2000/2011 dan peraturan
lain yang tersebut dalam 1.3.
Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dalam
BAB 2, PUIL 2000/2011 (terutama 2.3) dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi
untuk keselamatan yang ditentukan dalam BAB 3.
Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian (assessment)dan
survai lokasi.
CATATAN Metode penilaian dan hal-hal yang disurvai dijelaskan dalam IEC 364- PUIL
2000 bagian 2

4
KETENTUAN PERANCANGAN DAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK

Perancang, pemasang dan pemeriksa atau penguji instalasi


listrik
Menggunakan tenaga kerja yang terlatih sebagaimana tersebut dalam 9.5.3.

wajib memenuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan bagi tenaga kerjanya pada Tempat kerja pemasangan instalasi
listrik

Pemasangan rambu bahaya dan papan pemberitahuan

Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik

Bertanggung jawab

5
DOKUMEN GAMBAR RANCANGAN INSTALASI LISTRIK

Gambar situasi yaitu gambar yang menunjukan dengan jelas letak


gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan
rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
Gambar instalasi yang meliputi tata letak gawai dan peralatan
lengkap dengan hubungannya.
Diagram satu garis.
Diagram lokasi menunjukkan posisi beban pada instalasi dan
sumbernya
Gambar rinci yang meliputi antara lain cara pemasangan peralatan,
ukuran fisik PHB (peralatan hubung bagi), cara pemasangan kabel dan
cara kerja instalasi kendali.

6
GAMBAR INSTALASI

1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak


perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti
titik lampu, kotak kontak, sakelar,motor listrik, PHB dan lain-lain.
2) Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan pengendalinya,
seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya,
dan dengan pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit
akhir atau cabang sirkit akhir.
3) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dengan PHB yang
bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas
mengenai hubungan tersebut.
4) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan
listrik.

7
DIAGRAM GARIS TUNGGAL

1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan


besaran pengenal komponennya;SNI 04-0225-2000
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan
pembagiannya
3) Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18
4) Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

8
9
GAMBAR RINCI

1) Ukuran fisik PHB;


2) Cara pemasangan perlengkapan
listrik
3) Cara pemasangan kabel
4) Cara kerja instalasi kendali

10
PRINSIP – PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK

Keandalan adalah andal secara elektrik (instalasi


bekerja pada nilai nominal tanpa menimbulkan
kerusakan) maupun mekanik. Keandalan juga
menyangkut ketepatan pada pengaman jika terjadi
gangguan.
Ketercapaian adalah pemasangan peralatan instalasi
yang mudah dijangkau oleh pengguna.
Ketersediaan adalah kesiapan suatu instalai melayani
kebutuhan, baik gawai, daya maupun perluasan
instalasi.

11
PRINSIP – PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK
(LANJUTAN)

Keindahan adalah kerapihan pemasangan sesuai dengan standard


dan ketentuan yang berlaku.
Keamanan adalah secara elektrik aman bagi manusia,Alat-alat,
ternak dan barang lainnya.
Ekonomis adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi harus
sehemat mungkin, tetapi tidak mengurangi kualitas suatu instalasi.

12
PERHITUNGAN TEKNIS :

1) Susut tegangan
2) Perbaikan faktor daya
3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum
4) Arus hubung pendek
5) Tingkat penerangan

13
KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

Penentuan beban maksimum


Perencanaan instalasi harus diubah ke dalam VA besarnya daya semu (VA)
daya nyata (watt).

14
PEMILIHAN PENGHANTAR

Kemampuan hantar arus


Kondisi suhu
Susut tegangan
Kondisi lingkungan
Kekuatan mekanis
Kemungkinan perluasan

15
PENGHANTAR

Contoh, NYA dan NYY


Penghantar tembaga
Penghantar
tembaga
Isolasi PVC
Lapisan
pembungkus inti
Isolasi PVC
Selubung PVC

16
KABEL/PENGHANTAR
 Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti
penghantar(urat), baik yang berbentuk solid (pejal)
ataupun serabut yang masing-masing dilengkapi
dengan isolasi sendiri dan berbentuk kesatuan.
Penyatuan/penggabungan satu atau lebih inti pada
umumnya dilengkapi dengan selubung atau mantel
pelindung dengan demikian ada 3 hal pokok dari kabel
yaitu:
1. Konduktor/penghantar, merupakan media untuk
menghantarkan listrik.
2. Isolasi, merupakan bahan dielektrik yang berguna
untuk mengisolasi dari yang satu terhadap yang lain
dan juga terhadap lingkungannya.
3. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan
terhadap kerusakan mekanis,pengaruh bahan
kiamia,elektrolisis,api atau pengaruh luar lainnya yang
merugikan.
SEBAGAI CONTOH ADALAH:
NYFGbY-I 4 x 120 sm 0,6/1 kV
N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar
Y - Isolasi PVC
F - Kawat baja pipih
Gb - Perisai dari spiral pita baja.
Y - Selubung luar PVC.
-I - Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.
4 x 120 - Dengan jumlah inti 4 dan masing masing inti memiliki luas penampang 120
mm2
sm - Penghantar dipilin bentuk sektor

Jadi secara umum dapat diartikan adalah suatu kabel berperisai,


berisolasi dan berselubung PVC, berinti 4 untuk tegangan nominal
0,6/1 kV ,dengan penhantar tembaga yang dipilin berbentuk sektor
dengan luas penampang nominal 120 mm2 . Salah satu inti dengan
sistim pengenal warna hijau-kuning. Perisainya terdiri dari kawat baja
pipih dengan spiral pita baja.
KEMAMPUAN HANTAR ARUS (KHA)

Menentuan arus nominal

P
In  Untuk arus searah

P
In  Untuk arus Bolak Balik 1 fasa
V cos 

P
In  Untuk arus Bolak Balik 3 fasa
3.V cos 

19
PERHITUNGAN LUAS PENAMPANG PENGHANTAR
Contoh Perhitungan :

Pada Panel LP-H2.A grup 1 yang melayani beban 14 buah armature lampu TL
2x36, maka perhitungannya sebagai berikut :

p
In  Maka kemampuan hantar arusnya adalah :
v x cos 
KHA = 1,25 x In
(72 w x 14)
In  KHA = 1,25 x 4,58 A
220 x1
KHA = 5,72 A
In = 4,58 A

20
Denah Rumah 2 lantai

37
38
Diagram satu garis

39
40
Diagram Pengawatan

41
42
Rekapultasi Peralatan yang dibutuhkan

43

Anda mungkin juga menyukai