Anda di halaman 1dari 9

 

Bentuk
     Adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda.
Khususnya untuk benda-benda 2 Dimensional.
Bentuk terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
·         bentuk organis, segala sesuatu yang terdapat dialam bebas misalnya batu, atau daun.
Biasanya wujud bentuk organis tidak kaku.
·         Bentuk non organis, atau bentuk geometris, yaitu segala bentuk ciptaan manusia. Memiliki 3
dasar yaitu segitiga, bujur sangkar, dan lingkaran. Atau basic form.
4.    Ruang
     Adalah bentuk 2 atau 3 dimensional. Bidang atau keluasan positif atau negatif yang
dibatasi oleh sebuah limit. Terjadi karena persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh
dan dekat, tinggi dan rendah. Bersifat positif dan negatif, datar atau ilusi,. Memiliki dimensi
panjang, lebar, dan dalam.ruang dikatakan datar atau flat bila semua bentuk terletak diatas
bidang 2 Dimensi dalam bidang gambar atau kertas.
5.    Tekstur
     Adalah sifat dan kualitas fisik dari suatu benda. Kasar, halus, keras, lunak dan sebagainya
tekstur terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu, masing-masing terbuat
dari alam dan ciptaan manusia.tekstur buatan alam yaitu tekstur yang tercipta murni dari
alam, sedangkan tekstur buatan manusia adalah tekstur yang tercipta dari buatan tangan
manusia dan media atau teknik tertentu.tekstur nyata adalah tekstur yang teraba secara fisik,
memiliki permukaan yang khas yang bisa teraba oleh indra peraba. Sedangkan tekstur semu
adalah tekstur yang tidak dapat teraba secara fisik tetapi secara kasat mata tampak seperti ada
tekstur yang dapat diraba

Fungsi dan Manfaat Nirmana

Nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang bisa diterapkan dalam merancang desain atau
karya yang indah seperti yang diharapkan, dengan kita memahami unsur dan alasan yang
membuat suatu komposisi tampak bagus dan indah. Yang menjadi persoalan adalah asas atau
prinsip seni dan desainnya sendiri, namun prinsip tersebut tentunya diterapkan pada elemen-
elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna, dan lain sebagiannya.

Sebenarnya yang paling penting atau yang paling utama dari proses kreatif adalah insting,
resapan, selera, sensitifitas terhadap keterhubungan visual atau kreativitas dari desainer atau
seniman-nya sendiri. Namun tidak semua orang mempunyai pengalaman dan lingkungan
yang menunjang dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut. Nirmana ini
dikemas dalam praktikum untuk melatih dan mengasah kreativitas seseorang.

Seseorang yang sudah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup tinggi tentunya akan
memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi hanya dengan memiliki keinginan
memahami berbagai unsur dan asas nirmana. Karena nirmana merupakan esensi dan catatan
yang disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang sudah berhasil sebelumnya.

Prinsip-Prinsip Nirmana

berikut ini adalah prinsip-prinsip nirmana, diantaranya :

1. Kesatuan (Unity) : Adalah salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting.
2. Keseimbangan (Balance) : Sebauh karya seni dan desain harus memiliki
keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.
3. Proporsi (Proportion) : Proporsi ialah prinsip dasar tata rupa untuk mendapat
keserasian dalam sebuah karya.
4. Irama (Rhythm); merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus.
Dalam berbagai bentuk alam bisa diambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut,
gerak dedaunan, dan sebagainya. Prinsip irama sebenarnya adalah hubungan
pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5. Dominasi (Domination) : ialah salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam
sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang artinya
keunggulan.
Yang menjadi sorotan utama pada unsur-unsur nirmana 3d adalah bidang yang memiliki
volume atau disebut juga sebagai bangun ruang 3d. Volume terdiri dari beberapa bidang 2D
yang memiliki sifatnya masing-masing. Oleh karena itu, dapat dikatakan kita membutuhkan
tenaga ekstra untuk mendesain suatu objek 3d. Karena secara tidak langsung kita juga sedang
merancang berbagai objek dua dimensi yang membentuk objek 3d.

Terdapat beberapa bangun ruang yang unik dan harus mendapatkan perhatian lebih ketika
merancang nirmana 3d. Bentuk-bentuk unik tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

Serial Planes

Pada objek 2d titik dapat dideretkan untuk menjadi suatu garis. Kemudian beberapa garis
dapat dideretkan menjadi suatu bidang. Pada nirmana 3d suatu bidang dapat dideretkan untuk
menjadi serial planes atau bidang berderet (berseri). Serial planes adalah salah satu elemen
paling unik dari nirmana 3d. Maka dari itu biasanya unsur ini adalah salah satu hal yang
dibahas paling awal ketika berbicara mengenai nirmana 3d.

Perhatikan ilustrasi dibawah ini untuk lebih memahami apa itu serial planes:
Ilustrasi
penjelasan serial planes

Berbagai prinsip-prinsip seni & desain juga dapat diaplikasikan pada serial planes, seperti
gradasi, repetisi, dll. Lagi-lagi berbeda dengan nirmana 2d yang hanya merepresentasikan
ilusi kedalaman, disini kedalaman adalah nyata. Berbagai pengaruh nyatanya juga harus
diperhatikan. Apakah ketajaman tepian objek akan menjadi masalah jika dipegang oleh anak-
anak? Bagaimana shading yang dihasilkan ketika objek ini ditempatkan diluar ruangan?
Apakah membutuhkan lampu sorot untuk menyeimbangkan gelap-terangnya? Dsb.

Wall Structure

Bentuk kubus adalah salah satu bentuk yang paling banyak digunakan pada saat merancang
nirmana tiga dimensi. Bentuk ini dapat menjadi building block dari semua bentuk lain.
Misalnya kubus jika ditumpukan satu sama lain diatas dan dibawahnya akan membentuk
Kolom (column). Setelah itu sebuah column dapat dideretkan dan membentuk dinding (wall).
Sebuah bidang persegi panjang 2d juga dapat di extrude atau diberi tambahan dimensi ketiga
agar memiliki kedalaman dan menjadi dinding.
Ilustrasi
pembentukan wall structure, salah satu elemen nirmana 3d

Dinding dapat diatur menurut karakteristik dan sifatnya yaitu: ukuran, daya ketertutupan,
daya lihat, pemisah, hingga latar belakangnya. Dinding berfungsi sebagai separator, membuat
suasana tertutup, memberikan privasi, keamanan, dsb.

Wall structure selain dapat terdiri dari kubus, bisa juga dibentuk menggunakan unit-unit yang
memiliki space atau disebut spatial unit. Spatial unit Intinya adalah bentuk kubus yang
kopong dan variasi kosong lainya. Bentuk terdistorsi juga dapat digunakan untuk membentuk
dinding, namun perlu diperhatikan apakah bentuk tersebut dapat bertumpuk dan berjejer
dengan aman satu sama lain.

Prism & Cylinders (Prisma dan Silinder)

Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi dengan ujung yang sama, alas dan tutup tersebut
dapat berupa bujursangkar, segitiga, hexagon, jajar genjang dan lain-lain kecuali lingkaran.
Jika tutup dan alas prisma terdiri dari sebuah lingkaran, maka disebut cylinders (tabung).
Dapat dikatakan juga prisma adalah bangun ruang yang mempunyai penampang melintang
yang selalu sama baik dalam bentuk maupun ukuran. Sementara tabung adalah bangun ruang
tiga dimensi dengan ujung (alas dan tutup) lingkaran identik.

Ilustrasi prisma
dan silinder dalam nirmana 3d

Polyhedral Structures

Polyhedral adalah ruang bangun tiga dimensi dengan permukaan polygon, tepian datar yang
bersudut tajam. Kata polyhedron berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly- (batang) + -hedron
(dudukan, permukaan). Sederhananya struktur polyhedral adalah struktur yang terdiri dari
bidang segitiga yang minimal memiliki empat permukaan poligon identik.

Polyhedron terdiri dari unit bidang segitiga, karenanya struktur ini adalah struktur yang
terkuat. Segitiga sangat sulit untuk terdistorsi dari bentuk aslinya karena memiliki sudut tetap
dan mampu mendistribusikan beban secara merata ke berbagai sudut lainnya.

Jenis Polyhedral:

1. Tetrahedron (Empat permukaan)


2. Octahedron (Delapan permukaan)
3. Dodecahedron (Dua Belas permukaan)
4. Icosahedron (Dua puluh permukaan)

Polyhedron merupakan bagian dari platonic solid. Platonic solid adalah bangun ruang yang
terdiri dari bidang yang memiliki lebar dan panjang yang sama disemua permukaannya.
Betul, kubus adalah salah satu platonic solid. Semua platonic solid adalah Polyhedral, kecuali
kubus.

Ilustrasi platonic
solid: tetrahedron, octahedron, dodecahedron, icosahedron, cube (kubus)

Triangular Planes

Tetrahedron, octahedron dan polyhedron lain dibangun dari triangular planes (bidang
segitiga). Semua polyhedron dapat menjadi building block untuk berbagai bentuk lain seperti
piramida misalnya. Namun berbeda dengan kubus yang berjenis wall structure, polyhedron
membentuk triangular planes atau bidang segitiga 3d.
Berbeda dengan wall structure yang menggunakan kubus untuk membentuk strukturnya,
diperlukan bidang datar segitiga untuk membangun triangular planes. Untuk mengeksplorasi
berbagai kemungkinan konstruksi dengan triangular planes, kita dapat menggunakan
potongan tipis karton dan membaginya menjadi serangkaian segitiga sama sisi.

Mass and Space (Massa & Ruang) pada nirmana 3d

Dalam nirmana dwimatra, berat dan ruang hanya memberi sugesti kepada pemirsa. Namun
dalam nirmana 3d unsur ini dapat terasa secara langsung. Massa adalah wujud materi atau
benda yang dianggap membentuk suatu tubuh, mengisi ruang. Sementara ruang adalah ranah
negatif dari massa atau sesuatu yang kosong. Massa dan ruang selalu ada bersama-sama,
tidak ada ruang yang dapat terwujud tanpa massa, begitu juga sebaliknya.

Prinsip prinsip Nirmana 3d

Semua prinsip-prinsip seni rupa dan desain 2d masih berlaku pada nirmana 3d. Hanya saja
perbedaan titik sumbu Z yang nyata memberikan pengaruh besar juga terhadap beberapa
prinsip penting yang harus diperhatikan dalam merancang nirmana 3d. Terdapat beberapa
prinsip tambahan juga yang dapat digunakan. Berikut ini adalah beberapa prinsip tersebut.

Baca juga: Prinsip Prinsip Seni Rupa dan Desain Menurut Para Ahli

Haptic (Sentuhan)

Haptic adalah bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan sentuhan, atau tepatnya
pengalaman sentuhan. Sentuhan langsung terhadap objek 3d memainkan peran penting dalam
nirmana 3d. Bahkan pengalaman belajar pertama anak usia dini adalah melalui kesadaran
sentuhan, diikuti dengan indra penciuman, mendengar dan mencicipi, baru visual.

Apresiasi kita terhadap produk palu yang baik misalnya, cenderung lebih ditentukan oleh
sentuhan langsung terhadap objeknya daripada pertimbangan visual. Salah satu yang
membuat kita tertarik pada produk tersebut adalah kekokohan dan jenis material yang dapat
dirasakan melalui sentuhan.
Form Follows Function

Bentuk mengikuti fungsi adalah prinsip yang banyak ditekankan pada seni arsitektur modern
di abad ke-20. Prinsipnya adalah bentuk bangunan atau objek harus didasarkan pada fungsi
atau tujuannya. Meskipun terdengar sangat modern dan praktis, sebetulnya hal serupa dapat
dilihat di alam. Misalnya sesuatu yang indah seperti bunga tetap memiliki fungsi praktisnya,
yaitu memancing lebah untuk menebarkan benihnya.

Ergonomic / Ergonomis

Bentuk yang di desain harus kompatibel atau sesuai dengan siapa yang akan berinteraksi atau
menggunakannya. Hal ini masih berhubungan dengan haptic atau sentuhan. Objek yang kita
rancang harus natural dan nyaman untuk digunakan atau disentuh. Hal ini juga berlaku pada
karya seni murni 3d yang memberikan opsi untuk berinteraksi, agar pemirsa tidak ragu untuk
mencobanya.

Proporsi pada nirmana 3d

Proporsi pada nirmana dwimatra hanya berpengaruh pada keseimbangan visual saja. Namun
pada nirmana 3d hal ini menjadi sangat krusial. Sesuatu yang tidak proporsional dapat
menjadi tidak kokoh dan mudah rubuh. Apalagi jika berbicara soal konstruksi arsitektur.
Maka dari itu proporsi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam merancang
nirmana 3d

Anda mungkin juga menyukai