Anda di halaman 1dari 3

Seperti yang diketahui bersama, pendidikan kewarganegaraan adalah

pembelajaran yang selalu diberikan kepada setiap warga negara Indonesia


melalui pendidikan formal, mulai dari pendidikan dasar, menengah, atas,
hingga pendidikan tinggi.

Namun demikian, dalam beberapa kasus, kesadaran warga negara tentang


hak dan kewajibannya masih belum sesuai dengan harapan. Misalnya
dalam bentuk masih terjadinya perilaku melanggar hukum dilakukan oleh
warga negara. Pelanggaran peraturan lalu lintas masih sering terjadi.
Perilaku korupsi masih terus berlangsung. Kejahatan terorisme juga masih
ada di negara kita. Menurut pendapat Anda, mengapa hal ini bisa terjadi?

Indikator penilaian :

Kemukakan pendapat Anda dengan mendasarkan pada teori yang terdapat


di dalam BMP, serta kaitkan dengan data yang ada di masyarakat. Tuliskan
juga referensi yang Anda gunakan
Menanggapi materi diskusi kali ini yaitu mengapa masih banyaknya perilaku pelanggaran
hukum yang di lakukan oleh warga negara. Menurut saya hal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran warga negara mengenai hak dan kewajibannya menjadi warga di suatu negara dan
juga kurang tegasnya penegakan hukum yang ada di Negara Indonesia ini

Assalamualaikum wr.wb

Baiklah disini saya akan menanggapi tentang masih banyaknya perilaku pelanggaran
hukum yang dilakukan oleh warga negara padahal pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan adalah pembelajaran yang selalu diberikan kepada setiap warga negara
Indonesia melalui pendidikan formal, mulai dari pendidikan dasar, menengah, atas, hingga
pendidikan tinggi.

Sebelumnya kita harus tau dulu apa itu Pendidikan Kewarganegaraan dan bagaimana
urgensi dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Menurut ( Marjohan,2018:7)
Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik
yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari
pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna untuk
melatih siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hakikat dari
Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan dasar
dan pengetahuan mengenai hubungan warga negara dan dengan sesama warga negara.
Negara perlu menyelenggarakan Pendidikan Kewarganegaraan karena setiap generasi adalah
orang baru yang harus mendapat pengetahuan sikap/nilai dan keterampilan agar mampu
mengembangkan warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas
( Smart and Good Citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara sesuai dangan demokrasi konstitusional.

Selanjutnya saya akan menanggapi materi diskusi kali ini yaitu mengapa masih
banyak banyaknya perilaku pelanggaran hukum yang di lakukan oleh warga negara. Menurut
saya hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran warga negara mengenai hak dan
kewajibannya dan juga kurang tegasnya penegakan hukum yang ada di Negara Indonesia ini.
Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan Pendidikan Kewarganegaraan karena sebenarnya
dalam Pendidikan Kewarganegaraan kita diajarkan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban
kita sebagai warga negara,dan bagaimana kita bersikap dan berperilaku sesuai nilai yang
terkandung dalam Pancasila, hanya saja dalam penerapannya yang kita masih sangat kurang.
Misalnya saja, pelanggaran peraturan lalu lintas yang sering terjadi disebabkan karena kita
tidak menjalankan kewajiban kita yang salah satunya adalah mematuhi peraturan yang
berlaku, kita cendrung menuntut apa yang menjadi hak kita tanpa menjalankan kewajiban.
Padahal aturan itu dibuat untuk kebaikan kita bersama agar tercipta negara yang aman dan
tentram. Selanjutnya, untuk maraknya kasus korupsi yang terjadi di negara kita ini itu
disebabkan karena kurang tegasnya penegakan hukum yang di Indonesia. Contohnya saja,
pada kasus yang terjadi pada beberapa tahun lalu yaitu seorang nenek mencuri coklat yang
sebelumnya pengadilan memvonis hukuman satu tahun penjara dan denda Rp. 500 juta untuk
nenek tersebut, hal ini tentu saja tidak rasional dibandingkan hukuman yang dijatuhkan
kepada koruptor yang jelas-jelas telah merugikan negara kita ini. Ini merupakan salah bentuk
ketidak tegasan dan ketidak adilan dalam penegakan hukum di negara kita ini.

Sekian, terima kasih.

Referensi :

Marjohan,2018. Pendidikan Kewarganegaraan. Padang : Universitas Negeri Padang.

Lasiyo,dkk. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Tanggerang Selatan : Universitas

Terbuka

Anda mungkin juga menyukai